menunjukkan bahwa kasus malaria masih sangat tinggi di daerah tersebut sehingga diperlukan upaya penanggulangan Dinkes Kabupaten Mandailing Natal tahun 2009.
Upaya penurunan kejadian malaria yang telah dilakukan berupa penyemprotan rumah penduduk di daerah endemis larvaciding, kelambunisasi yang
sudah dicelup dengan zat insektisida, kontrol larvajentik biological control dengan menaburkan benih ikan sebagai predator ke dalam pertambakankolam, pengobatan
penderita dilakukan di sarana pelayanan kesehatan dan klinik khusus malaria Dinas Kesehatan Kab. Madina, 2004.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian tentang gambaran perilaku masyarakat dalam penanggulangan malaria di Kelurahan Penyabungan II
Kecamatan Penyabungan Kota Kabupaten Mandailing Natal sehingga diketahui seberapa maksimal penanggulangan malaria yang sudah dilakukan di Kecamatan
Penyabungan Kota dan tindakan yang dilakukan masyarakat dalam penanggulangan malaria.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian adalah belum diketahuinya gambaran perilaku masyarakat dalam penanggulangan
kasus malaria di Kecamatan Penyabungan Kota Kabupaten Mandailing Natal tahun 2010.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui perilaku masyarakat dalam menanggulangi kasus malaria di Kelurahan Penyabungan II Kecamatan Penyabungan Kota Kabupaten Mandailing
Natal tahun 2010.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengetahuan masyarakat dalam penanggulangan
malaria di Kelurahan Penyabungan II Kecamatan Penyabungan Kota Kabupaten Mandailing Natal tahun 2010.
2. Untuk mengetahui sikap masyarakat dalam penanggulangan malaria di
Kelurahan Penyabungan II Kecamatan Penyabungan Kota Kabupaten Mandailing Natal tahun 2010.
3. Untuk mengetahui tindakan masyarakat dalam penanggulangan malaria
di Kelurahan Penyabungan II Kecamatan Penyabungan Kota Kabupaten Mandailing Natal tahun 2010.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Dapat memberi gambaran dan informasi bentuk peran serta masyarakat
dalam membantu pemerintah melaksanakan upaya pencegahan dan pemberantasan malaria.
2. Bagi Dinas Kesehatan atau Puskesmas dapat menjadi masukan dan
pengambilan kebijakan pembangunan kesehatan khususnya dalam upaya penanggulangan penyakit malaria.
3. Sebagai bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Perilaku
Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta interaksi manusia dan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan,
sikap dan tindakan. Dengan kata lain, perilaku merupakan respon reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. Respon
ini dapat bersifat pasif tanpa tindakan, berfikir, berpendapat, bersikap. Perilaku aktif dapat dilihat overt sedangkan perilaku pasif tidaklah nampak seperti pengetahuan,
persepsi atau motivasi sarwono, 1997.
2.1.1. Bentuk Perilaku
Perilaku manusia sangatlah kompleks dan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Benjamin,seorang psikologi pendidikan, membagi perilaku ke dalam 3
domain kawasan ranah. Kawasan-kawasan tersebut tidak mempunyai batasan yang jelas dan tegas. Pembagian kawasan ini dilakukan untuk kepentingan tujuan
pendidikan yaitu mengembangkan atau meningkatkan ketiga domain perilaku tersebut, yang terdiri dari : ranah kognitif cognitive domain, ranah afektif affective
domain dan psikomotor psychomotor domain, Notoatmodjo, 2003. Banyak kejadian di masa lalu menunjukkan bahwa kurangnya pengertian
masyarakat akan hubungan interaksi antara manusia dengan lingkungan dan kurangnya pengertian tentang sifat-sifat manusia sendiri dapat menyebabkan berbagai
bencana.
Universitas Sumatera Utara