Analisis Pemecahan Masalah Kesimpulan dan Saran

4.11.5. Penerapan Metode Rasional

16 Tahapan perancangan fasilitas kerja dengan Metode Rasional dapat dilihat pada Gambar 4.9. Gambar 4.9. Blok Diagram Perancangan Fasilitas dengan Metode Rasional

4.12. Analisis Pemecahan Masalah

Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data maka tahap terakhir yaitu melakukan analisis pemecahan masalah terhadap perancangan fasilitas kerja. Adapun yang menjadi evaluasi dari implementasi perancangan failitas kerja terhadap pemecahan masalah adalah sebagai berikut : 16 Cross, Nigel. 1994. Engineering Design Method Klarifikasi Tujuan Penetapan Fungsi Penyusunan Kebutuhan Penentuan Karakteristik Pembangkitan Alternatif Evaluasi Alternatif Improving Details Universitas Sumatera Utara a. Evaluasi ergonomi terhadap hasil perancangan fasilitas dapat dilihat dari posisi kerja sebelum dan sesudah perancangan yaitu posisi kerja yang duduk di lantai dan tidak nyaman akan diperbaiki dengan posisi kerja berdiri untuk mengurangi level resiko kerja yang tidak aman dan keluhan musculoskeletal. Hal ini dilakukan melalui analisa Postur kerja dengan metode REBA dan SNQ. b. Kenyamanan operator dalam menggunakan failitas kerja sebelum dan sesudah dapat dilihat dari kesesuaian dimensi anthropometri dan atribut yang diinginkan pemakai dengan hasil rancangan yang dilakukan melalui metode Rasional.

4.13. Kesimpulan dan Saran

Pada tahap terakhir dari prosedur penelitian akan diperoleh suatu kesimpulan terhadap penelitian yang dilakukan antara lain : Bagian tubuh yang mengalami keluhan musculoskeletal, hasil penilaian level resiko kerja, hasil pengukuran dimensi operator yang menggunakan rancangan fasilitas kerja, atribut yang menjadi keinginan pemakai dalam rancangan fasilitas kerja. Selain kesimpulan pada tahap akhir prosedur penelitian akan diberikan beberapa saran terhadap perusahaan dalam memperbaiki cara kerja dan penggunaan peralatan yang memperhatikan prinsip-prinsip ergonomi agar kinerja operator dapat meningkat. Universitas Sumatera Utara

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini merupakan data primer yang dihasilkan melalui pengamatan postur kerja, pengukuran data anthropometri, wawancara dengan pemilik usaha dan karyawan-karyawan serta pengisian kuesioner SNQ, Kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup.

5.1.1. Data Keluhan Musculoskeletal

Data ini didapatkan melalui penyebaran kuesioner SNQ. Data ini ditujukan untuk mengetahui bagian tubuh operator yang mengalami keluhan sewaktu melakukan aktivitasnya. Data hasil penyebaran Standard Nordic Questionnaire diberi penilaian atau pembobotan untuk masing-masing kategori sebagai berikut: Tidak sakit : bobot 0 Agak sakit : bobot 1 Sakit : bobot 2 Sangat sakit : bobot 3 Untuk setiap kategori yang dirasakan oleh operator adalah sebagai berikut: Tidak sakit : Jika operator merasakan bagian tubuhnya tidak terasa nyeri sedikitpun karena kontraksi otot yang terjadi berjalan normal, biasanya hal ini terjadi jika bagian tubuh tidak langsung bersentuhan dengan benda kerja. Universitas Sumatera Utara