Kesimpulan Tinjauan Yuridis Mengenai Peranan Lembaga Arbitrase Dalam Penyelesaian Sengketa Pasar Modal Di Indonesia

M. Ali Tamba : Tinjauan Yuridis Mengenai Peranan Lembaga Arbitrase Dalam Penyelesaian Sengketa Pasar Modal Di Indonesia, 2007. USU Repository © 2009

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Arbitrase merupakan salah satu APS alternatif penyelesaian sengketa di luar pengadilan. Di dalam pasal 1 butir 1 UU No. 30 Tahun 1999 disebutkan: arbitrase adalah cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa. Dari rumusan tersebut dapat disimpulkan bahwa sengketa yang dapat dibawa pada arbitrase adalah sengketa yang bersifat keperdataan. Para pihak telah menyepakati secara tertulis bahwa mereka, jika terjadi perkara mengenai perjanjian yang mereka buatm akan memilih jalan penyelesaian sengketa melalui arbitrase dan tidak berperkara di depan peradilan umum. Dengan demikian, yang dilakukan adalah untuk memutuskan pilihan forum, yaitu yurisdiksi dimaan suatu sengketa akan diperiksa dan bukan pilihan hukum. Perkembangan alternatif penyelesaian sengketa antara satu negara dengan negara lain berbeda-beda, namun selalu ada kaitannya dengan kondisi sosial, politik, ekonomi, hukum, ekonomi dan kelengkapan infrastruktur teknologi dan transportasi dari negara yang bersangkutan. Selain perbedaan kondisi, M. Ali Tamba : Tinjauan Yuridis Mengenai Peranan Lembaga Arbitrase Dalam Penyelesaian Sengketa Pasar Modal Di Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 tetap ada kesamaan mengenai faktor pendorongnya, yakni sebagai akibat kebutuhan pelaku usaha mengenai penyelesaian yang efisien dari segi waktu dan biaya, dan sebagai akibat dari keterbatasan pengadilan dan demokratisasi hukum, serta sinergi dari kedua faktor pendorong tersebut. 2. Pendirian BAPMI tidak terlepas dari konteks di pasar modal Indonesia pada saat itu yakni upaya perbaikanpenyempurnaan kelembagaan di pasar modal. Keberadaan BAPMI diharapkan dapat menambah rasa nyaman dan proteksi kepada investor dan masyarakat melalui penyediaan layanan jasa alternatif penyelesaian sengketa. Rasa nyaman dan proteksi itu adalah dalam kondisi bersengketa, tersedia bagi investor dan masyarakat opsi mengenai mekanisme alternatif penyelesaian sengketa yang dari segi waktu dan biaya jauh lebih efisien dibandingkan dengan pengadilan serta ditangani oleh orang-orang mediatorarbiter yang sunggu-sungguh memahami seluk beluk pasar modal. Penyelesaian sengketa yang berlarut-larut hanya akan menimbulkan kerugian dan meningkatkan resiko bisnis. BAPMI menyediakan tiga mekanisme penyelesaian sengketa di luar pengadilan, yakni mediasi, arbiter dan pendapat mengikat. 3. Di dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga APS alternatif penyelesaian sengketa, BAPMI berupaya untuk menjamin profesionalitas, netralitas, dan independensinya.

B. Saran