48
Tabel 29 Jika anda ada sisa uang jajan lalu di tabung
Alternatif Jawaban F
P A
Selalu 10
20 B
Sering 18
36 C
Kadang-kadang 20
40 D
Tidak pernah 2
4
Jumlah 50
100
Tabel diatas menunjukan bahwa 20 siswa menyatakan selalu jika ada sisa uang jajan lalu di tabung, 36 sering, 40 kadang-kadang dan 4 tidak
pernah. Kesimpulannya adalah bahwa siswa kadang-kadang jika ada sisa uang jajan lalu di tabung.
Tabel 30 Jika sedang libur sekolah anda mau membantu orang tua
Alternatif Jawaban F
P A
Selalu 22
44 B
Sering 17
34 C
Kadang-kadang 11
22 D
Tidak pernah -
-
Jumlah 50
100
Tabel diatas menunjukan bahwa 44 siswa menyatakan selalu jika sedang libur sekolah mau membantu orang tua di rumah, 34 sering, 22
kadang-kadang. Kesimpulannya adalah bahwa siswa selalu jika sedang libur sekolah mau membantu orang tua di rumah.
49
Tabel 31 Anda tidak membantah jika disuruh orang tua
Alternatif Jawaban F
P A
Selalu 21
242 B
Sering 15
30 C
Kadang-kadang 14
28 D
Tidak pernah -
-
Jumlah 50
100
Tabel diatas menunjukan bahwa 42 siswa menyatakan selalu tidak membantah jika disuruh orang tua, 30 sering, 28 kadang-kadang.
Kesimpulannya adalah bahwa siswa selalu tidak membantah jika disuruh orang tua.
Tabel 32 Jika sedang di nasehati orang tua anda mendengarkan dengan baik
Alternatif Jawaban F
P A
Selalu 29
58 B
Sering 13
26 C
Kadang-kadang 7
14 D
Tidak pernah 1
2
Jumlah 50
100
Tabel diatas menunjukan bahwa sebagian besar 58 siswa menyatakan selalu jika sedang di nasehati orang tua mendengarkannya dengan baik, 26
sering, 14 kadang-kadang, dan 2 tidak pernah. Kesimpulannya adalah bahwa sebagian besar siswa selalu jika sedang di nasehati orang tua
mendengarkannya dengan baik.
50
Tabel 33 Jika sedang ulangan anda tidak menyontek
Alternatif Jawaban F
P A
Selalu 10
20 B
Sering 12
24 C
Kadang-kadang 28
56 D
Tidak pernah -
-
Jumlah 50
100
Tabel diatas menunjukan bahwa 20 siswa menyatakan selalu jika sedang ulangan tidak menyontek, 24 sering, sebagian besar 56 kadang-kadang.
Kesimpulannya adalah bahwa siswa kadang-kadang jika sedang ulangan tidak menyontek.
B. Analisis Data
Tabel 39 NILAI KORELASI ANTARA VARIABEL X DAN VARIABEL Y
No Responden
X Y
XY X
2
Y
2
1 40
40 1600
1600 1600
2 38
40 1520
1444 1600
3 41
40 1640
1681 1600
4 41
34 1394
1681 1156
5 41
41 1681
1681 1681
6 51
50 2550
2601 2500
7 38
35 1330
1444 1225
8 38
33 1254
1444 1089
51
9 41
35 1435
1681 1225
10 44
39 1716
1936 1521
11 42
34 1428
1764 1156
12 48
44 2112
2304 1936
13 45
41 1845
2025 1681
14 50
49 2450
2500 2401
15 40
33 1320
1600 1089
16 52
38 1976
2704 1444
17 39
50 1950
1521 2500
18 44
38 1672
1936 1444
19 36
40 1440
1296 1600
20 41
38 1558
1681 1444
21 45
37 1665
2025 1369
22 39
38 1482
1521 1444
23 44
39 1716
1936 1521
24 38
36 1368
1444 1296
25 43
36 1548
1849 1296
26 38
34 1292
1444 1156
27 41
35 1435
1681 1225
28 42
40 1680
1764 1600
29 43
36 1548
1849 1296
30 36
32 1152
1296 1024
31 45
44 1980
2025 1936
32 52
48 2496
2704 2304
33 48
40 1920
2304 1600
34 41
31 1271
1681 961
35 40
48 1920
1600 2304
36 48
50 2400
2304 2500
37 41
31 1271
1681 961
38 44
37 1628
1936 1369
52
39 39
41 1599
1521 1681
40 40
38 1520
1600 1444
41 44
39 1716
1936 1521
42 48
55 2640
2304 3025
43 40
38 1520
1600 1444
44 46
46 2116
2116 2116
45 48
45 2160
2304 2025
46 45
49 2205
2025 2401
47 50
43 2150
2500 1849
48 50
41 2050
2500 1681
49 53
46 2438
2809 2116
50 49
40 1960
2401 1600
N=50 ∑x=2170 ∑y=2005
∑xy=87717 X
2
=95184 ∑Y
2
=8195 7
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasi variabal data di atas akan di uji keabsahannya dengan menggunakan rumus Product Moment
yaitu : ∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑
∑ ∑
√
√
√
53
√
√
r
xy
= 0,559 dibulatkan menjadi 0,56
dari perhitungan di atas, ternyata angka korelasi antara variabel X dan variabel Y bertanda positif memperhatikan hasil yang
diperoleh yaitu 0,56. Ini berarti ada korelasi yang positif antara pengaruh pendidikan agama dalam keluarga terhadap sikap
keagamaan siswa di SMP Islam Yapkum Meruyung – Limo –
Depok.
C. Interpretasi Data
Apabila hasil tersebut diinterpretasikan secara sederhana dengan mencocokkan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” product
moment, ternyata besarnya r
xy
yang diperoleh terletak antara 0,40-0,70 yang berarti: antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau
cukup. Selanjutnya untuk pengujian hipotesa kerja atau hipotesa alternatif Ha
dan hipotesa nihil Ho dilakukan dengan cara berkonsultasi pada tabel nilai “r” product moment atau disebut interpretasi:
1. Hipotesa alternatif Ha yaitu, terdapat korelasi positif yang signifikan
antara pendidikan Agama dalam keluarga terhadap sikap keagamaan siswa.
2. Hipotesa nihil Ho yaitu, tidak terdapat korelasi positif yang signifikan
antara pendidikan Agama dalam keluarga terhadap sikap keagamaan siswa.
54
Selanjutnya untuk mengetahui apakah itu signifikan atau tidak, maka “r” hasil perhitungan dibandingkan dengan “r” tabel. Dan sebelum
membandingkan terlebih dahulu dicari derajat bebas db atau df degree of freedom dengan menggunakan rumus.
df = N – nr
= 50-2 = 48
Dengan df sebesar 48 jika dikonsultasikan dengan “r” tabel, pada taraf signifikansi 5 diperoleh harga sebesar 0,288, ternyata r
xy
lebih besar dari pada harga “r”, sedangkan pada taraf signifikansi 1 diperoleh harga sebesar
0,372, ternyata r
xy
j uga lebih besar dari pada harga “r” tabel. Dengan
demikian hipotesa nol Ho ditolak, dan hipotesa alternative Ha diterima. Terdapat korelasi yang segnifikan antara pendidikan Agama Islam dalam
keluarga terhadap sikap keagamaan siswa. setelah dianalisa data di atas, maka penulis menemukan hasil penelitian
dengan cara menganalisa kembali hasil penelitian yang telah dijabarkan di atas.
Narasi hasil perhitungan manual yaitu: dari data yang terterah di dalam tabel di atas setelah dianalisa secara manual antara variabel X sebagai nilai
angket pendidikan Agama Islam dalam keluarga dengan nilai variabel Y sebagai nilai angket sikap keagamaan siswa, hasilnya ialah yang lebih tinggi
pendidikan Agama Islam dalam keluarga itu sebesar 39 responden, dan hasil yang lebih rendah nilai sikap keagaman siswa sebanyak 8 responden dan yang
sama besar nilai pendidikan Agama dalam keluarga dengan sikap keagamaan siswa sebanyak 3 responden. Dari hasil ini penulis menganalisa bahwa
Pendidikan Agama dalam keluarga terhadap sikap keagamaan siswa memiliki pengaruh yang cukup atau sedang. Hasil ini berdasarkan dengan jawaban
respoden yang hanya 3 yang menjawab dengan nilai sama besar mengenai Pendidikan Agama dalam keluarga terhadap sikap keagamaan siswa.
Dari hasil pengamatan yang penlulis lakukan selama penelitian sebagian besar siswa di SMPI Yapkum Meruyung-Depok sebagian besar
55
siswanya selalu pelakukan dan mencerminkan sikap keagamaan yang baik, para siswa yang berpakaian sopan dan rapih, ketika berbicara dengan bahasa
yang baik dan sopan, ketika waktu shalat zuhur para siswa langsung berwudhu dan berkumpul di musholah untuk berjamaah. Setelah selesai shalat para siswa
berdo’a dan adapula yang membaca Al-Qur’an. Namun masih ada beberapa siswa yang sikap keagamaanya masih
kurang baik seperti ketika waktunya shalat zuhur berjamaah di musholah sekolah masih ada siswa yang tidap mengikutinya, ketika bertemu guru
kadang-kadang masih ada siswa yang tidak mengucap salam dan mencium tangan guru, dan ketika guru memberi pelajaran masih ada siswa yang tidak
memperhatikan dan tidak mendengarkan karena ngobrol dengan teman sebelahnya dan kadang adapula yang main handphone didalam kelas ketika
waktu belajar. Salah satu yang menyebabkan siswa tidak mencerminkan sikap keagamaan yang kurang baik karena ternyata masih kurangnya pendidikan
agama yang diberikan oleh orang tua dan tidak adanya pembiasaan dan kegiatan yang mencerminkan keagamaan didalam keluarga, walaupun guru
sudah mengajarkan, mencotohkan, dan berusaha menjadi teladan yang baik untuk semua siswanya namun yang paling utama menjadi pendidikan dan
teladan yang baik pada anak adalah orang tua. Dari hasil wawancara dengan beberapa keluarga yang penulis lakukan
selama penelitian bahwa pendidikan agama yang para orang tua ajarkan kepada anak kebanyakan orang tua mengajarkan masalah ibadah diantaranya
shalat, puasa, mengaji, memberi sedekah. Adapula orang tua yang megaku kalau kurangnya ilmu agama yang mereka miliki, sehingga mereka ajarkan
agama pada anak hanya sekedar yang mereka tahu saja, sehingga banyak para orang tua yang menitipkan anaknya kesekolah Madrasah atau TPA yang
banyak diajarkan agama. Ada sebagian keluarga yang selalu membiasakan shalat berjamaah di
rumah atau mengajak kemasjid namun adapula keluarga yang tidak pernah mengajak anak-anaknya shalat berjamaah dengan alasan orang tua sibuk
berkerja dan sudah terbiasa shalat sendiri-sendiri. Cara mengajarkan agama