1.2 Rumusan Masalah Dari uraian di atas terlihat bahwa minyak atsiri kayu manis memiliki efek
terkuat dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans, oleh karena itu timbul permasalahan:
1. Apakah minyak atsiri kayu manis memberikan perubahan pH terhadap kalsium hidroksida?
2. Apakah penambahan minyak atsiri kayu manis akan menambah daya antifungal kalsium hidroksida terhadap Candida albicans?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui perubahan pH akibat penambahan minyak atsiri kayu manis terhadap kalsium hidroksida.
2. Untuk mengetahui daya antifungal minyak atsiri kayu manis ketika dikombinasikan dengan kalsium hidroksida terhadap Candida albicans.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1
Mengembangkan bahan material kedokteran gigi melalui penggunaan bahan alami dan bersifat biokompatibel tinggi.
2 Sebagai dasar penelitian lebih lanjut pengembangan minyak atsiri kayu manis
sebagai bahan dressing saluran akar. 3
Sebagai dasar dalam usaha meningkatkan pelayanan kesehatan gigi masyarakat sehingga efektif dalam waktu dan biaya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Mikroorganisme dan produknya erat hubungannya dengan penyebab penyakit pulpa dan lesi periapikal. Mereka dapat menyebabkan nekrosis pulpa oleh karena
persistensinya di dalam saluran akar setelah perawatan endodonti dan dapat menginduksi reaksi inflamasi periapikal. Mikroorganisme seperti jamur dapat
ditemukan di dalam saluran akar dengan pulpa nekrosis. Jamur terdapat di dalam saluran akar terinfeksi yang tidak merespon baik terhadap perawatan konservatif
saluran akar.
13
Penelitian menunjukkan bahwa jamur memiliki peranan dalam menyebabkan kegagalan perawatatan endodonti dan Candida albicans memiliki
peranan yang besar dalam menyebabkan kegagalan dibanding jamur lainnya.
3
2.1 Candida albicans Sebagai Penyebab Kegagalan Perawatan Endodonti
Candida albicans berdasarkan taksonominya diklasifikasikan ke dalam Kingdom Fungi, Divisi Ascomycota, Filum Saccharomycotina, Klas Endomycetes, dan
digolongkan ke dalam Famili Saccharomycetaceae, serta Genus Candida.
5
Prevalensi Candida pada saluran akar dilaporkan sebanyak 7 pada kasus yang mendapat
perawatan. Sedangkan prevalensi Candida pada kasus gigi yang tidak mendapat perawatan endodonti sebanyak 55. Sebagian besar prevalensi dari Candida adalah
Candida albicans yang memiliki jumlah paling banyak. Pernyataan ini sesuai dengan laporan yang menyatakan bahwa Candida albicans terdapat di dalam saluran akar yang
terinfeksi sebanyak 21. Fakta ini menunjukkan bahwa Candida albicans lebih sering diisolasi daripada jamur lainnya pada saluran akar yang terinfeksi.
14
Universitas Sumatera Utara