Diagnosa Tonsillolith GAMBARAN RADIOGRAFI, DIAGNOSA DAN PERAWATAN TONSILLOLITH

panoramik dan sefalometri lateral. 6,7,8 Selain itu, ketika kalsifikasi jaringan lunak berada dekat dengan tulang, sulit menentukan apakah kalsifikasi berada di dalam tulang atau jaringan lunak. 14 Oleh karena itu, diperlukan gambaran foto melalui CT scan yang dapat menunjukkan lokasi tonsillolith dengan jelas. 4 CT scan dapat menunjukkan lokasi, distribusi, jumlah dan bentuk kalsifikasi tonsillolith. 6 Walaupun tonsillolith dapat dilihat melalui foto panoramik dan CT scan, namun secara umum gambaran tonsillolith tidak bersifat pathognomonic khas. Oleh karena itu, dokter gigi harus mengetahui dan menentukan lesi patologis lainnya sebagai diagnosa banding tonsillolith. 14

3.2 Diagnosa Tonsillolith

Secara umum, penentuan tonsillolith sulit dilakukan. Hal ini dikarenakan sebagian besar tonsillolith tidak menimbulkan keluhan dan pemeriksaan radiografi menunjukkan gambaran radiopak yang mirip dengan lesi lainnya. 6 Oleh karena itu, pemeriksaan harus dilakukan dengan hati-hati. 2 Diagnosa tonsillolith harus mempertimbangkan lokasi, distribusi, jumlah dan bentuk kalsifikasi. 7 Penentuan diagnosa tonsillolith memerlukan bantuan pemeriksaan klinis dan radiografi. 5,6,7 Pada pemeriksaan klinis dijumpai massa padat yang berwarna putih keabu-abuan atau putih kekuning-kuningan di daerah kripta tonsillar. 7 Namun, kadang-kadang pada pemeriksaan visual di daerah fossa tonsilar menunjukkan kondisi yang normal, sehingga diperlukan palpasi dengan meraba daerah fossa tonsillar. 8 Palpasi dilakukan untuk menentukan konsistensi, bentuk, permukaan, ukuran, batas, dan mobilitas tonsillolith. 18 Konsistensi tonsillolith adalah padat dan bisa berbentuk bulat, oval, silindris maupun tidak beraturan. Berdasarkan pemeriksaan mikroskopis, tonsillolith terdiri dari karbonat, oksalat, epitel, phospat, kalsium, protein, hidroksi apatit dan mikroorganisme seperti actinomyces dan leptothrix buccalis . 3,18 Bahan mineral lainnya yang juga ditemukan pada tonsillolith Universitas Sumatera Utara diantaranya magnesium, sodium, siliceous, potassium, ammonia radical, copper, aluminium, iron, titanium, manganese, chrome dan barium. 7,18 Pada pemeriksaan radiografi dijumpai daerah radiopak di sekitar daerah submandibular. 4 Namun, gambaran radiografi tonsillolith mirip dengan lesi lainnya. Selain itu, gambaran tonsillolith tidak bersifat pathognomonic khas, sehingga kadang-kadang sulit menentukan diagnosa tonsillolith melalui pemeriksaan radiografi. 14 Walaupun tonsillolith jarang menimbulkan keluhan, namun gejala klinis yang pernah dijumpai menyertai tonsillolith diantaranya pembengkakan di daerah fossa tonsilar, dysphagia sakit ketika menelan, odynophagia pembengkakan di tonsil disertai rasa sakit, otalgia nyeri telinga, abses peritonsillar, dan halitosis bau mulut.Penentuan diagnosa banding tonsillolith juga perlu dilakukan. 5,14 Diagnosa banding tonsillolith diantaranya sialolithiasis, antorliths, kalsifikasi kelenjar getah bening calcified lymph node Gambar 11, tonsillar hypertrophy, abses peritonsillar, benda asing, phlebolites Gambar 12, ectopic bone atau cartilage, lymphnodes, lesi granulomatous, kalsifikasi ligamen stylohyoid calcification of the stylohyoid ligament Gambar 13, pemanjangan prosesus styloid elongated styloid process, gigi yang malposisi displaced teeth, kalsifikasi di pembuluh darah calcified blood vessels, odontoma, sclerosing osteitis, Garreā€™s osteomyelitis, fibrous dysplasia, idiopathic osteosclerosis, dan osteoma. 2,3,4,5,6,7,8,12,18

3.3 Perawatan Tonsillolith