Hasil Penelitian .1 Pengujian Efek Antifungal

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Pengujian Efek Antifungal Setelah 24 jam diinkubasi, diamati zona hambat yang terbentuk pada masing- masing hole. Zona bening disekitar hole inilah yang menunjukkan zona hambat yang dibentuk oleh bahan percobaan terhadap pertumbuhan Candida albicans gambar 8 A B C D Universitas Sumatera Utara E F Gambar 8. Diameter zona hambat A.minyak atsiri 4, B. minyak atsiri 2, C. minyak atsiri 1, D. minyak atsiri 0,5, E.minyak atsiri 0,25, F. kalsium hidroksida+air Zona hambat yang terbentuk pada masing-masing konsentrasi diukur dengan menggunakan kaliper geser ketelitian mm. Berikut grafik rata-rata diameter zona hambat minyak atsiri dengan konsentrasi 4, 2, 1, 0,5, dan 0,25, kalsium hidroksida pasta, dan kombinasinya Gambar 9 Gambar 9. Hasil uji antifungal minyak atsiri pada masing-masing konsentrasi, kalsium hidroksida pasta, dan kombinasinya terhadap Candida albicans. 5 10 15 20 25 30 35 40 45 4 2 1 0,50 0,25 CaOH2 M.atsiri Kombinasi Universitas Sumatera Utara Rata-rata zona hambat paling besar ditunjukkan oleh minyak atsiri yang berdiri sendiri ., lalu kalsium hidroksida, dan zona hambat paling kecil ditunjukkan pada kelompok kombinasi minyak atsiri dengan kalsium hidroksida. Pada kelompok kalsium hidroksida dan kombinasinya dengan minyak atsiri kayu manis tidak menunjukkan perbedaan diameter zona hambat yang signifikan. Sedangkan pada minyak atsiri sendiri menunjukkan perbedaan diameter zona hambat yang signifikan gambar 9.

5.1.2 Pengukuran pH

Perubahan warna yang terjadi pada kertas indikator dibandingkan dengan warna standar. Warna yang mendekati warna standar menunjukkan nilai pH dari bahan yang diujikan gambar 10. A B C Universitas Sumatera Utara E F G H Gambar 10. Pengukuran pH pada kertas indikator A.minyak atsiri 4, B. minyak atsiri 2 dan 1, C. minyak atsiri 0,5, D. minyak atsiri 0,25, E.minyak atsiri 1+CaOH 2 , F. minyak atsiri 0,5+CaOH 2 air, G. minyak atsiri 0,25+CaOH 2, air dan kalsium hidroksida Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian terhadap pH minyak atsiri pada berbagai konsentrasi, kalsium hidroksida, dan kombinasinya table 2. Tabel 2. TABEL PENGUKURAN pH CaOH 2 , MINYAK ATSIRI, DAN KOMBINASI MINYAK ATSIRI DENGAN CaOH 2 Hasil yang didapat menunjukkan pH minyak atsiri sendiri bersifat netral kecuali pada minyak atsiri 2 yang bersifat asam. Pada kelompok kombinasi menunjukkan ketika minyak atsiri pada masing-masing konsentrasi dicampurkan No. Bahan Sifat larutan Nilai Asam Basa Netral 1. Minyak atsiri 4 x 7 2. Minyak atsiri 2 X 6 3. Minyak atsiri 1 x 7 4. Minyak atsiri 0,5 x 7 5.. Minyak atsiri 0,25 x 7 6. Minyak atsiri 4+CaOH 2 x 12 7.. Minyak atsiri 2+CaOH 2 x 13 9. Minyak atsiri 1+CaOH 2 x 14 10. Minyak atsiri 0,5+CaOH 2 x 14 11. Minyak atsiri 0,25+ CaOH 2 x 11 12. CaOH 2 x 12 Universitas Sumatera Utara dengan kalsium hidroksida yang bersifat basa, maka rata-rata dapat mempertahankan pH diatas atau sama dengan 12 kecuali pada kombinasi 0,25 minyak atsiri dengan CaOH 2 yang memiliki nilai pH 11 table 2.

5.2 Analisis Hasil Penelitian