Pengaruh pelayanan Bank syariah mandiri cabang tasikmalaya terhadap minat nasabah pada produk tabungan mabrur

(1)

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

D. Metodologi Penelitian dan Teknik Penulisan ... 7

E. Kerangka Pemikiran dan Tinjauan Kajian Terdahulu ... 18

F. Sistematika Penulisan ... 20

BAB II LANDASAN TEORI A. Pelayanan ... 21

B. Minat ... 28

C. Faktor-faktor yang Menumbuhkan Minat Untuk Menjadi Nasabah Bank ... 30

BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI CABANG TASIKMALAYA A. Sejarah singkat ... 35

B. Visi dan Misi... 39

C. Struktur Organisasi ... 40

D. Produk Tabungan Mabrur dan Produk Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya lainnya ... 44


(2)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Responden...….. 59

B. Uji Validitas dan Reabilitas... 65

C. Hasil kusioner... 68

D. Analisis regresi linier ... 89

E. Uji Hipotesis... 92

F. Analisa Strategi Pelayanan Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya ... 95

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……….. . 97

B. Saran ……….. 98


(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ajaran agama Islam dijadikan suatu pedoman atau suatu cara hidup (way of life), yang membimbing seluruh aspek kehidupan manusia. Kata Islam sendiri berasal dari bahasa arab yaitu salima yang mempunyai arti selamat, damai, tunduk, pasrah, dan berserah diri. Islam adalah agama yang mengajarkakan keselamatan, kedamaian, ketundukan, dan keberserahan diri. Ajaran agama Islam pun mengajarkan kepada kita, bagaimana cara berinteraksi antara manusia dengan tuhan nya(hablun minallah), dan bagaimana berinteraksi antara manusia dengan manusia yang lain (wa hablun minannas), Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad membawa suatu tuntunan dan sistem muamalah yang mengatur dengan rapih segala kegiatan perekonomian.

Manusia adalah khalifah di muka bumi yang mempunyai kebutuhan-kebutuhan untuk bertahan hidup, maka manusia didalam kehidupannya tidak akan terlepas dan selalu berpegang teguh pada rukun iman dan rukun islam. Rukun islam yaitu, syahadat, sholat, zakat, puasa, dan ibadah haji ke baitullah bagi yang mampu.

Persoalan tentang ibadah haji menjadi menarik karena pada diri setiap muslim menginginkan untuk bisa pergi melakukan ibadah haji minimal satu kali seumur hidup nya. Mempunyai impian untuk melaksanakan ibadah haji ini adalah salah satu dari isi do’a Nabi Ibrahim yang memohon kepada Allah agar umat muslim ada tumbuh rasa didalam hatinya untuk melaksanakan ibadah haji.


(4)

Potensi jamaah haji Indonesia sangat besar, jumlah kuota haji Indonesia yaitu 205 ribu orang pada tahun 2006 dan 210 ribu pada tahun 2007 kemudian 205 ribu pada tahun 2008, karenanya potensi ini pun dapat dilihat dengan nilai yang mencapai Rp. 5,5 triliun pertahun1, maka tak heran jika banyak pebisnis yang mencoba memanfaatkan peluang ini.

Dewasa ini banyak cara yang bisa ditempuh seorang muslim di dalam mewujudkan cita-cita nya untuk bisa melaksanakan ibadah haji diantaranya dengan menabung di bank atau dengan asuransi. Di samping itu, banyak jasa yang menawarkan untuk layanan ibadah haji, salah satunya adalah tabungan mabrur Bank Syariah Mandiri.

Produk tabungan haji adalah salah satu produk yang ditawarkan oleh hampir di tiap-tiap Bank, seperti pada tabel 1.1 berikut ini:

Tabel 1.1

Produk-produk Tabungan Haji Tiap Bank

Nama Bank Nama Produk

BNI 46 BNI HAJI

BRI TABUNGAN HAJI BRI

MANDIRI MANDIRI TABUNGAN HAJI

BTN TABUNGAN HAJI NAWAITU

BTN SYARIAH TABUNGAN HAJI BAITULLAH

MUAMALAT TABUNGAN ARAFAH

BANK SYARIAH MANDIRI TABUNGAN MABRUR BSM


(5)

Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu dari Bank Syariah terbesar dan terluas jaringannya di Indonesia. PT. Bank Syariah Mandiri hadir sebagai bank yang mengkombinasikan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang melandasi operasinya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan PT. Bank Syariah Mandiri sebagai alternatif jasa perbankan di Indonesia. Jumlah aktiva yang dimiliki Bank Syariah Mandiri sampai 31 Oktober 2009 pun mencapai 19.887.220.203, dan posisi saldo akhir tabungan BSM Mabrur sampai tanggal 31 Oktober 2009 mencapai 5.405.860.806.720.99.2

Tabel Berikut adalah data yang ada di Departemen Agama Kab. Tasikmalaya mengenai Posisi Pendaftaran Haji yang didaftarkan melalui produk tabungan haji dari berbagai Bank:

Tabel 1.2

Posisi Pendaftaran Haji

Kan Depag Kab. Tasikmalaya Tahun 20093 Tanggal : 1 Februai 2010

Yang sudah melunasi

No BPS BPIH Daftar

Tabungan haji Yang Berhak Melunasi dan berangkat haji S/d Tanggal 1 februari 2010 Hari Ini: senin Jumlah

01 BNI 46 367 151 148 - 148

02 BRI TSM 240 97 97 - 97

2Bank Syariah Mandiri, “Laporan Keuangan BSM”, Oktober 2009.

3Departemen Agama Kabupaten Tasikmalaya, “Laporan Posisi Pendaftaran Haji”, Agustus


(6)

03 BRI SPA 358 160 157 - 157 04 MANDIRI

SUTSEN

205 84 78 - 78

05 MANDIRI MUSTOFA

80 32 29 - 29

06 MANDIRI OTISTA

73 38 38 - 38

07 BSM 1592 706 670 - 670

08 BTN 58 7 7 - 7

09 BANK JABAR 68 21 21 - 21

10 MUAMALAT 44 24 21 - 21

11 BUKOPIN 3 - - - -

Sebagaimana dapat dilihat pada tabel diatas, produk tabungan haji tidak hanya dimiliki Bank Syariah Mandiri, dengan persaingan yang begitu ketat, mengharuskan Bank Syariah Mandiri memberikan pelayanan prima kepada nasabahnya agar nasabah tidak berpaling kepada Bank lain, dan target yang ditetapkan yakni 100 nasabah perhari dapat tercapai. Kualitas pelayanan yang diberikan oleh Bank Syariah Mandiri akan berdampak kepada minat nasabah menabung di Tabungan Mabrur. Dengan demikian peningkatan kualitas pelayanan harus dilakukan agarnasabah merasa terpuaskan.

Pelayanan yang kurang baik akan menyebabkan dampak negatif bagi Bank diantaranya:


(7)

1. nasabah merasa kurang terpuaskan sehingga loyalitas terhadap Bank bisa berkurang.

2. kepercayaan nasabah sebagai mitra bisnis berkurang sehingga akan berdampak pada penurunan penjualan produk dan jasa perusahaan.

3. kepercayaan nasabah terhadap Bank yang profesional menjadi berkurang sehingga dapat menurunkan pendapatan perusahaan.

Dampak negatif yang disebutkan diatas harus dihindari oleh Bank karena akan berdampak pada Brand image yang buruk dan mengakibatkan berkurangnya minat nasabah untuk menabung yang ditandai dengan tidak melakukan pembelian ulang atau tidak membeli produk lain di perusahaan yang sama di masa mendatang.

Walaupun Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya merupakan salah satu Bank Syariah yang terkemuka di Tasikmalaya akan tetapi ada dari beberapa nasabah yang mengeluh pada pelayanan yang di berikan. Diantaranya adalah kurangnya fasilitas atm, ketidaktepatan peletakan sarana seperti mushalla dan toilet, dan ketidak lengkapan keterangan dari brosur tabungan haji yang menyulitkan nasabah dalam memahami produk tersebut. Semua hal itu harus di pertimbangkan dengan baik oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya.

Atas masalah diatas, sangat penting meningkatkan pelayanan untuk meningkatkan minat nasabah menabung di Tabungan Mabrur Bank Syariah.


(8)

PELAYANAN BANK SYARIAH MANDIRI CABANG TASIKMALAYA TERHADAP MINAT NASABAH PADA PRODUK TABUNGAN MABRUR”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Sebagaimana telah di kemukakan pada latar belakang diatas, maka penulisan skripsi ini hanya menganalisa tentang pengaruh pelayanan terhadap minat menabung pada Tabungan Mabrur. Pembatasan ini untuk menghindari melebarnya pembahasan dalam skripsi ini.

Untuk memudahkan dalam pembahasan penelitian ini, penulis membatasi masalah sebagai berikut:

1. Objek penelitian adalah nasabah Tabungan Mabrur Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya.

2. Minat nasabah menabung diukur dengan aspek pelayanan, terdiri dari Bukti langsung (tangibles), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empathy).

Rumusan masalah yang di temukan pada Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya adalah adanya kekurangpuasan sebagian nasabah terhadap pelayanan Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya. Kemudian, dari rumusan tersebut dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana sistem Pelayanan yang dipergunakan oleh PT. Bank Syariah

Mandiri cabang Tasikmalaya pada tabungan mabrur?

2. Adakah pengaruh pelayanan terhadap minat nasabah menabung pada Tabungan Mabrur?


(9)

3. Apa strategi pelayanan dalam meningkatkan minat nasabah menabung pada Tabungan Mabrur?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memberikan sebuah kajian diantaranya adalah

1. Untuk mengetahui sistem pelayanan yang dipergunakan oleh PT. Bank Syariah Mandiri pada tabungan mabrur BSM.

2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pelayanan terhadap minat nasabah menabung pada Tabungan Mabrur Bank Syariah Mandiri cabang Tasikmalaya?

3. Mengetahui strategi pelayanan di Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya Adapun manfaat penelitian skripsi ini adalah:

1. Untuk menambah khasanah pengetahuan tentang respon nasabah terhadap Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya.

2. Untuk menambah wawasan intelektual.

3. Menjadi tambahan referensi bagi kalangan akademis dan praktisi.

4. Sebagai tambahan informasi bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam meningkatkan pelayanannya.

D. Metodologi Penelitian dan Teknik Penulisan

1. Pendekatan

Pendekatan ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu untuk mengetahui pengaruh pelayanan terhadap minat nasabah menabung pada


(10)

Tabungan Mabrur di Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya. Sedangkan pendekatan kualitatif yaitu pada pertanyaan penelitian standar dan strategi pelayanan Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya.

2. Jenis Peneitian

Penelitian yang digunakan adalah riset kepustakaan (Library Research) dan riset lapangan (field research).

Library Research diperoleh dari buku-buku dan bahan-bahan referensi lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

Field Research diperoleh dengan cara melakukan penelitian langsung di obyek penelitian yaitu Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya.

3. Data Penelitian

a. Jenis dan Sumber Data 1) Data Primer

Data Primer diperoleh secara langsung dari responden yaitu nasabah Tabungan Mabrur Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya berikut hasil wawancara dengan nasabah dan Karyawan Bank Syariah Mandiri.

2) Data Sekunder

Data Sekunder diperoleh dari:

a) Data yang di peroleh langsung dari Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya.

b) Penelitian-penelitian terkait.


(11)

d) Dan sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh pelayanan terhadap minat dikumpulkan melalui data kuantitatif, yaitu dengan menggunakan instrument:

a. Kuesioner, yaitu dengan menyebarkan angket berisi pertanyaan yang di jawab oleh nasabah Tabungan Mabrur.

b. Wawancara, yaitu dengan mewawancarai secara langsung dengan manager marketing atau karyawan lain Bank Syariah Mandiri yang mewakilinya.

c. Studi Pustaka, yaitu diperoleh dari buku-buku atau sumber-sumber yang lainnya.

5. Subjek-Objek Penelitian a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 3103 nasabah Tabungan BSM Mabrur Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya sampai dengan bulan Desember 2009.

b. Sampel

Sampel yang digunakan adalah menggunakan rumus sebagai berikut:

n = N 1+ Ne2


(12)

Dimana; n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi

e2= Persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat di tolelir atau diinginkan (e=10%)

Untuk populasi (N) sebanyak 3103 nasabah Tabungan BSM Mabrur Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya sampai februari 2010, persen kelonggaran (e) adalah 10%. Dengan demikian ukuran sampel yang dibutuhkan berdasarkan rumus diatas adalah;

n = N 1+ Ne2 = 3103

1 + 3103 (0,01) = 3103 = 99.99 31,04

Maka sampel penelitian dengan tingkat kelonggaran 10% sebanyak 99.99 orang dan di bulatkan menjadi 100 orang.

c. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Non Probability Sampling,yaitu mengambil sampel yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap nasabah untuk dipilih menjadi sampel. Metode Non Probability Sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan memilih responden dengan pertimbangan tertentu yaitu:

1) Jumlah kedatangan nasabah minimal 2 kali datang, dengan harapan nasabah yang telah datang lebih dari satu kali dapat lebih mengetahui


(13)

standar pelayanan yang ada di Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya.

2) Usia nasabah diatas 17 tahun, karena dianggap sudah dapat melakukan transaksi.

3) Khusus Nasabah Tabungan Mabrur Bank syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya.

6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tasikkmalaya Jl. Otto Iskandardinata No.5 Tasikmalaya. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan terhitung mulai tanggal 21 Maret 2009 sampai dengan 24 April 2009. Dan pada bulan Februari 2010.

7. Variabel dan Operasional Variabel

X Y

Minat Menabung Pelayanan BSM

a. Variabel X (pelayanan BSM) b. variabel Y (minat menabung)

c. Operasional Variabel disajikan pada tabel 1.3

Tabel 1.3 Operasional Variabel

Variabel Sub Variabel Indikator Satuan Ukur Skala


(14)

(Bukti Fisik) - Kebersihan - Lokasi mushalla dan toilet - Atm

- Lokasi parkir - Ruang tunggu

kelengkapan - Tingkat kenyamanan - Tingkat kenyamanan - Tingkat kelengkapan - Tingkat keamanan - Tingkat kenyaman - Reliability (Keandalan) - Pelayanan sesuai yang dijanjikan - Memberikan informasi yang di butuhkan - Pelayanan tepat waktu - Tingkat ketepatan - Tingkat kelengkapan - Tingkat ketepatan Interval - Responsiveness (Daya Tanggap) - Kecepatan melayani - Responsif terhadap keinginan nasabah - Penyampaian informasi layanan - Tingkat kecepatan - Tingkat keresponsif-an - Tingkat penyampai-an Interval - Assurance (Jaminan) - Memberikan jaminan mendapatkan porsi haji - Jaminan kerapihan dan kesopanan - Tingkat ketepatan - Tingkat jaminan Interval BSM (X) - Empathy (Empati) - Menampung keluhan nasabah - Merespon keluhan nasabah - Tingkat penanganan - Tingkat kesungguh-an Interval Minat Menabung (Y) - melakukan pembelian ulang secara teratur - melakukan penyimpanan dana secara berulang - Tingkat kepuasan Interval


(15)

- membeli diluar lini produk atau jasa

- mengajak orang lain - menunjukan kekebalan dari tarikan pesaing - menggunakan produk lain dari bank syariah yang bersangkutan - memberikan informasi dan mengajak orang lain - tidak terpengaruh - Tingkat minat - Tingkat kepuasan - Tingkat minat

variabel X dan variabel Y memiliki kriteria jawaban SS, S, R, TS,STS, dengan penilaian skor pada masing-masing kriteria sebagai berikut:

Tabel 1.4

Untuk Pernyataan Positif

Nilai Kriteria Jawaban

5 4 3 2 1

SS (Sangat Setuju) S (Setuju)

R (Ragu) TS (Tidak Setuju) STS (Sangat Tidak Setuju)

Tabel 1.5

Untuk Pertanyaan Negatif

Nilai Kriteria Jawaban

1 2 3 4 5

SS (Sangat Setuju) S (Setuju)

R (Ragu) TS (Tidak Setuju) STS (Sangat Tidak Setuju)


(16)

8. Hipotesa

Langkah pengujian hipotesa ini yaitu untuk melihat apakah ada pengaruh pelayanan Bank Syariah Mandiri (x) terhadap minat nasabah (y) dapat diterima atau ditolak. Adapun perumusan hipotesa tersebut adalah sebagai berikut:

Ho : ρ = 0, menyatakan tidak ada pengaruh variabel x terhadap y H1 : ρ≠ 0, menyatakan adanya pengaruh variabel x terhadap y Pengaruh Kualitas Pelayanan (X) → Minat Nasabah (Y)

9. Uji Validitas dan Reabilitas Data a. Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk melihat ketepatan instrumen pengukur dalam penelitian. Pengujian ini untuk mengetahui ketepatan instrumen penelitian agar dapat memberikan informasi yang akurat tentang hal yang diukur. Uji validitas dilakukan dengan cara melihat korelasi skor butir pertanyaan dengan total skor variabel.4

Untuk membantu pengujian validitas, maka prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut:

a) Merumuskan hipotesis operasional, yaitu Ho dan Ha Ho : Instrumen penelitian tidak valid

Ha : Instrumen penelitian valid

4Nur Indrianto, Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen, (Jogjakarta:


(17)

b) Syarat minimum untuk dianggap suatu butir instrumen valid adalah dengan pendekatan (alat) statistik yang digunakan dengan kriteria pengujian:

• Jika r hitung > r tabel maka Ho ditolak

• Jika r hitung < r tabel maka Ha ditolak

c) Melakukan perhitungan sesuai dengan pendekatan (alat) statistika menggunakan program komputer SPSS

d) Mengambil kesimpulan b. Uji Realibilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui koefisien alat ukur jika dilakukan dengan pengukur ulang. Suatu kuesioner reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten / stabil dari waktu ke waktu. Program SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik cronbach alpha (α).

Untuk membantu pengujian reliabilitas, maka prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut:

a) Merumuskan hipotesis operasional, yaitu Ho dan Ha Ho : Instrumen penelitian tidak reliabel

Ha : Instrumen penelitian reliabel

b) Metode alpha cronbach, batasan reliabilitas sebenarnya sudah ditentukan (Sekarang yang dikutip oleh Dwi Priyatno, 172). Batasan tersebut adalah:


(18)

• Koefisien alpha berada di 0,7 dapat diterima

• Koefisien alpha berada di bawah 0,6 kurang baik/tidak reliable5

c) Menentukan pendekatan (alat) statistik yang digunakan dengan kriteria pengujian:

• Jika r Alpha > r tabel maka Ho ditolak

• Jika r Alpha < r tabel maka Ho diterima

d) Melakukan perhitungan sesuai dengan pendekatan (alat) statistika menggunakan program komputer SPSS

e) Mengambil kesimpulan

10.Metode Analisis Data

Metode Analisis Data Teknik analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah mentranformasikan data kualitatif ke dalam data kuantitatif yaitu dengan pengolahan data mentah yang diperoleh dari jawaban responden terhadap kuesioner yang disebarkan, dan untuk mengetahui pengaruh pelayanan Bank Syariah Mandiri terhadap minat menabung dengan metode statistik yang diterapkan.

Peneliti menggunakan uji statistic korelasi product moment.6 Adapun persamaannya sebagai berikut:

r= ∑ xy √ (∑ x2) (∑ y2)

5Dwi Priyatno, 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17, (Yogyakarta: ANDI, 2008),

h.172.


(19)

Dimana;

r = Koefisien Korelasi x = Pelayanan BSM y = Minat Menabung

Dalam hal ini r merupakan analisis pengukuran yang berguna untuk mengetahui tentang ada atau tidaknya hubungan yang ada anatara kedua variabel yaitu pelayanan Bank Syariah Mandiri dan minat menabung. Yang dinyatakan dengan nilai yang besarnya (-1 < r > 1).

Jadi: r = -1, hubungan sempurna yang negative r = 0, tidak ada hubungan

r = mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif

Bila r = 1 atau mendekati 1, maka korelasi antara pembiayaan talangan haji dengan minat menabung adalah positif. Korelasi antara kedua variabel tersebut searah, apabila y turun atau naik, maka nilai x juga sama akan turun atau naik atau sebaliknya.

Tabel 1.6

Interplasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 0,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,000

Sangat Rendah Rendah

Cukup Kuat Sangat Kuat


(20)

11.Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi untuk mengukur seberapa besar pengaruh dari variabel x. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut;

Kd = r2 x 100% 12.Uji Signifikasi

Uji signifikasi ini adalah sebuah uji untuk mengetahui nyata dan tidak nyata atau yakin dan tidak yakin nilai hubungan antara 2 variabel tersebut, uji signifikasi yang di pakai adalah dengan t-test da f-testdengan rumus:

T = r √ n-2 √ 1-r2 Dimana:

r : Koefisien korelasi product moment n : Jumlah Sampel

di dalam menentukan keputusan apabila t hitung > t table dan menerima Ha berarti menolak Ho, tapi apabila t hitung < t table dan menolak Ha berarti menerima Ho.

E. Kerangka Pemikirandan Tinjauan Kajian Terdahulu

Pelayanan mempunyai peranan penting bagi nasabah Tabungan Mabrur BSM, pelayanan yang baik akan meningkatkan minat nasabah untuk terus menabung pada tabungan ini, sehinngga porsi haji pun akan segera didapatkan di Departemen Agama ketika jumlah tabungan telah mencukupi nilainya.

Pelayanan yang diberikan oleh pihak Bank berupa bukti fisik sangat mempengaruhi minat nasabah.


(21)

Peningkatan minat nasabah bisa digali dari hal yang kecil sampai hal yang besar, apabila nasabah merasa puas dengan pelayanan maka minat nasabah pun akan meningkat.

Berkaitan dengan Judul skripsi ini yaitu pengaruh layanan dengan minat, maka berikut beberapa penelitian yang berhubungan dengan topik penelitian ini yaitu:

- Desertasi Asep Suryanto dengan judul “Fungsi Bank Syariah dalam Meningkatkan Minat Masyarakat untuk Menyimpan Dana dan Mendapatkan Pembiayaan di Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya” 2006, Bandung. Penelitian ini lebih ditekankan pada pengukuran seberapa besar fungsi dan pengaruh dari keberadaan bank syariah sehingga mendorong minat masyarakat untuk menyimpan dananya pada Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya ataupun tertarik untuk mendapatkan pembiayaan dari Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya.

- Skripsi Irma Rahmawati yang berjudul: “Pengaruh Promosi BMT Terhadap Motivasi Menabung Siswa”(studi pada BMT dan MTs Daarul Quran, Tebet Jakarta Selatan). Penelitian ini tentang sejauh mana promosi BMT berpengaruh terhadap motivasi menabung. Penelitian ini ditekankan pada kekuatan dari promosi BMT yang dapat dipergunakan untuk memotivasi siswa untuk lebih tertarik menabung.

Kedua karya ilmiah tersebut meneliti tentang fungsi Bank Syariah dan pengaruh promosi, maka dalam penelitian ini mencoba menggali dari sisi pengaruh pelayanannya terhadap minat menabung nasabah.


(22)

F. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran umum secara sederhana agar memudahkan penulisan skripsi, maka disusun sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai berikut:

BAB I, PENDAHULUAN, yakni meliputi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan teknik penulisan, kerangka pemikiran dan tinjauan kajian terdahulu, sistematika penulisan.

BAB II, PELAYANAN DAN MINAT MENABUNG, yaitu meliputi pengertian pelayanan, prinsip pelayanan, dimensi kualitas pelayanan, Tujuan dan manfaat kualitas pelayanan. Pengertian minat, faktor-faktor yang menumbuhkan minat. BAB III, PROFIL BANK SYARIAH MANDIRI CABANG TASIKMALAYA DAN STANDAR PELAYANAN, yaitu meliputi sejarah berdirinya Bank Syariah Mandiri, Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri, Struktur Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya, Produk dan jasa Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya.

BAB IV, PENGARUH PELAYANAN BSM TERHADAP MINAT MENABUNG PADA TABUNGAN MABRUR DI PT. BANK SYARIAH MANDIRI, yaitu meliputi Profil Responden, analisa pelayanan di Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya, analisa minat menabung di Bank Syariah Mandiri cabang Tasikmalaya, pengaruh pelayanan BSM terhadap minat menabung di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya, standar pelayanan Tabungan Mabrur di Bank Syariah Mandiri.


(23)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pelayanan

1. Pengertian Pelayanan

Kata pelayanan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata layan yang artinya membantu menyiapkan (mengurus) apa-apa yang di perlukan seseorang, sedangkan pelayanan adalah usaha untuk melayani seseorang. 7

Definisi pelayanan yang di kemukakan oleh Kasmir, S.E., M.M adalah tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan atau nasabah.8

Sedangkan menurut SK Menpan No. 63/KEP/M.PAN/7/1993 tanggal 10 Juli tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik, pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan perundang-undangan.

Tiga definisi pelayanan tersebut dapat di simpulkan bahwa pelayanan adalah tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi yang berusaha untuk

7

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi III, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h.646.

8


(24)

melayani seseorang dengan memberikan kepuasan kepada pelanggan atau nasabah demi tercapainya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan.

2. Prinsip Pelayanan

Pengertian pelayanan yang baik adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan standar yang telah ditetapkan. Kemampuan tersebut dapat ditunjukan dengan sumber daya manusia dan sarana serta prasarana yang baik.

Sumber daya manusia yang baik ditandai dengan tersedianya karyawan yang baik. Oleh karena itu, sebelum menjadi karyawan yang bertugas melayani pelanggan harus melalui pendidikan dan pelatihan khusus terlebih dahulu, sehingga mampu menghasilkan karyawan yang baik, Ciri Pelayanan yang baik yang harus diikuti karyawan yang bertugas melayani pelanggan atau nasabah antara lain:

1. Bertanggung jawab kepada setiap nasabah sejak awal hingga selesai 2. Mampu melayani secara cepat dan tepat.

3. Mampu berkomunikasi.

4. Mampu memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi. 5. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik.

6. Berusaha memahami kebutuhan nasabah.

7. Mampu memberikan kepercayaan kepada nasabah.9

Pada dasarnya nasabah ingin dilayani secara prima, di samping kualitas sumber daya manusia adalah tersedianya sarana dan prasarana yang baik.

9Ibid, h.33.


(25)

Peralatan dan fasilitas yang dimiliki seperti fasilitas atm, ruang tunggu, tata letak toilet dan mushalla yang nyaman,itu semua harus diberikan secara prima karena merupakan bagian dari pelayanan yang baik.

Menurut E. Widiko Hari Murdoko, ada nilai-nilai yang diyakini sebagai suatu proses yang saling berhubungan dan saling melengkapi dan terus selalu diupayakan untuk dijadikan sebagai suatu kebiasaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Nilai-nilai tersebut antara lain:

1. Charity

Kenyamanan yang di rasakan oleh pelanggan salah satunya adalah kemurahan hati yang di tunjukan oleh karyawan, kemurahan hati yang didasari keikhlasan akan menggerakan kepada rasa senag, bahagia, dan dapat menikmati pekerjaan. Sebaliknya, tanpa semangat kemurahan hati, pelayanan yang diberikan hanya akan membuat pelanggan merasa tidak nyaman, dan dengan kondisi keterpaksaan hanya akan membuat pekerjaan menjadi bosan.

2. Competency

Kompetensi merupakan aspek yang penting dimiliki oleh karyawan, karyawan yang mempunyai kemampuan dan kemauan yang tinggi untuk menguasai bidang pekerjaannya secara profesional dapat mengimplementasikannya kepada pelayanan yang diberikan kepada pelanggan atau nasabah, mengingat sering kali pelanggan yang dilayani adalah orang-orang yang mungkin mempunyai kemampuan sama atau bahkan lebih dari karyawan sendiri.


(26)

3. Commitment

Pelanggan atau nasabah mempunyai hak untuk di tepati janjinya, maka seorang karyawan harus mempunyai tekad yang besar untuk selalu setia dengan apa yang telah di janjikan kepada pelanggan atau nasabah. Apabila sebuah pelayanan tanpa disetai dengan komitmen yang baik terhadap pelanggan, maka akan menyebabkan pelanggan yang bersangkutan mengalami kekecewaan yang sangat besar. Pada akhirnya, pelanggan merasa tidak puas, dan minat terhadap perusahaan tersebut menurut.

4. Consistent

Pelayanan prima yang diberikan kepada pelanggan atau nasabah harus selalu konsisten meskipun dalam kondisi apa pun. Tidak ada alasan untuk menurunkan pelayanan meskipun kondisi yang ada tidak mendukung. Salah satu contohnya adalah banayak perusahaan yang mulai mengendurkan kepelayanan terhadap fasilitas atau sarana penunjang, tanpa disadari bahwa sukses kepelayanan salah satunya bergantung kepada fasilitas yang di berikan kepada pelanggan atau nasabah.

5. Care

Kepedulian yang di berikan oleh karywan terhadap pelanggan atau nasabah menjadi sagat penting, dengan kepedulian ini diharapkan pelanggan merasa bahwa kehadiran karyawan adalah sebagai figure yang dapat memberikan solusi, bukan menjadi masalah bagi pelanggan. Oleh sebab itu, pola piker yang sebaiknya dikembangkan


(27)

oleh karyawan adalah bahwa kepedulian yang diberikan kepada pelanggan dapat bertahan lama apabila karyawan menganggap pelanggan bukan sebagai pengganggu pekerjaan tetapi bagian dari proses pekerjaan.

6. Continuous

Pelayanan yang berkualitas harus bersifat continuous. Artinya, berkelanjutan dari awal sampai akhir. Oleh sebab itu pelanggan harus tetap diperhatikan apakah mengalami persoalan dengan produk yang telah diberikan, apakah merasa puas dengan fasilitas yang telah diberikan. Maka disinilah perlunya menyediakan banyak waktu untuk pelanggan atau nasabah sehingga mereka merasa tetap diperhatikan. 10

3. Dimensi Kualitas Pelayanan

Model kualitas pelayanan yang paling popular dan hingga kini dijadikan sebagai acuan dalam riset adalah model servqual (singkatan dari service quality) yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithaml, dan Berry.

10

E. Widiko Hari Murdoko, Great Costumer Service, (Jakarta: Elex Media Computindo, 2007), h.7.


(28)

Tabel 2.1

Dimensi Kualitas Pelayanan

Dimensi Definisi Tangibles (Bukti Fisik) Fasilitas fisik, fasilitas layanan,

peralatan/perlengkapan dan sumber daya manusia.

Reliability(Keandalan) Kemampuan pegawai untuk

menyampaikan layanan yang dijanjikan secara akurat sejak peratma kali

Responsiveness (Daya Tanggap) Kesediaan dan kemampuan pegawai untuk membantu para pelanggan dan merespons permintaan mereka dengan segera

Assurance (Jaminan) Pengetahuan dan kesopanan pegawai

serta kemampuan mereka dalam menumbuhkan rasa percaya diri dan keyakinan pelanggan

Empathy (Empati) Kesediaan pegawai memahami masalah

para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada para pelanggan.

Kenyataan bahwa sampai saat ini model servqual dipersepsikan sebagai model terbaik dan paling popular tidak bisa dipungkiri karena disertai dengan pengukuran yang mudah di mengerti.11

Dimensi Kualitas pelayanan tersebut akan dijadikan sebagai pijakan pendekatan yang kemudian diubah menjadi sebuah pertanyaan yang diajukan kepada responden.

11


(29)

4. Tujuan dan Manfaat Kualitas Pelayanan

Tujuan pelayanan secara umum adalah untuk menunjang pemasaran terhadap nasabah atau pelanggan. Apabila tujuan telah terlaksana maka manfaat secara umum dari pelayanan bisa didapatkan yaitu meningkatkan loyalitas pelanggan. Konsep loyalitas pelanggan ditandai dengan pembelian secara berulang kali, sehingga perusahaan akan tetap survive dalam jangka panjang dan meningkatkan laba perusahaan.

Menurut Fandy Tjiptono, manfaat keunggulan layanan sangat besat baik bagi pelanggan, perusahaan, maupun karyawan. Manfaat bagi pelanggan:

1. Pemenuhan kebutuhan.

2. Penghargaan mendapat pelayanan yang baik. 3. Kepercayaan sebagai mitra bisnis.

4. Kepercayaan terhadap perusahaan yang professional. Manfaat bagi karyawan:

1. Meningkatkan kepercayaan diri. 2. Menumbuhkan kepuasan pribadi. 3. Menumbuhkan bekerja.

4. Menumbuhkan semangat berkarir. Manfaat bagi perusahaan.

1. Peningkatan citra profesional. 2. Kelangsungan usaha terjamin.


(30)

4. Meningkatkan laba perusahaan.12

B. Minat

1. Definisi Minat

Secara bahasa minat berarti kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan. Menurut Ensiklopedi Indonesia, istilah minat dalam bahasa inggris adalah interest yang berarti perhatian, yakni kecendrungan bertingkah laku secara teerarah terhadap objek, kegiatan atau pengalaman tertentu.

Menurut Djaali, minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.13

Pengertian minat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa minat adalah kecendrungan hati atau keinginan terhadap sesuatu yang disertai dengan perasaan senang tanpa ada yang menyuruh.

Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat dengan hubungan tersebut, semakin besar minatnya.

Minat merupakan aspek penting kepribadian, perhatian dan minat berbarengan dengan emosi dan kemauan, menentukan luasnya kesadaran. Minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukan bahwa nasabah lebih

12

Ibid, hal.119.

13


(31)

menyukai suatu hal daripada lainnya, dapat pula ditunjukan dengan melakukan pembelian terhadap produk, minat tidak dibawa sedak lahir, melainkan diperoleh kemudian.

2. Faktor-faktor yang menumbuhkan minat

Menurut Crow and Crow sebagaimana dikutip oleh Abdurrahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab ada tiga faktor yang dapat menimbulkan minat, yaitu:

a. Dorongan dari dalam individu, misalnya dorongan untuk makan, ingin tahu seks. Dorongan untuk makan akan membangkitkan minat untuk bekerja atau mencari penghasilan, minat terhadap produksi makanan dan lain-lain. Dorongan ingin tahu atau rasa ingin tahu akan membangkitkan minat membaca, belajar, menuntut ilmu, melakukan penelitian dan lain-lain. Dorongan seks akan membangkitkan minat untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis, minat terhadap pakaian dan kosmetika dan lain-lain. b. Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk

melakukan suatu aktifitas tertentu. Misalnya minat terhadap pakaian timbul karena keinginan mendapatkan persetujuan atau penerimaan dan perhatian orang lain. Minat untuk belajar atau menuntut ilmu pengetahuan timbul karena ingin mendapatkan penghargaan dari masyarakat, karena biasanya yang memiliki ilmu pengetahuan yang cukup luas mendapat kedudukan yang tinggi dan terpandang dalam masyarakat.

c. Faktor emosioanl, minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi. Bila seseorang mendapatkan kesuksesan pada aktivitas akan menimbulkan perasaan senang, dan hal tersebut akan memperkuat minat terhadap


(32)

aktivitas tersebut, sebaliknya suatu kegagalan akan menghilangkan minat terhadap hal tersebut.

Karena kepribadian manusia bersifat kompleks, maka sering ketiga faktor tersebut tidak berdiri sendiri dalam menyebabkan timbulnya minat, melainkan merupakan perpaduan dari ketiga faktor tersebut. Sehingga menjadi agak sulit untuk menentukan faktor manakah yang menjadi awal penyebab timbulnya minat.

3. Faktor yang dapat menumbuhkan minat untuk menjadi nasabah

Minat masyarakat atau konsumen terhadap produk jasa sebuah perusahaan atau Bank tergantung pada seberapa besar nilai yang ia akan dapatkan dari produk atau jasa pelayanan perusahaan atau Bank tersebut.

Meurut Howard yang dikutip oleh Asep Suryanto terdapat tiga variabel stimuli yang menyebabkan konsumen bereaksi terhadap suatu produk barang ataupun jasa dari perusahaan, yaitu:

a. Stimulasi signifikatif (Significative stimuli), yang mencakup sifat-sifat pihak produk yang bersangkutan, kualitasnya, harganya, servis yang disediakan, tersedianya servis dan produk tersebut.

b. Stimulasi simbolis (Simbolic stimuli), informasi yang menyebabkan timbulnya citra (image making information) tentang stimuli signifikatif dalam bentuk peingiklanan dan bahan-bahan tertulis atau yang digambarkan, memberikan stimuli simblis.


(33)

c. Stimuli sosial (social stimuli), diberikan dalam bentuk semua informasi yang diperoleh oleh seorang calon pembeli dari keluarganya, masyarakatnya, dan peradabannya.14

Berdasarkan teori tersebut calon konsumen akan menunjukan reaski yang diinginkan, hanya apabila ia menghadapi stimulus tertentu. Sebelum timbul reaksi yang diinginkan dari calon konsumen, maka perusahaan atau bank yang bersangkutan harus terus berusaha untuk menerapkan macam-macam bentuk himbauan penjualan.

Minat merupakan bagian dari mulai kesadaran sampai pada pilihan nilai. Minat merupakan perasaan dan menafsirkan untuk sesuatu hal. Menurut Holland yang dikutip oleh Djaali mengatakan, minat adalah kecenderungan hati terhadap sesuatu. Minat tidak timbul sendirian ada unsure kebutuhan, misalnya menabung dan lain-lain.15

Dengan adanya unsur kebutuhan, maka nasabah akan melakukan keputusan pembelian terhadap suatu produk atau jasa bank. Tahap-tahap yang akan dilakukan calon nasabah ada enam:

1. Timbulnya Kebutuhan

Timbulnya kebutuhan barang atau jasa dapat dikarenakan faktor eksternal dan internal. Sebagai contoh: seseorang ingin menyimpan uangnya di bank dikarenakan jika disimpan di rumah kurang aman (faktor internal). Dipihak

14

Asep Suryanto, Fungsi Bank Syariah dalam Meningkatkan Minat Masyarakat untuk Menyimpan Dana dan Mendapatkan Pembiayaan di Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya,

(Bandung,2006), hal.31.

15


(34)

lain, seorang ayah ingin memiliki kartu kredit suatu bank karena banyak temannya yang sudah memiliki (faktor eksternal).

Dengan mengumpulkan informasi tersebut, pemasar akan mempunyai kesempatan untuk mengidentifikasi rangsangan yang lebih sering, yang menarik minat akan kategori produk atau jasa itu dan kemudian pemasar dapat mengembangkan rencana pemasaran yang menggunakan kesempatan atas rangsangan tersebut.

2. Pencarian Informasi

Apabila kebutuhan itu cukup kuat dan telah berhasil diidentifikasi oleh seorang nasabah, maka ia akan berupaya mencari informasi atau sebaliknya tidak mencari informasi. Jika jasa yang ditawarkan bank cukup menarik maka seorang calon pembeli akan secara aktif mengumpulkan informasi yang dapat bersumber dari:

a. Sumber dari individu (Personal sources)

Yang dimaksud disini adalah individu, teman atau keluarga yang telah mengkonsumsikan produk tersebut atau yang telah mendapatkan pelayanan dari bank tersesut.

b. Sumber komersial (Commercial sources)

Sumber komersial dapat berupa pembungkusan atau iklan. Disini bersifat komersial, jadi bertujuan membantu mempercepat penjualan produk.


(35)

Sumber ini bukan bersifat komersial, sumber ini dapat berasal dari media massa, lembaga konsumen.

d. Sumber dengan cara coba-coba (Experiencial sources)

Calon nasabah mencari informasi dengan cara mencoba membeli sendiri yaitu dengan memeriksa, mengamati, merasakan ataupun memakai produk itu sendiri.

3. Penilaian Informasi

Setelah mendapat informasi dari berbagai sumber, calon nasabah melakukan penilaian terlebih dahulu atas semua informasi yang masuk dengan pertimbangan calon nasabah sendiri, maka akan dipilih salah satu sumber informasi yang palling tepat menurutnya.

Secara umum, proses penilaian informasi terhadap pilihan pada satu bank adalah:

a. Karakteristik Bank

Calon nasabah akan mengamati cirri-ciri yang menonjol pada Bank tersebut seperti Bank tersebut sudah cukup lama beroperasi, dinilai cukup sehat, atau pelayanannya baik. Calon nasabah akan memberikan perhatian yang lebih besar pada cirri yang berhubungan dengan kebutuhannya.

b. Kepercayaan akan merk Bank

Kepercayaan ini dapat bervariasi sesuai dengan cirri yang sebenarnya.


(36)

Menggambarkan bagaimana nasabah mengharapkan kepuasan jasa yang bervariasi menurut tingkat alternatif dari setiap ciri.

d. Produser evaluasi

Calon nasabah pada saat mempertimbangkan, memilih Bank yang sesuai dengan seleranya, akan sampai pada prosedur evaluasi tertentu.

4. Keputusan Membeli

Kemudian sumber informasi diatas, dijadikan acuan oleh nasabah untuk membeli produk atau jasa.

5. Perasaan sudah membeli

Setelah melakukan pembelian, nasabah akan memiliki dua perasaan yaitu puas dan terus mengkonsumsi produk atau jasa itu.


(37)

BAB III

TINJAUAN BANK SYARIAH MANDIRI CABANG TASIKMALAYA

A. Sejarah singkat berdirinya Bank Syariah Mandiri

Krisis moneter sejak juli 1997, yang disusul dengan krisis politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional. Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang didomonasi oleh bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah. Keadaan tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa mengambil tindakan untuk merestrukrisasi dan merekapitulasi sebagian bank-bank di Indonesia.

PT. Bank Syariah Mandiri (selanjutnya disebut Bank) didirikan pertama kali dengan nama PT. Bank Industri Nasional disingkat PT BINA atau disebut juga PT National Industrial Banking Cooperation Ltd, berkantor di Jakarta, berdasarkan Akta No. 115 tanggal 15 Juni 1955 dibuat dihadapan Meester Raden Soedja, Notaris di Jakarta. Akta mana telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (d/h Menteri Kehakiman Republik Indonesia) berdasarkan Surat Keputusan No. J.A.5/69/23 tanggal 16 Juli 1955, dan telah didaftarkan pada buku register di Kantor Pengadilan Negri Jakarta Selatan dibawah No. 1810 tanggal 8 Mei 1956. Serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 37 tanggal 8 Mei 1956, Tambahan No. 390.

Sesuai dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 13 tanggal 6 April 1967 yang diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 37 tanggal 4 Oktober 1967, keduanya dibuat dihadapan Adian Yulizar, SH., Notaris di Jakarta,


(38)

yang mana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 34 tanggal 29 april 1969, Tambahan No. 55, nama Bank diubah dari PT Bank Industri Nasional disingkaat PT BINA atau disebut juga PT National Industrial Banking Cooperation Ltd. Menjadi PT Bank Maritim Indonesia.

Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat No. 146 tanggal 10 Agustus 1973 dibuat dihadapan Raden Soeratman, SH., No. 146, Notaris di Jakarta, yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 1 Oktober 1974, Tambahan No. 554, nama Bank diubah dari PT Bank Maritim Indonesia menjadi PT Bank Susila Bakti.

Lahirnya Undang-Undang No. 10 tahun 1998, tentang perubahan atas Undang-Undang No.7 tahun 1997 tentang perbankan, pada bulan November 1998 telah member peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya Bank-Bank Syariah atau dengan membuka cabang khusus syariah.

PT. Bank Susila Bakti yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank Dagang Negara dan PT. Mahkota Prestasi berupaya keluar dari krisis 1997-1999 denagn berbagai cara. Mulai dari langkah-langkah menuju merger sampai pada akhirnya memilih konversi menjadi Bank Syariah dengan suntikan modal dari pemilik.

Dengan terjadinya merger empat Bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo) kedalam PT. Bannk Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999, rencananya perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi Bank Syariah (dengan nama Bank Syariah Sakinah) diambil oleh PT. Bank Syariah Mandiri (persero).


(39)

PT. Bank Mandiri (Persero) sselaku pemilik baru mendukung sepenuhnya melanjutkan rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi Bank Syariah, sejalan dengan keinginan PT. Bank Mandiri (Persero) untuk membbentuk unit syariah. Langkah awal dengan merubah anggaran dasar tentang nama PT. Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah Sakinah berdasarkan akta notaries: Ny. Machrani M.S. SH, No. 29 pada tanggal 19 Mei 1999, kemudian melalui akta no. 23 tanggal 8 September 1999 Notaris : Sutjipto, SH nama PT. Bank Syariah Sakinah Mandiri diubah menjadi PT. Bank Syariah Mandiri.

Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui surat keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP. BI/1999 telah memberikan ijin perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi kegiatan usaha berdasarkan keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999 tanggal 25 Oktobber 1999, Bank Indonesia telah menyetujui perubahan nama PT. Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah Mandiri.

Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999 merupakan hari pertama beroperasinya PT. Bank Syariah Mandiri. Kelahiran Bank Syariah Mandiri merupakan buah usaha bersama dari para perintis Bank Syariah di PT. Bank Susila Bakti dan manajemen PT. Bank Mandiri yanga memandang pentingnya kehadiran Bank Syariah dilingkungan PT. Bank Mandiri (Persero). PT. Bank Syariah Mandiri hadir sebagai Bank yang beroperasi atas dasar prinsip syariah Islam menetapkan budaya perusahaan yang mengacu kepada sikap akhlaqul karimah (budi pekerti mulia), yang terangkum dalam lima pilar yang disingkat SIFAT, yaitu:


(40)

1. Siddiq (Integritas)

Menjaga martabat dengan integritas. awali dengan niat dan hati tulus, berpikir jernih, bicara benar, sikap terpuji dan peerilaku teladan.

2. Istiqomah (Konsistensi)

Konsisten adalah kunci menuju sukses. Pegang teguh komitmen, sikap optimistis, pantang menyerah, kesabaran dan percaya diri.

3. Fathanah (Profesionalisme)

Profesional adalah gaya kerja kami. Semangat belajar berkelanjutan, cerdas, inovatif, terampil dan adil.

4. Amanah (Tanggung-jawab)

Terpercaya karena tanggung jawab. Menjadi terpercaya, cepat tanggap, obyektif, akurat dan disiplin.

5. Tabligh (Kepemimpinan)

Kepemimpinan berlandaskan kasih sayang. Selalu transparan, membimbing, visioner, komunikatif, dan memberdayakan.

PT. Bank Syariah Mandiri mendirikan pula kantor cabang di Tasikmalaya pada tanggal 25 Desember tahun 2003. Bangunan gedung Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya terletak di jalan Otto Iskandar dinata No.5 Tasikmalaya. Setelah melihat kebutuhan masyarakat akan pentingnya Lembaga Keuangan Syariah di daerah ynag tidak terjangkau maka pada tanggal 11 Juni 2005, didirikan Kantor Kas, dan pada tanggal 6 November 2007 didirikan kantor KLS (sekarang menjadi KCP), terdiri dari:

a. Kantor Kas Banjar, Jalan Letjen Suwarto No. 41


(41)

B. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri

a. Visi

Menjadi Bank Syariah terpercaya pilihan mitra usaha b. Misi

9 Menciptakan suasana pasar perbankan syariah agar dapat berkembang dengan mendorong terciptanya syarikat dagang yang terkoordinasi dengan baik.

9 Mencapai pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan melalui sinergi dengan mitra strategis agar menjadi Bank syariah terkemuka di Indonesia yang mampu meningkatkan nilai bagi para pemegang saham dan memberikan kemaslahatan bagi masyarakat luas.

9 Mempekerjakan pegawai yang profesional dan sepenuhnya mengerti operasional perbankan syariah.

9 Menunjukan komitmen terhadap standar kinerja operasional perbankan dengan pemanfaatanteknologi mutakhir, serta memegang teguh prinsip keadilan, keterbukaan dan kehati-hatian.

9 Mengutamakan mobilisasi pendanaan darai golongan masyarakat menengah dan ritel, memperbesar portofolio pembiayaan untuk skala menengah dan kecil, serta mendorong terwujudnya manajemen zakat, infak, shadaqah yang lebih efektif sebagai cerminan kepedulian sosial.

9 Meningkatkan permodalan sendiri dengan mengundang perbakan lain, segenap lapisan masyarakat dan investor asing.


(42)

C. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya

a. Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PKP pelaksana DKP Kepala Cabang Kantor Kas KCP Kantor Cabang Pembantu Pelaksana Marketing Support Funding Officer Account Officer Marketing Manager Operation Manager Pelaksana SDI & GA Pelaksana

D & C Pelaksana Admin Pembiayaan Teller Customer Service


(43)

Karyawan Bank Syariah Mandiri yang mengurusi Tabungan Haji berikut dengan talangan haji diantaranya :

1. Customer sevice a. Tujuan jabatan

Melaksanakan kegiatan operasional dan pelayanan nasabah sesuai dengan ketentuan dan standar pelayanan.

b. Tanggung jawab utama

9 Memberikan informasi produk dan jasa BSM kepada nasabah

9 Memproses permohonan pembukaan dan penutupan

rekening tabungan, giro dan deposito.

9 Memastikan tersedianya media promosi produk dan jasa BSM di cabang.

2. Teller

a. Tujuan jabatan

Melayani kegiatan penyetoran dan penarikan tunai (rupiah dan valuta asing), pengambilan/penyetoran non tunai dan surat-surat berharga dan kegiatan kas lainnya serta terselenggaranya layanan di bagian kas secara benar, cepat dan sesuai dengan standar pelayanan Bank.

b. Tanggung jawab utama

9 Melakukan transaksi tunai dan non tunai sesuai dengan ketentuan SOP.


(44)

3. Funding officer a. Tujuan jabatan

Merealisasikan target pendanaan dan fee based income yang didistribusikan oleh marketing manajer.

b. Tanggung jawab utama

9 Memastikan produk pendanaan, treasury dan haji sesuai strategi pemasaran yang telah ditetapkan.

9 Memutakhirkan dokumen dan data nasabah pendanaan sesuai kelolaan.

4. Pelaksana administrasi pembiayaan a. Tujuan jabatan

Memenuhi komitmen Bank dan memelihara dokumen pencairan maupun legal dan berkaitan dengan pencairan pembiayaan, transaksi ekspor/impor dan SKBN.

b. Tanggung jawab utama

9 Memastikan kelengkapan pemenuhan dokumen

pembiayaan sebelum fasilitas dicairkan berdasarkan prasyarat/syarat yang telah disepakati.

9 Memelihara dokumen pencairan dan dokumen legal

pembiayaan dengan tertib dan aman.

9 Memutakhirkan data-data nasabah dan persyaratan pembiayaan pasca pencairan.

9 Menyediakan informasi dana nasabah.


(45)

9 Membebankan biaya administrasi pembiayaan dan biaya lainnya yang terkait.

9 Menindaklanjuti proses pencairan pembiaayan kepada nasabah.

5. Accout offricer a. Tujuan jabatan

Merealisasikan target pembiayaan dan fee based income yang didistribusikan oleh marketing manager.

b. Tanggung jawb utama

9 Memastikan kelengkapan dokumen aplikasi pembiayaan.

9 Menindaklanjuti permohonan pembiyaan nasabah dalam bentuk NAP.

9 Memastikan persetujuan dan penolakan pembiayaan yang diajukan.

9 Menindaklanjuti persetujuan atau penolakan permohonan pembiayaan nasabah.

9 Memastikan proses pencairan pembiayaan sesuai dengan keputusan komite pembiayaan.

9 Membina hubungan pembiayaan antara Bank dengan nasabah.

9 Melaksanakan pengawalan terhadap seluruh nasabah yang dikelola agar koleketififibilitas lancer.


(46)

6. Pelaksana marketing support a. Tujuan jabatan

Tercapainya pelaksana kegiatan administrasi pendanaan dan pembiayaan.

b. Tanggung jawab utama

9 Memastikan kelengkapan persyaratan penandatanganan akan dan pencairan pembiayaan nasabah.

9 Mendokumentasikan current file.

9 Menerbitkan surat peringatan pembayaran kewajiban nasabah.

9 Membuat SP3 atau surat penolakan atas permohonan pembiayaan nasabah yang ditolak.

9 Menyusun laporan portfolio dan profitability nasabah, baik pembiayaan maupun pendanaan, sesuai dengan target cabang.

9 Memelihara data profil nasabah pendanaan.

9 Menyusun laporan pencapaian target MM, AO, FO.

D. Produk Tabungan Mabrur dan Produk Bank Syariah Mandiri lainnya

a. Produk Tabungan Mabrur

Tabungan Mabrur adalah simpanan dalam mata uang rupiah yang bertujuan membantu masyarakat muslim dalam merencanakan ibadah haji dan umrah, tabungan ini dikelola berdasarkan prinsip


(47)

Mudharabah muthlaqah (Pemilik dana memberikan keleluasaan penuh kepada pengelola untuk menggunakan dana tersebut dalam usaha yang dianggapnya baik dan menguntungkan).

Ketentuan dan syarat Tabungan Mabrur : a. Ketentuan umum

1. Tabungan ini menggunakan prinsip Mudharabah Mutlaqah 2. Penabung :

a. Penabung adalah ummat Islam (perorangan) yang berminat menunaikan ibadah haji

b. Penabung harus menyerahkan fotocopy KTP/SIM/Identitas lainnya yang ditentukan oleh Bank.

c. Sebaiknya penabung bertempat tinggal pada wilayah Kabupaten/Kotamadya yang sama dengan lokasi/alamat cabang Bank Syariah Mandiri.

3. Penabung mendapatkan Buku Tabungan Mabrur haji dan umrah sebagai bukti laporan mutasi rekening.

4. Tabungan dalam bentuk rupiah.

5. Bank akan membukukan segala transaksi baik yang mengenai pengambilan atau penyetoran uang oleh si penabung, maupun penerima atau pembayaran yang dilakukan Bank untuk kepentingan atau atas beban penabung.


(48)

7. Tidak memperoleh fasilitas ATM atau autodebet/pendebetan otomatis.

8. Bagi penabung yang batal karena penabung meninggal dunia sebelum terdaftar SISKOHAT, maka pewaris hak atas tabungan diserahkan kepada ahli waris yang sah menurut hukum atau kepada pihak lain yang ditunjuk secara hukum.

9. Bagi penabung yang batal atas permintaan sendiri sebelum terdaftar pada SISKOHAT maka diatur sesuai dengan ketentuan Bank Syariah Mandiri.

10.Jika terdapat perbedaan antara saldo yang dicatat pada administrasi SISKOHAT dengan saldo pada tabungan dan saldo yang tercatat pada pembukuan Bank Syariah Mandiri, maka yang digunakan adalah saldo yang tercatat pada pembukuan Bank Syariah Mandiri.

11.Jika buku tabungan hilang, penabung wajib melaporkan secara tertulis kepada Bank Syariah Mandiri dengan melampirkan surat keterangan dari kepolisian dan Bank Syariah Mandiri akan mengeluarkan buku tabungan baru. b. Ketentuan SISKOHAT

1. Penabung tidak akan langsung didaftarkan kedalam SISKOHAT Kantor Departemen Agama kecuali saldo sudah cukup (sesuai ketentuan pemerintah mengenai biaya minimal pendaftaran haji melalui SISKOHAT) dan atas perintah penabung.


(49)

2. Bagi penabung yang batal karena penabung meninggal dunia setelah terdaftar pada SISKOHAT, maka pewarisan hak atas tabungan diserahkan kepada ahli waris yang sah menurut hukum atau kepada pihak lain yang ditunjuk sesuai hukum serta sesuai dengan ketentuan dari Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji Departemen Agama.

3. Bagi penabung yang batal atas permintaan sendiri setelah terdaftar pada SISKOHAT, maka diatur sesuai ketentuan Bank Syariah Mandiri serta sesuai dengan ketentuan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji Departemen Agama.

c. Penyetoran dan penarikan

1. Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan diseluruh cabang Bank Syariah Mandiri sesuai jam buka kas.

2. Setoran awal minimal Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) dan setoran selanjutnya minimal Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah). 3. Saldo minimal untuk didaftarkan SISKOHAT adalah Rp.

5.000.000,- (lima juta rupiah) atau yang ditentukan kemudian oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji Departemen Agama.

4. Penarikan hanya dapat dilakukan dalam “kondisi darurat” dan hanya dapat dilakukan dengan slip penarikan tabungan dan memperlihatkan buku tabungan.


(50)

5. Penarikan dan pemindah bukuan dapat dikuasakan dengan melampirkan surat kuasa yang sah dari penabung, disetai bukti dari pemilik oleh penerima kuasa.

6. Penabung dapat meneruskan atau menutup tabungan atau memindahbukukan apabila terjadi kelebihan saldo atas BPIH tahun yang bersangkutan.

d. Bagi hasil

1. Penabung akan mendapatkan bagi hasil sesuai dengan kesepakatan yang dibuat antara Bank dengan penabung.

2. Pajak atas bagi hasil yang diperoleh penabung ditanggung oleh penabung sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Bagi hasil akan diperhitungkan setiap akhir bulan dan akan ditambahkan ke rekening tabungan penabung pada awal bulan berikutnya.

e. Penutupan rekening tabungan

Penutupan rekening dapat dilakukan atas perintah penabung dengan kondisi :

1. Penutupan rekening dapat dilakukan sesuai jam buka kas pada cabang pembuka rekening.

2. Tabungan yang ditutup diluar penyetoran BPIH dan telah terdaftar pada SISKOHAT berlaku ketentuan pengembalian BPIH batal yang diatur oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji dan Ketentuan Bank Syariah Mandiri.


(51)

3. Tabungan yang ditutup sebelum terdaftar pada SISKOHAT sebaiknya disertai dengan alasan yang kuat. Untuk itu akan dikenakan biaya administrasi penutupan rekening.

4. Jika tabungan ditutup sebelum akhir bulan tetapi telah melebihi 15 hari dalam bulan perjalanan, penabung akan diberikan bagi hasil, tetapi bila dilakukan sebelum 15 hari penabung tidak akan mendapatkan bagi hasil.

f. Biaya

Tabungan yang ditutup bukan karena pelunasan BPIH dikenakan biaya sebesar Rp. 25.000,-

b. Produk Bank Syariah Lainnya 1. Penyimpanan Dana

Mengamankan dana di BSM bukan sekedar menyimpan atau menitipkan dana. Dana nasabah akan diinvestasikan secara optimal untuk membiayai berbagai macam usaha halal dan produktif bagi kepentingan kepentingan ummat. Bagi hasil yang akan nasabah peroleh setiap bulannya merupakan hasil dari pembiayaan BSM untuk usaha-usahanya.

Saat ini BSM mengimplementasikan pola bagi hasil usaha secara penuh dan adil sesuai dengan nisbah yang telah disepakati, sebelum dikurangi biaya-biaya operasional Bank.

Setiap akhir bulan akan menghitung pendapatan yang berasal dari tiap Rp.1000,- (seribu rupiah) dana nasabah kemudian


(52)

membagihasilkannya sesuai nisbah yang telah disepakati. Adapun produk penyimpanan dana tersebut terdiri dari:

a. Giro BSM

Giro BSM adalah sarana penyimpanan dana yang disediakan bagi nasabah dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah. Dengan prinsip ini, dana giro nasabah diperlukan sebagai titipan yang dijaga kemanan dan ketersediaannya setiap saat guna membantu kelancaran transaksi usaha.

b. Giro BSM Valas

Giro Syariah Mandiri Valas adalah sarana penyimpanan dana dalam mata uang US Dollar yang disediakan bagi nasabah perusahaan/badan hukum dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah. Dengan prinsip ini, dana giro nasabah diperlukan sebagai titipan yang dijaga keamanan dan ketersediaannya setiap saat guna membantu kelancaran transaksi usaha.

c. Giro BSM SGD

Giro Singapore Dollar adalah sarana penyimpanan dana dalam mata uang Singapore dollar yang disediakan bagi nasabah perorangan atau perusahaan/badan hukum dengan pengeloalaan berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah. Dengan prinsip ini, dana giro nasabah diperlukan sebagai titipan yang dijaga keamanan


(53)

dan ketersediaannya setiap saat guna membantu kelancaran transaksi usaha.

d. Tabungan BSM

Simpanan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam kas dibuka. e. Tabungan Investa Cendikia

Tabungan Investa Cendikia adalah tabungan berjangka dalam valuta rupiah dengan jumlah setoran bulanan tetap (installment) yang disertai pemberian manfaat perlindungan asuransi.

f. Tabungan Qurban

Tabungan qurban adalah simpanan dalam mata uang rupiah yang bertujuan membantu nasabah dalam perencanaan dan pelaksanaan ibadah kurban dan aqiqah. Dalam pelaksanaannya bekerja sama dengan Badan Amil Qurban.

g. Tabungan BSM Dollar

Simpanan dalam mata uang dollar yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan BSM dengan menggunakan slip penarikan.

h. Tabungan Simpatik

Tabungan Simpatik BSM adalah media penyimpanan dana atas prinsip wadiah dalam bentuk tabungan di Bank yang diperuntukan bagi masyarakat.


(54)

i. Deposito BSM

Deposito Syariah Mandiri adalah produk investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Mutlaqah.

j. Depisto Valas

Deposito BSM Valas adalah produk investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang US dollar yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah.

k. Obligasi

Surat berharga jangka panjang berdasar prinsip syariah yang mewajibkan emiten (Bank Syariah Mandiri) untuk membayar pendapatan bagi hasil/kupon dan membayar kembali dana obligasi syariah pada saat jatuh tempo.

2. Pembiayaan

a. Pembiayaan Talangan Haji BSM merupakan pinjaman dana talangan dari Bank kepada nasabah khusus untuk menutupi kekurangan dana untuk memperoleh kursi/seat haji dan pada saat pelunasan BPIH.

Manfaat :

9 Dapat dipenuhinya kebutuhan dana secara mendadak untuk menutupu kekurangan dana sebagai persyaratan dalam memperoleh porsi haji atau pelunasan BPIH.


(55)

b. Pembiayaan Murabahah BSM

Pembiayaan Murabahah BSM adalah pembiayaan berdasarkan akad jual beli antara Bank dan nasabah. Bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesaar harga pokok ditambah keuntungan margin yang disepakati.

Manfaat :

9 Membiayai kebutuhan nasabah dalam hal pengadaan barang konsumsi seperti rumah, kendaraan atau barang produktif seperti mesin produksi, pabrik, dan lain-lain.

9 Nasabah dapat mengangsur pembayarannya dengan jumlah angsuran yang tidak akan berubah selama masa perjanjian. c. Pembiayaan Musyarakah BSM

Pembiayaan khusus untuk modal kerja, dimana dan dari Bank merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.

Manfaat :

9 Lebih menguntungkan karena berdasarkan prinsip bagi hasil.

9 Mekanisme pengembalian yang fleksibel sesuai dengan realisasi usaha.

d. Pembiayaan mudharabah BSM

Pembiayaan Mudharabah BSM adalah pembiayaan dimana seluruh modal kerja yang dibutuhkan nasabah ditanggung oleh Bank. Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.


(56)

Manfaat :

9 Membiayai total kebutuhan modal usaha nasabah.

9 Nisbah bagi hasil tetap antara Bank dan nasabah.

9 Angsuran berubah-ubah sesuai dengan tingkat revenue atau realisasi usaha (revenue sharing).

e. Gadai Emas

Gadai emas BSM merupakan prosuk pembiayaan atas dasar jaminan berupa emas sebagai salah satu alternatif memperoleh uang tunai dengan cepat.

Manfaat :

9 Proses cepat.

9 Proses mudah.

9 Jaminan keamanan. f. Pembiayaan Griya BSM

Pembiayaan Griya BSM adalah pembiayaan jangka pendek, menengah, atau panjang untuk membiayai pembelian rumah tinggal (konsumtif), baik baru maupun bekas, dilingkungan developer maupun non developer, dengan sistem murabahah.

Manfaat :

9 Membiayai kebutuhan nasabah dalam hal pengadaan rumah tinggal (konsumtif), baik baru maupun bekas.

9 Nasabah dapat mengangsur pembayarannya dengan jumlah angsuran yang tidak akan berubah selama masa perjanjian.


(57)

g. Pembiayaan Dana Berputar

Pembiayaan Dana Berputar adalah fasillitas pembiayaan modal kerja dengan prinsip musyarokah yang penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan riil nasabah. Manfaat :

9 Membantu menanggulangi kesulitan likuiditas nasabah terutama kebutuhan dana jangka pendek.

9 Nasabah dapat memanfaatkan pembiayaan Bank secara optimal sesuai dengan kebutuhan riil dengan cara melakukan penarikan sesuai dengan kebutuhan.

h. BSM Implan

BSM Implan adalah pembiayaan kosumer dalam valuta rupiah yang diberikan oleh Bank kepada karyawan tetap perusahaan/kopkar yang pengajuannya dilakukan secara missal (kelompok).

BSM Implan dapat mengakomodir kebutuhan pembiayaan bagi para anggota koperasi karyawan atau karyawan perusahaan, misalnya dalam hal perusahaan tersebut tidak memiliki koperasi karyawan atau karyawan, koperasi karyawan belum berpengalaman dalam kegiatan simpan pinjam, atau perusahaan dengan jumlah karyawan terbatas.

Manfaat :

9 Bagi perusahaan:


(58)

9 Outsourcing sumber dana dan administrasi pinjaman,

9 Bagi koperasi karyawan:

9 Salah satu bentuk penghargaan kepada karyawan. i. Pembiayaan Edukasi

Pembiayaan Edukasi BSM adalah pembiayaan jangka pendek dan menengah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan uang masuk sekolah/perguruan tinggi/lembaga pendidikan lainnya atau uang pendidikan pada saat pendaftaran tahun ajaran/semester baru berikutnya dengan akad ijarah.

Manfaat :

9 Sesuai dengan prinsip syariah.

9 Angsuran ringan dan tetap.

9 Proses cepat dan mudah.

9 Biaya administrasi ringan.

9 Bebas agunan sampai Rp. 250 juta khusus untuk karyawan dengan persyaratan tertentu.

j. PKPA

Pembiayaan kepada Koperasi Karyawan untuk Para Anggotanya (PKPA) adalah penyaluran pembiayaan melalui koperasi karyawan untuk pemenuhan kebutuhan consumer para anggotanya (kolektif) yang mengajukan pembiayaan kepada koperasi karyawan.

Pola penyaluran yang digunakan adalah executing (kopkar sebagai nasabah), sedangkan proses pembiayaan dari kopkar kepada anggotanya dilakukan dan menjadi tanggung jawab penuh kopkar.


(59)

k. Pembiayaan Resi Gedung

Pembiayaan Resi Gedung adalah pembiayaan transaksi komersial dari satu komoditas/produk yang diperdagangkan secara luas dengan jaminan utama berupa komoditas/produk yang dibiayai dan berada dalam satu gudang atau tempat yang terkontrol secara independen (independently controlled warehouse).

Manfaat :

9 Meningkatkan bankable, karena persediaan barang menjadi eligible security.

9 Meningkatkan perputaran persediaan barang dan profitabilitas.

9 Outsourcing control atau manajemen persediaan di lapangan.

9 Meningkatkan modal kerja untuk ekspansi bisnis dan pengembangan usaha, meskipun kondisi fixed asset terbatas.

E. Standar pelayanan Bank Syariah Mandiri Pada Tabungan Mabrur

Bank Syariah Mandiri dalam memberikan pelayanan, memiliki standar yang harus dipenuhi oleh para pegawainya untuk memuaskan nasabah. Pelayanan prima kepada pelanggan merupakan tanggung jawab bersama di manapun berada, apa pun tugas dan jabatannya. Standar pelayanan yang ditentukan Bank Syariah Mandiri yaitu costumer service memberikan pelayanan kepada nasabah yang akan membuka rekening dilakukan dalam waktu yang relatif cepat. Proses administrasi dilakukan sekitar 5 menit, kemudian penyetoran langsung di lakukan teller. Berikut alur pemberian pinjaman tersebut:


(60)

Teller (menyetor/menabung)

Costumer service (membuka rekening)

Lunas (saldo mencukupi minimal pendaftaran haji)

SPPH (surat pendaftaran pergi haji)

SISKOHAT (sistem komputerisasi haji terpadu)

BPIH (bukti pergi ibadah haji)

Departemen Agama (daftar ulang)

Melakukan Ibadah Haji sesuai no. porsi

Departemen Agama (daftar ulang)

BPIH (bukti pergi ibadah haji)

SISKOHAT (sistem komputerisasi haji terpadu)

SPPH (surat pendaftaran pergi haji)

Pembiayaan Talangan Haji (mendapatkan pembiayaan dengan akad qardh, dan membayar fee/ujrah dengan

akad ijarah) Saldo belum mencukupi nasabah


(61)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Responden

Bagian ini menyajikan informasi mengenai karakteristik dari 100 responden (nasabah) berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, status menikah, dan pendapatan per bulan. Berikut ini adalah penjelasan masing-masing karakteristik responden, yaitu:

1. Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 2 kelompok yaitu laki-laki dan perempuan. Data karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin disajikan pada gambar 4.1 sebagai berikut:

Gambar 4.1


(62)

Berdasarkan gambar 4.1. diketahui bahwa dari 100 orang responden Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya, terdapat 66 orang (66%) yang berjenis kelamin laki-laki dan 34 orang (34%) adalah perempuan.

2. Umur

Berdasarkan umur responden terdiri dari 4 kelompok yaitu kelompok <17tahun, 17-25 tahun, 26-50 tahun, >50 tahun. Data karakteristik responden berdasarkan umur disajikan pada gambar 4.2 sebagai berikut:

Gambar 4.2

Klasifikasi Responden Berdasarkan Umur

Dari data pada gambar 4.2 diketahui bahwa dari 100 responden Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya, jumlah umur 17-25 sebanyak 27 orang


(63)

(27%), pada umur 26-50 sebanyak 67 orang (67%), sedangkan responden dengan umur > 50 sebanyak 6 orang (6%).

Dari data tersebut menunjukan bahwa lebih dari 60% nasabah adalah orang dewasa yang umurnya lebih dari 26 tahun, yang secara pemikiran jauh lebih matang dan bijak dalam memutuskan suatu pilihan.

3. Pekerjaan

Berdasarkan pekerjaan data responden terdiri dari 3 kelompok yaitu Pegawai Negri Sipil, Pegawai Swasta, lainnya. Data karakteristik responden berdasarkan pekerjaan disajikan pada gambar 4.3 sebagai berikut:

Gambar 4.3


(64)

Berdasar data pada gambar 4.3 diketahui bahwa dari 100 responden Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya, terdapat 44 orang (44%) berstatus sebagai pegawai negri, 35 orang (35%) berstatus sebagai pegawai swasta, dan 21 orang (21%) berstatus lain-lain, diantaranya ibu rumah tangga, dan lain sebagainya.

Dari data tersebut menunjukan bahwa terdapat 44% nasabah didominasi oleh pegawai negri yang secara financial lebih matang atau berpenghasilan tetap, dengan kata lain nasabah pada Tabungan Mabrur didominasi oleh nasabah yang berpenghasilan tetap.

4. Pendidikan

Berdasarkan pendidikan responden terdiri dari 6 kelompok yaitu, SD, SMP, SMU, sarjana, pasca sarjana, lainnya. Data karakteristik responden berdasarkan pendidikan disajikan pada gambar 4.4 sebagai berikut.

Gambar 4.4


(65)

Dari data pada gambar 4.4 diatas diketahui bahwa dari 100 responden, responden yang berlatar belakang SD sebanyak 3 orang (3%), SMP 10 orang (10%), SMU 35 orang (35%), sarjana 47 orang (47%), pascasarjana sebanyak 4 orang (4%), dan lainnya sebanyak 1 orang (1%).

Dari status pendidikan 47% nasabah adalah sarjana, ini menunjukan bahwa yang memilih produk ini adalah nasabah yang berpendidikan tinggi dan berintelektual.

5. Status Nikah

Berdasarkan status nikah, terdiri dari tiga kelompok yaitu lajang, menikah, dan janda/duda. Data karakteristik responden berdasarkan status disajikan pada gambar 4.5 sebagai berikut:

Gambar 4.5


(66)

Dari data pada gambar 4.5 diatas, diketahui bahwa dari 100 responden terdapat 23 orang (22%) yang berstatus lajang, 72 orang (88%) yang berstatus menikah, dan 5 orang (5%)berstatus janda/duda.

Secara garis besar 72% adalah berstatus menikah, ini menunjukan bahwa rata-rata orang yang berniat menabung untuk bisa menunaikan ibadah haji adalah orang dewasa yang telah menikah, meskipun ada sebagian kecil sekitar 22% yang belum menikah atau masih lajang.

6. Penghasilan

Berdasarkan penghasilan data responden terdiri dari 4 kelompok yaitu s.d Rp. 5 juta, Rp. 5 juta-Rp. 10 juta, Rp. 10 juta-Rp. 25 juta, >Rp.25 juta. Data karakteristik responden berdasarkan penghasilan disajikan pada gambar 4.6 sebagai berikut:

Gambar 4.6


(67)

Berdasarkan data pada gambar 4.6 diketahui bahwa dari 100 responden, terdapat 91 orang (91%) yang berpendapatan s.d Rp. 5 juta, 8 orang (8%) yang berpendapatan Rp. 5 juta-Rp. 10 juta, 1 orang yang berpendapatan Rp. 10 juta-Rp. 25 juta, dan 0 orang yang berpendapatan >Rp.25 juta.

Dari data terebut menunjukan bahwa sebagian besar nasabah Tabungan Mabrur adalah berpenghasilan sedang yaitu dibawah Rp. 5 juta,- karena memang dari data pekerjaan yang mendominasi pekerjaan nasabah adalah pegawai negri yang notabene penghasilan mereka adalah dibawah Rp. 5 juta,-.

B. Uji Validitas dan Realibilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bahwa setiap butir pertanyaan yang diajukan kepada responden telah dinyatakan valid. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik korelasi, yaitu dengan membandingkan hasil korelasi (rxy) dengan r Tabel. Jumlah sample 100 responden maka dapat ditentukan besarnya r Tabel yaitu 0,256. Perhitungan menggunakan Komputer program SPSS hasil uji validitas diperoleh tabel sebagai berikut.

Tabel 4.1

Hasil Uji Validitas

Atribut Item Rxy R table Keterangan

Tangible B1.1 0,392 0,256 Rxy>Rtabel,valid


(68)

B1.3 0,553 0,256 Rxy>Rtabel,valid

B1.4 0,508 0,256 Rxy>Rtabel,valid

B1.5 0,422 0,256 Rxy>Rtabel,valid

B1.6 0,479 0,256 Rxy>Rtabel,valid

Reliability B2.1 0,291 0,256 Rxy>Rtabel,valid

B2.2 0,411 0,256 Rxy>Rtabel,valid

B2.3 0,296 0,256 Rxy>Rtabel,valid

Responsiveness B3.1 0,470 0,256 Rxy>Rtabel,valid

B3.2 0,387 0,256 Rxy>Rtabel,valid

B3.3 0,475 0,256 Rxy>Rtabel,valid

Assurance B4.1 0,263 0,256 Rxy>Rtabel,valid

B4.2 0,270 0,256 Rxy>Rtabel,valid

Emphaty B5.1 0,390 0,256 Rxy>Rtabel,valid

B5.2 0, 389 0,256 Rxy>Rtabel,valid

Kepuasan C1.1 0,396 0,256 Rxy>Rtabel,valid

C1.2 0,377 0,256 Rxy>Rtabel,valid

C1.3 0,415 0,256 Rxy>Rtabel,valid

C1.4 0,259 0,256 Rxy>Rtabel,valid

Sumber : Data Primer diolah 2010

Tabel 4.2 menunjukkan besarnya nilai koefisien korelasi dari seluruh butir pertanyaan pada atribut kualitas pelayanan ( tangible, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty ) dan kepuasan nasabah yang terdiri dari 20 butir pertanyaan. Dari hasil perhitungan koefisien korelasi (rxy) seluruhnya mempunyai rhitung yang lebih besar dari rtabel (rtabel = 0,256) dengan


(69)

demikian Jika r hitung > r tabel maka Ho ditolak, Ho : insrumen penelitian tidak valid, dapat disimpulkan bahwa seluruh butir dinyatakan valid. Artinya seluruh butir pertanyaan yang ada pada instrumen penelitian dapat dinyatakan layak sebagai instrumen untuk data penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui koefisien alat ukur jika dilakukan dengan pengukur ulang. Suatu kuesioner reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten / stabil dari waktu ke waktu. Program SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik cronbach alpha (α)

Tabel 4.2

Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Koefisien Alpha Cronbach Nilai Kritis Keterangan

1 Pelayanan (X) 0,805 0,6 Reliabel

2 Minat (Y) 0,722 0,6 Reliabel

Sumber: Data Primer diolah 2010

Hasil Uji Reliabilitas diperoleh koefisien Reliabilitas untuk seluruh variable yang digunakan dalam penelitian ini lebih besar dari nilai 0,6. Menurut Sekaran yang dikutip oleh Priyatno16, realibilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8 adalah baik. Dengan demikian seluruh butir pertanyaan yang tertuang dalam kuesioner ini

16 Duwi Priya tno , 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17, (Yo g ya ka rta : And i, 2008), h.172.


(70)

memiliki hasil yang koefisien jika dilakukan pengukuran dalam waktu dan model / desain yang berbeda.

C. Hasil Kuesioner

1. Kualitas Pelayanan

Untuk melihat kualitas pelayanan Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya, maka ditampilkan hasil kuesioner kualitas pelayanan untuk melihat jawaban dari 100 responden terhadap enam belas pertanyaan kualitas pelayanan. Jawaban permasing-masing pernyataan sebagai berikut:

a) Brosur

Brosur merupakan salah satu bentuk pelayanan sederhana yang dapat dipahami oleh masyarakat untuk bisa memahami produk Bank yang ditawarkan, semakin lengkap semakin dimengerti masyarakat, dan semakin rapi maka semakin menarik masyarakat untuk menggunakan produk tersebut, berikut ini adalah diagram pengukuran tingkat kelengkapan dan kerapihan brosur:


(71)

Diagram 4.1

Tingkat Kelengkapan dan Kerapihan Brosur

Dapat diketahui pada gambar 4.7 bahwa sebanyak 1 responden (1%) menyatakan sangat tidak setuju, 7 responden (7%) menyatakan tidak setuju, 16 responden (16%) menyatakan ragu, responden menyatakan bahwa hal ini disebabkan karena kurangnya kerapihan dan kurang lengkapnya brosur.

Sedangkan 51 responden (51%) menyatakan setuju, dan 25 responden (25%) menyatakan sangat setuju, responden menyatakan bahwa hal ini disebabkan karena mereka merasa sudah cukupnya kelengkapan dan kerapihan brosur.


(72)

2) Kebersihan

Kebersihan lokasi bank sangat berpengaruh terhadap nasabah, ketika lokasi bersih maka akan timbul kenyamanan yang dirasakan oleh nasabah, berikut ini adalah diagaram pengukuran tingkat kenyamanan:

Diagram 4.2

Tingkat kenyamanan

Dapat diketahui pada Diagram 4.2 bahwa sebanyak 2 responden (2%) menyatakan sangat tidak setuju, 22 responden (22%) menyatakan tidak setuju, 32 responden (32%) menyatakan ragu, menurut responden hal ini disebabkan karena kenyamanan di ruangan terganggu manakala jumlah nasabah yang datang cukup banyak, bahkan sejumlah nasabah ada yang menunggu di luar, menjadikan kenyamanan terganggu dan ruangan menjadi


(73)

kotor sedangkan diluar ruangan banyak daun yang berserakan dari pepohonan yang mengelilingi Bank.

Sedangkan 30 responden (30%) menyatakan setuju dan 14 responden (14%) menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini.

3) Lokasi Mushalla dan toilet

Tata letak fasilitas nasabah menjadi sangat penting untuk nasabah, ini dikarenakan fasilitas tersebut merupakan salah satu pelayanan untuk nasabah, sehingga nasabah merasa nyaman, berkut adalah diagram tingkat kenyamanan lokasi mushalla dan toilet

Diagram 4.3


(74)

Dapat diketahui pada diagram 4.3 bahwa sebanyak 5 responden (5%) menyatakan sangat tidak setuju, 15 responden (15%) menyatakan tidak setuju, 26 responden (26%) menyatakan ragu, menurut responden hal ini dilihat karena tata letak mushalla dan toilet berada dibagian paling belakang, sedangkan akses jalannya tidak ada kecuali harus melewati back office sehingga nasabah merasa canggung untuk melewatinya.

Sedangkan 41 responden (41%) menyatakan setuju dan 13 responden (13%) menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini.

4) ATM

Fasilitas ATM menjadi penting ketika nasabah ingin melakukan penarikan secara tepat, berikut adalah diagram pengukuran tingkat kelengkapan :

Diagram 4.4


(75)

Dapat diketahui pada diagram 4.4 bahwa sebanyak 3 responden (3%) menyatakan sangat tidak setuju, 17 responden (17%) menyatakan tidak setuju, 22 responden (22%) menyatakan ragu, menurut nasabah hal ini dikarenakan keterbatasannya tempat penarikan ATM yang hanya memiliki 1 tempat penarikan ATM.

Sedangkan 51 responden (51%) menyatakan setuju dan 7 responden (7%) menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini.

5) Lokasi parkir

Tinkat keamanan dapat diukur dengan lokasi parkir yang aman, ketika nasabah sedang melakukan transaksi dengan pihak Bank, maka lokasi parkir yang aman dibutuhkan oleh nasabah. Berikut adalah diagram tentang tinkgkat keamanan :

Diagram 4.5


(76)

Dapat diketahui pada diagram 4.5 bahwa sebanyak 7 responden (7%) menyatakan tidak setuju, 15 responden (15%) menyatakan ragu, ini dikarenakan lokasi parkir yang sangat luas yang terdiri dari bagian depan, samping, dan belakang, sehingga ada sebagian kecil nasabah yang merasa kurang aman.

Sedangkan 56 responden (56%) menyatakan setuju dan 22 responden (22%) menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini.

6) Ruang tunggu

Ketika nasabah ingin melakukan transaksi dengan pihak Bank, maka dibutuhkan ruang tunggu yang nyaman bagi nasabah. Berikut adalah diagaram tingkat kenyamanan ruang tunggu :

Diagram 4.6


(1)

dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh pada minat nasabah

pada BankSyariah Mandiri Cabang Tasikmalaya.

2. Uji F

Uji F merupakan uji koefisien regresi secara bersama-sama, untuk

menguji signifikansi pengaruh beberapa variabel independent terhadap

variabel dependent.

Tabel 4.12

Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 95.514 1 95.514 10.297 .002a

Residual 909.076 98 9.276

1

Total 1004.590 99

a. Predictors: (Constant), pelayanan b. Dependent Variable: minat

Hipotesis:

Ho: Tidak ada pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap minat nasabah

pada Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya

Ha: Ada pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap minat nasabah pada

Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya

Berdasarkan tabel 4.14 didapat f hitung sebesar 10,297 dan signifikasi


(2)

signifikansi 0,05 dengan df-1 (jumlah variabel-1) = 1, dan de2 (n-k-1) atau

100-1-1 = 98 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel

independent), diperoleh hasil f tabel sebesar 3,089. Maka diperoleh nilai F

hitung > F tabel (10,297 > 3,089) dan signifikansi < 0,05 (0,002 < 0,05), maka

Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh

pada minat nasabah pada Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya.

F. Analisis Strategi Pelayanan Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya

Pada saat persaingan yang semakin meningkat dan tuntutan pelanggan

dalam mendapatkan pelayanan yang lebih prima, maka pihak Bank Syariah

Mandiri Cabang Tasikmalaya menetapkan langkah-langkah strategi pelayanan

untuk meningkatkan minat nasabah, yaitu dengan:

1) Membuka unit-unit Bank Syariah Mandiri dan memberdayakan seluruh

unit kerja yang ada sesuai dengan struktur organisasi dan sesuai dengan

pengembangan perusahaan.

2) Meningkatkan kualitas SDM dengan pendidikan dan pelatihan yang

terpadu sesuai dengan kebutuhan pengembangan SDM, baik melalui

program diklat internal maupun eksternal untuk mendukung organisasi


(3)

3) Mengefektifkan kinerja pegawai dengan melakukan reposisi pegawai

berdasarkan beban kerja dan memenuhi jumlah tenaga kerja sesui

persyaratan jabatan, baik untuk mengembangkan organisasi maupun

mengganti yang pensiun.

4) Menambah formasi pegawai, melakukan rekrutmen sesuai kebutuhan

organisasi dan memanfaatkan kompetensi. Seperti menambah petugas

khusus untuk menjaga kebersihan dan lokasi parkir.

5) Menjalankan Core Behaviors yaitu:

a) Good governance

Melaksanakan tata kelola organisasi yang baik.

b) Innovation

Proaktif menggali dan mengimplementasikan ide-ide baru untuk

memberikan layanan lebih baik dan lebih cepat dibandingkan

competitor.

c) Costumer Satisfying

Mengutamakan pelayanan dan kepuasan pelanggan.

6) Selalu berusaha mencari masukan (umpan balik) dalam rangka


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan tentang pengaruh kualitas pelayanan

terhadap minat nasabah pada Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya, maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Bank Syariah Mandiri dalam memberikan pelayanan, memiliki standar yang

harus dipenuhi oleh para pegawainya untuk memuaskan nasabah. Pelayanan

prima kepada pelanggan merupakan tanggung jawab bersama di manapun

berada, apa pun tugas dan jabatannya. Standar pelayanan yang ditentukan


(5)

nasabah yang akan membuka rekening dilakukan dalam waktu yang relatif

cepat. Proses administrasi dilakukan sekitar 5 menit.

2. Kualitas pelayanan memiliki pengaruh terhadap minat nasabah pada Bank

Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya. Hal ini ditunjukkan dengan pengujian

hipotesis berdasarkan perbandingan uji t hitung dengan uji t tabel. Diperoleh hasil

nilai t hitung > t tabel (3,209 > 1,985) dan signifikansi < 0,05 (0,002 < 0,05),

maka Ho ditolak, sehingga terbukti terdapat pengaruh antara kualitas

pelayanan terhadap minat nasabah. Koefisien korelasi yang ditemukan sebesar

0,308 dan termasuk pada kategori rendah. Jadi terdapat hubungan yang rendah

antara kualitas pelayanan dengan minat nasabah. Dan ditemukan bahwa hasil

nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,095, artinya bahwa kualitas

pelayanan berpengaruh terhadap minat nasabah sebesar 9,5% sedangkan

sisanya sebesar 90,5 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diketahui dan

tidak termasuk dalam penelitian ini.

1) pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya menetapkan

langkah-langkah strategi pelayanan untuk meningkatkan minat nasabah, yaitu

dengan: Membuka unit-unit Bank Syariah Mandiri dan memberdayakan

seluruh unit kerja yang ada, meningkatkan kualitas SDM, mengefektifkan

kinerja pegawai, menambah formasi pegawai, melakukan rekrutmen

sesuai kebutuhan organisasi dan memanfaatkan kompetensi, menjalankan

Core Behaviors (good governance, innovation, costumer Satisfying),

selalu berusaha mencari masukan (umpan balik) dalam rangka


(6)

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas, maka penulis

memberikan saran sebagai berikut:

1. Hendaknya Bank Syariah Mandiri meningkatkan prestasi kinerja yang telah

dicapai agar minat nasabah tetap lebih meningkat dan dapat bertahan dalam

persaingan, terutama untuk aspek yang dinilai baik oleh nasabah, seperti

kelengkapan brosur, kenyamanan kantor, Penataan letak (Lay Out) yang diatur

secara rapi sehingga memiliki fungsi yang teratur antara bangunan kantor,

lapangan parkir, pelatakan mesin ATM, Musholla, keadaan toilet yang bersih,

dan lain-lain. Di samping itu, mengingat tingginya persaingan, hendaknya

Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya harus selalu mengevaluasi tingkat

kinerja dan melakukan inovasi-inovasi pelayanan agar Bank Syariah Amndiri

Cabang Tasikmalaya tetap menjadi Bank Syariah yang mengutamakan

pelayanan yang prima kepada nasabah.

2. Hendaknya lebih terbuka dalam menampung segala keluhan nasabah,

kemudian meresponnya, sehingga meningkatkan pelayanan yang diberikan

kepada nasabah.

3. Mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi minat, dengan

ditemukannya 90,5% minat yang di pengaruhi faktor lain, maka hal ini bisa