Pengaruh strategi promosi terhadap tabungan kurban di bank syariah mandiri
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Disusun Oleh: ZULFA
NIM : 204046103010
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HDAYATULLAH
JAKARTA
2010 M/1431H
(2)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)
Oleh: Zulfa 204046103010
Pembimbing I Pembimbing II
MARTONO, SE., MM. FAHMI MUHAMMAD AHMADI, S.Ag., M.Si. NIDN: 0428035301 NIP: 197412132003121002
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
(3)
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti karya ini bukan karya asli saya atau merupakan hasil juplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 14 Juni 2010 M 1 Rajab 1430 H
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Savings Products in Bank Syariah Mandiri."
This study aims to analyze the influence of individual sales, advertising, sales promotion and influence to increase the number of savings accounts offering either partially or simultaneously.
The population of this study is the customers at Bank Syariah Mandiri. This research study samples of 100 customers of Bank Syariah Mandiri. Nonprobability sampling method sampling and analysis of research data using multiple regression analysis using SPSS version 16.00.
Based on the research that shows a partially. Advertising significant effect on increasing the amount of savings offerings. 2. Sales promotion significantly influence the increase in the amount of savings offerings. 3. Individual sales do not significantly influence the increase in the amount of savings offerings. 4. And overall, or simultaneous advertising, sales promotion, and sales of individual significant effect on increasing the amount of savings offerings.
Keywords: Advertising, Sales Promotion, Individual Sales, Customer Savings and Increased Number of Sacrifice.
(9)
v i
Tabungan Kurban di Bank Syariah Mandiri”.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penjualan perseorangan, periklanan, dan promosi penjualan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah tabungan kurban baik secara parsial maupun simultan.
Populasi penelitian ini adalah nasabah pada Bank Syariah Mandiri. Sampel penelitian penelitian ini yaitu 100 nasabah Bank Syariah Mandiri. Pengambilan sampel menggunakan metode nonprobability sampling, dan analisis data penelitian menggunakan analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS versi 16.00.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa secara parsial menunjukkan 1. Periklanan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah tabungan
kurban.2.Promosi penjualan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah tabungan kurban.3.Penjualan perseorangan tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah tabungan kurban. 4. Dan secara keseluruhan atau simultan periklanan, promosi penjualan, dan penjualan perseorangan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah tabungan kurban.
Kata Kunci : Periklanan, Promosi Penjualan, Penjualan Perseorangan, dan Peningkatan Jumlah Nasabah Tabungan Kurban.
(10)
(11)
Segala puji sukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala Rahmat-Nya, hingga skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan alam Baginda Besar Nabi Muhammad SAW.
Penulisan karya Ilmiah dalam bentuk skripsi ini merupakan salah satu bagian syarat untuk menyelesaikan studi strata satu (S1) guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.sy) di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kebahagiaan yang tak ternilai bagi penulis secara pribadi adalah dapat mempersembahkan yang terbaik kepada kedua orangtua, seluruh keluarga dan pihak-pihak yang telah ikut andil dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
Sebagai bentuk penghargaan yang tidak terlukiskan, penulis sampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Komarudin Hidayat, MA. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Euis Amalia, M. Ag, Ketua Program Studi Muamalat dan Ah. Azharuddin Lathif, M. Ag, Sekretaris Program Studi Muamalat yang telah membantu penulis secara tidak langsung dalam menyiapkan skripsi ini.
4. Drs. Djawahir Hajazziey, SH., MA., Ketua Program Non Reguler dan Drs. H. Ahmad Yani, MA. Sekretaris Program Non Reguler.
5. Bapak Martono, SE., MM. dan Fahmi Muhammad Ahmadi, S.Ag., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya memberikan bimbingan dan pengarahan serta bantuan literatur dalam proses penyelesaian tugas akhir ini.
(12)
penulis dalam proses penulisan skripsi ini.
7. Segenap pengurus dan pegawai Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Jakarta yang telah membantu penulis dalam mencari data-data yang diperlukan.
8. Segenap staf Bank Syariah Mandiri Pondok Indah yang telah banyak membantu penulis dengan meluangkan waktu serta memberikan kemudahan data-data dalam proses penulisan skripsi ini.
9. Penulis persembahkan skripsi ini untuk kedua orangtua yang telah membimbing, mendidik dan membesarkan sejak kecil, rasa ta`dzim dan terima kasih yang mendalam kepada Ayahanda Saiful Bahri. SH dan Ibunda Dra.Hj. Azizah atas dukungan moril dan materiil, kesabaran, keikhlasan, perhatian, serta cinta dan kasih sayang yang tidak habis-habisnya diiringi untaian Do’a-do’a munajatnya yang tak henti-hentinya siang dan malam kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT senantiasa membalas semua kebaikan beliau. Amin.
10. Adikku tersayang Asyrof Kamal, Almarhumah Basimaturrahmah dan Nisrina Maisun yang telah memberikan dukungan semangat dan sekaligus menjadi motifator penulis dalam proses penulisan skripsi ini. Serta keluarga besar kedua orang tua penulis, terutama sepupu-sepupuku tersayang Nadhia Pertiwi, Anisa Rahma, Alm.Aria Yulian, Fitri Amalia, Hunainah, Lutfi, Aldin Sailan, Djamaluddin, Ahmad Zarkasih, Rizky Dwi H, Nasrullah, Nurheri Yunigsih, Nurul, Bilah, Ica, Cing Iyung, Cing Ii, Cing Iyay, Cing Yayah, dan seluruh keluarga besar yang tidak bisa di sebutkan namanya satu persatu. Terima kasih untuk semua perhatian dan kasih sayangnya.
(13)
ix
Tya, Melly, Bunda Devi, Hj. Farah, Vyan, Muvidha, Syafi’i, k’firman, Anie, Icha, Lisda, Ade, serta teman-teman MNI , Mulana Y, Surya, Jully, Acil, Astri, Ginta, Dian, Ahmad,dan khususnya untuk Rifky Yustiar dan keluarga yang selama ini memberikan inspirasi, semangat serta doa yang sangat berarti bagi penulis, dan untuk seluruh teman-teman yang tercinta yang namanya tidak dapat di sebutkan satu persatu oleh penulis, semoga hubungan kita tidak akan terputus sampai kapanpun. “Sahabat Sejati Selamanya”
Dan akhirnya penulis akhiri dengan rasa Syukur kepada Allah SWT, Raja dari segala Raja, pencipta Jagad Raya dan penguasa Ilmu Pengetahuan. Dengan segala kelemahan dan kekurangan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi setiap langkah kita. Amin.
Jakarta, 14 Juni 2010 M 1 Rajab 1430 H
(14)
x
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR... vii
DAFTAR ISI... x
DAFTAR GAMBAR... xiii
DAFTAR GRAFIK ... xiv
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...` 1
B. Perumusan Masalah ... 8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8
1. Tujuan Penelitian ... 8
2. Manfaat Penelitian ... 9
D. Kerangka Penelitian ... 10
E. Review Study Terdahulu... 10
F. Sistematika Penulisan ... 11
BAB II LANDASAN TEORI A. Ibadah Kurban dalam Prespektif Fiqh... 13
B. Promosi... 22
1. Pengertian Promosi ... 22
2. Tujuan Promosi... 23
C. Bauran Promosi ... 23
1. Periklanan (advertising)... 24
(15)
xi
6. Pemasaran Interaktif ... D. Aspek-aspek Motivasi Menabung... 30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ... 34 B. Metode Pengumpul Data...
a. Data Primer (Primary Data)... 45 b. Uji Instrument ...
1. Uji Validitas Data ... 2. Uji Realibilitas ...
c. Data Sekunder (Secondary Data)... C. Metode Analisis ...
1. Uji t (parsial)... 2. Uji F
3. Analisis regresi linear berganda ...
4. Hipotesis ...
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Temuan ... 1. Tingkat Pengembalian Kuesioner...
2. Responden ... 3. Uji Validitas...
4. Uji Reliabilitas ... 5. Distribusi Frekuensi Pernyataan Kuesioner ... B. Analisis Data ... 1. Uji Multikolineritas ...
(16)
xii
2. Pengujian secara simultan (Uji F) ... 3. Analisis regresi linear berganda ...
BAB V PENUTUP
A..Kesimpulan ... B. Saran ...
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN
(17)
xiii
(18)
xiv
3.1 Deskripsi responden berdasarkan usia 42 3.2 Deskripsi responden berdasarkan pekerjaan 42 3.3 Deskripsi responden berdasarkan penghasilan total
rata-rata sebulan 43
3.4 Anda pernah melihat iklan produk tabungan
kurban BSM 48
3.5 Iklan produk tabungan kurban BSM memberikan
pesan mengenai produk yang mudah saya cerna 48 3.6 Iklan tabungan kurban BSM membuat saya tertarik
untuk menggunakan produk tersebut 49
3.7 Iklan tabungan kurban BSM memberikan gambaran
mengenai kualitas produk 50
3.8 Iklan tabungan kurban BSM menggunakan ikon/model
yang mencerminkan produk tersebut 51
3.9 Promo yang dilakukan oleh tabungan kurban
BSM menarik 51
3.10 Promo yang dilakukan oleh tabungan kurban
BSM menguntungkan nasabah 52
3.11 Promo yang dilakukan oleh tabungan kurban BSM
sudah tepat dan sesuai dengan citra produknya 53 3.12 Promo yang dilakukan oleh tabungan kurban BSM
membuat saya tertarik menggunakan produk ini 53 3.13 Promo yang dilakukan oleh tabungan BSM sudah
sesuai dengan segmen produk ini 54
3.14 Pendekatan secara personal yang dilakukan oleh
(19)
xv
3.16 Personal selling yang dilakukan oleh BSM membuat saya merasa diperhatikan dan memperoleh service
yang lebih 56
3.17 Melalui personal selling BSM telah berhasil mengubah
pandangan negatife saya mengenai produk ini 57 3.18 Dengan penjelasan secara personal membuat saya
lebih mengetahui keunggulan produk ini 58 3.19 Menurut anda lebih mudah berkurban sendiri daripada
menggunakan tabungan kurban 59
3.20 Tidak adanya informasi lebih tentang tabungan kurban 59 3.21 Anda tidak mempunyai biaya untuk tabungan kurban 60 3.22 Anda tidak mengetahui dengan jelas tentang adanya
tabungan kurban 61
(20)
xv i
4.1 Sampel dan tingkat pengembalian kuesioner 41 4.2 Hasil uji reliabilitas periklanan (X1) 45
4.3 Hasil uji reliabilitas promosi penjualan (X2) 46
4.4 Hasil uji reliabilitas penjualan perseorangan (X3) 46
4.5 Hasil uji reliabilitas peningkatan jumlah nasabah
tabungan kurban (Y) 47
4.6 Uji multikolinearitas 63
4.7 Hasil Uji Koefisien determinasi 64
4.8 Hasil uji t statistik 65
4.9 Hasil uji F statistik 68
(21)
xv ii
Lampiran 1 Surat kesediaan responden 72
Lampiran 2 Profil responden 73
Lampiran 3 Pernyataan Periklanan (X1) 74
Lampiran 4 Pernyataan promosi penjualan (X2) 75
Lampiran 5 Pernyataan penjualan perseorangan (X3) 76
Lampiran 6 Pernyataan peningkatan jumlah nasabah
tabungan kurban (Y) 77
Lampiran 7 Distribusi frekuensi pernyataan periklanan (X1) 78
Lampiran 8 Validitas dan reliabilitas periklanan (X1) 81
Lampiran 9 Distribusi frekuensi pernyataan
promosi penjualan (X2) 82
Lampiran 10 Validitas dan reliabilitas promosi penjualan (X2) 85
Lampiran 11 Distribusi frekuensi pernyataan penjualan
perseorangan (X2) 86
Lampiran 12 Validitas dan reliabilitas penjualan
perseorangan (X3) 89
Lampiran 13 Distribusi frekuensi pernyataan peningkatan
jumlah nasabah tabungan kurban (Y) 90
Lampiran 14 Validitas dan reliabilitas peningkatan jumlah
nasabah tabungan kurban (Y) 93
(22)
A. Latar Belakang Masalah
Aktivitas keuangan dan perbankan dapat dipandang sebagai wahana bagi masyarakat modern untuk membawa mereka kepada pelaksanaan dua ajaran Al-Qur’an yaitu:
1. Prinsip At-ta’awun, yaitu saling membantu dan saling bekerja sama diantara
anggota masyarakat untuk kebaikan.
2. Prinsip menghindari Al-iktinaz, yaitu menahan uang (dana) dan
membiarkannya menganggur (idle) dan tidak berputar dalam transaksi yang
bermanfaat bagi masyarakat umum.10
Kegiatan ekonomi sebenarnya adalah kegiatan manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Dalam rangka melaksanakan kegiatan inilah diperlukan aturan-aturan main yang mestinya sarat dengan muatan moral agar tidak timbul
kekacauan dan kesulitan.11 Dalam lalu lintas perekonomian masyarakat modern
dewasa ini, dimana kegiatan perekonomian terus berkembang dan berubah sejalan dengan perubahan dan perkembangan zaman, bank muncul sebagai lembaga keuangan vital dengan inti kegiatan menyediakan jasa permintaan dan
10
Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syari’ah, (Jakarta: Pustaka Alvabet,Mei 2006), Edisi Revisi, h. 5
11
Karnaen A. Perwaatmaja, Membumikan Ekonomi Islam di Indonesia, (Depok: Usaha Kami, 1996),Cet. ke-1, h.11-12
(23)
penawaran disamping jasa di bidang lain. Oleh karena itu, dewasa ini perekonomian tidak bisa terlepas dari peran jasa perbankan.
Bank sebagai lembaga keuangan merupakan sarana penyimpanan uang paling aman bagi nasabah, bertugas menyimpan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat. Selain itu, bank juga memberikan jasa keuangan dan pembayaran lainnya. Sebagai lembaga keuangan yang mendapat kepercayaan masyarakat, bank berusaha semaksimal mungkin melakukan daya tarik (insentive) ekonomi berupa bunga tinggi, bonus, serta hadiah-hadiah yang menarik minat nasabah. Berbagai langkah dilakukan oleh bank dengan tujuan meningkatkan jumlah penghimpunan dana masyarakat dengan cara meningkatkan jumlah nasabah.
Secara umum pengertian Bank Islam (Islamic Bank) adalah bank yang
pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat islam. Saat ini banyak istilah yang diberikan untuk menyebut identitas Bank Islam selain istilah Bank
Islam itu sendiri, yakni Bank Tanpa Bunga (Interest-Free Bank), Bank Tanpa
Riba, dan Bank Syariah (Syariah Bank). Namun, di Indonesia secara teknis
yuridis penyebutan Bank Islam mempergunakan istilah resmi “Bank Syariah”,
atau yang secara lengkap disebut “Bank Berdasarkan Prinsip Syariah”.12 Ini
berarti tata cara operasional bank tersebut mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Al-Quran dan Hadits.
12
(24)
Bank Konvensional dan Bank Syariah mempunyai paradigma yang berbeda secara mendasar dalam melakukan penghimpunan dana masyarakat. Bank Konvensional menghimpun dana nasabah dan meminjamkan kepada debitur dengan sistem bunga, sedangkan bank syariah menghimpun dana nasabah dan menyalurkannya kepada debitur dengan sistem bagi hasil. Di satu pihak, tujuan masyarakat menabung di bank konvensional adalah disamping untuk mengamankan dananya dari kemungkinan yang tidak diharapkan, juga untuk memperoleh bunga dari dana tersebut. Di pihak lain, tujuan masyarakat menyimpan uangnya di Bank Syariah yang paling utama adalah menghindari adanya riba, sebab kebanyakan umat Islam mempunyai pandangan bahwa bunga bank itu sama dengan riba yang diharamkan dalam Islam. Sedangkan tujuan lainnya adalah untuk diinvestasikan dalam berbagai pembiayaan. Jika menguntungkan akan mendapatkan bagian dari nisbah bagi hasil, sedangkan jika mengalami kerugian (yang bukan kesalahan bank) maka masyarakat pemilik
dana ikut menanggung kerugian tersebut.13
Dimulai dengan ide dasar mengenai adanya layanan perbankan sesuai syariat islam di awal tahun 90-an, tepatnya setelah ada undang-undang No.7 tahun 1992 tentang bank berdasarkan prinsip bagi hasil, kemudian direvisi dengan UU No.10 tahun 1998 tentang perubahan atas undang-undang No.7 tahun 1992 dimana dalam bentuk sebuah bank konfensional yang beroperasi dengan
13
Jurnal Hukum Bisnis, Menyongsong RUU Perbankan Syariah, (Jakarta:Yayasan Pengembangan Hukum Bisnis,2002),Hal.21
(25)
prinsip syariah. Dengan lahirnya UU No.10 tahun 1998, maka landasan hukum Bank Syariah menjadi lebih jelas dan kuat baik dari segi kelembagaan maupun landasan operasionalnya.
Hal tersebut diatas membuktikan, bahwa secara konseptual perbankan syariah memang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman, serta sudah menjadi sistem perbankan alternatif yang sesuai dengan fitrah hidup manusia. Walaupun demikian, kesempurnaan konsep yang merupakan konsep ilahiyah ini
tetap harus di-update dan disesuaikan dengan tuntutan zaman agar tetap dapat
diterapkan dalam kehidupan nyata.
Peningkatan yang sangat tajam dimulai sejak tahun 1998, yaitu setelah dikeluarkan UU No.10 tahun 1998 sebagai amandemen dari UU No.7 tahun 1992 tentang perbankan. Efeknya adalah apabila sejak tahun 1992 hingga tahun 1998 hanya ada satu Bank Umun Syariah dan 78 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) maka pada bulan Maret tahun 2007 (berdasarkan data statistik Perbankan Syariah yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia) jumlah Bank Syariah telah mencapai 24 unit yang terdiri atas 3 Bank Umum Syariah dan 21 unit Usaha Syariah. Selain itu jumlah Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) telah
mencapai 105 unit pada periode yang sama.14
Namun, mengingat Indonesia adalah negara yang berpenduduk muslim terbesar di dunia. Sisi ini patut menjadi potensi aset yang kuat jika diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia yang memadai dengan populasi muslim
14
(26)
sebesar 88 persen dari total jumlah penduduk yang mencapai 225 juta jira, mestinya menjadi pasar yang luar biasa bagi bisnis syariah. Namun, kenyataan yang terjadi masih cukup memprihatinkan. Sungguh sangat disayangkan, potensi penduduk sedemikian besar itu ternyata tidak secara otomatis memuluskan sosialisasi perbankan syariah. Mayoritas masyarakat muslim masih buta tentang
Bank Syariah, termasuk para akademisi, profesional, bahkan ulama.15 Keadaan
ini disebabkan karena kurangnya sosialisasi dari pihak bank kepada masyarakat muslim. Oleh karena itu diperlukan sistem pemasaran yang lebih bersifat sosialis.
Suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang apa pun, membutuhkan apa yang disebut dengan pemasaran. Pemasaran adalah suatu proses sosial, yang melalui proses itu individu-individu dan kelompok akan memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan, dengan cara menukar dan menciptakan produk
dan nilai dengan individu dan kelompok lain.16 Sedangkan menurut William J.
Stanton, pemasaran didefinisikan berdasarkan bisnis yaitu sebuah sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, memberi harga, mempromosikan dan mendistribusikan jasa serta barang-barang pemuas
kebutuhan dan keinginan pasar. 17
15
M.samsul Arifin, ”Perbankan Masih Perlu Sosialisasi”
http://edratna.wordpress.com/2007/06/26/mengenal-produk-perbankan-syariah-1/
16
Philip kotler, manajemenpemasaran : Analisa Perencanaan Dan pengendalian, ( Jakarta: Erlangga, 1996), jilid 2, h.20
17
Marius P.Angipora, Dasar-dasar Pemasaran,(Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 1999), cet.ke-1, hal.5
(27)
Bank sebagai lembaga keuangan perlu mengkomunikasikan setiap produk yang mereka tawarkan. Hal ini dilakukan agar masyarakat mengetahui dan memiliki minat untuk merasakan manfaat dari produk bank yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Banyak bank menawarkan produknya, baik produk baru maupun pengembangan dari produk lama. Beberapa mereka ada yang gagal dalam merebut kepuasan konsumen. Hal ini disebabkan karena permintaan pasar yang selalu berubah-ubah. Beberapa kepuasan nasabah yang dimaksud antara lain:
1. Keamanan terjamin atau penarikannya mudah dilakukan.
2. Mudah dan praktis, tidak berbelit-belit, jika kita ingin mendepositokan uang
dan mudah dipindahkan ke rekening giro atau tabungan serta mudah memindahkan dana dalam jumlah besar dan kecil.
3. Rasa bangga menabung pada bank yang bersangkutan. Faktor-faktornya
adalah karena kemudahan dan praktis serta terjamin keamanannya karena dikelola tenaga profesional.
Bank menawarkan produknya berupa jasa seperti tabungan, deposito, kredit, dan lain-lain. Jasa didefinisikan sebagai setiap kegiatan atau manfaat yang dapat diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lainnya yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat pemilikan sesuatu dan produksinya dapat atau
tidak dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik. 18
18
(28)
Tabungan adalah salah satu produk dalam suatu Bank yang paling banyak diminati oleh nasabah. Karena fungsi tabungan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat saat ini. Yaitu sebagai sarana yang terbaik untuk menyimpan uang, oleh karena itu bank diharuskan untuk terus mengembangkan produk sesuai dengan kebutuhan nasabah saat ini. Tabungan saat ini sudah berkembang fungsinya bukan hanya berfungi sebagai sarana penyimpanan uang tetapi juga sarana untuk beribadah, contohnya seperti tabungan kurban yang ada di Bank Syariah Mandiri yang membantu nasabahnya yang kurang mampu untuk beribadah kurban menjadi mampu.
Bank Syariah Mandiri mempunyai produk tabungan yang kurang lebih selama empat tahun ini berjalan yaitu Tabungan Kurban. Tabungan kurban ini bertujuan memudahkan nasabah yang ingin melaksanakan ibadah kurban dan aqiqah. Tabungan kurban Bank Syariah Mandiri adalah jenis tabungan yang
berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqah. Mudharabah mutlaqah adalah Akad
antara pihak pemilik modal (shahibul maal) dengan pengelola (mudharib) untuk
memperoleh keuntungan, yang kemudian akan dibagikan sesuai nisbah yang
telah disepakati. Dalam hal ini, mudharib (bank) diberikan kekuasaan penuh
untuk mengelola modal atau menentukan arah investasi.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka skripsi ini diberi judul
“Pengaruh Strategi Promosi Terhadap Produk Tabungan Kurban di Bank Syariah Mandiri”.
(29)
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah periklanan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah tabungan
kurban?
2. Apakah promosi penjualan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah
tabungan kurban?
3. Apakah penjualan perseorangan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah
tabungan kurban?
4. Apakah periklanan, promosi penjualan, dan penjualan perseorangan
berpengaruh terhadap peningkatan jumlah tabungan kurban?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
a. Untuk menganalisis pengaruh periklanan berpengaruh terhadap
peningkatan jumlah tabungan kurban.
b. Untuk menganalisis pengaruh promosi penjualan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah tabungan kurban.
c. Untuk menganalisis pengaruh penjualan perseorangan berpengaruh
(30)
d. Untuk menganalisis pengaruh periklanan, promosi penjualan, dan penjualan perseorangan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah tabungan kurban.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan sebagai berikut:
a. Bagi Nasabah
Penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan masukkan dan acuan dalam melakukan pilihan untuk memperoleh informasi yang akan digunakan dalam mengambil keputusan dalam menabung di Bank Syariah Mandiri.
b. Bagi Perusahaan
Penelitian ini akan menjadi masukkan dan bahan acuan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan strategi pemasaran yang akan diterapkan agar dapat menarik minat nasabah sehingga dapat meningkatkan jumlah nasabah khususnya jumlah nasabah tabungan kurban di Bank Syariah Mandiri.
c. Bagi Akademisi
Penelitian ini memberi bukti empiris tentang bagaimana strategi pemasaran produk tabungan kurban yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri dalam rangka menarik minat nasabah sehingga meningkatkan jumlah nasabah di
(31)
Bank Syariah Mandiri. Selain itu juga dapat memperkaya bahan kajian atau referensi utnuk penelitian yang akan datang.
D. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tujuan penelitian diatas mengenai pengaruh strategi promosi terhadap produk tabungan kurban, maka dibuat kerangka pemikiran penelitian sebagai berikut:
E. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis yang merupakan dugaan sementara dalam menguji suatu penelitian, yaitu:
Ha1 : Terdapat pengaruh yang signifikan dari periklanan terhadap peningkatan
(32)
Ha2 : Terdapat pengaruh yang signifikan dari promosi penjualan terhadap
peningkatan jumlah tabungan kurban.
Ha3 : Terdapat pengaruh yang signifikan dari penjualan perseorangan terhadap
peningkatan jumlah tabungan kurban.
Ha4 : Terdapat pengaruh yang signifikan dari periklanan, promosi penjualan, dan
penjualan perseorangan terhadap peningkatan jumlah tabungan kurban.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan penulis dalam proposal penelitian ini dibagi dalam lima bab, tiap-tiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan secara singkat mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis, dan sistematika penulisan penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini ini dibuat dengan landasan teori yang berguna agar penelitian ini dapat dimengerti sebelum dibahas secara mendalam. Dalam Bab ini akan membahas secara singkat tentang pengertian kurban dalam fiqih, promosi, bauran promosi, aspek-aspek motivasi menabung, review studi terdahulu.
(33)
Bab ini membahas tentang Ruang Lingkup Penelitian, Teknik Penentuan Sampel, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data.
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi mengenai analisa data, profil responden penelitian, uji validitas, uji reliabilitas, uji t (parsial), uji F (simultan), dan analisis regresi berganda.
BAB V : PENUTUP
Bab ini penelitian membuat suatu kesimpulan dari pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan memberikan saran-saran yang sekiranya bermanfaat bagi para pihak yang berkepentingan dalam pembahasan penelitian ini.
(34)
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Kurban dalam Fiqh
Kurban dalam bahasa Arab artinya dekat, sedangkan menurut etimologi
kurban berasal dari kata “Qorob” yang berarti mendekati.19 Maksudnya ialah
sesuatu yang dapat mendekatkannya kepada Allah ta’ala,20 Ibadah kurban
artinya menyembelih hewan sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ibadah kurban disebut juga ‘udhiyyah” dengan huruf “yak” bertasydid artinya hewan ternak yang disembelih sebagai kurban. Kurban adalah bentuk ibadah kaum penyembelihan hewan kurban yang dilakukan pada Hari Raya Haji (selepas shalat I’dil adha) dan hari-hari tasyriq yaitu
tanggal 11,12, dan 13 Zulhijjah karena beribadah kepada Allah SWT.21
“Qurban” yang lazim disebut kurban menurut pengertian bahasa umum
berarti dekat atau mendekatkan diri.22
Dalam pengertian terminologi fiqh, kurban adalah penyembelihan hewan tertentu dengan niat mendekatkan diri kepada Allah pada masa-masa tertentu, ia juga diartikan sebagai binatang an’am yang disembelih pada hari
19Louis ma’luf, Al-munjid, (Beirut: Dar el-mayreq, 1986) h.617
20At-tahir Ahmad Az-zawi, Al kamus al-Muthy (Riyadh:Das Alimul kutub 1994), h.579
21
Al-imam Taqayyuddin Abu Bakar binMuhammad Al-Husein, kifayatul akhyar, diterjemahkan: Syarifuddin Anwar dan Misbah Mustafa, kelengkapan orang shalat (Surabaya :Bina iman, TT). J.2, h.490
22
(35)
nahr yang bertujuan bertaqoarub kepada Allah,23 penyembelihan pada hari Id
dan 3 hari sesudahnya dalam rangka mensyiarkan Idul Adha.24
1) Jenis hewan kurban
a. Macam-macam hewan kurban
Para ulama sependapat bahwa ibadah kurban tidak sah kecuali menggunakan binatang an’am, yaitu: unta, sapi (kerbau), kambing atau domba dan semua hewan yang termasuk jenisnya. Dengan demikian
tidak sah berkurban dengan menggunakan binatang selain an’am.25
Berdasarkan firman Allah SWT:
☺
Artinya :“Dan bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah dianugerahkan kepada mereka…”. (QS. 22/AL-Hajj: 34)
23
Wahbah Az.zuhaili, Al fiqhul islamy wa Adillatuhu (Beirut:Dar el-fikr, 1989), cet. Ke-3, h. 594
24
T.A, Lathief Rosydiy, Qurban dan Aqiqah Menurut Sunnah Rasulullah saw, (Medan:Firma Rimbow, 1996), cet. Ke-3, h.14
25
Wahhab az-Zuhaily, Al fiqhul islamy wa Adillatuhu (Beirut:Dar el-fikr, 1989), cet. Ke-3, h. 9
(36)
Hewan-hewan tersebut haruslah jinak atau peliharaan, hewan liar seperti kambing hutan atau banteng yang hidup di dalam hutan, tidak
boleh dijadikan kurban.26
Dari segi qiyas, Imam Syafi’i mengemukakan alasan bahwa berkurban itu pengertiannya adalah beribadah dengan hewan, oleh karenanya hewan kurban yang paling utama adalah yang disembelih untuk sembelihan dalam haji, dalam menguatkan pendapatnya ia mengemukakan keumuman makna hadis Nabi:
أ
ةﺮ ﺮه
ﱠنأ
لﻮ ر
ﷲا
ﻰﱠ
ﷲا
ﱠ و
لﺎ
:
ﻏا
مﻮ
ﺔ
ا
ﻏ
،ﺔ ﺎ ا
ﱠ
حار
ﻓ
ﺔ ﺎﱠ ا
ﻰ وﻷا
ﺎ ﱠﺄﻜﻓ
بﱠﺮ
،ﺔ ﺪ
و
حار
ﻓ
ﺔ ﺎﱠ ا
ﺔ ﺎﱠ ا
ﺎ ﱠﺄﻜﻓ
بﱠﺮ
،ةﺮ
و
حار
ﻓ
ﺔ ﺎﱠ ا
ﺔ ﺎﱠ ا
ﺎ ﱠﺄﻜﻓ
بﱠﺮ
ﺎ آ
نﺮ أ
)
اور
ﻚ ﺎ
(
27Artinya: “ Diriwayatkan dari Abi Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW. Bersabda: “Barang siapa mandi pada hari jum’at mandi junub kemudian ia pergi shalat (shalat jum’at) pada saat pertama maka seolah-olah ia berkurban seekor unta, dan barang siapa berjalan pada saat kedua, maka seola-olah ia berkurban seekor sapi. Dan barang siapa berjalan pada saat ketiga, maka seolah-olah ia berkurban seekor kambing bertanduk”. (HR. Malik)
26
A. Fuad Said, Qurban dan Akikah menurut Ajaran Agama Islam, (Jakarta: Pustaka Zaman, 1994), h.9
27
Al-Imam Halaludin Abdurrahman As-Suyutiy, Al-Muwatha Al-Imam Malik bin Anas, (Beirut: Dar el-Ghair, 1993) cet. Ke-2, h.91
(37)
Maka seharusnyalah bahwa ketentuan ini diartikan kepada seluruh
perbuatan ibadah dengan hewan.28
b. Sifat-sifat hewan kurban
Ulama telah sependapat bahwasanya tidak dipakai untuk berkurban hewan-hewan pincang yang nyata-nyata pincangnya, hewan sakit yang nyata-nyatanya sakitnya, dan hewan kurus lagi tidak bersih.
Sebagaimanaa diterangkan dalam hadits Nabi SAW :
ﱠﺪ
ﺎ
ﺔ
نﺎ
ﺪ
ﱠﺮ ا
لﺎ
:
ﺪ
ﻓ
ﺮ
و
ز
لﺎ
:
ﺮ
ءا
زﺎ
ب
ﱠﺪ
ﺎ
آ
ﺮ
أو
ﻬ
ﻰ
ر
ﻮ
ل
ﷲا
ﱠ
ﻰ
ﷲا
و
ﱠ
ا
ﻷ
ﺎ
ﻓ
لﺎ
:
لﺎ
ر
ﻮ
ل
ﷲا
ﱠ
ﻰ
ﷲا
و
ﱠ
ه
ﻜ
ﺬا
ﺪ
و
ﺪ
ي
أ
ﺮ
ﺪ
،
أ
ر
ﻻ
ﺰ
ئ
ﻓ
ﻷا
ﺎ
:
ا
ﻮ
ر
ءا
ا
ﻮ
ر
ه
ﺎ،
وا
ﺮ
ﺔ
ا
ﺮ
ﻬﺎ
،
وا
ﺮ
ءﺎ
ا
ﻇ
ﻬﺎ
،
وا
ﻜ
ﺮ
ة
ﱠا
ﻻ
)
اور
ا
ﺎ
(
29Artinya : “Telah bercerita pada kami syu’bah Aku mendengar Sulaiman Abdurrahman berkata: Aku mendengar Ubai bin Firuz berkata : Aku berkata kepada Barraa bin Azib bercerita kepadaku sebagaimana dibenci atau dilarang padanya Rasulullah SAW., dari pada sembelihan berkata : berkata “Rasulullah SAW”., dengan tangannya seperti ini dan tanganku lebih pendek dari tangannya “Ada empat perkara yang tidak boleh ditemukan pada hewan sembelihan, yang juling dan nyata julingnya, yang sakit dan nyata sakitnya, yang pincang dan nyata pincangnya, dan yang tua yang tidak ada sumsumnya lagi”. (H.R. Ibnu Majah).
28
Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, (Beirut: Dar el-Fikr,tt), jilid 1, h.315 29
Abu Abdillah Muhammad bin Yazid Al-Qozwani, Sunan Ibnu Maja, (Beirut: Dat el-Fikr,tt), jilid 2, h.1050
(38)
Hewan yang dikebiri sah dijadikan kurban.30 Hewan kebiri (khasi) ialah hewan yang dipotong kedua pelirnya. Hewan mencukupi sebagai hewan kurban, karena kekurangannya merupakan sebab bertambahnya
daging dan enaknya.
c. Umur hewan kurban
Fuqoha telah sependapat bahwa kambing muda (al-jadza’) itu tidak
mencukupi sebagai hewan kurban melainkan yang mencukupi adalah
kambing yang sudah tanggal kedua gigi surinya yang lebih tua lagi.31
Ketentuan batasan umur hewan kurban berdasarkan hadits Nabi SAW:
ﺮ ﺎ
لﺎ
:
لﺎ
لﻮ ر
ﷲا
ﻰﱠ
ﷲا
ﱠ و
:
ﻻ
اﻮ ﺬ
ﱠﻻإ
ﺔﱠ
ﱠﻻإ
نأ
ﺮ
ﻜ
اﻮ ﺬ ﻓ
ﺔ ﺬ
نﺄﱠ ا
)
اور
(
32Artinya : “Diriwayatkan dari Jabir : berkata Rasulullah SAW .
janganlah kamu menyembelih untuk kurban melainkan yang musinah (telah berganti gigi) kecuali jika sukar didapati, maka bolehlah jadzah (yang berumur satu tahun lebih) dari biri-biri”. (HR. Muslim)
Menurut penelitian, batas umur demikian itu menunjukan hewan yang bersangkutan telah dewasa. Dilanjutkan umur unta lima tahun, melebihi umur kambing atau lembu, karena nilai daging unta dibawah
dari nilai gizi daging lembu dan kambing.33
30
Moch.Zuhri, et.al., Fiqh Empat Mazhab, (Semarang: as-Syifa, 1993), h.706 31
Ibnu Rusyd, , Bidayatul Mujtahid, (Beirut: Dar el-Fikr,tt), jilid 1 h.251 32
Al-Imam Abi Husen Muslim Ibnu Hizaz Al-Qusairy An-Naisaburi, Shaheh Muslim, (Beirut: Dar Hizam, 1995), h. 1236
33
A.Fuad Said, Qurban dan Akikah menurut Ajaran Agama Islam, (Jakarta: Pustaka Zaman, 1994), h.11
(39)
d. Bilangan hewan kurban
Para ulama sependapat bahwa seekor kambing atau domba hanya mencukupi satu orang saja dan seekor unta atau sapi mencukupi untuk tujuh orang.34
Ketentuan bilangan hewan kurban berdasarkan hadits Nabi SAW:
ﺎ
ﺮ
لﺎ
:
ﺮ
ﺎ
ﺎ
ﺪ
ﱠﺔ
ﱠ ا
ﱠ
ﷲا
ﻰ
و
ﱠ
ا
ﺪ
ﺔ
ﺔ
،
وا
ﺮ
ة
ﺔ
)
ر
و
ﺎ
ا
ا
35
(
Artinya : “Diriwayatkan dari Jabir, berkata, pada tahun perjanjian Hudaibiyah kami menyembelih kurban bersama Nabi SAW. unta untuk tujuh orang dan sapi untuk tujuh orang”.(HR. Ibnu Majah)
Dalam hadits diatas diperbolehkan kurban dengan cara bergabung (kongsi), jika hewan itu berupa unta atau sapi. Dan sah hukumnya
bergabung dalam kurban.36
2) Waktu Penyembelihan Kurban
Seperti halnya ibadah lain, Islam menentukan batasan waktu dalam berkurban. Pembatasan waktu tersebut bertujuan agar umat Islam mau menghargai waktu menjadi syarat. Tidak boleh menyembelih hewan kurban setelah matahari terbit pada hari raya kurban, penyembelihan hendaknya
34
Wahbah Az-zuhaily Al fiqhul islamy wa Adillatuhu (Beirut:Dar el-fikr, 1989),, h. 594
, Bidayatul Mujtahid Abu Abdillah Muhammad bin Yazid Al-Qozwani, Sunan Ibnu
Maja, (Beirut: Dat el-Fikr,tt), jilid 2, h.1050 35
Abu Abdillah Muhammad bin Yazid Al-Qozwani, h.1047 Sunan Ibnu Maja, (Beirut: Dat el-Fikr,tt), jilid 2, h.1047
36
Moch.Zuhri, et.al.., h.71 Abu Abdillah Muhammad bin Yazid Al-Qozwani, Sunan Ibnu Maja, (Beirut: Dat el-Fikr,tt), jilid 2, h.1050
(40)
dilakukan setelah shalat Idul Adha dan tiga hari sesudahnya (hari-hari tasyriq).37
3) Tujuan Berkurban
Dalam ajaran agama Islam tujuan berkurban adalah untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT.38
Dan pernyataan syukur manusia kepada-Nya atas segala karunia-Nya. Dengan berkurban kita akan semakin dekat dengan Allah SWT, yang
merupakan inti hakekat dari semua jenis ibadah yaitu ATTAQARRABU
ILALLAHI TA’ALA (mendekatkan diri kepada Allah SWT).39 yang
pembangkit niat itu adalah ketaqwaan, dan dilakukan sesuai dengan
perintah agama.40
4) Sejarah Kurban
Syariat berkurban yang merupakan salah satu dari syair agama Allah (agama Islam) mempunyai sejarah yang panjang sejak zaman nabi Adam AS sebab itu syariat berkurban digolongkan sebagai salah satu ibadah klasik sejarah yang tidak perlu diragukan lagi kebenarannya terdapat di
dalam kitab suci Al-Qur’an.41
37
Abdul Mutaal Al-Jabari, Al-Adhiyyah: Ahkamuha wa Falsafatuha at-Tarbiyyah, diterjemahkan oleh Ainul Haris, Cara berkurban, (Jakarta: Gema Insani Press, 1996), h. 59
38
T.A., Lathief Rosyidi, Qurban dan Aqiqah Menurut Sunnah Rasulullah saw, (Medan:Firma Rimbow, 1996), h.12
39
T.A. Lathief Rosyidi, Qurban dan Aqiqah Menurut Sunnah Rasulullah saw, (Medan:Firma Rimbow, 1996), h.13
40
E.Abdurrahman, Hukum Kurban Aqiqah dan Sembelih, (Bandung: Sinar Baru, 1996), h. 7 41
T.A. Latief Rosyidiy, Qurban dan Aqiqah Menurut Sunnah Rasulullah saw, (Medan:Firma Rimbow, 1996), h.1
(41)
Kurban di zaman nabi Ibrahim As. Diungkapkan dalam firman Allah SWT:
⌧
☺
⌧
Artinya : “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang
termasuk orang-orang saleh, maka kami beri kabar gembira dengan anak yang sangat sabar. Maka tatkala anak itu sampai (kepada umur sanggup) berusaha bersama Ibrahim. Ibrahim berkata:“Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pekirkanlah apa pendapatmu”. Ia menjawab : “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah kamu mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.(Q.S 37/Ash-Shaffaat: 100-102)
Nabi Ibrahim adalah seorang rasul yang tergolong ulul azmi yang
diberi gelar Khaliullah (kawan karib Allah SWT) yang terkenal sangat
cintanya kepada Allah dan Allah juga mencintainya. Tetapi setelah ia mendapatkan seorang anak, maka cinta Ibrahim kepada anaknya juga luar biasa. Sebab itu ia dicoba dengan sebuah perintah Allah melalui mimpi, agar Ibrahim bersedia mengurbankan anaknya yang paling dicintainya itu
(42)
untuk membuktikan bahwa cintanya kepada Allah melebihi cintanya
kepada anaknya dan manusia seluruhnya.42
Risalah kurban dalam Islam sebagai ajaran yang penuh makna. Nabi Ibrahim yang hendak mengkurbankan anaknya, kemudian oleh Allah SWT diganti dengan hewan berkaki empat, pada hakikatnya merupakan sindiran pada waktu itu, agar pelaksanaan kurban tidak membawa derita pada
manusia.43 Jelaslah bahwa umat Islam berdiri paling depan dalam hal
melarang dan mencegah pengurbanan manusia.44
Para ulama sependapat bahwa kurban itu diperintahkan kepada: mereka yang beragama Islam, merdeka, aqil baligh, bermukim dan mampu. Para ulama mempunyai batasan yang berbeda tentang mampu berkurban.
B. Promosi
1. Pengertian Promosi
Promosi adalah Semua kegitan yang dilakukan oleh sutu perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada sasaran pasarnya.45
42
T.A. Latief Rosyidiy, Qurban dan Aqiqah Menurut Sunnah Rasulullah saw, (Medan:Firma Rimbow, 1996), h.7
43
Ahmad Ma’ruf Asrori, et.al., op.cit., h. 74 44
A.Faud Said, Qurban dan Akikah menurut Ajaran Agama Islam, (Jakarta: Pustaka Zaman, 1994), h. 78
45Phill Kholter, Manajmen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, (Jakarta:
(43)
Dalam dunia perbankan, promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Hal ini dikarenakan kegiatan promosi sama pentingnya dengan kegiatan pemasaran, baik produk, harga dan lokasi. Dalam kegiatan ini, setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang
dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung.46
2. Tujuan Promosi
Adapun tujuan kegiatan promosi adalah sebagai berikut:47
a. Menginformasikan (informing) mengenai keberadaan suatu produk.
b. Membujuk pelanggan sasaran untuk (persuading) untuk mendorong
pembeli belanja saat itu juga.
c. Mengingatkan (reminding) para pelanggan pada manfaat yang telah
diperoleh setelah menggunakan produk tersebut dan tertarik untuk membelinya kembali.
Maka dari pendapat di atas secara singkat promosi berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk perusahaan, memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin dan kemudian membeli dan selalu ingat akan produk tersebut.
C. Bauran Promosi
Bauran promosi merupakan perpaduan khusus antara iklan, penjualan pribadi promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang digunakan perusahaan
46Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT.Rakindo) Cet. 2, 2001. 47Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta), Cet.3, 1998. h. 221
(44)
untuk meraih tujuan iklan dan pemasarannya.48 Bentuk promosi yang memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan
tugas khususnya.49
Secara umum bauran promosi terdiri dari berbagai unsur yaitu: 1. Advertising (Periklanan).
2. Sales promotion (Promosi penjualan). 3. Personal selling (Penjualan Perseorangan). 4. Public relation (Publisitas).
5. Direct marketing (Pemasaran Langsung). 6. Interactive marketing (Pemasaran Interaktif).
Unsur-unsur di atas, masing-masing akan diuraikan sebagi berikut:
1. Periklanan (advertising)
Advertising adalah salah satu dari kegiatan bauran promosi yang digunakan oleh perusahaan dalam mengkombinasikan barang atau jasanya
dengan pembeli dan masyarakat yang ditargetkan. Advertising merupakan
salah satu alat dari bauran promosi yang paling populer. Media yang biasanya
digunakan oleh advertising yaitu: media cetak (majalah, surat kabar,
selebaran dan lain-lain), media elektronik (TV, radio, dan lain-lain) dan sebagainya. Mengenai alat promosi ini, terdapat beberapa definisi yaitu:
48
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisa Perencanaan dan Pengendalian, (Jakarta: Erlangga), jilid.2, 2004
49
(45)
Periklanan adalah segala bentuk penyajian dari promosi bukan pribadi,
mengenai gagasan, barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.50
Adapun tujuan utama dari advertising adalah menjual atau
meningkatkan penjualan barang, jasa atau ide. Dengan adanya iklan ini juga
diharapkan menjadi komunikasi yang efektif dari produsen.51
2. Promosi Penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan adalah kumpulan alat-alat insentif yang beragam, sebagian besar berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk atau jasa secara cepat dan atau lebih besar oleh konsumen atau
pedagang.52
Dari defisini di atas maka dapat didefinisikan bahwa yang dimaksud
dengan sales promotion adalah suatu kegiatan pemasaran jangka pendek yang
merangsang dan mendorong pembelian oleh konsumen dengan menggunakan
alat-alat seperti peragaan, pameran dan sebagainya. Sales promotion
merupakan kegiatan yang tidak rutin, tidak dapat digolongkan sebagai advertising, personal selling atau public relation, serta berusaha mempengaruhi konsumen agar membeli produk yang ditawarkan dan membuat perantara agar bekerja lebih efektif. Media yang biasanya digunakan yaitu: sampel, kupon, potongan harga dan sebagainya.
50
Daslin Saladin, Manajemen Pemasaran, (Penerbit Linda Karya: Bandung), 2001 h. 129 51
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisa Perencanaan dan Pengendalian, (Jakarta: Erlangga), jilid.2, 2004
52Phill Kholter, Manajmen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, (Jakarta:
(46)
Adapun tujuan dari promosi penjualan adalah:53
1. Tujuan umum, bersumber pada tujuan komunikasi pemasaran yaitu untuk
mempercepat respon pasar yang ditargetkan.
2. Tujuan khusus, yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu :
a. Bagi konsumen, yaitu untuk mendorong konsumen antara lain untuk
lebih banyak menggunakan produk dan membeli produk tersebut kembali.
b. Bagi pengecer, yaitu untuk membujuk pengecer untuk menjual
barang, produk baru dan menimbun lebih banyak persediaan barang.
c. Bagi wiraniaga, yaitu untuk memberi dukungan atau produk, model
baru, dan untuk merangsang mencari pelanggan baru meskipun di musim sepi.
3. Penjualan Perseorangan (personal selling)
Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dengan calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan
membelinya.54
Tujuan personal selling yaitu:55
1. Mencari calon, wakil penjualan mencari calon pembeli potensial.
53Daslin Saladin, Manajemen Pemasaran, (Penerbit Linda Karya: Bandung), 2001 54Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta), Cet.3, 1998
55Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisa Perencanaan dan Pengendalian, (Jakarta:
(47)
2. Menetapkan sasaran, wakil penjualan memutuskan bagaimana mengalokasikan waktu mereka bagi para calon pembeli dan pelanggannya.
3. Berkomunikasi, wakil penjualan secara trampil mengkomunikasikan
informasi tentang jasa dan produk perusahaan.
4. Publisitas (Publicity)
Publisitas merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu organisasi untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap-sikap kelompok terhadap organisasi tersebut, yang dimaksud kelompok disini adalah mereka yang terlibat, mempunyai kepentingan dan dapat mempengaruhi kemampuan organisasi dalam mencapai tujuannya. Kelompok tersebut bisa terdiri atas karyawan dan keluarganya, pemegang saham, pelanggan dan orang-orang yang tinggal di sekitar organisasi pemasok, perantara, pemerintah serta media massa.
Publisitas merupakan membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun citra perusahaan yang baik dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa yang dapat
merugikan.56
Adapun tujuan dari publisitas adalah sebagai berikut:57
56Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Alih Bahasa: Hendra Teguh, Ronny A. Rusli, dan Benyamin Molan, (Penerbit PT Prenhallindo, Jakarta) Cetakan kedua,2002
57Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Alih Bahasa: Hendra Teguh, Ronny A. Rusli, dan Benyamin Molan, (Penerbit PT Prenhallindo, Jakarta) Cetakan kedua,2002. h. 178
(48)
1. Membangun kesadaran yaitu menempatkan cerita di media untuk menarik perhatian orang terhadap produk, jasa orang, organisasi atau ide.
2. Membangun kredibilitas yaitu menambah kredibilitas dengan
mengkomunikasikan pesan dalam suatu konteks editorial.
3. Mendorong antusiasme wiraniaga dan penyalur cerita mengenai suatu
produk baru sebelum peluncurannya akan membantu wiraniaga untuk menjual produk itu kepada pengecer.
4. Mengurangi biaya promosi yaitu publisitas membutuhkan lebih sedikit
biaya daripada pos langsung dan media iklan. Semakin kecil anggaran promosi perusahaan, semakin kuat alasan menggunakan humas untuk memperoleh perhatian.
5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Pemasaran langsung menurut adalah sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media iklan untuk menghasilkan tanggapan dan
atau transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi.58
Tujuan dari pemasaran langsung adalah sebagai berikut:59
1. Menunjukkan target yang jelas.
58Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisa Perencanaan dan Pengendalian, (Jakarta:
Erlangga), jilid.2, 2004
59Phill Kholter, Manajmen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, (Jakarta:
(49)
Melalui daftar alamat yang terpilih dan informasi yang termuat di dalam data base, perusahaan dapat mengkomunikasikannya pada konsumen yang potensial.
2. Personalisasi.
Untuk konsumen individual dapat disebut nama dan alamatnya, sedangkan pembeli institusional dapat dihubungi dengan menyebutkan nama dan jabatannya.
3. Ungkapan yang mendorong tindakan segera.
Ungkapan dalam pemasaran langsung memerlukan tindakan tertentu yang jelas dan segera, dengan meminta konsumen untuk melakukan tindakan dengan segera.
4. Strategi yang tidak terlihat.
Pada dasarnya, strategi dan taktik dalam pemasaran langsung tidak transparan bagi publik, karena menggunakan media langsung antara perusahaan dengan pembeli.
5. Keterukuran.
Dalam pemasaran langsung dapat ditujukan usaha mana yang berhasil dan usaha mana yang gagal. Dengan demikian, penyusunan program pemasaran pada periode berikutnya lebih terarah.
Berdasarkan penjelasan tujuan diatas, pemasaran langsung dilaksanakan untuk suatu tujuan utama yaitu mengkomunikasikan produk atau jasa
(50)
secara langsung kepada konsumen yang dianggap memiliki potensial yang tinggi. Kegiatan pemasaran langsung ini juga dilaksanakan dengan keterukuran agar jelas usaha mana yang berhasil dan mana usaha yang gagal.
6. Pemasaran Interaktif
Salah satu yang termasuk ke dalam bauran promosi, yaitu pemasaran interaktif dimana dalam pemasaran interaktif ini seorang konsumen dapat berintraksi secara langsung dengan produsen ataupun tenaga pemasar melalui tetepon ataupun via internet.
pemasaran interaktif adalah pemasar langsung menyertakan nomor telepon dan alamat internet mereka, dan menawarkan untuk mencetak kupon dari situs internet tersebut. Penerima dapat menghubungi perusahaan tersebut dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Perusahaan tersebut menggunakan interaksi sebagai peluang untuk mengangkat penjualan,
melakukan penjualan silang, dan mempererat hubungan.60
D. Aspek-aspek Motivasi Menabung
Pada dasarnya motivasi merupakan suatu pengertian yang meliputi semua pergerakan, alasan atau dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu semua tingkah laku manusia pada hakekatnya mempunyai motif. Motif manusia merupakan dorongan, hasrat, keinginan dan tenaga penggerak
60Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisa Perencanaan dan Pengendalian, (Jakarta:
(51)
lainnya, yang berasal dari dirinya untuk melakukan sesuatu. Motif itu memberikan tujuan dan arah tingkah laku seseorang. Pola tingkah laku dapat diperoleh melalui pengalaman langsung atau melalui pengamatan terhadap
respon orang lain.61
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian motif seperti pengertian menurut Wood Worth yang di kutip oleh Alex Sobur mengartikan motif sebagai suatu set yang dapat atu mudah menyebabkan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu (berbuat sesuatu) dan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.62
Menurut keynes yang dikutip dari bukunya Furnham, A&M. argley yang
berjudul The Psychology of money, mengatakan bahwa ada beberapa motif
mengapa orang menabung, motif tersebut adalah:63
- Precaution (tindakan pencegahan) untuk menjaga segala kemungkinanburuk yang dapat terjadi.
- Forsight (tunjangan masa depan) untuk kesiapan terhadap meningkatkan kebutuhan konsumsi yang lebih tinggi dimasa depan.
- Calculation (perhitungan untuk menikmati bunga dan penambahan karena tingkat konsumsi yang yang lebih tinggi pada masa yang akan datang, dimungkinkan dengan konsumsi yang kecil pada masa kini).
61
Gerangan, Psikologi Sosial, (Bandung: Retrika Aditama), h. 151&152 62
Alex, S., Psikologi umum dalam Lintas Sejarah, (Bandung: CV. Pustaka Setia 2003), h.267
63
(52)
- Inprovement (kemajuan) untuk menikmati konsumsi yang lebih tinggi, karena seseorang memiliki keinginan untuk terus meningkatkan taraf hidupnya.
- Independence (kebebasan) memiliki kemampuan segala hal.
- Enterprice (kegiatan memulai usaha).mengamankan kas yang di gunakan untuk usaha bisnis.
- Avarice (keserakahan) memenuhi ambisi keuntungan.64
Dalam kamus bahasa Indonesia “menabung” diartikan menyimpan uang.65
Menurut Prasadjaningsih mengutip pendapat Olander dan Seipel mengungkapkan bahwa menabung membutuhkan perencanaan kognitif dan usaha menstrukturkan aktivitas dalam jangka waktu tertentu secara terarah, menurut kepuasan segera,
dan menunda keuntungan demi masa depan.66
Prasadjaningsih mengutip pendapat dari Weneryd dalam livingstone dan Lunt menyatakan bahwa menabung dalam arti psikologis diartikan dengan sifat hemat,
dapat mengontrol diri dan sabar.67
64Muham Shabiri Majdi, Islam Gerakan Umat Menabung
65Departemen pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Balai
Pustaka:Jakarta , 1999), h. 881
66Prasadjaningsih Oetami, Pengaruh Gaya Hidup, Nilai, Kepribadian, Sikap Terhadap
Pilihan Prilaku Berhutang. (Program Pascasarjana Bidang Study Psikologi. Universitas Indonesi,
1998)
67Prasadjaningsih Oetami, Pengaruh Gaya Hidup, Nilai, Kepribadian, Sikap Terhadap
Pilihan Prilaku Berhutang. (Program Pascasarjana Bidang Study Psikologi. Universitas Indonesi,
(53)
Prilaku menabung sendiri mensyaratkan seseorang untuk bisa disiplin dalam hal mengatur keuangan. Menabung sebagai sifat hemat dapat dijadikan sifat positif yang apabila dengan konsisten akan meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. Sadono Sukirno mengatakan bahwa menabung dilakukan untuk tujuan, seperti untuk membiayai pengeluaran konsumsi sesudah mencapai usia pensiun, untuk mencegah pengeluaran biaya-biaya yang tak terduga harus
dikeluarkan di kemudian hari.68
Berdasarkan beberapa pengertian dan penjelasan mengenai motif menabung dapat disimpulkan bahwa motif menabung adalah suatu dorongan kebutuhan dalam diri, yang menggiatkan atau menggerakkan individu untuk menyimpan sebagian pendapat yang ditunjukan untuk kepentingannya dalam mencapai tujuan dimasa yang akan datang.
E. Review Studi Terdahulu
Menurut penelitian terdahulu yang membahas tentang masalah faktor-faktor, tetapi dengan masalah dan judul yang berbeda. Oleh karena itu, dengan melihat review studi terdahulu, peneliti berkesimpulan bahwa skripsi yang akan dibahas berbeda dengan skripsi-skripsi yang telah ada. Seperti di ringkas berikit ini:
1. Pada tahun 2007 ditulis skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor Penyebab
Keberhasilan dan Kegagalan BMT. Oleh Indriyati.
(54)
2. Pada tahun 2007 ditulis skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Permintaan Masyarakat Terhadap Pembiayaan Bank Syariah Mandiri. Oleh Fathin Fikriyanti.
Dengan melihat study review terdahulu, penulis berkesimpulan bahwa skripsi yang akan dibahas berbeda dengan skripsi-skripsi yang telah ada dan belum ada yang membahas tentang tabungan kurban itu sendri. Peneliti mengambil judul Pengaruh Strategi Promosi Terhadap Produk Tabungan Kurban.
(55)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan merupakan penelitian empiris dimana peneliti terlibat langsung dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah calon nasabah Bank Syariah Mandiri cabang Pondok Indah. Penelitian ini dilakukan untuk mengalanisis seberapa besar pengaruh strategi promosi terhadap produk tabungan kurban di Bank Syariah Mandiri.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini dibatasi pada populasi nasabah pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok Indah. Sedangkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 responden. Metode pengambilan sampel yang
digunakan pada penelitian ini adalah nonprobability sampling, artinya peneliti
tidak memberikan kesempatan yang sama pada anggota populasi untuk dijadikan
anggota sampel.69
a. Data Primer (Primery Data)
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara), berupa persepsi (opini, sikap, dan pengalaman) secara individual atau kelompok, hasil observasi suatu
69Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian: memberikan bekal teoritis pada mahasiswa tentang metodologi penelitian serta diharapkan dapat melaksanakan penelitian dengan langkah-langkah yang benar, (Jakarta: Bumi Aksara), 2009, h. 114
(56)
kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Adapun data primer yang penulis gunakan yaitu:
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan penelitian dengan cara mengajukan daftar pertanyaan langsung kepada responden, yaitu para nasabah pada Bank Syariah Mandiri. Skala yang digunakan adalah skala likert untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang kejadian atau gejala sosial. Kuesioner ini terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian A yang berisi pernyataan data dan keterangan pribadi responden, bagian B berisi pernyataan yang merupakan penjabaran dari operasional variabel strategi pemasaran (periklanan, promosi penjualan, dan penjualan perseorangan), dan peningkatan jumlah nasabah tabungan kurban.
Kategori dari penilaian skala likert :
Diberi skor 5 Sangat Setuju = SS
Diberi skor 4 Setuju = S
Diberi skor 3 Kurang Setuju = R
Diberi skor 2 Tidak Setuju = TS
Diberi skor 1 Sangat Tidak Setuju = STS
Manfaat penggunaan skala Likert yaitu keragaman skor (variability of
(57)
2. Observasi
Penelitian ini dilakukan dengan observasi pada nasabah Bank Syariah Mandiri berupa pengamatan langsung dan pengambilan data objek penelitian.
b. Data Sekunder (Secondary Data)
Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Adapun data sekunder yang penulis pakai yaitu :
1. Riset kepustakaan
Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan, membaca buku, literature, catatan perkuliahan, artikel, jurnal dan data dari internet.
2. Teknik dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengutip langsung data yang diperoleh dari lembaga (instansi) terkait, yang berhubungan dengan penelitian
C. Metode Analisis 1. Uji Validitas Data
Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah item-item yang ada di dalam kuesioner mampu mengukur peubah yang didapatkan dalam penelitian
(58)
ini.70 Maksudnya untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner dilihat jika pertanyaan dalam kuesioner tersebut mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Setelah itu
tentukan hipotesisi H0: skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total
skor konstruk dan Ha: skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan
total skor konstruk. Setelah menentukan hipotesis H0 dan Ha, kemudian uji
dengan membandingkan rhitung (tabel corrected item-total correlation) dengan
rtabel (tabel Product Moment dengan signifikan 0.05) untuk degree of freedom
(df) = n-2. Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila rhitung > rtabel.71 2. Uji Reliabilitas
Instrumen dikatakan reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten meskipun diuji berkali-kali. Jika hasil dari cronbach alpha > 0.60 maka data tersebut
mempunyai keandalan yang tinggi.72
70
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, BP UNDIP, Semarang, 2005, h. 45
71Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, BP UNDIP,
Semarang, 2005, h. 45 72
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, BP UNDIP, Semarang, 2005, h. 41-42
(59)
3. Uji t (Parsial)
Uji t dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Hasil uji
ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel Coefficients.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen, maka digunakan
tingkat signifikansi 0.05, jika nilai probability t lebih besar dari 0.05 maka
ada pengaruh dari variabel independen terhadap dependen (koefisien regresi
tidak signifikan), sedangkan jika nilai probability t lebih kecil dari 0.05 maka
ada pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen (koefisien regresi signifikan).73
4. Uji F (Simultan)
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel dependen. Hasil uji F pada output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA.
Untuk mengetahui hubungan variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen, maka digunakan tingkat signifikansi
sebesar 0.05, jika nilai probability F lebih besar dari 0.05 maka model regresi
tidak dapat digunakan untuk mempresiksi variabel dependen atau dengan kata
73
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. PT. Elex Media Kompurindo, Jakarta, 2002, h. 168
(60)
lain variabel independen secara bersama berpengaruh terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika nilai probability F lebih kecil dari 0.05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau dengan kata lain variabel independen secara bersama tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen.74
5. Analisis Regresi Linear Berganda
Metode regresi linear berganda dimaksudkan untuk mengetahui keeratan hubungan yang ada diantara kedua variabel. metode regresi linear ini juga
dapat digunakan untuk peramalan dengan menggunakan data berkala (time
series).
Berdasarkan hubungan antara variabel periklanan (X1), promosi
penjualan (X2), penjualan perseorangan (X3), dan peningkatan jumlah
nasabah tabungan kurban (Y), maka akan digunakan modle analisa regresi linear sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ε
Keterangan :
Konstanta = a
Koefisien regresi periklanan = b1
Koefisien regresi promosi penjualan = b2
Koefisien regresi penjualan perseorangan = b3
Peningkatan jumlah nasabah tabungan kurban = Y
Periklanan = X1
Promosi penjualan = X2
Penjualan perseorangan = X3
Standar error = ε
74
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, BP UNDIP, Semarang, 2005, h.84
(61)
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
1. Pengumpulan Data
Penyebaran sebanyak 100 kuesioner dilakukan mulai tanggal 01 Maret 2010 dan pengumpulan sampai tanggal 10 Maret 2010 sebanyak 100 buah kuesioner yang kembali dan dapat diolah seluruhnya. Hal ini dapat ditunjukkan dalam tabel berikut :
Tabel. 4.1
Sampel dan Tingkat Pengembalian Kuesioner
Keterangan Jumlah
Penyebaran Kuesioner 100
Kuesioner yang terkumpul 100
Kuesioner yang bisa diolah 100
Tingkat pengembalian (Response rate) 100%
Sumber: data diolah 2010
Dari data diatas dapat dilihat bahwa dari 100 kuesioner yang disebarkan yang dapat terkumpul sebanyak 100 buah kuesioner dan semuanya dapat diolah sebagai data penelitian. Tingkat pengembalian yang diperoleh adalah sebesar 100% dari total kuesioner. Hal ini menunjukkan tingkat pengembalian kuesioner yang cukup tinggi karena peneliti mendatangi langsung Bank Syariah Mandiri dan instansi-instansi pemerintahan maupun instansi pendidikan yang terdapat di Sekitar Area Pondok Indah dalam melakukan penyebaran kuesioner.
(62)
Grafik 3.1
Deskripsi Responden berdasarkan Usia
Sumber : data diolah 2010
Dari grafik di atas diketahui bahwa responden di lingkungan Bank Syariah Mandiri yang berusia 20-29 tahun ada sebanyak 68 responden, 13 responden berusia 40-49 tahun, 12 responden berusia 30-39 tahun, 5 responden berusia 50-59 tahun, sedangkan sisanya sebanyak 2 responden berusia 60 tahun ke atas.
Grafik 3.2
Deskripsi Responden berdasarkan Pekerjaan
(63)
Dari grafik di atas diketahui bahwa 53 responden memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta, sebanyak 26 responden memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta, sebanyak 13 responden memiliki pekerjaan sebagai pegawai negeri, sebanyak 6 responden memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, sedangkan sebanyak 2 responden memiliki pekerjaan lainnya (pensiunan dan lain-lain).
Grafik 3.3
Deskripsi Responden berdasarkan Penghasilan total rata-rata sebulan
Sumber : data diolah 2010
Dari grafik di atas diketahui bahwa 43 responden memiliki penghasilan total rata-rata sebulan sebesar Rp.1.500.000, sebanyak 32 responden memiliki pwnghasilan total rata-rata sebulan sebesar Rp.500.000-Rp.1.000.000, sebanyak 23 responden memiliki penghasilan total rata-rata sebulan sebesar Lebih dari Rp.2.000.000, sedangkan sebanyak 2 responden memiliki penghasilan sebesar 0-Rp.500.000.
(64)
B. Analisis Deskriptif Kuantitatif
Analisis deskriptif kuantitatif yang dilakukan dengan menginterprestasikan hasil uji validitas dan reliabilitas serta distribusi frekuensi pernyataan kuesioner dan juga analisis deskriptif. Dengan cara data skor pernyataan untuk setiap
variabel sehingga menghasilkan Correlation Matrix dan Reliability Coefficients.
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r
tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah sampel. Pada
penelitian ini jumlah sampel (n) = 100 dan besarnya df dapat dihitung 100-2 dengan df = 98 dan alpha = 0.05 didapat r tabel = 0.165. Hasil pengujian
validitas untuk pernyataan variabel periklanan (X1) menunjukkan bahwa
semua butir pernyataan dinyatakan valid karena memiliki nilai rhitung > rtabel
untuk tiap butir pernyataan yang telah diajukan kepada responden.
Hasil pengujian validitas untuk pernyataan variabel promosi penjualan
(X2) menunjukkan bahwa semua butir pernyataan dinyatakan valid karena
memiliki nilai rhitung > rtabel untuk tiap butir pernyataan yang telah diajukan
(65)
Hasil pengujian validitas untuk pernyataan variabel penjualan
perseorangan (X3) menunjukkan bahwa semua butir pernyataan dinyatakan
valid karena memiliki nilai rhitung > rtabel untuk tiap butir pernyataan yang telah
diajukan kepada responden.
Hasil pengujian validitas untuk pernyataan variabel peningkatan jumlah nasabah tabungan kurban (Y) menunjukkan bahwa semua butir pernyataan
dinyatakan valid karena memiliki nilai rhitung > rtabel untuk tiap butir
pernyataan yang telah diajukan kepada responden.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk, suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu kontruk atas variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai cronbach alpha > 0.6075 Hasil pengujian reliabilitas
ditampilkan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.2
Hasil Uji Reliabilitas periklanan (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized
Items N of Items
.759 .761 5
Sumber : data diolah 2010
75Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, BP UNDIP,
(66)
Tabel 4.2 menunjukkan nilai croanbach’s alpha atas variabel komitmen organisasi sebesar 0.759, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam
kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai croanbach’s alpha lebih besar
dari 0.6.
Tabel 4.3
Hasil Uji Reliabilitas promosi penjualan (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized
Items N of Items
.845 .847 5
Sumber : data diolah 2010
Tabel 4.3 menunjukkan nilai croanbach’s alpha atas variabel komitmen
organisasi sebesar 0.845, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam
kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai croanbach’s alpha lebih besar
dari 0.6.
Tabel 4.4
Hasil Uji Reliabilitas penjualan perseorangan (X3)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized
Items N of Items
.913 .913 5
Sumber : data diolah 2010
Tabel 4.4 menunjukkan nilai croanbach’s alpha atas variabel komitmen
(67)
kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai croanbach’s alpha lebih besar dari 0.6.
Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas peningkatan jumlah nasabah tabungan kurban (Y) Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized
Items N of Items
.842 .844 5
Sumber : data diolah 2010
Tabel 4.5 menunjukkan nilai croanbach’s alpha atas variabel komitmen
organisasi sebesar 0.842, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam
kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai croanbach’s alpha lebih besar
dari 0.6.
3. Distribusi Frekuensi pernyataan kuesioner
Selain uji validitas dan reliabilitas pada kuesioner. Penelitian ini juga terdapat pernyataan tentang empat variabel dalam penelitian ini yang terdiri
dari Periklanan (X1), Promosi Penjualan (X2), Penjualan Perseorangan (X3),
dan Peningkatan Jumlah Nasabah Tabungan Kurban (Y). berikut ini adalah jumlah hasil dari distribusi frekuensi dari pernyataan pada kuesioner ini.
(68)
a. Periklanan (X1)
Grafik 3.4
Anda pernah melihat iklan produk tabungan kurban BSM
Sumber : data diolah 2010
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 41 responden menjawab setuju, 27 responden menjawab kurang setuju, 19 responden menjawab sangat setuju, 12 responden menjawab tidak setuju, dan sisanya sebanyak 1 responden menjawab sangat tidak setuju.
Grafik 3.5
Iklan produk tabungan kurban BSM memberikan pesan mengenai produk yang mudah saya cerna
(69)
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 46 responden menjawab kurang setuju, 26 responden menjawab tidak setuju, 23 responden menjawab setuju, 4 responden menjawab sangat setuju, dan sisanya sebanyak 1 responden menjawab sangat tidak setuju.
Grafik 3.6
Iklan tabungan kurban BSM membuat saya tertarik untuk menggunakan produk tersebut
Sumber : data diolah 2010
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 43 responden menjawab kurang setuju, 26 responden menjawab tidak setuju, 21 responden menjawab setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10 responden menjawab sangat tidak setuju dan sangat setuju.
(70)
Grafik 3.7
Iklan tabungan kurban BSM memberikan gambaran mengenai kualitas Produk
Sumber : data diolah 2010
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 41 responden menjawab kurang setuju, 30 responden menjawab tidak setuju, 19 responden menjawb setuju, 7 responden menjawb sangat tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 3 responden menjawab sangat setuju.
Grafik 3.8
Iklan tabungan kurban BSM menggunakan ikon/model yang mencerminkan produk tersebut
(71)
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 47 responden menjawab kurang setuju, 23 responden menjawab setuju, 20 responden menjawab tidak setuju, 7 responden menjawab sangat tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 3 responden menjawab sangat setuju.
b. Pernyataan Promosi Penjualan (X2)
Grafik 3.9
Promo yang dilakukan oleh tabungan kurban BSM menarik
Sumber : data dolah 2010
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 33 responden menjawab setuju, 28 responden menjawab kurang setuju, 19 responden menjawab sangat setuju, 16 responden menjawab tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 4 responden menjawab sangat tidak setuju.
Grafik 3.10
Promo yang dilakukan oleh tabungan kurban BSM menguntungkan Nasabah
(72)
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 42 responden menjawab kurang setuju, 29 responden menjawab tidak setuju, 20 responden menjawab setuju, 6 responden menjawab sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak 3 responden menjawab sangat tidak setuju.
Grafik 3.11
Promo yang dilakukan oleh tabungan kurban BSM sudah tepat dan sesuai dengan citra produknya
Sumber : data diolah 2010
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 34 responden menjawab kurang setuju, 29 responden menjawab tidak setuju, 26 responden menjawab setuju, 7 responden menjawab sangat tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 4 responden menjawab sangat setuju.
Grafik 3.12
Promo yang dilakukan oleh tabungan kurban BSM membuat saya tertarik menggunakan produk ini
(73)
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 35 responden menjawab kurang setuju, 30 responden menjawab tidak setuju, 21 responden menjawab setuju, 9 responden menjawab sangat tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 5 responden menjawab sangat setuju.
Grafik 3.13
Promo yang dilakukan oleh tabungan kurban BSM sudah sesuai dengan segmen produk ini
Sumber : data diolah 2010
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 45 responden menjawab kurang setuju, 27 responden menjawab setuju, 17 responden menjawab tidak setuju, 8 responden menjawab sangat tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 3 responden menjawab sangat setuju.
(74)
c. Penjualan Perseorangan (X3)
Grafik 3.14
Pendekatan secara personal yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri menarik saya untuk menggunakan produk ini
Sumber : data diolah 2010
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 38 responden menjawab kurang setuju, 23 responden menjawab tidak setuju, 22 responden menjawab setuju, 9 responden menjawab sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak 8 responden menjawab sangat tidak setuju.
Grafik 3.15
Personal selling yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri membuat saya lebih mengentahui feature produk ini
(75)
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 41 responden menjawab kurang setuju, 25 responden menjawab tidak setuju, 20 responden menjawab setuju, 9 responden menjawab sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak 5 responden menjawab sangat tidak setuju.
Grafik 3.16
Personal selling yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri membuat saya merasa diperhatikan dan memperoleh service yang
lebih
Sumber : data diolah 2010
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 42 responden menjawab kurang setuju, 26 responden menjawab tidak setuju, 21 responden menjawab setuju, 6 responden menjawab sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak 5 responden menjawab sangat tidak setuju.
(76)
Grafik 3.17
Melalui personal selling Bank Syariah Mandiri telah berhasil mengubah pandangan negatif saya mengenai produk ini
Sumber : data diolah 2010
Berdasarkan grafik di atas 34 responden menjawab kuranga setuju, 28 responden menjawab setuju, 26 responden menjawab tidak setuju, 8 responden menjawab sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak 4 responden menjawab sangat tidak setuju.
Grafik 3.18
Dengan penjelasan secara personal membuat saya lebih mengetahui keunggulan produk ini
Sumber : data diolah 2010
Berdasarkan grafik di atas 35 responden menjawab kurang setuju, 31 responden menjawab setuju, 23 responden menjawab tidak setuju, 7
(77)
responden menjawab sangat tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 4 responden menjawab sangat setuju.
d. Peningkatan jumlah nasabah tabungan kurban (Y) Grafik 3.19
Menurut anda lebih mudah berkurban sendiri daripada menggunakan tabungan kurban
Sumber : data diolah 2010
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 35 responden menjawab setuju, 29 responden menjawab kurang setuju, 19 responden menjawab sangat setuju, 13 responden menjawab tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 4 responden menjawab sangat tidak setuju.
Grafik 3.20
Tidak adanya informasi lebih tentang tabungan kurban
(78)
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 39 responden menjawab kurang setuju, 28 responden menjawab setuju, 26 responden menjawab tidak setuju, 4 responden menjawab sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak 3 responden menjawab sangat tidak setuju.
Grafik 3.21
Anda tidak mempunyai biaya untuk tabungan kurban
Sumber : data diolah 2010
Berdasarkan grafik di atas sebanyak 34 responden menjawab kurang setuju, 29 responden menjawab setuju, 26 responden menjawab tidak setuju, 7 responden menjawab sangat tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 4 responden menjawab sangat setuju.
Grafik 3.22
Anda tidak mengetahui dengan jelas tentang adanya tabungan Kurban
(1)
Lampiran 13: Distribusi frekuensi pernyataan peningkatan jumlah nasabah
tabungan kurban (Y)
DISTRIBUSI FREKUENSI PERNYATAAN VARIABEL PENINGKATAN
JUMLAH NASABAH TABUNGAN KURBAN
PJN1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
sangat tidak setuju 4 4.0 4.0 4.0
tidak setuju 13 13.0 13.0 17.0
Kurang setuju 29 29.0 29.0 46.0
setuju 35 35.0 35.0 81.0
sangat setuju 19 19.0 19.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
PJN2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
sangat tidak setuju 3 3.0 3.0 3.0
tidak setuju 26 26.0 26.0 29.0
Kurang setuju 39 39.0 39.0 68.0
setuju 28 28.0 28.0 96.0
sangat setuju 4 4.0 4.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
PJN3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
sangat tidak setuju 7 7.0 7.0 7.0
tidak setuju 26 26.0 26.0 33.0
Kurang setuju 34 34.0 34.0 67.0
setuju 29 29.0 29.0 96.0
sangat setuju 4 4.0 4.0 100.0
Valid
(2)
PJN4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
sangat tidak setuju 9 9.0 9.0 9.0
tidak setuju 26 26.0 26.0 35.0
Kurang setuju 36 36.0 36.0 71.0
setuju 26 26.0 26.0 97.0
sangat setuju 3 3.0 3.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
PJN5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
sangat tidak setuju 8 8.0 8.0 8.0
tidak setuju 16 16.0 16.0 24.0
Kurang setuju 44 44.0 44.0 68.0
setuju 27 27.0 27.0 95.0
sangat setuju 5 5.0 5.0 100.0
Valid
(3)
(4)
Lampiran 14: Validitas dan reliabilitas peningkatan jumlah nasabah tabungan
kurban (Y)
VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL PENINGKATAN JUMLAH
NASABAH TABUNGAN KURBAN
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
PJN1 11.94 10.158 .552 .391 .837
PJN2 12.42 10.024 .731 .551 .789
PJN3 12.49 9.929 .656 .448 .807
PJN4 12.58 9.822 .678 .525 .801
PJN5 12.41 10.164 .631 .456 .814
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
(5)
Lampiran 15: Regresi linear berganda
REGRESI LINEAR BERGANDA
Model Summaryb
Change Statistics
Model R
R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate R Square Change F
Change df1 df2
Sig. F Change
Durbin-Watson
1 .644a .415 .397 1.44532 .415 116.072 3 96 .000 2.208
a. Predictors: (Constant), Penjualan Perseorangan, Periklanan, Promosi Penjualan
b. Dependent Variable: Peningkatan Jumlah Tabungan Kurban
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 1168.653 3 389.551 116.072 .000a
Residual 322.187 96 3.356
1
Total 1490.840 99
a. Predictors: (Constant), Penjualan Perseorangan, Periklanan, Promosi Penjualan b. Dependent Variable: Peningkatan Jumlah Tabungan Kurban
(6)
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
(Constant) 1.403 .953 1.472 .144
Periklanan .208 .106 .175 1.957 .053 .282 3.547
Promosi Penjualan .745 .103 .754 7.263 .000 .209 4.781
1
Penjualan Perseorangan .029 .056 .033 .520 .604 .564 1.774