BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep
Kegagalan perawatan endodonti
Salah satu penyebab mikroorganisme yang resisten.
Meyer Candida albicans
resisten Candida albicans
resisten terhadap medikamen CaOH
2
Mampu tumbuh dalam lingkungan yang keras Rentang pH
5-9
Dressing saluran akar
CaOH
2
Minyak atsiri kayu manis
OH
-
Merusak membran sitoplasma dan
struktur protein
pH Menekan aktivitas
enzim mengganggu
metabolism, pertumbuhan dan
pembelahan sel Pemecahan DNA
mencegah replikasi DNA Ca
2+
Bereaksi dengan
CO2
Substrat CO
2
untuk pertumbuhan
mikroorganisme
Kehilangan pasokan
nutrisi Sinamaldehid
elektronegatif Reaksi dengan
protein dan asam nukleat
β-1,3 glycan,
β- 1,6 glycan,
dan kitin Eugenol
Lipophilic Membran sel
Merusak membran
Kebocoran membran
Ruptur Minyak atsiri kayu
manis + CaOH
2
di halaman sebelah
RNA Pertumb.
terhenti Enzim
Universitas Sumatera Utara
Mikroorganisme untuk dapat bertahan di dalam saluran akar harus dapat melakukan dua hal, yaitu resisten terhadap prosedur desinfeksi saluran akar dan dapat
beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang drastis.
2
Beberapa spesies mikroorganisme seperti Candida albicans menunjukkan resisten terhadap kalsium
hidroksida, yang umumnya digunakan sebagai medikamen saluran akar. Selain itu, Candida albicans memilki rentang pH yang luas untuk dapat bertahan hidup antara 5-
9.
7,16
Sifat antimikroba kalsium hidroksida karena mampu melepaskan ion hidroksil
yang berperan menciptakan lingkungan alkalin yang tidak sesuai dengan perkembangan
CaOH
2
+ minyak atsiri kayu manis CaOH
2
+ minyak atsiri kayu manis membentuk campuran dengan daya antifungal + +
minyak atsiri kayu manis bersifat oily
CaOH
2
+ minyak atsiri kayu manis kelarutannya rendah
disosiasi ion dan kelarutannya pH CaOH
2
= 12 Guenther
minyak atsiri asam dan netral
CaOH
2
+ minyak atsiri kayu manis perubahan pH
Candida albicans
Sel lisis
Mati
Universitas Sumatera Utara
mikroorganisme.
2
Adanya peningkatan pH ini dapat menyebabkan kerusakan membran sitoplasma, denaturasi protein, penghambatan replikasi DNA dan aktivitas seluler dari
mikroorganisme. Selain itu kalsium hidroksida
juga mampu mengabsorbsi CO
2
di dalam saluran akar sehingga mempengaruhi perlekatan Candida albicans ke
permukaan dentin.
8
Minyak atsiri yang terkandung dalam kayu manis bersifat antifungal dan aktif melawan Candida albicans. Mekanisme antifungal minyak atsiri kayu manis dijelaskan
dari ketersediaan sinamaldehid dan eugenol. Secara struktural, dinding sel jamur terdiri dari protein dan polikarbohidrat. Kerusakan pada matriks ini menyebabkan dinding sel
menjadi tidak efektif. Penghambatan sintetis enzim dinding sel jamur dilakukan oleh sinamaldehid yang dapat menghambat sintesis dari
β-1,3 glycan, β-1,6 glycan, dan kitin.
27
Selain bereaksi dengan protein yang menyebabkan terganggunya kerja enzim, sinamaldehid juga bereaksi dengan asam nukleat sehingga ikatan dengan RNA
menyebabkan pertumbuhan terhenti. Senyawa phenol yang terdapat pada minyak atsiri juga memiliki aktivitas antimikroba yang tinggi yang dilihat dari grup hidroksil dari
struktur penol seperti eugenol. Mekanisme antimikroba dari eugenol adalah sifat lipophilic yang memungkinkan eugenol untuk menembus rantai asam lemak pada
lapisan bilayer membran, yang menjadikan permeabilitas dari sel membran sehingga sel menjadi lisis.
31
Dengan demikian baik sinamaldehid maupun eugenol menghambat pertumbuhan jamur dengan cara menghalangi síntesis dinding sel atau mengubah
struktur dinding sel, sehingga dinding sel menjadi tidak berfungsi dan meningkatkan permeabilitas sehingga partikel-partikel luar dapat masuk ke dalam sel dan
menyebabkan kematian sel.
33
Universitas Sumatera Utara
Telah diketahui bahwa kalsium hidroksida dan minyak atsiri kayu manis sama- sama memiliki efek antimikroba, sehingga apabila kedua bahan ini dikombinasikan,
maka diharapkan efek antimikrobanya semakin meningkat. Adapun sifat minyak atsiri yang memiliki kelarutan dan viscositas yang rendah, sehingga apabila dicampurkan
dengan kalsium hidroksida, maka akan mempengaruhi kelarutan serta disosiasi ionnya. Selain itu, pH yang berbeda antara kalsium hidroksida yang memiliki pH basa,
sedangkan minyak atsiri menurut pernyataan Guenther bersifat asam dan netral, maka ketika keduanya dikombinasikan, kemungkinan akan terjadi perubahan pH.
3.2 Hipotesis Penelitian