Analisis Data HASIL PENELITIAN
55
siswanya selalu pelakukan dan mencerminkan sikap keagamaan yang baik, para siswa yang berpakaian sopan dan rapih, ketika berbicara dengan bahasa
yang baik dan sopan, ketika waktu shalat zuhur para siswa langsung berwudhu dan berkumpul di musholah untuk berjamaah. Setelah selesai shalat para siswa
berdo’a dan adapula yang membaca Al-Qur’an. Namun masih ada beberapa siswa yang sikap keagamaanya masih
kurang baik seperti ketika waktunya shalat zuhur berjamaah di musholah sekolah masih ada siswa yang tidap mengikutinya, ketika bertemu guru
kadang-kadang masih ada siswa yang tidak mengucap salam dan mencium tangan guru, dan ketika guru memberi pelajaran masih ada siswa yang tidak
memperhatikan dan tidak mendengarkan karena ngobrol dengan teman sebelahnya dan kadang adapula yang main handphone didalam kelas ketika
waktu belajar. Salah satu yang menyebabkan siswa tidak mencerminkan sikap keagamaan yang kurang baik karena ternyata masih kurangnya pendidikan
agama yang diberikan oleh orang tua dan tidak adanya pembiasaan dan kegiatan yang mencerminkan keagamaan didalam keluarga, walaupun guru
sudah mengajarkan, mencotohkan, dan berusaha menjadi teladan yang baik untuk semua siswanya namun yang paling utama menjadi pendidikan dan
teladan yang baik pada anak adalah orang tua. Dari hasil wawancara dengan beberapa keluarga yang penulis lakukan
selama penelitian bahwa pendidikan agama yang para orang tua ajarkan kepada anak kebanyakan orang tua mengajarkan masalah ibadah diantaranya
shalat, puasa, mengaji, memberi sedekah. Adapula orang tua yang megaku kalau kurangnya ilmu agama yang mereka miliki, sehingga mereka ajarkan
agama pada anak hanya sekedar yang mereka tahu saja, sehingga banyak para orang tua yang menitipkan anaknya kesekolah Madrasah atau TPA yang
banyak diajarkan agama. Ada sebagian keluarga yang selalu membiasakan shalat berjamaah di
rumah atau mengajak kemasjid namun adapula keluarga yang tidak pernah mengajak anak-anaknya shalat berjamaah dengan alasan orang tua sibuk
berkerja dan sudah terbiasa shalat sendiri-sendiri. Cara mengajarkan agama
56
pada anak para orang tua berbeda-beda ada orang tua yang mengajarkan anak dengan metode ceramah atau cerita yang mana bahasa yang orang tua berikan
sesuai dengan perkembangan dan usia anak, adapula orang tua yang menggunakan cara pendekatan kebiasaan, dengan contoh membiasakan shalat
berjamaah, membiasakan mengaji setelah selesai shalat, membiasakan untuk berbicara dan berpakaian yang baik dan sopan dan berdoa sebelum dan
sesudah melakukan kegiatan. Yang menjadi kendala yang di rasakan oleh para orang tua adalah anak-anak masih sering terpengaruh oleh lingkungan dan
kemajuan teknologi yang ada pada saat ini.
57