Dalam sistem tersebut terdapat resiko atas kerugian yang sewaktu-waktu dapat ditimbulkan. Apabila terdapat kerugian financial
materi, hanya pemilik modal yang menanggung kerugian tersebut. Selain itu pengelola dana hanya menanggung kerugian waktu dan
tenaga dari apa yang telah diusahakannya. Kecuali mudharib pengelola dana lalai dalam melaksanakan tugasnya.
b. Revenue Sharing.
Revenue pendapatan dalam kamus ekonomi adalah hasil uang yang diterima oleh suatu perusahaan dari penjualan barang-barang
goods dan jasa-jasa services yang dihasilkannya dari pendapatan penjualan sales revenue.
12
Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa arti revenue pada prinsip ekonomi dapat diartikan
sebagai total penerimaan dari hasil usaha dalam kegiatan produksi, yang merupakan jumlah dari total pengeluaran atas barang ataupun
jasa dikalikan dengan harga barang tersebut. Unsur yang terdapat di dalam revenue meliputi total harga
pokok penjualan ditambah dengan total selisih dari hasil pendapatan penjualan tersebut. Tentunya di dalamnya meliputi modal capital
ditambah dengan keuntungannya profit.
12
Cristopher Pass dan Bryan Lowes, Kamus Lengkap Ekonomi, Jakarta : Erlangga, 1994, Edisi ke-2, h. 583.
Berbeda dengan revenue yang dimaksud didalam arti perbankan. konvensional adalah jumlah dari penghasilan bunga bank yang
diterima dari penyaluran dananya atau jasa atas pinjaman maupun titipan yang diberikan oleh bank. Jadi, revenue dalam bank
konvensional merupakan total bunga keseluruhan dari setiap penyaluran dana yang dilakukannya.
Revenue pada perbankan Syariah adalah hasil yang diterima oleh bank dari penyaluran dana investasi ke dalam bentuk aktiva
produktif, yaitu penempatan dana bank pada pihak lain. Hal ini merupakan selisih atau angka lebih dari aktiva produktif dengan hasil
penerimaan bank
13
. Lebih jelasnya Revenue sharing dalam arti perbankan adalah
perhitungan bagi hasil didasarkan kepada total seluruh pendapatan yang diterima sebelum dikurangi dengan biaya-biaya yang telah
dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Sistem revenue sharing berlaku pada pendapatan bank yang akan dibagikan dihitung
berdasarkan pendapatan kotor gross sales, yang digunakan dalam menghitung bagi hasil untuk produk pendanaan bank.
Sedangkan Nisbah adalah pembagian keuntungan yang ditetapkan pada awal terbentuknya akad yang terbentuk dalam persentasi yang
13
Akmal Yahya, “Profit Distribution”, artikel diakses pada 5 juli 2010 dari httpwww.ifibank.go.id
disepakati oleh kedua belah pihak yakni pada pihak bank dan pihak nasabah. Nisbah bagi hasil merupakan faktor penting dalam
menentukan bagi hasil di bank syariah, sebab aspek nisbah merupakan aspek yang disepakati bersama antara kedua belah pihak yang
melakukan transaksi.
14
Bagi hasil menurut terminology asing dikenal sebagai profit sharing. Profit sharing dalan kamus ekonomi sering disebut sebagai
pembagian laba. Secara definitif profit sharing diartikan sebagai “Distribusi dari berbagai bagian laba pada para pegawai dari suatu
perusahaan”
15
Lebih lanjut dikatakan, bahwa hal itu dapat berbentuk suatu bonus uang tunai tahunan yang didasarkan pada laba yang
diperoleh pada tahun-tahun sebelumnya, atau dapat berbentuk pembayaran mingguan dan bulanan.
Pada mekanisme bank syariah pendapatan bagi hasil ini berlaku untuk produk-produk penyertaan, baik penyertaan menyeluruh,
sebagian-sebagian maupum bentuk bisnis koorporasi kerjasama. Pihak-pihak yang terlibat dalam kepentingan bisnis yang disebutkan
tadi, harus melakukan transparasi dan kemitraan secara baik dan ideal. Sebab semua pengeluaran dan pemasukan rutin yang berkaitan dengan
14
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Yogyakarta: Ekonesia, cet- 1, 2004, h. 123.
15
Muhammad, Teknik Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syari’ah, Yogyakarta: UII Press, 2001, h. 28.
bisnis penyertaan bukan untuk kepentingan pribadi yang menjalankan proyek.
Bagi hasil atau profit sharing ini dapat juga diartikan sebagai sebuah bentuk kerjasama antara pihak investor dengan pihak pengelola
dana. Istilahnya dalam perbankan syariah shahibul maal dengan pihak mudharib, dan nantinya akan ada pembagian hasil sesuai dengan
persentase jatah bagi hasil nisbah sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
Contohnya adalah nasabah bank tersebut menaruh uangnya sebagai bentuk investasi untuk dikelola oleh mudharib yakni pihak bank
dengan nilai Nisbah 60 bagi pengelola dan 40 bagi investor. Dari penjelasan tersebut maka dapat dikatakan bahwa nilai nisbah bersifat
tetap, dan hanya bagi hasilnya yang bersifat fluktuatif. Jadi inti dari investasi bagi hasil pada dasarnya adalah terletak
pada kerjasama yang baik antara shahibul mal dengan mudharib
16
. Kerjasama atau partnership adalah karakter dalam perekonomian
masyarakat islam. Pembagian keuntungan dalam wujud bagi hasil dapat dilihat
melalui dua akad
17
, yaitu dengan akad mudharabah dan musyarakah, dimana akad mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua
16
Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMPYKPN, 2003, h. 106.
17
Deskraining, BSM Basic Training, Jakarta: PT. Bank Syariah Mandiri, 2010, h. 249.
pihak dimana pihak pertama pemilik dana menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak kedua pengelola dana bertindak sebagai pengelola,
dan keuntungan dibagi diantara mereka sesuai dengan kesepakatan sedangkan kerugian finansial hanya ditanggung oleh pemilik dana
18
. Sedangkan akad musyarakah adalah akad kerjasama antara kedua belah
pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan konstribusi dana dengan ketentuan bahwa
keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan porsi konstribusi dana.
19
Jika bank konvensional membayar bunga kepada nasabahnya, maka bank syariah membayar bagi hasil keuntungan sesuai dengan
kesepakatan. Kesepakatan bagi hasil ini ditetapkan dengan suatu angka nisbah. Nisbah antara bank dengan nasabahnya ditentukan di awal,
misalnya ditentukan porsi masing-masing pihak 60:40, yang berarti hasil usaha yang diperolah akan didisitribusikan sebesar 60 bagi
nasabah dan 40 bagi bank. Angka nisbah ini dengan mudah akan bisa didapatkan informasinya dengan bertanya ke customer service atau
datang langsung dan melihat papan display “Perhitugan dan Distribusi Bagi Hasil” yang ada di cabang bank syariah.
18
PSAK No 105 paragraph 4.
19
PSAK, No. 106, paragraph 4.
2. Menurut Kajian Fiqih