Instrument Derivative Di Dalam Pasar Modal Indonesia

M. Ali Tamba : Tinjauan Yuridis Mengenai Peranan Lembaga Arbitrase Dalam Penyelesaian Sengketa Pasar Modal Di Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif. Bentuk inilah yang lebih popular dan jumlahnya semakin bertambah dibandingkan dengan reksa dana yang berbentuk perseroan. Bentuk ini bercirikan: a. bentuk hukumnya adlaah kontrak investasi kolektif b. pengelolaan reksa dana dilakukan oleh manajer investasi berdasarkan kontrak c. penyimpanan kekayaan investasi kolektif dilaksanakan oleh bank Kustodian berdasarkan kontrak

6. Sertifikat Penitipan Efek Indonesia

Sertifikat Penitipan Efek Indonesia SPEI adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya atas Efek utama yang dititipkan secara kolektif pada bank Kustodian yang telah mendapat persetujuan Bapepam. Bapepam telah mengeluarkan peraturan tentang SPEI ini, namun sampai saat ini belum ada perusahaan yang menerbitkan Efek jenis ini di Indonesia.

D. Instrument Derivative Di Dalam Pasar Modal Indonesia

Derivatif adalah sebuah istilah portfolio yang mengaitkan suatu kenaikan jumlah produk dan jenis-jenis produk dengan seperangkat penggunaan yang semakin membingungkan. Kelompok-kelompok orisinil dari produk yang dianggap sebagai derivative telah diperluas untuk mencakup jenis produk baru, klasifikasi produk baru, pasar-pasar baru, para pengguna baru, dan bentuk risiko baru. Dua klasifikasi terbesar dari derivatif adalah derivatif berbasis forward dan derivatif berbasis option. M. Ali Tamba : Tinjauan Yuridis Mengenai Peranan Lembaga Arbitrase Dalam Penyelesaian Sengketa Pasar Modal Di Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 Sebenarnya masih banyak klasifikasi lainnya, yang mencakup strip dan mortgage backed securities, tetapi yang terkenal adalah dua klasifikasi utama tersebut di atas. Suatu transaksi derivatif merupakan sebuah perjanjian antara dua pihak yang dikenal sebagai counterparties. Dalam istilah umum, transaksi derivatif adalah sebuah kontrak bilateral atau perjanjian penukaran pembayaran yang nilainya tergantung pada diturunkan dari nilai asset, tingkat referensi atau indeks. Saat ini, transaski derivatif terdiri dari sejumlah acuan pokok yaitu suku bunga, kurs tukar, komoditas, ekuitas, dan indeks lainnya. Mayoritas transaksi derivatif adalah produk-produk over the counter yaitu kontrak-kontrak yang dapat dinegosiasikan secara pribadi dan ditawarkan langsung kepada pengguna akhir sebagai lawan dari kontrak-kontrak yang telah distandarisasi dan diperjualblikan di bursa. Menurut para dealer dan pengguna akhir fungsi dari suatu transaksi derivatif adalah untuk melindungi nilai beberapa jenis risiko tertentu. Pasar derivatif dimulai sekitar tahun 1950-an di Amerika serikat. Pada masa itu bursa financial futures dunia seluruhnya berbasis di AS dimana para awalnya semua produk derivatif diperdagangkan di bursa. Alasan penggunaan derivatif antara lain: a. peralatan untuk mengelola resiko b. pencarian untuk hasil yang lebih besar c. biaya pendanaan yang lebih rendah d. kebutuhan-kebutuhan yang selalu berubah dan sangat bervariasi dari sekelompok pengguna M. Ali Tamba : Tinjauan Yuridis Mengenai Peranan Lembaga Arbitrase Dalam Penyelesaian Sengketa Pasar Modal Di Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 e. hedging risiko-risiko saat ini dan masa datang f. mengambil porisi-posisi risiko pasar g. memanfaatkan ketidakefisienan yang ada di antara pasar-pasar Selanjutnya pelaku-pelaku transaksi derivatif adalah:

1. Pengguna akhir

Berdasarkan laporan G-30 tahun 1993, sebagian besar pengguna akhir derivatif yaitu sekitar 80 adalah perusahaan-perusahaan, di samping badan-badan pemerintah dan sector public. Alasan-alasan yang mendorong pengguna akhir menggunakan instrument derivatif adalah: a. untuk sarana lindung nilai b. memperoleh biaya dana yang lebih rendah c. mempertinggi keuntungan d. untuk mendiversifikasikan sumber-sumber dana e. untuk mencerminkan pandangan-pandangan pasar melaui posisi yang diambil

2. Pialang

Terdiri dari lembaga-lembaga keuangan yang bertindak sebagai pialang. Fungsi dari dealer antara lain: a. menjaga likuiditas dan terusn menerus tersedianya transaksi b. memenuhi permintaan pengguna akhir dengan segera c. memberikankemampuan untuk mempertinggi likuiditas pasar dan efisiensi harga M. Ali Tamba : Tinjauan Yuridis Mengenai Peranan Lembaga Arbitrase Dalam Penyelesaian Sengketa Pasar Modal Di Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 Derivatif terdiri dari Efek yang diturunkan dari instrument efek lain yang disebut underlying. Ada beberapa macam instrument derivatif di Indonesia, seperti bukti right, waran, dan kontrak berjangka. Derivatif merupakan instrument yang sangat berisiko jika tidak dipergunakan secara hati-hati.

1. Bukti Right

a. Definisi

Sesuai dengan undang-undang pasar modal, Bukt i Right didefinisikan sebagai hak memesan Efek terlebih dahulu pada harga yang telah ditetapkan selama periode tertentu. Bukti Right diterbitkan pada penawaran umum terbatas, dimana saham baru ditawarkan pertama kali kepada pemegang saham lama. Bukti Right juga diperdagangkan di pasar sekunder selama periode tertentu. Apabila pemegang saham tidak menukar Bukti Right tersebut maka akan terjadi dilusi pada kepemilikan atau jumlah saham yang dimiliki akan berkurang secara proporsional terhadap jumlah total saham yang diterbitkan perusahaan.

b. Manfaat Bukti Right

Investor memiliki hak istimewa untuk membeli saham baru pada harga yang telah ditetapkan dengan menukarkan Bukti Right yang dimilikinya. Hal ini memungkinkan investor untuk memperoleh keuntungan dengan membeli saham baru dengan harga yang lebih murah. M. Ali Tamba : Tinjauan Yuridis Mengenai Peranan Lembaga Arbitrase Dalam Penyelesaian Sengketa Pasar Modal Di Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 Bukti Right dapat diperdagangkan pada pasar sekunder, sehingga investor dapat menikmati capital gain, ketika harga jual dari bukti right tersebut lebih besar dari harga belinya.

c. Risiko Memiliki Bukti Right

Jika harga saham pada periode pelaksanaan jatuh dan menjadi lebih rendah dari harga pelaksanaan, maka investor tidak akan mengkonversikan Bukti Right tersebut, sementara itu investor akan mengalami kerugian atas harga beli Bukt i Right. Bukti Right dapat diperdagangkan pada pasar sekunder, sehingga investor dapat mengalami kerugian ketika harga jual dari Bukti Right tersebut lebih rendah dari harga belinya.

2. Waran

a. Definisi

Waran biasanya melekat pada saham sebagai daya tarik pada penawaran umum saham ataupun obligasi. Biasanya harga pelaksanaan lebih rendah dari harga pasar saham. Setelah saham atau obligasi tersebut tercatat di bursa, waran dapat diperdagangkan secara terpisah. Periode perjanjian waran lebih lama daripada bukti right, yaitu 3 tahun sampai 5 tahun. Waran merupakan suatu pilihan, dimana pemilik waran mempunyai pilihan untuk menukarkan atau tidak warannya pada saat jatuh tempo. Pemilik waran dapat menukarkan waran yang dimilikinya 6 bulan setelah waran tersebut diterbitkan oleh emiten. Harga waran itu sendiri berfluktuasi selama periode perdagangan. M. Ali Tamba : Tinjauan Yuridis Mengenai Peranan Lembaga Arbitrase Dalam Penyelesaian Sengketa Pasar Modal Di Indonesia, 2007. USU Repository © 2009

b. Manfaat dari waran

Pemilik waran memiliki hak untuk membeli saham baru perusahaan dengan harga yang lebih rendah dari harga saham terebut di pasar sekunder dengan menukarkan waran yang dimilikinya ketika harga saham perusahaan tersebut melebihi harga pelaksanaan. Apabila waran diperdagangkan di bursa, maka pemilik waran mempunyai kesempatan untuk memperoleh keuntungan capital gain yaitu apabila harga jual waran tersebut lebih besar dari harga beli.

c. Risiko memiliki waran

Jika harga saham pada periode pelaksanaan jatuh dan menjadi lebih rendh dari harga pelaksanaannya, investor tidak akan menukarkan waran yang dimilikinya dengan saham perusahaan, sehingga ia akan mengalami kerugian atas harga beli waran tersebut.

3. Kontrak Berjangka

a. Definisi

Adalah kontrak atau perjanjian antara dua pihak yang mengharuskan mereka untuk menjual atau membeli produk yang menjadi variable pokok dimana yang akan datang dengan harga yang telah ditetapkan sebelumnya. Obligasi byek yang dipertukarkan disebut “underlying asset”. Setiap pihak sebelum membuka kontrak harus menyetorkan margin awal, dan karena kontrak tersebut memiliki waktu yang terbatas, maka pada saat jatuh tempo posisi kontrak harus ditutup pada berapapun harga yang terjadi bursa. M. Ali Tamba : Tinjauan Yuridis Mengenai Peranan Lembaga Arbitrase Dalam Penyelesaian Sengketa Pasar Modal Di Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 Margin itu sendiri harus berada pada suatu level harga tertentu dan jika margin tersebut turun di bawah level tersebut, yang biasanya diakibatkan kerugian yang sangat besar, lembaga kliring akan meminta investor untuk menambah dananya kembali. Bagaimanapun, harus diperhatikan bahwa seluruh transaksi pada kontrak berjangka dilakukan di Bursa Efek. Di Indonesia, saat ini bentu kontrak berjangka yang tersedia adalah LQ45 kontrak berjangka indeks Efek yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Surabaya.

b. Manfaat kontrak berjangka indeks Efek

1. Instrument hedging Hedging dimaksudkan untuk melindungi nilai investasi sehingga dapat meminimalkan risiko. Contoh: seorang investor yang memiliki portfolio berencana untuk menjual salah satu sahamnya di masa yang akan datang, tapi dia ingin menentukan pendapatan yang diperolehnya dengan menetapkan harga jual sahamnya saat ini. Pilihan apa yang tersedia bagi investor? Dia dapat membuka kontrak jual di masa yang akan datang, sehingga berapapun harga yang terbentuk pada saat jatuh tempo, investor tetap akan menjual saham tersebut dengan harga yang telah ditetapkan sebelumnya. 2. Spekulasi M. Ali Tamba : Tinjauan Yuridis Mengenai Peranan Lembaga Arbitrase Dalam Penyelesaian Sengketa Pasar Modal Di Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 Investor dapat berspekulasi dengan melakukan perdagangan indeks berjangka daripada melakukan transaksi untuk masing-masing saham. Hal ini dimungkinkan karena adanya leverage. Dengan leverage investor dapat memperoleh keuntungan dari pergerakan harga dengan modal yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan modal yang harus dikeluarkan jika melakukan transaksi perdagangan masing-masing saham di atas. 3. Arbitrase Dengan arbitrase, investor dapat memperoleh keuntungan dari perbedaan antara harga di pasar spot dan pasar berjangka.

c. Risiko kontrak berjangka indeks Efek

Pada saat jatuh tempo, investor harus menutup atau menyelesaikan posisinya, walaupun harga yang terjadi berbeda dengan harapannya, sehingga investor dapat mengalami kerugian yang sangat besar jika dibandingkan dengan modal awalnya. Apabila investor mengalami kerugian besar, maka ia diharuskan untuk menyetor tambahan dana ke lembaga kliring.

4. Opsi

Opsi adalah suatu kontrak berupa hak tapi bukan suatu kewajiban bagi pembeli kontrak untuk membeli atau menjual suatu asset kepada penjual kontrak dalam jangka waktu yang telah ditentukan atau disepakati. Sebagai salah satu instrument turunan atau derivatif di pasar modal, ada beberapa asset yang dapat melandasi opsi tersebut, yaitu saham, obligasi, mata uang, dan juga komoditi

5. Opsi saham

M. Ali Tamba : Tinjauan Yuridis Mengenai Peranan Lembaga Arbitrase Dalam Penyelesaian Sengketa Pasar Modal Di Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 Opsi saham adalah suatu kontrak yang menggunakan saham sebagai asset landasan. Opsi saham merupakan instrument turunan atau derivatif karena nilainya diturunkan dari nilai dan karakteristik asset yang melandasinya. Opsi saham mulai diperdagangkan di Inggris pada abad ke 18 dan di AS pada abad ke 14, walaupun ketika itu belum ada standar dan bentuk opsi, serta belum diatur secara organisasi seperti Bursa Efek yang dikenal dewasa ini. Pada tahun 1973, Chicago of options exchange mulai dengan 16 jenis saham sebagai dasar perdagangan opsi dengan seperangkat ketentuan dalam melakukan perdagangan. Walaupun ada beberapa modifikasi penyesuaian terhadap dimensi teknologi, namun konsep opsi CBOE dipandang sebagai acuan dasar pengembangan perdagangan di beberapa bursa efek sejak decade 1980-an sampai sekarang. Perbedaan antara opsi saham dan saham biasa terletak pada kontrak antara pembeli dan penjual. Pembeli akan membayar dalam suatu harga untuk memenuhi hak-hak tertentu dan penjual akan memberikan haknya sebagai imbalan dari harga tersebut. Tidak seperti saham biasa, jumlah opsi yang beredar tergantung pada jumlah pembeli dan penjual yang tertarik untuk menerima dan mengkonversikan haknya.

6. Efek beragun asset

Efek beragun asset adalah efek yang diterbitkan oleh kontrak investasi kolektif Efek beragun asset yang portfolionya terdiri dari asset keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat berharga komersial, tagihan kartu kredit, tagihan yang timbul di kemudian hari, pemberian kredit, termasuk kredit pemilikan rumah atau M. Ali Tamba : Tinjauan Yuridis Mengenai Peranan Lembaga Arbitrase Dalam Penyelesaian Sengketa Pasar Modal Di Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 apartemen, Efek bersifat hutang yang dijamin oleh pemerintah, sarana peningkatan kredit, serta asset keuangan setara dan asset keuangan lain yang berkaitan dengan asset keuangan tersebut.

7. Kontrak investasi kolektif Efek beragun asset KIK-EBA

Kontrak investasi kolektif Efek beragun asset KIK-EBA adalah kontrak antara manajer investasi dan Bank Kustodian yang mengikat pemegang efek beragun asset dimana manajer investasi diberi wewenang untuk mengelola portfolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif.

E. Mekanisme Perdagangan Pasar Modal di Indonesia