Minyak Atsiri Kayu Manis

juga berdampak pada DNA bakteri. Ion hidroksil bereaksi dengan DNA bakteri dan memutuskan rantai DNA tersebut, sehingga replikasi DNA terhambat dan terjadi kerusakan aktivitas seluler. Pengaruh pH kalsium hidroksida dilihat dari s ebagian besar endodonti patogen tidak dapat bertahan hidup pada suasana basa kuat yang disediakan kalsium hidroksida. 7 Secara umum, jamur menunjukkan rentang pH untuk pertumbuhannya sekitar 5-9 . 7,16 Candida albicans dapat tumbuh pada variasi pH yang luas, tetapi pertumbuhan akan lebih baik pada pH antara 4,5-6,5. 19 . Menurut Fava dan Saunders, pelarut memegang peranan yang penting terhadap aksi biologi kalsium hidroksida yang ditentukan dari kecepatan disosiasi ion OH - dan Ca 2+ . Jenis pelarut yang digunakan antara lain: aquaeous air, salin, larutan anastesi, dan larutan ringer, viscous gliserin, polyethyleneglycol, dan propyleneglycol, dan oily olive oil, silicone oil, camphor, dan metacresyl acetate. Pelarut aquaeous cepat berdisosiasi sehingga meningkatkan kelarutan ketika berkontak dengan cairan dan lebih mudah diresorbsi makrofag. Pelarut viscous memiliki kemampuan disosiasi ion yang lebih lambat daripada pelarut aquaeous, oleh karena itu dapat bertahan dalam saluran akar untuk periode yang lama. Sedangkan larutan oily kemampuan disosiasi ion dan daya larutnya sangat rendah. 8

2.3 Minyak Atsiri Kayu Manis

Antimikroba dari tanaman minyak atsiri dan senyawanya dari beberapa tanaman telah ditinjau. Telah dijelaskan dari beberapa studi bahwa metabolisme sekunder tanaman memiliki efek yang potensial dalam bidang medis dan aplikasinya terhadap kosmetik, makanan dan industri farmasi. 20 Salah satu tanaman yang mengandung minyak atsiri adalah kayu manis. Kayu manis Cinnamommum burmannii merupakan Universitas Sumatera Utara tumbuhan yang sudah dikenal lama sebagai obat tradisional. Termasuk dalam kingdo m Plantae, divisi Magnoliophyta, kelas Magnoliopsida, order Laurales, family Lauraceae dan genus Cinnamon. Cinnamon burmanii juga dikenal sebagai Cinnamon Indonesia, Padang cassia, atau Korintje. 21 Gambar 2. Kayu manis 22 Minyak atsiri memiliki antiseptik dan antibakteri yang tinggi sering digunakan untuk bahan oral hygiene. The Journal of the American Dental Association melaporkan dari 100 studi kemampuan minyak atsiri dalam membunuh mikroorganisme yang menyebabkan karies gigi dan penyakit gingivitis. 23 Selain itu, penelitian di Universitas Illinois Chicago menyatakan bahwa kayu manis yang digunakan sebagai permen karet memiliki efek antibakteri di dalam mulut dan menghilangkan bau mulut. 24 Pada tes laboratorium, menunjukkan pertumbuhan Candida yang resisten terhadap obat antifungal fluconazole dihambat melalui ekstrak kayu manis. Eugenol dan sinamaldehid merupakan 2 terpenoids yang sangat penting yang ditemukan pada kayu manis. Sinamaldehid dan minyak kayu manis bertindak sebagai agen antifungal. Kayu manis juga merupakan antiseptik yang membantu membunuh bakteri penyebab kerusakan gigi dan penyakit gingiva. 25 Universitas Sumatera Utara Kayu manis diketahui memiliki efek yang lebih tinggi ketika dibandingkan dengan obat antifungal tioconazole. Minyak atsiri kayu manis merupakan minyak yang efektif dalam menghambat spesies jamur, seperti yang ditunjukkan dalam gambar 3. 11 Gambar 3 :Efek minyak esensial terhadap 5 spesies jamur yang dibandingkan dengan trosyd tioconazole. 11 Kandungan minyak atsiri kayu manis sebesar 1-3. Dimana terdiri dari sinamaldehid 66-75 dan eugenol 4-10. 11 Sinamaldehid merupakan senyawa yang paling kuat dalam menghambat jamur patogen dibandingkan senyawa lainnya. 26 Sinamaldehid memiliki elektro negative yang tinggi. Komponen elektro negative ini mencampuri proses biologi mikroorganisme meliputi transfer elektron dan reaksi dengan nitrogen yang mengandung komponen seperti protein dan asam nukleat, dan oleh karena itu menghambat pertumbuhan mikroorganisme. 27,28 Selain itu, interaksi dengan grup protein dan molekul biologi aktif seperti enzim yang menyebabkan inaktivasi kerja enzim dinding sel. 29 Oleh karena itu menghambat sintesa enzim dinding sel, sehingga menyebabkan kerusakan pada β-1,3 glycan, β-1,6 glycan, dan kitin. 27 Selain sinamaldehid, senyawa phenol juga aktif melawan mikroorganisme. Komponen phenol seperti thymol, carvacrol, dan eugenol menunjukkan aktivitas Universitas Sumatera Utara antimikroba yang tinggi yang dilihat dari grup hidroksil pada struktur phenol. 30 Mekanisme antimikroba eugenol adalah kerusakan pada membran bakteri dan jamur. Eugenol diketahui bersifat lipophilic, yang dapat menembus antara rantai asam lemak pada lapisan bilayer membran, yang mengubah permeabilitas dari sel membran. Perubahan permeabilitas terjadi bersamaan dengan kematian sel. 31 Mekanisme ini paling tinggi terjadi pada siklus hidrokarbon oksigenasi, dan sebagian struktur phenol seperti thymol dan carvacrol, dimana grup hidroksilnya dan pemindahan ion memungkinkan terjadinya interaksi melalui ikatan hidrogen, sehingga memungkinkan phenol aktif menghambat mikroorganisme. Selain itu, mekanisme alternatif grup hidroksil dari phenol bertindak sebagai transmembran carrier dari kation monovalen dan proton, seperti yang ditunjukkan dalam gambar 5. 29 Gambar 4. Mekanisme carvacrol senyawa phenol pada membran sitoplasma Carvacrol berdifusi menembus membran sitoplasma dan terpisah di dalam sitoplasma melepaskan proton yang dimilikinya ke dalam sitoplasma. Kemudian, carvacrol Universitas Sumatera Utara kembali lagi ke membran luar sel dengan membawa ion potassium ion lain dari sitoplasma ke medium extraselular. Setelah itu, carvacrol melepaskan ion potassium di medium extraselular dan mendapatkan kembali ion hydrogen untuk menutup siklus. 29 Jika eugenol bertindak sebagai transporter ion, maka diperkirakan akan menyebabkan penurunan ATP dari energi sel. Jika hal ini terjadi, penghambatan penggunaan glukosa akan terjadi, dan selanjutnya kemungkinan yang terjadi adalah penghambatan enzim yang melibatkan glikolisis. 32 Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN