pembeli dan persepsi itu ditentukan oleh atribut produk yang disediakan perancang.
Prosedur: 1
Membuat daftar komponen produk dan mengidentifikasi fungsi tiap komponen.
2 Menentukan nilai dari fungsi yang diidentifikasi.
3 Menentukan biaya komponen.
4 Mencari cara mengurangi biaya tanpa menurunkan nilai atau menambah nilai
tanpa memperbesar biaya. Mengevaluasi alternatif dan menyeleksi perkembangannya.
3.7. Dasar-dasar Sampling
9
Kelompok unit yang dipakai untuk tujuan sampling disebut unit sampling. Untuk membedakan antara kedua istilah unt sampling dan unit statistik harus hati-
hati. Kedua istilah tersebut mungkin sama tetapi todak harus sama. Sebagai
3.7.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian kita. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi.
Seandainya ada 600 siswa disekolah itu yang akan kita golongkan menurut golongan darahnya, maka dikatakan kita memiliki populasi berukuran 600.
3.7.2. Unit Sampel
9
Walpole, Ronald E. 1995. Pengantar Statistika Edisi ke-3 Terjemahan
Universitas Sumatera Utara
contoh misalnya, pada survei angkata kerja kita tertarik tentang karakteristik pekerjaan dari individu, sehingga setiap orang adalah unit statistik. Tetapi,
mungkin kita lebih senang dan lebih operasional memilih rumah tangga dan kemudian memperoleh informasi tentang semua orang pada rumah tangga terpilih.
Dalam hal ini adalah unit sampling.
3.7.3. Teknik Penarikan Sampel
10
a. populasi yang terhingga dan tak terhingga
Setelah jumlah sampel yang akan diambil dari populasi telah ditentukan, selanjutnya pengambilan sampel pun harus mengikuti prosedur yang telah
ditentukan dalam bentuk teknik sampling. Ada tiga hal pokok dalam pengambilan sampel dari populasi, yaitu :
b. pengambilan sampel secara probabilitas dan yang nonprobabilitas
c. pengambilan sampel dengan membagi bagi dulu populasi menjadi beberapa
bagian yang disebut subpopulasi sehingga subpopulasi menjadi relatif homogen atau heterogen.
Pada teknik sampling terdapat dua metode teknik sampling yang umum digunakan dalam suatu penelitian, yaitu:
1. Probability Sampling.
Probability sampling adalah suatu metode pemilihan ukuran sampel dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Probability sampling dapat dibagi menjadi:
10
Umar, Husein. 2009. Metode Penelitian untuk Skripsi dan tesis Bisnis. Jakarta. Rajawali Pers.
Universitas Sumatera Utara
a. Simple Random Sampling
Ada tiga cara pengambilan sampel dengan simple random sampling : 1 Cara Undian
Cara ini memberi nomor-nomor pada seluruh anggota populasi, lalu secara acak dipilih nomor-nomor sesuai dengan banyaknya jumlah sampel
yang dibutuhkan. 2 Cara Tabel Bilangan Random
Prinsip pemakaiannya adalah pertama-tama memberi nomor pada setiap anggota populasi. Lalu gunakan jumlah digit pada tabel acak dengan
digit populasi. Pemakaian pada tabel, pilih salah satu nomor dengan cara acak, gunakan dua digit terakhirnya, cocokkan dengan nomor pada sampel
frame. 3 Cara Sistematis Ordinal
Cara ini merupakan teknik untuk memilih anggota sampel melalui peluang dan ‘sistem’ tertentu dimana pemilihan anggota sampel setelah
dimulai dengan pemilihan secara acak untuk data pertama dan berikutnya setiap interval tertentu.
b. Stratified Random Sampling
Populasi yang dianggap heterogen menurut suatu karakteristik tertentu terlebih dahulu dikelompok-kelompokkan dalam beberapa subpopulasi,
sehingga tiap subpopulasi yang ada memiliki anggota sampel yang relatif homogen. Lalu dari tiap subpopulasi ini secara acak diambil anggota
sampelnya.
Universitas Sumatera Utara
c. Cluster Sampling
Pengambilan sampel dengan cara ini hampir sama dengan stratified random sampling. Bedanya jika cara stratifikasi mengakibatkan adanya
subpopulasi yang unsur-unsurnya homogen, sedangkan dengan cara kluster unsur-unsurnya heterogen. Selanjutnya pada masing-masing
kluster, dipilih sampel secara random sebanyak yang dibutuhkan. Pengambilan sampel kluster ini kadang-kadang dikaitkan dengan
pengambiolan sampel wilayah, sebab dalam pelaksanaanya sering dikaitkan dengan letak geografis.
2. Non Probability Sampling.
Dengan cara ini semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel, karena misalnya ada bagian
tertentu secara sengaja tidak dimasukkan dalampemilihan untuk mewakili populasi. Cara ini juga sering disebut sebagai pengambilan sampel
berdasarkan pertimbangan karena dalam pelaksanaannya digunakan pertimbangan tertentu oleh peneliti. Non probability sampling dapat dibagi
menjadi: a.
Convinience Sampling Sampling ini nyaris tidak dapat diandalkan, tetapi biasanya paling murah
dan cepat dilakukan karena peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja yang mereka temui. Hasilnya dapat menunjukkan bukti-bukti
yang cukup berlimpah, sehingga prosedur pengambilan sampel yang lebih canggih tidak diperlukan lagi.
Universitas Sumatera Utara
b. Judgement Sampling
Cara ini sama dengan purposive sampling, dapat dipakai, misalnya kita ingin mengetahui pendapat karyawan tentang produk yang akan dibuat.
Peneliti telah beranggapan bahwa karyawan akan lebih banyak tahu daripada orang lain, sehingga peneliti telah melakukan pertimbangan. Cara
ini lebih cocok dipakai pada saat tahap awal studi eksploratif. c.
Quota Sampling Jika riset akan mengkaji suatu fenomena dari beberapa sisi, maka
responden yang akan dipilih adalah orang-orang yang diperkirakan dapat menjawab semua sisi itu.
d. Snowball Sampling
Merupakan teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih responden lain untuk dijadikan
sampel lagi, begitu seterusnya sehingga jumlah sampel terus menjadi banyak.
e. Purposive Sampling Dalam hal ini, pemilihan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu
yang dianggap mempunyai sangkut-paut dengan karakteristik populasi yang telah diketahui sebelumnya.
3.7.4. Ukuran Sampel