Perbandingan Metode Kerja Aktual dan Usulan

Gambar 6.10. Merekatkan Puring Pada Pola Texon

6.7. Perbandingan Metode Kerja Aktual dan Usulan

Perbandingan metode kerja Aktual dan usulan dapat dilihat pada Tabel 6.5. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.5. Perbandingan Metode Kerja Aktual dan Usulan Metode Kerja Aktual Metode Kerja Usulan Operator menggambar mal pola texon pada kertas texon dengan Batang tubuh 60 , leher 20 dan posisi satu kaki dilipat sebagai sandaran pantat dan satu kaki lainnya ditekuk lebih dari 60 dan pekerjaan dilakukan dilantai. - Operator Memotong Lembaran Pola texon Kegiatan ini dilakukan dengan posisi kerja batang tubuh 60 dan bengkok, leher 20 bengkok dan duduk dilantai dengan satu kaki dilipat dan satu kaki lain menahan lembaran texon, satu tangan memegang lembaran texon dan satu tangan yang lain memegang pisau pemotong lalu didorong sampai lembaran terpotong - Operator memotong gambaran pola texon kegiatan ini dilakukan dengan posisi kerja batang tubuh 20- 60 dan bengkok, leher 20 bengkok dan duduk dengan satu kaki menahan bahan texon agar tidak bergeser dan kaki lainnya dilipat kemudian dengan menggunakan pisau di potong satu persatu-satu dengan cara mendorong pisau Operator memotong lembaran texon kegiatan ini dilakukan dengan posisi kerja berdiri dan posisi batang tubuh normal dan leher 0-20 kedepan dan posisi kaki dalam keadaan normalseimbang. Tangan kanan operator memegang tuas alat potong dan tangan kiri operator memegang lembaran texon yang akan dipotong Universitas Sumatera Utara Tabel 6.5. Perbandingan Metode Kerja Aktual dan Usulan Lanjutan Metode Kerja Aktual Metode Kerja Usulan - Operator mengambil hasil potongan dari laci alat potong dengan posisi kerja batang tubuh normal, leher 0-20 dan posisi kaki seimbangnormal tangan kanan menarik laci dan kemudian mengambil hasil potongan dan dilektakkan pada meja Operator Meratakan Lem Pada Puring kegiatan ini dilakukan dengan posisi kerja dilakukan dilantai dengan posisi satu kaki dilipat dan satu kaki lain ditekuk lebih dari 60 punggung dan leher merunduk ditekuk lebih dari 60 dan batang tubuh membungkuk 20-60 . Operator meratakan lem pada puring dengan posisi kerja batang tubuh normal, leher 0-20 dan posisi kaki seimbangnormal dengan tangan kanan mengambil lem pada kotak lem di laci dan tangan kiri memegang hasil potongan texon Operator merekatkan puring pada pola texon kegiatan ini dilakukan dengan posisi kerja dilakukan dilantai dengan posisi satu kaki dilipat dan satu kaki lain punggung dan leher merunduk ditekuk lebih dari 60 dan batang tubuh membungkuk 20-60 . Operator merekatkan puring dengan pola texon dengan posisi kerja batang tubuh normal, leher 0-20 dan posisi kaki seimbangnormal dengan tangan kanan mengambil puring di laci dan tangan kiri memegang hasil potongan texon Universitas Sumatera Utara Tabel 6.5. Perbandingan Metode Kerja Aktual dan Usulan Lanjutan Metode Kerja Aktual Metode Kerja Usulan Operator Meratakan Pola Texon kegiatan ini diawalai dengan memakukan pola ke aacuan sepatu. posisi kerja dilakukan dengan posisi duduk dimana satu tangan operator memegang acuan dan tangan yang lain memegang pisau potong, elemen ini dibantu dengan kedua posisi paha yang menjepit acuan agar tidak bergeser, posisi batang tubuh merunduk 20-60 diikuti juga dengan leher 0-20 merunduk kedepan dan bengkok - Hasil dari perbandingan metode kerja aktual dan usulan dapat terlihat ada terjadi beberapa perbedaan dimana terdapat kegiatan yang dihilangkan dari metode aktual sehingga cara yang dilkukan lebih efektif karena memudahkan operator dalam melakukan pekerjaan pemotongan pola texon. Pada kondisi usulan tidak terdapat lagi kegiatan penggambaran pola texon dan perataan pola texon sehingga operator bekerja lebih aman dalam melakukan posisi pekerjaan. dan dengan usulan perancangan alat pemotong pola ini telah didesain sesuai dengan anthropometri pekerja sehingga operator dapat bekerja dengan nyaman. Universitas Sumatera Utara Untuk perbandingan fasilitas kerja awal dengan fasilitas kerja usulan dapat dilihat pada Tabel 6.6. Tabel 6.6. Perbandingan Fasilitas Kerja Awal dengan Usulan Pembanding Fasilitas kerja awal Fasilitas kerja ususlan Evaluasi Ergonomi Efektif Kesulitan dalam memotong pola texon karena membutuhkan beberapa elemen kegiatan seperti menggambar pola terlebih dahulu kemudian diratakan kembali, membutuhkan ketelitian yang tinggi agar hasil potongan sesuai Kemudahan dalam memotong pola texon dimana terdapat batang penekan tuas yang mempermudah proses pemotongan, tersedia pisau potong sesuai kebutuhan Nyaman Pisau potong yang digunakan untuk memotong pola texon tidak sesuai dengan dimensi pekerja sehingga kurang nyaman digunakan dalam bekerja. Dimensi diameter, lebar, tinggi handle dan batang penerkan tuas dan tinggi meja pemotong disesuaikan dengan anthropometri pekerja sehingga nyaman digunakan Aman Tangan pekerja rawan terluka saat melakuka kegiatan perataan pola, karena memerlukan ketelitian yang tinggi agar tidak terluka saat melakukan pekerjaan ini Timbulnya keluhan pada beberapa bagian tubuh diakibatkan posisi kerja yang tidak ergonomis saat melakukan pekerjaan pembuatan dan pemotongan pola texon Tidak terdapat lagi proses perataan pola karena mata pisau telah disesuaikan dengan bentuk pola texon Posisi kerja berubah dari duduk dilantai menjadi berdiri sehingga bekerja dalam posisi yang lebih ergonomis sehingga mengurangi resiko timbulnya keluhan pada bagian tubuh. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.6. Perbandingan Fasilitas Kerja Awal dengan Usulan Lanjutan Pembanding Fasilitas kerja awal Fasilitas kerja ususlan Evaluasi Perancangan rasional Bentuk mata pisau Mata pisau berbentuk plat tipis dengan bagian tajam pada satu sisinya Mata pisau berbentuk sesuai pola texon Batang penekan tuas Tidak terdapat batang penekan tuas Batang penekan terbuat dari besi pipa bulat Bahan mata pisau Mata pisau terbuat dari plat besi Mata pisau terbuat dari besi waja Bentuk kaki penyangga Tidak terdapat kaki penyangga Bentuk kaki penyangga siku Fungsi tambahan Tidak terdapat fungsi tambahan Sebagai meja pengeleman puring Untuk perbandingan postur kerja aktual dan postur kerja usulan terhadap metode kerja yang dilakukan pada kondisi aktual dan usulan dapat dilihat pada Tabel 6.7. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.7. Perbandingan Tindakan Postur Kerja Aktual Dengan Postur Kerja Usulan No. Kegiatan Tindakan Aktual Tidakan Usulan Kanan Kiri Kanan Kiri 1 Memotong Pola Texon Segera Diperbaiki Segera Diperbaiki Perlu perbaikan Mungkin Diperlukan 2 Perataan lem pada pola texon Segera Diperbaiki Segera Diperbaiki Mungkin Diperlukan Mungkin Diperlukan 3 Perekatan Puring Segera Diperbaiki Segera Diperbaiki Mungkin Diperlukan Mungkin Diperlukan Hasil analisa postur kerja dengan menggunakan rancangan fasilitas kerja usulan diperoleh penurunan tindakan dari segera diperbaiki menjadi mungkin diperlukan dan diperlukan. Hal ini menunjukkan terjadinya penurunan level resiko kerja dari tinggi menjadi kecil dan sedang. posisi kerja dengan rancangan fasilitas kerja usulan yang memiliki level resiko kecil akan mengrangi keluhan musculoskeletal yang terjadi pada tubuh operator. Rancangan SOP berdasarkan metode kerja usulan adalah sebagai berikut: 1. Operator Memotong Lembaran Pola Texon dengan posisi kerja berdiri normal 2. Operator Menarik laci untuk mengambil hasil potongan pola dengan tangan kanan 3. Operator mengambil potongan pola texon dan meletakkan hasilnya diatas meja pengeleman Universitas Sumatera Utara 4. Operator meratakan lem pada potongan pola texon dengan posisi berdiri normal, tangan kanan memegang kuas dan tangan kiri memegang hasil potongan 5. Operator mengambil puring dari laci dengan tangan kanan dan merekatkan pada texon yang sudah rata dengan lem. Universitas Sumatera Utara

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN