Tabel 8. Distribusi Frekuensi Tingkatan Sikap Responden Terhadap Penyakit Malaria
No. Tingkatan Sikap Responden
Jumlah Orang
1 Baik
8 12.3
2 Sedang
57 87.7
J U M L A H 65
100,0 Dari tabel 8 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tingkatan sikap
responden terhadap penyakit malaria berada pada tingkat kategori sikap sedang yaitu sebanyak 57 orang 87,7 dan pada tingkat kategori baik sebanyak 8 orang 12,3.
4.6. Tindakan Responden
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa seluruh reponden yaitu sebanyak 65 orang 100 menyatakan peduli dengan pencegahan penyakit malaria.
Dari hasil penelitian diketahui distribusi frekuensi responden berdasarkan
tindakan adalah sebagai berikut : Tabel 9. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Malaria No.
Kegiatan Pencegahan Penyakit Malaria yang Pernah Dilakukan
Jumlah Orang
1 Nilai 1 Membersihkan rumah dan pekarangan
sendiri 23
35.4 2
Nilai 2 Membersihkan rumah dan pekarangan sendiri, pembersihan lingkungan melalui
kegiatan gotong royong 24
36.9
3 Nilai 3 Membersihkan rumah dan pekarangan
sendiri, pembersihan lingkungan melalui kegiatan gotong royong, menjaga kebersihan
diri dan ikut serta kegiatan gotong royong 18
27.7
J U M L A H
65 100,0
Berdasarkan tabel 9 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mendapatkan nilai 2 tentang tindakan pencegahan penyakit malaria yang pernah
dilakukan yaitu sebanyak 24 orang 36,9, sebanyak 23 orang 35,4 responden
Universitas Sumatera Utara
mendapat nilai 1 dan lainnya mendapat nilai 3 yaitu sebanyak 18 orang 27,7. Kegiatan pencegahan penyakit malaria yang pernah dilakukan adalah membersihkan
rumah dan pekarangan sendiri, pembersihan lingkungan melalui kegiatan gotong royong.
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden tentang Tempat Perindukan Nyamuk
No. Keberadan Tempat Perindukan Nyamuk di
Sekitar Rumah Responden Jumlah
Orang
1 Ya
57 87.7
2 Tidak
8 12.3
J U M L A H 65
100,0
No. Bentuk Tempat Perindukan Nyamuk
Jumlah Orang
1 Air payaugenangan air
33 57,9
2 Baju bergantungan
7 12,3
3 Saluran pembuangan limbah yang tidak lancar
17 29,8
J U M L A H 57
100,0
No. Tindakan terhadap Tempat Perindukan
Nyamuk Jumlah
Orang
1 Mengubur
52 80.0
2 Membakar
13 20.0
J U M L A H 65
100,0
No. Tindakan Penanggulangan Nyamuk
sebagai Vektor Malaria Jumlah
Orang
1 Pernah
58 89,2
2 Tidak Pernah
7 10,8
J U M L A H 65
100,0
No. Tindakan yang Dilakukan dalam
Penanggulangan Nyamuk sebagai Vektor Malaria
Jumlah Orang
1 Pembersihan lingkungan
43 74,1
2 Penyemprotan jentik nyamuk
15 25,9
J U M L A H 58
100,0
Lanjutan Tabel 10. No.
Jenis Anti Nyamuk yang Biasa Digunakan Jumlah
Orang
1 Anti nyamuk bakar
33 50,8
2 Anti nyamuk oles
32 49,2
J U M L A H 65
100,0
No. Cara lain yang Digunakan Untuk
Jumlah
Universitas Sumatera Utara
Menghindari Gigitan Nyamuk Selain Menggunakan Anti Nyamuk
Orang
1 Anti nyamuk bakar saja
13 20.0
2 Kawat Kasa
29 44.6
3 Kelambu
23 35.4
J U M L A H 65
100,0 Berdasarkan tabel 10 di atas dapat diketahui bahwa responden terbanyak 57
orang 87,7 mengatakan ada tempat perindukan nyamuk di sekitar rumahnya, sedangkan 8 orang lainnya 12,3 responden mengatakan tidak ada tempat
perindukan nyamuk di sekitar rumahnya. Dari 57 orang yang mengatakan ada tempat perindukan nyamuk di sekitar rumahnya, sebagian besar responden mengatakan
bahwa bentuk tempat perindukan nyamuk yang ada disekitar rumahnya adalah air payau atau genangan air yaitu sebanyak 33 oranga 57,9, sebanyak 17 orang
29,8 menyatakan bahwa bentuk tempat perindukan nyamuk yang ada disekitar rumahnya adalah saluran pembuangan limbah yang tidak lancar, sedangkan yang
lainnya mengatakan bahwa bentuk tempat perindukan nyamuk yang ada disekitar rumahnya adalah baju bergantungan yaitu sebanyak 7 orang 12,3.
Untuk tindakan terhadap tempat perindukan nyamuk sebagian besar responden menyatakan bahwa tindakan terhadap tempat perindukan nyamuk adalah
dengan mengubur yaitu sebanyak 52 orang 80, sedangkan yang lainnya menyatakan bahwa tindakan terhadap tempat perindukan nyamuk adalah dengan
membakar yaitu sebanyak 13 orang 20. Berdasarkan tabel tersebut di atas diketahui bahwa sebagian besar responden
mengatakan pernah melakukan penanggulangan terhadap nyamuk sebagai vektor malaria yaitu sebanyak 58 orang 89,2, sedangkan yang lainnya sebanyak 7 orang
Universitas Sumatera Utara
10,8 mengatakan tidak pernah melakukan penanggulangan terhadap nyamuk sebagai vektor malaria. Dari 58 orang yang mengatakan pernah melakukan
penanggulangan terhadap nyamuk sebagai vektor malaria sebanyak 43 orang 74,1 melakukan pembersihan lingkungan, sedangkan yang lainnya yaitu sebanyak 15
orang 25,9 melakukan penyemprotan jentik nyamuk. Dari tabel 10 juga diketahui bahwa sebagian besar responden biasanya
menggunakan anti nyamuk bakar yaitu sebanyak 33 orang 50,8, sebanyak 32 orang 49,2 responden mengatakan biasanya menggunakan anti nyamuk oles.
Sedangkan cara lain yang digunakan untuk menghindari gigitan nyamuk adalah memakai kawat kasa yaitu sebanyak 29 orang 44,6, menggunakan kelambu yaitu
sebanyak 23 orang 35,4, yang lainnya hanya menggunakan anti nyamuk bakar ssaja yaitu sebanyak 13 orang 20.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden tentang Tempat Tinggal Responden
No. Lingkungan Tempat Tinggal Beresiko
Terjangkit Penyakit Malaria Jumlah
Orang
1 Ya
55 84.6
2 Tidak
10 15.4
J U M L A H 65
100,0
No. Kondisi Tempat Tinggal Responden yang
Beresiko Jumlah
Orang
1 Memiliki kandang ternak yang dekat dengan
rumah 8
14,5 2
SPAL yang terbuka dan tidak lancar 47
85,5 J U M L A H
55 100,0
No. Waktu Pelaksanaan Gotong Royong untuk
Memberantas Sarang Nyamuk Jumlah
Orang
1 1 kali dalam sebulan
7 10.8
2 1 kali dalam seminggu
58 89.2
J U M L A H
65 100,0
Berdasarkan tabel 11 di atas dapat diketahui bahwa responden terbanyak yaitu 55 orang 84,6 mengatakan lingkungan tempat tinggalnya beresiko terjangkit
penyakit malaria, sedangkan 10 orang lainnya 15,4 responden mengatakan lingkungan tempat tinggalnya tidak beresiko terjangkit penyakit malaria. Dari 55
orang yang lingkungan tempat tinggalnya beresiko terjangkit penyakit malaria, sebanyak 47 orang 85,5 kondisi tempat tinggalnya memiliki SPAL yang terbuka
dan tidak lancar, sedangkan yang lainnya memiliki kandang ternak yang dekat dengan rumah yaitu sebanyak 8 orang 14,5.
Dapat diketahui bahwa sebanyak 58 orang responden 89,2 mengatakan bahwa waktu pelaksanaan gotong royong untuk memberantas sarang nyamuk
dilakukan sekali dalam seminggu, sebanyak 7 orang 10,8 responden mengatakan bahwa waktu pelaksanaan gotong royong untuk memberantas sarang nyamuk
dilakukan sekali dalam sebulan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 12. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden tentang Peran Petugas Kesehatan dalam Penanggulangan Penyakit Malaria
No. Penyuluhan tentang Penyakit Malaria
Jumlah Orang
1 Pernah
41 63,1
2 Tidak Pernah
24 36,9
J U M L A H 65
100,0
No. Kesimpulan dari Penyuluhan yang Didapat
Jumlah Orang
1 Penyakit malaria, faktor-faktor yang
mempengaruhi dan upaya pencegahannya 17
41,5 2
Pentingnya kebersihan diri dan lingkungan 24
58,5 J U M L A H
41 100,0
No. Peran Petugas Kesehatan dalam
Penanggulangan Penyakit Malaria Jumlah
Orang
1 Tidak ada peran sama sekali
23 35.4
2 Memberikan penjelasan tentang penyakit
malaria saja di kegia 9
13.8 3
Melakukan kegiatan dalam bentuk penyuluhan tentang penyakit
33 50.8
J U M L A H 65
100,0
No. Kegiatan yang Pernah Dilakukan Untuk
Meningkatkan Akses Pelayanan Untuk Penyakit Malaria
Jumlah Orang
1 Skor 1Pengobatan, Peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan 23
35,4 2
Skor 2 Pengobatan, Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, Penyediaan Kelambu
42 64,6
J U M L A H 65
100,0 Berdasarkan tabel 12 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
sudah pernah mengikuti penyuluhan tentang penyakit malaria yaitu sebanyak 41 orang 63,1, sedangkan 24 orang 36,9 responden tidak pernah mengikuti
penyuluhan tentang penyakit malaria. Dari 41 orang yang pernah mengikuti penyuluhan tentang penyakit malaria, sebanyak 24 orang 58,5 responden
mengatakan bahwa kesimpulan yang di dapat dari penyuluhan tersebut adalah pentingnya kebersihan diri dan lingkungan, sedangkan sebanyak 17 orang 41,5
Universitas Sumatera Utara
responden mengatakan bahwa kesimpulan yang di dapat dari penyuluhan tersebut adalah penyakit malaria, faktor-faktor yang mempengaruhi dan upaya
pencegahannya. Berdasarkan tabel tersebut di atas diketahui bahwa sebagian besar responden
mengatakan bahwa peran petugas kesehatan dalam penanggulangan penyakit malaria adalah melakukan kegiatan dalam bentuk penyuluhan tentang penyakit yaitu
sebanyak 33 orang 50,8, sebanyak 23 orang 35,4 mengatakan bahwa petugas kesehatan tidak ada peran sama sekali dalam penanggulangan penyakit malaria,
sedangkan yang lainnya sebanyak 9 orang 13,8 mengatakan bahwa peran petugas kesehatan dalam penanggulangan penyakit malaria adalah memberikan penjelasan
tentang penyakit malaria saja di kegiatan Posyandu. Selain itu, diketahui bahwa sebagian besar responden mendapatkan nilai 2
tentang kegiatan yang pernah dilakukan untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan untuk penyakit malaria yaitu sebanyak 42 orang 64,6, sedangkan
sebanyak 23 orang 35,4 memperoleh nilai 1. Dari jawaban responden diketahui sebagian besar responden menyatakan bahwa kegiatan untuk meningkatkan akses
pelayanan kesehatan untuk penyakit malaria adalah dengan pengobatan, peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan dan penyediaan kelambu. Tabel 13. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden tentang Keluarga yang
Menderita Penyakit Malaria No.
Anggota Keluarga yang ,Menderita Penyakit Malaria
Jumlah Orang
1 Ada
57 87.7
2 Tidak Ada
8 12.3
J U M L A H
65 100,0
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 13. No.
Tempat Berobat Anggota Keluarga yang Menderita Malaria
Jumlah Orang
1 Rumah Sakit Puskesmas
41 71,9
2 Klinik Malaria
16 28,1
J U M L A H 57
100,0
No. Yang Dilakukan Penderita Malaria Setelah
Sembuh dari Penyakit Malaria Jumlah
Orang
1 Ikut serta dalam upaya penanggulangan dan
pencegahan malaria 18
31,6 2
Menjaga agar tidak digigit nyamuk 31
54,4 3
Kembali seperti sebelum menderita malaria 8
14,0 J U M L A H
57 100,0
Dari tabel 13 di atas diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan ada anggota keluarganya yang menderita penyakit malaria yaitu sebanyak 57 orang
87,7, sedangkan sebanyak 8 orang 12,3 menyatakan tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyakit malaria. Dari 57 orang yang menyatakan ada
anggota keluarganya yang menderita penyakit malaria, 41 orang 71,9 beroobat ke Rumah sakit atau Puskesmas, sedangkan yang lainnya berobat ke klinik malaria yaitu
sebanyak 16 orang 28,1. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
menjaga agar tidak digigit nyamuk setelah sembuh dari penyakit malaria yaitu sebanyak 31 orang 54,4, sebanyak 18 orang 31,6 responden ikut serta dalam
upaya penanggulangan dan pencegahan malaria, sedangkan yang lainnya kembali seperti sebelum menderita penyakit malaria yaitu sebanyak 8 orang 14.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 14. Distribusi Frekuensi Tingkatan Tindakan Responden Terhadap Penanggulangan Penyakit Malaria
No. Tingkatan Tindakan Responden
Jumlah Orang
1 Baik
10 15.4
2 Sedang
51 78.4
3 Kurang
4 6.2
J U M L A H 65
100,0 Dari tabel 14 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tingkatan
tindakan responden terhadap penanggulangan penyakit malaria berada pada tingkat kategori sedang yaitu sebanyak 51 orang 78,5, pada tingkat kategori baik
sebanyak 10 orang 15,4 dan pada tingkat kategori kurang yaitu sebanyak 4 orang 6,2.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN