Sumber Informasi Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Pengetahuan Responden

Dari tabel 1 di atas diketahui bahwa umur responden terbanyak adalah 41 – 45 tahun yaitu sebanyak 21 orang 32,3 dan yang paling sedikit adalah masing- masing 2 orang 3,1 umur 21- 25 tahun dan 51 – 55 tahun. Sedangkan jenis kelamin responden yang terbanyak adalah laki-laki yaitu sebanyak 34 orang 52,3, dan paling sedikit adalah perempuan yaitu 31 orang 47,7. Pendidikan responden sebagian besar adalah Sekolah Dasar yaitu sebanyak 39 orang 60, sedangkan pendidikan responden sebagian kecil adalah tamat Sekolah Menengah Pertama yaitu sebanyak 1 orang 1,5. Dilihat dari tabel 1 di atas diketahui bahwa pekerjaan responden sebagian besar adalah bertani atau buruh swasta 19 orang 29,9, sedangkan pekerjaan responden sebagian kecil adalah ibu rumah tangga dan pegawai swasta yaitu sebanyak masing-masing 4 orang 6,2. Berdasarkan tabel juga menunjukkan bahwa pada umumnya pendapatan responden adalah Rp. 965.000 yaitu sebanyak 46 orang 70,8, dan yang lainnya Rp. 965.000 yaitu sebanyak 19 orang 29,2.

4.3. Sumber Informasi Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Informasi

tentang Penyakit Malaria No. Sumber Informasi Jumlah Orang 1 Televisi Ya 52 80,0 Tidak 13 20,0 J U M L A H 65 100,0 2 Radio Ya 24 36,9 Tidak 41 63,1 J U M L A H 65 100,0 Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 2. 3 Majalah Koran Ya 13 20,0 Tidak 52 80,0 J U M L A H 65 100,0 4 Teman Tetangga Ya 60 92,3 Tidak 5 7,7 J U M L A H 65 100,0 5 Petugas Kesehatan Ya 61 93,8 Tidak 4 6,2 J U M L A H 65 100,0 Dari tabel 2 di atas diketahui bahwa sumber informasi responden sebagian besar dari petugas kesehatan yaitu sebanyak 61 orang 93,8, sedangkan sumber informasi responden sebagian kecil dari majalahkoran yaitu sebanyak 13 orang 20.

4.4. Pengetahuan Responden

Dari hasil penelitian diketahui distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan adalah sebagai berikut : Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang Penyakit Malaria No. Pengertian Penyakit Malaria Jumlah Orang 1 Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk 51 78.5 2 Penyakit yang disebabkan oleh Protozoa yang disebut Plasmodium 14 21.5 J U M L A H 65 100,0 No. Penyebab Penyakit Malaria Jumlah Orang 1 Virus 10 15.4 2 Vektor nyamuk 53 81.5 3 Protozoa 2 3.1 J U M L A H 65 100,0 Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 3. No. Cara Penularan Penyakit Malaria Jumlah Orang 1 Melalui gigitan nyamuk Aedes Aegepty 47 72.3 2 Melalui gigitan nyamuk Anopheles 18 27.7 J U M L A H 65 100,0 No. Gejala Penyakit Malaria Jumlah Orang 1 Demam tinggi dan bintik merah pada kulit 15 23.1 2 Demam tinggi dan menggigil 11 16.9 3 Demam tinggi, menggigil, berkeringat, sakit kepala, mual 39 60.0 J U M L A H 65 100,0 No. Yang Mempengaruhi Penyebaran Penyakit Malaria Jumlah Orang 1 Lingkungan yang kotor 51 78.5 2 Nyamuk, lingkungan dan perilaku manusia 14 21.5 J U M L A H 65 100,0 Dari tabel 3 di atas diketahui bahwa sebagian besar responden mengetahui pengertian penyakit malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk yaitu sebanyak 51 orang 78,5 dan sebanyak 14 orang 21,5 responden mengetahui bahwa penyakit malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh Protozoa yang disebut Plasmodium. Dapat diketahui bahwa sebanyak 53 orang responden 81,5 mengatakan bahwa penyebab penyakit malaria adalah nyamuk, sebanyak 10 orang 15,4 responden mengatakan bahwa penyebab penyakit malaria adalah virus. Hanya 2 orang 3,1 yang mengetahui bahwa penyebab penyakit malaria adalah protozoa. Untuk gejala penyakit malaria diketahui bahwa sebagian besar responden mengetahui gejala penyakit malaria yaitu sebanyak 39 orang 60 adalah demam tinggi, menggigil, berkeringat, sakit kepala dan mual, sebanyak 15 orang 23,1 mengatakan bahwa gejala penyakit malaria adalah demam tinggi dan bintik merah Universitas Sumatera Utara pada kulit, sedangkan yang lainnya mengatakan bahwa gejala penyakit malaria adalah demam tinggi dan menggigil yaitu sebanyak 11 orang 16,9. Berdasarkan tabel tersebut di atas diketahui bahwa sebagian besar responden mengatakan bahwa yang mempengaruhi penyebaran penyakit malaria adalah lingkungan yang kotor yaitu sebanyak 51 orang 78,5, sedangkan yang lainnya sebanyak 14 orang 21,5 mengatakan bahwa yang mempengaruhi penyebaran penyakit malaria adalah nyamuk, lingkungan dan perilaku manusia. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang Vektor Penyakit Malaria No. Vektor Penyebaran Penyakit Malaria Jumlah Orang 1 Lalat 6 9.2 2 Manusia 4 6.2 3 Nyamuk 55 84.6 J U M L A H 65 100,0 No. Tempat Sarang Nyamuk Jumlah Orang 1 Air selokan 46 70.8 2 Air genangan 19 29.2 J U M L A H 65 100,0 No. Tempat Nyamuk Malaria Suka Hinggap Jumlah Orang 1 Di bak mandi 15 23.1 2 Air tergenang 19 29.2 3 Di baju yang bergantungan 31 47.7 J U M L A H 65 100,0 No. Waktu Nyamuk Malaria Akif Menggigit Jumlah Orang 1 Pagi hari 49 75.4 2 Sore hari 11 16.9 3 Malam hari 5 7.7 J U M L A H 65 100,0 Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 4. No. Jenis Ikan Pemakan Jentik Jumlah Orang 1 Ikan lele dan gabus 53 81.5 2 Ikan kepala timah, nila dan mujair 12 18.5 J U M L A H 65 100,0 No. Lingkungan yang Disukai Nyamuk Malaria Jumlah Orang 1 Lingkungan yang banyak genangan air dan rawa-rawa 65 100.0 J U M L A H 65 100,0 Dari tabel 4 diketahui bahwa sebagian besar responden mengetahui bahwa vektor penyebar penyakit malaria adalah nyamuk yaitu sebanyak 55 orang 84,6, sebanyak 6 orang 9,2 responden mengatakan bahwa lalat. Sebanyak 4 orang 6,2 responden mengatakan bahwa vektor penyebar penyakit malaria adalah manusia. Berdasarkan tabel 4 juga dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mengetahui tempat sarang nyamuk adalah air selokan yaitu sebanyak 46 orang 70,8, sedangkan 19 orang 29,2 responden mengetahui bahwa tempat sarang nyamuk adalah air genangan. Berdasarkan hasil di lapangan dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mengetahui nyamuk malaria suka hinggap di baju yang bergantungan yaitu sebanyak 31 orang 47,7, sebanyak 19 orang 29,2 responden mengatakan bahwa nyamuk malaria suka hinggap di air yang tergenang, sedangkan 15 orang 23,1 responden mengetahui bahwa nyamuk malaria suka hinggap di bak mandi. Dapat diketahui bahwa sebanyak 49 orang responden 75,4 mengatakan bahwa nyamuk malaria aktif menggigit pada pagi hari, sebanyak 11 orang 16,9 Universitas Sumatera Utara responden mengatakan bahwa nyamuk malaria aktif menggigit pada sore hari, sedangkan 5 orang 7,7 yang mengetahui bahwa nyamuk malaria aktif menggigit pada malam hari. Untuk jenis ikan pemakan jentik diketahui bahwa sebagian besar responden mengetahui jenis ikan pemakan jentik yaitu sebanyak 53 orang 81,5 adalah ikan lele dan gabus, sedangkan yang lainnya mengatakan bahwa jenis ikan pemakan jentik adalah ikan kepala timah, nila dan mujair yaitu sebanyak 12 orang 18,5. Berdasarkan tabel 4 juga dapat diketahui bahwa semua responden mengetahui bahwa lingkungan yang disukai nyamuk malaria adalah lingkungan yang banyak genangan air dan rawa-rawa yaitu sebanyak 65 orang 100. Universitas Sumatera Utara Tabel 5. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Malaria No. Cara Mencegah Gigitan Nyamuk Jumlah Orang 1 Menggunakan anti nyamuk bakar 14 21.5 2 Menggunakan anti nyamuk oles 11 16.9 3 Memakai kelambu 40 61.5 J U M L A H 65 100,0 No. Program Pencegahan Penyakit Malaria Jumlah Orang 1 Membersihkan pekarangan rumah masing- masing warga 42 64.6 2 Melakukan penyemprotan di lingkungan yang sudah ada penderita malaria 23 35.4 J U M L A H 65 100,0 No. Kebijaksanaan yang Sudah Dirumuskan untuk Penanggulangan Malaria Jumlah Orang 1 Pembersihan lingkungan sekitar melalui kegiatan Jumat bersih 58 2 Kebijaksanaan dalam pemberian pengobatan gratis kepada semua penderita malaria 7 J U M L A H 65 100,0 No. Kegiatan untuk Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Untuk Malaria Jumlah Orang 1 Skor 1Pengobatan, Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan 30 46.2 2 Skor 2 Pengobatan, Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, Penyediaan Kelambu 35 53.8 J U M L A H 65 100,0 No. Cara Penyembuhan Penyakit Malaria Jumlah Orang 1 Minum obat secara teratur 27 41.5 2 Minum obat dan memelihara kesehatan diri serta lingkungan 38 58.5 J U M L A H 65 100,0 No. Tempat Penderita Malaria Memperoleh Pengobatan Jumlah Orang 1 Di Puskesmas Puskesmas Pembantu 45 69.2 2 Di Rumah sakit 20 30.8 J U M L A H 65 100,0 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel tersebut di atas diketahui bahwa sebagian besar responden mengatakan bahwa cara mencegah gigitan nyamuk adalah dengan memakai kelambu yaitu sebanyak 40 orang 61,5, sebanyak 14 orang 21,5 responden mengatakan bahwa cara mencegah gigitan nyamuk adalah dengan menggunakan anti nyamuk bakar, sedangkan yang lainnya sebanyak 11 orang 16,9 mengatakan bahwa cara mencegah gigitan nyamuk adalah dengan menggunakan anti nyamuk oles. Dari tabel 5 diketahui bahwa sebagian besar responden mengatakan bahwa program pencegahan penyakit malaria adalah membersihkan pekarangan rumah masing-masing warga yaitu sebanyak 42 orang 64,6, sedangkan yang lainnya yaitu 23 orang 35,4 responden menyatakan bahwa program pencegahan penyakit malaria adalah melakukan penyemprotan di lingkungan yang sudah ada penderita malaria. Berdasarkan tabel 5 juga dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mengungkapkan bahwa kebijaksanaan yang sudah dirumuskan untuk penanggulangan malaria adalah pembersihan lingkungan sekitar melalui kegiatan Jumat bersih yaitu sebanyak 58 orang 89,2, sedangkan 7 orang 10,8 responden mengetahui bahwa kebijaksanaan yang sudah dirumuskan untuk penanggulangan malaria adalah kebijaksanaan dalam pemberian pengobatan gratis kepada semua penderita malaria. Selain itu, diketahui bahwa sebagian besar responden memperoleh nilai 2 tentang kegiatan untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan untuk penyakit malaria yang mereka ketahui yaitu sebanyak 35 orang 53,8, sedangkan sebanyak 30 orang 46,2 memperoleh nilai 1. Dari jawaban responden diketahui sebagian Universitas Sumatera Utara besar responden menyatakan bahwa kegiatan untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan untuk penyakit malaria adalah dengan pengobatan, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan penyediaan kelambu. Berdasarkan hasil di lapangan dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mengungkapkan bahwa penyembuhan penyakit malaria adalah minum obat dan memelihara kesehatan diri serta lingkungan yaitu sebanyak 38 orang 58,5, sedangkan 27 orang 41,5 responden mengetahui bahwa penyembuhan penyakit malaria adalah dengan minum obat secara teratur. Dapat diketahui bahwa sebanyak 45 orang responden 69,2 mengatakan bahwa tempat penderita malaria memperoleh pengobatan adalah di puskesmas atau puskesmas pembantu, sedangkan 20 orang 30,8 mengetahui bahwa tempat penderita malaria memperoleh pengobatan adalah di rumah sakit. Universitas Sumatera Utara Tabel 6. Distribusi Frekuensi Tingkatan Pengetahuan Responden Tentang Penyakit Malaria No. Tingkatan Pengetahuan Responden Jumlah Orang 1 Baik 17 26.2 2 Sedang 48 73.8 J U M L A H 65 100,0 Dari tabel 6 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tingkatan pengetahuan responden tentang penyakit malaria berada pada tingkat kategori pengetahuan sedang yaitu sebanyak 48 orang 73,8 dan pada tingkat kategori baik sebanyak 17 orang 26,2.

4.5. Sikap Responden