keuntungan dari apa yang dihasilkan dari upayanya mengelola dana pihak ketiga.
Sistem bagi hasil merupakan sistem dimana dilakukannya perjanjian atau ikatan bersama didalam melakukan kegiatan usaha. Di dalam
kegiatan usaha diperjanjikan adanya pembagian hasil atas keuntungan yang akan didapat antara kedua belah pihak atau lebih. Bagi hasil dalam
sistem perbankan syari’ah merupakan ciri khusus yang ditawarkan kapada masyarakat, dan di dalam aturan syari’ah yang berkaitan dengan
pembagian hasil usaha harus ditentukan terlebih dahulu pada awal terjadinya kontrak akad. Besarnya penentuan porsi bagi hasil antara
kedua belah pihak ditentukan sesuai kesepakatan bersama, dan dibuat dengan dasar kerelaan An-Tarodhin dimasing-masing pihak tanpa
adanya unsur paksaan. Mekanisme perhitungan bagi hasil yang diterapkan didalam
perbankan syari’ah terdiri dari dua sistem
8
, yaitu:
a. Profit Sharing
Profit sharing menurut etimologi adalah bagi keuntungan. Dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba. Profit secara istilah
8
Diakses pada 5 juli 2010 dari multiply.comjournalitem435konsep_bagi_hasil_perbankan_syariah.
adalah perbedaan yang timbul ketika total pendapatan total revenue suatu perusahaan lebih besar dari biaya total total cost
9
. Di dalam istilah lain profit sharing adalah perhitungan bagi hasil
didasarkan kepada hasil bersih dari total pendapatan setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan
tersebut.
10
Apabila pada perbankan syariah yang sering dipakai adalah istilah profit and loss sharing, di mana hal ini diartikan sebagai
pembagian antara untung dan rugi dari pendapatan yang diterima atas hasil usaha yang telah dilakukan.
Sistem profit and loss sharing dalam pelaksanaannya merupakan bentuk dari perjanjian kerjasama antara pemodal investor
dan pengelola modal enterpreneur dalam menjalankan kegiatan usaha ekonomi, dimana diantara keduanya akan terikat kontrak bahwa
di dalam usaha tersebut jika mendapat keuntungan akan dibagi kedua pihak sesuai nisbah kesepakatan di awal perjanjian, dan begitu pula
bila usaha mengalami kerugian akan ditanggung bersama sesuai porsi masing-masing.
11
9
Diakses pada 5 juli 2010 dari Google.comwikimedya.berbagi ilmu pengetahuan tentang profit shring.
10
Tim Pengembangan Perbankan Syariah IBI, Konsep Produk dan Implementasi Operasional Bank Syari’ah, Jakarta : Djambatan, 2001, h. 264
11
azzanurlaila “analisa fatwa tentang kebolehan revenue”, artikel diakses pada 5 juli 2010 dari azzanurlaila.blogspot.com200906analisa-fatwa-tentang-
kebolehan-revenue_22.html
Dalam sistem tersebut terdapat resiko atas kerugian yang sewaktu-waktu dapat ditimbulkan. Apabila terdapat kerugian financial
materi, hanya pemilik modal yang menanggung kerugian tersebut. Selain itu pengelola dana hanya menanggung kerugian waktu dan
tenaga dari apa yang telah diusahakannya. Kecuali mudharib pengelola dana lalai dalam melaksanakan tugasnya.
b. Revenue Sharing.