Defenisi Operasional Bahan dan Alat Penelitian

4.5.4 Variabel Tak Terkendali a. Kandungan kimia minyak atsriri komersial b. Suhu dan lama penyimpanan minyak atsiri sampai dilakukan uji antifungal c. Cara penyimpanan bahan coba sebelum perlakuan d. Kemampuan difusi dan kelarutan dari masing-masing bahan coba

4.6 Defenisi Operasional

a. Minyak atsiri kayu manis adalah minyak yang diperoleh dari CV.Aroma dan Co Jl. Timor no.113 Medan yang diambil secara stem distillation pada kulit batang kayu manis. b. Larutan minyak atsiri 4, 2, 1, 0,5, dan 0,25 adalah minyak atsiri sebanyak 4 ml, 2ml, 1 ml, 0,5 ml, 0,25 ml masing-masing dilarutkan ke dalam 100 ml Luria Berthani Broth. c. Kombinasi minyak atsiri kayu manis dengan kalsium hidroksida adalah minyak atsiri kayu manis pada konsentrasi 4, 2, 1, 0,5, 0,25 sebanyak 0,3 ml dicampur dengan kalsium hidroksida pasta sebanyak 0,3 gram. d. CaOH 2 pasta adalah bubuk CaOH 2 murni Merk,Germany sebanyak 0, 3 gram yang telah dilarutkan dengan pelarut air distilasi 0,3 ml hingga berbentuk pasta kental. e. Candida albicans adalah Candida albicans yang berasal dari Laboratorium Pusat Penyakit Tropis Universitas Airlangga yang merupakan Universitas Sumatera Utara sampel klinis diisolasi dari penderita HIV dan diketahui bersifat patogen, lalu dibiakkan secara murni pada media Luria Berthani Agar f. Pertumbuhan Candida albicans dengan metode pengukuran diameter zona hambat yaitu zona terang di sekitar hole pada masing-masing sampel yang diukur dengan menggunakan kaliper ketelitian mm. Diameter zona hambat = Ø vertikal + Ø horizontal 2 mm g. Perubahan pH pada sediaan kalsium hidroksida, minyak atsiri kayu manis, dan kombinasinya adalah nilai pH yang diukur pada waktu mula-mula dengan memakai alat kertas lakmus indikator warna, dan warna kertas lakmus yang mendekati warna indikator dicatat sebagai nilai pH.

4.7 Bahan dan Alat Penelitian

4.7.1 Bahan Penelitian a. Minyak atsiri 100 ml dari CV.Aroma dan Co Jl. Timor no,113 Medan b. Akuades Kimia Farma, Indonesia 3 liter c. CaOH 2 Merk, Germany d. Candida albicans e. Media Luria Berthani agar 12 gram OXOID, England f. NaCl 0,9 kimia farma, Indonesia 1liter : Diameter vertikal : Diameter horizontal : Zona hambat Universitas Sumatera Utara 4.7.2 Alat Penelitian a. Inkubator CO 2 Haraeus, Germany b. Kaca pembesar Ootsuka ENV-CL, Japan c. Vorteks Iwaki TM-100, Japan d. Autoclaft Tomy, Japan e. Hole plate 8,05 mm f. Petri dish g. Pipet mikro Gilson, France h. Homogenizer i. Lampu spiritus j. Ose k. Kapas l. Kaliper geser m. Gelas ukur n. Kertas lakmus o. Lumpang Universitas Sumatera Utara Gambar 5. Inkubator Haraeus, Germany Gambar 6. Pipet mikro Gilson P20, France yang digunakan untuk penetesan bahan percobaan pada petri. 4.8 Prosedur Penelitian 4.8.1 Pembuatan Media Bakteri