M. Ali Tamba : Tinjauan Yuridis Mengenai Peranan Lembaga Arbitrase Dalam Penyelesaian Sengketa Pasar Modal Di Indonesia, 2007.
USU Repository © 2009
terhadap pelaksanaan putusan-putusan arbitrase, dan pembebasan pajak atas fee arbiter.
2. pengelolaan organisasi yang baik dengan memperhatikan kebutuhan
pengguna. Fasilitas perkantoran dan persidangan di SIACSMC sangat modern dan lengkap, standar prosedur beracara dan administrasi yang tertib,
arbitermediator dengan kualifikasi internasional, dan skema biaya dan komisi yang kompetitif. SIACSMC mampu mengembangkan kegiatannya dengan
menyediakan pelatihan APS, dan menyediakan layanan ruang sidang dan adminitrasi untuk perkara dari lembaga lain yang menyewa tempat di SIAC.
C. Eksistensi dan Masa Depan Lembaga Arbitrase Sebagai APS Alternatif
Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan dalam Penyelesaian Sengketa Pasar Modal di Indonesia
Undang-undang mengamanatkan agar peradilan di Indonesia dilakukan dengan sederhana, cepat dan biaya ringan. Namun amanat itu semakin jauh panggang
dari api, kenyataannya berperkara di pengadilan bisa memakan waktu yang sangat lama karena prosesnya sangat panjang banding, kasasi, PK dan menumpuknya
perkara di tingkat banding dan kasasi. Akibatnya biaya berperkara menjadi sangat tinggi. Proses penyelesaian yang berlarut-larut dan mahal menimbulkan risiko bagi
masyarakat karena ada inefisiensi waktu dan biaya serta ada sebagian usahakegiatan menjadi terhalang untuk dikerjakan hingga kasusnya selesai. Di samping itu, proses
beracara di pengadilan terasa sangat kompleks dan kaku. Keadaan tersebut
M. Ali Tamba : Tinjauan Yuridis Mengenai Peranan Lembaga Arbitrase Dalam Penyelesaian Sengketa Pasar Modal Di Indonesia, 2007.
USU Repository © 2009
mengakibatkan keterbatasan pengadilan memberikan layanan keadilan kepada masyarakat. Akses masyarakat kepada keadilan menjadi semakin jauh, tidak hanya
dirasakan oleh masyarakat kecil tapi juga hampir semua lapisan masyarakat. Dalam keadaan seperti itu masyarakat mencari alternatif selain pengadian untuk
menyelesaikan masalahnya. APS kemudian seringkali dibahas dalam kerangka berfikir rivalitas terhadap pengadilan.
Pada perkembangan terakhir, APS alternatif penyelesaian sengketa semakin berkembang tidak hanya karena secara konsep mempunyai kelebihan dibandingkan
dengan pengadilan, tidak hanya karena secara praktek sudah terbukti menjadi solusi yang dapat diterima, dan tidak hanya karena pengadilan serta keadilan semakin susah
dijangkau. Perkembangan APS alternatif penyelesaian sengketa ikut didorong dengan meningkatnya pehatian terhadap isu-isu demokratisasi, reformasi hukum,
masyarakat lemahkecil, kepentingan publik, keadilan, kepastian hukum, pertanggungjawaban publik, partisipasi masyarakat, dan tanggung jawab korporasi.
Perkembangan itu memunculkan urgensi untuk mengoptimalkan APS alternatif penyelesaian sengketa sebagai alternatif selain menyelesaikan sengketa ke
pengadilan yang dapat lebih melindungi kepentingan masyarakat sehingga akses masyarakat kepada keadilan tetap dapat terjamin – telah kami uraikan sebelumnya
bahwa mediasi, misalnya, semakin sering dimanfaatkan untuk menyelesaikan persengketaan yang tidak atau kurang seimbang posisi tawarnya. Perkembangan APS
alternatif penyelesaian sengketa di negara-negara lain juga sama dengan di
M. Ali Tamba : Tinjauan Yuridis Mengenai Peranan Lembaga Arbitrase Dalam Penyelesaian Sengketa Pasar Modal Di Indonesia, 2007.
USU Repository © 2009
Indonesia, yang membedakannya adalah latar belakang sosial, politik, budaya dan hukum serta kemajuan pendidikan dan ekonomi dari negara yang bersangkutan.
1. Jiwa dan Semangat UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
Jiwasemangat dari UU No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal UUPM adalah perlindungan investor dan masyarakat melalui penyelenggaraan perdagangan
Efek yang teratur, wajar dan efisien. Jiwasemangat ini yang senantiasa merembes dan tercermin dalam setiap peraturan dan kebijakan di bidang pasar modal. Dalam
rangka itu pula Bapepam diberikan kewenangan serta tanggung jawab yang demikian besar oleh undang-undang. Perlindungan investor dan masyarakat menjadi sangat
penting karena tidak ada perlindungan terhadap mereka, maka mekanisme pasar menjadi tidak dapat berjalan secara optimal, pada akhirnya perdagangan yang teratur,
wajar dan efisien tidak mungkin terwujud. Perlindungan terhadap investor dan masyarakat antara lain dilakukan melalui
kepastian dan penegakan hukum, pengawasan pasar, keterbukaan informasi, sistem dan biaya perdagangan yang efisien, kejelasan mekanisme dan produk perdagangan,
peengakan etika bisnis dan standar profesi, dan yang tidak kalah pentingnya adalah perbaikanpenyempurnaan kelembagaan dari regulator, pelaku dan penunjang pasar
modal.
2. Perbaikan Kelembagaan
Aspek perbaikan kelembagaan di pasar modal menemukan momentumnya tahun 2001-an ketika krisis multidimensional yang menimpa Indonesia ternyata
M. Ali Tamba : Tinjauan Yuridis Mengenai Peranan Lembaga Arbitrase Dalam Penyelesaian Sengketa Pasar Modal Di Indonesia, 2007.
USU Repository © 2009
berkepanjangan. Pasar modal Indonesia semakin terpuruk – indeks saham jatuh, investor pergi dan transaksi lesu.
Pada saat itu pula kita semua menyaksikan betapa sektor keuangan global internasional tumbuh demikian pesat, semakin kompleks, dan semakin terbuka
menembus batas-batas negara melebihi dekade sebelumnya. Persaingan antara negara dan korporasi dalam merebut pasar investasi semakin meningkat. Perkembangan
tersebut, didukung pula dengan perkembangan teknologi informasi, memaksa korporasi bahkan negara untuk segera beraksi mengantisipasi perubahan yang
demikian cepat terjadi. Korporasi dan negara yang terlambat melakukan antisipasi akan gagal meraih peluang yang ditinggal oleh pasar. Keadaan ini pada akhirnya
meningkatkan volatilitas dan risiko korporasi. Mau tidak mau dan suka tidak suka, maka:
1. korporasi harus memperbaiki perilakunya
2. negara yang bersangkutan harus meningkatkan standar good governance pada
dirinya sendiri dan semua sector serta memberikan iklim yang mendorong perusahaan memperbaiki perilakunya, dan
3. berorientasi pada pertanggungjawaban publik, kepentingan stakeholder dan
customer’s satisfaction salah satu cara yang ditempuh Bapepam untuk menyelamatkan industri pasar modal
Indonesia adalah melalui perbaikanpenyempurnaan kelembagaan. Berbagai upaya telah dilakukan, antara lain: restrukturisasi Bapepam, restrukturisasi lembaga bursa,
restrukturisasi perusahaan Efek peningkatan permodalan dan pemisahan fungsi
M. Ali Tamba : Tinjauan Yuridis Mengenai Peranan Lembaga Arbitrase Dalam Penyelesaian Sengketa Pasar Modal Di Indonesia, 2007.
USU Repository © 2009
manajer investasi-broker, introduksiu prinsip-prinsip good governance khususnya kepada perusahaan publik, dan pengadopsian standar-standar internasional oleh
regulator, pelaku maupun penunjang pasar modal. Perbaikanpenyempurnaan pada aspek kelembagaan diyakini dapat
memberikan perlindungan kepada investor dan masyarakat sehingga dapat mengembalikan kepercayaan investor dan masyarakat kepada pasar modal Indonesia,
pada akhirnya pasar modal Indonesia dapat pulih kembali bahkan dalam level atau pencapaian yang jauh lebih baik daripada masa krisis.
B. Eksistensi BAPMI