3. spasmolitik, yakni zat-zat yang dapat melepaskan kejang-kejang otot yang
sering kali menyebabkan nyeri perut pada diare Tan dan Rahardja, 2002. Obat antimotilitas penekan peristaltik secara luas digunakan sebagai
terapi simtomatis pada diare akut ringan sampai sedang. Opioid seperti morfin. difenoksilat dan kodein menstimulasi aktivitas reseptor µ pada neuron
mienterikus dan menyebabkan hiperpolarisasi dengan meningkatkan konduktasi kaliumnya. Hal tersebut menghambat pelepasan asetilkolin dari pleksus
mienterikus dan menurunkan motilitas usus. Loperamid adalah opioid yang paling tepat untuk efek lokal pada usus karena tidak menembus ke dalam sawar otak.
Oleh karena itu loperamid tidak dapat menyebabkan ketergantungan. Antibiotik, berguna hanya pada infeksi spesifik tertentu, misalnya pada
penyakit kolera dan disentri basiler yang dapat diterapi dengan tetrasiklin. Kuinolon adalah obat yang lebih baru yang tampaknya efektif melawan patogen
diare yang paling penting Neal, 2006.
2.5 Loperamid Hidrokloridum
Loperamid merupakan derivat difenoksilat dengan khasiat obstipasi yang dua sampai tiga kali lebih kuat tetapi tanpa khasiat terhadap susunan saraf pusat
sehingga tidak menimbulkan ketergantungan. Zat ini mampu menormalkan keseimbangan resorpsi-sekresi dari sel-sel mukosa, yaitu memulihkan sel-sel yang
berada dalam keadaan hipersekresi ke keadaan resorpsi normal kembali
Tan dan Rahardja, 2002
.
Universitas Sumatera Utara
2.6 Minyak Jarak
Oleum ricini atau castor oil atau minyak jarak berasar dari biji Ricinus communis suatu trigliserida risinoleat dan asam lemak tidak jenuh. Di dalam usus
halus minyak jarak dihidrolisis oleh enzim lipase menjadi gliserol dan asam risinoleat. Asam risinoleat inilah yang merupakan bahan aktif sebagai pencahar.
Minyak jarak juga bersifaat emolien. Sebagai pencahar obat ini tidak banyak digunakan lagi karena banyak obat yang lebih aman. Minyak jarak menyebabkan
kolik, dehidrasi yang disertai gangguan elektrolit. Obat ini merupakan bahan induksi diare pada penelitian diare secara eksperimental pada hewan percobaan
Arief, 1995.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan secara eksperimental berdasarkan Rancangan Acak Lengkap RAL. Penelitian meliputi pengumpulan sampel, identifikasi
sampel, pengolahan sampel, karakterisasi simplisia, skrining fitokimia, pembuatan ekstrak, penyiapan hewan percobaan, dan pengujian efek antidiare
secara oral pada mencit jantan. Data hasil penelitian dianalisis secara ANAVA analisis variansi dan dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Duncan menggunakan
program SPSS versi 17.
3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat
Alat-alat gelas, pisau, lemari pengering, seperangkat alat perkolator,
seperangkat alat destilasi, oven listrik Fischer scientific, neraca hewan Presica Geniweigher GW-1500, neraca kasar, neraca listrik Vibra AJ, ayakan, pipet
tetes, eksikator Fischer Scientific, mortir dan stamper, krus porselin, mikroskop Olympus, kaca objek object glass, kaca penutup deck glass, rotary
evaporator, freeze dryer Edward, blender National, cawan porselen, cawan porselen berdasar rata, alumunium foil, kertas saring, kertas saring, spatula,
stopwatch, kandang hewan, oral sonde, pot plastik, wadah pengamatan.
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi bahan baku dan bahan kimia. Bahan yang digunakan adalah buah sawo muda minyak jarak, CMC
Na, Loperamid HCl tablet Imodium® dan semua semua bahan kimia yang
Universitas Sumatera Utara