ANALISA DATA Organizational Citizenship Behavior Ditinjau Dari Jenis Organisasi (Profit Dan Nonprofit)

Penggunaan uji Kolmogorov-Smirnov ini dikarenakan teknik ini dapat digunakan untuk semua ukuran sampel. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah subjek yang digunakan dalam penelitian ini homogen atau tidak, uji homogenitas menggunakan Levene’s Test. Pendekatan Levene menggunakan mean sebagai ukuran tendensi sentral, oleh karena itu lebih peka terhadap ketidaknormalan data. Penghitungan uji normalitas dan uji homogenitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS version 17.0 For Windows. b. Analisa Data Uji yang digunakan adalah uji beda dua nilai yaitu menggunakan Independent-Sampel T Test. Independent-Sampel T Test digunakan untuk menguji signifikansi beda rata-rata dua kelompok

BAB IV ANALISA DATA

Universitas Sumatera Utara Pada bab berikut ini akan diuraikan mengenai keseluruhan hasil penelitian. Pembahasan akan dimulai dengan memberikan gambaran umum subyek penelitian dilanjutkan dengan analisa dan interpretasi data penelitian serta hasil tambahan penelitian. IV.A GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN Subjek dalam penelitian ini terdiri dari dua kelompok jenis organisasi, yaitu organisasi profit dan organisasi nonprofit. Kelompok organisasi profit terdiri dari tiga perusahaan dan untuk kelompok organisasi nonprofit terdiri dari empat organisasi. Total subjek yang diambil dari kelompok organisasi profit adalah 78 orang dan dari organisasi nonprofit berjumlah 75 orang, sehingga total keseluruhan adalah 153 orang. Gambaran penyebaran subjek yang terdiri atas dua kelas cluster dari jenis organisasi yang ditunjukkan dalam table 4 berikut Tabel 3. Gambaran Umum Penelitian Organisasi Profit dan Nonprofit IV.A.1 Jenis Kelamin No Kelas Jumlah N Organisasi Persentase 1 Profit 3 42.9 2 Nonprofit 4 57.1 Total 7 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan jenis kelamin subjek penelitian maka diperoleh gambaran penyebaran subjek penelitian seperti yang tertera pada Table 4. Tabel 4. Gambaran subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Jumlah N Persentase L 71 46,40 P 82 53,60 Total 153 100 Berdasarkan data pada tabel 4 diketahui bahwa jumlah subjek berjenis kelamin laki-laki sebanyak 71 orang 46,40 dan jumlah subjek berjenis kelamin perempuan sebanyak 82 53,60. IV.A.2 Usia subjek penelitian Berdasarkan usia subjek penelitian maka diperoleh gambaran penyebaran subjek penelitian seperti yang tertera pada table 5. Tabel 5. Gambaran Usia Subjek Kategorisasi Usia Jumlah Subjek Persen 16 – 24 thn 32 20.92 25 – 44 thn 98 64.05 45 – 65 thn 22 14.38 65 thn 1 0.65 Jumlah 153 100 Menurut Donald Super 1984 perkembangan karier manusia dapat dibagi menjadi 5 lima fase, yaitu: 1 fase pengembangan Growth dari mulai masa kecil sampai usia 15 tahun. Universitas Sumatera Utara 2 fase eksplorasi exploration antara umur 16-24 tahun. 3 fase pemantaban establishment, antara umur 25 – 44 tahun. 4 fase pembinaan maintenance antara umur 45 – 65 tahun. 5 fase kemunduran decline, umur 65 tahun. Karena rentang usia subjek penelitian hanya berkisar dari 20 - 73 tahun, maka subjek kemudian hanya dapat digolongkan menjadi 4 kelompok usia. IV.A.3 Gambaran Subjek Peneilitian berdasarkan Pendidikan Terakhir Berdasarkan pendidikan terakhir subjek penelitian maka diperoleh gambaran penyebaran subjek seperti pada tabel 6. Tabel 6. Gambaran Pendidikan Terakhir Subjek Penelitian Pendidikan Terakhir Jumlah Subjek Persen SMA 7 4.57 Diploma 33 21.57 Strata 113 73.86 Jumlah 153 100 Menurut data dari DEPDIKNAS Indonesia 2010, jenjang pendidikan formal di Indonesia dapat dibagi menjadi 3 tiga, yaitu: 1 Pendidikan dasar : SD, SMP, atau bentuk lain yang sederajat 2 Pendidikan menengah : SMA atau bentuk lain yang sederajat 3 Pendidikan atas : Diploma, Sarjana, Magister, Spesialis, dan Doktor Universitas Sumatera Utara Karena pendidikan terakhir subjek penelitian hanya berkisar dari SMA- Sarjana Strata 3 S3, maka pendidikan terakhir subjek kemudian hanya dapat digolongkan menjadi 3 kelompok, yakni SMA, Diploma, dan Strata. IV.A.4 Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Lama Bekerja Berdasarkan lama bekerja subjek penilitian diperoleh gambaran penyebaran subjek seperti pada table berikut : Tabel 7. Gambaran Subjek Penelitian berdasarkan Lama Bekerja Lama Bekerja Jumlah Subjek Persen 1 -3 thn 74 48.37 3 thn 79 51.63 Jumlah 153 100 Lama bekerja menurut Handoko 1992 dikategorikan menjadi 3 tiga, yaitu: 1 Lama bekerja kategori baru : 0-1 th 2 Lama bekerja kategori sedang : 1-3 th 3 Lama bekerja kategori lama : 3th Karena masa kerja subjek penelitian memenuhi ketiga kategori lama bekerja menurut Handoko 1992 tersebut , maka subjek dapat digolongkan menjadi 2 kelompok, yakni masa kerja 1-3 tahun, dan 3 tahun. IV.B UJI ASUMSI PENELITIAN IV.B.1 Hasil Uji Asumsi Sebelum dilakukan analisa data dengan menggunakan Independent- Sampel T Test , maka terlebih dahaulu dilakukan uji asumsi penelitian. Universitas Sumatera Utara IV.B.1.a Uji Normalitas Uji normalitas sebaran dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian setiap variabel telah menyebar secara normal. Uji normalitas dilakukan dengan metode statistic Kolmogorov-Smirnov. Berikut ini adalah table uji normalitas subjek penelitian. Berdasarkan data tersebut pada tabel 8, dapat dilihat nilai probabilitas skor OCB untuk organisasi profit adalah p = 0.602 dan untuk organisasi nonprofit adalah 0.458; dengan p 0.05, maka dapat dikatakan bahwa data yang diperoleh telah terdistribusi secara normal. Data yang terdistribusi secara normal berarti memiliki sebaran yang normal juga, dengan profil data yang terdistribusi normal berarti data yang peneliti gunakan dapat mewakili populasi. Tabel 8. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Profit Nonprofit N 78 75 Mean 109.67 110.61 Normal Parameters a,,b Std. Deviation 13.712 12.829 Absolute .087 .099 Positive .056 .072 Most Extreme Differences Negative -.087 -.099 Kolmogorov-Smirnov Z .765 .855 Asymp. Sig. 2-tailed .602 .458 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Universitas Sumatera Utara IV.B.1.b Uji Homogenitas Uji Homogenitas dilakuikan untuk mengetahui apakah populasi dan sampel penelitian adalah homogeny. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan anova melalui Levene Statistic. Berikut ini adalah table uji homogenitas subjek penelitian. Berdasarkan table 9, hasil uji homogenitas antara Organizational Citizenship Behavior dengan Jenis Organisasi diperoleh F = 0.099 dan p = 0.753, dimana Sig 0.753 0.05, maka dari hasil data tersebut dapat disimpulkan bahwa sampel bersifat homogen. IV.B.2. Hasil Uji Analisa Data Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Ditinjau dari Jenis Organisasi Profit dan Nonprofit Pengajuan hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ho : tidak ada perbedaan Organizational Citizenship Behavior ditinjau dari Jenis Organisasi Organisasi Profit dan Nonprofit Ha : ada perbedaan Organizational Citizenship Behavior ditinjau dari Jenis Organisasi Organisasi Profit dan Nonprofit Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Independent- Sampel T Test, dan analisis hasil penelitian ini dilakukan dengan program statsitik SPSS for Windows versi 17.0. Tabel 9. Test of Homogeneity of Variances OCB Levene Statistic df1 df2 Sig. .099 1 151 .753 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uji t pada tebel 10, didapat nilai signifikansi yaitu p = 0.660 ; dimana p 0.05 yang berarti Ho diterima. Hal berdasarkan kriteria pengujian yaitu Ho diterima jika P value 0.05 dan Ho ditolak jika P value 0.05. Karena nilai p = 0.660, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok memiliki nilai rata-rata Organizational Citizenship Behavior yang sama. Selain melihat dari perbandingan nilai signifikansi, kita juga dapat melihat dari nilai perbandingan T Tabel dan T Hitung. Kriteria yang digunakan adalah : Ho diterima jika – T Tabel T Hitung T Tabel Ho ditolak jika T Hitung - T Tabel atau T Hitung T Tabel Nilai T Hitung yang didapat dari tabel adalah – 0.441, sedangkan T Tabel yang diperoleh adalah 2. Maka kriteria yang digunakan adalah Ho diterima jika – Tabel 10. Hasil Uji t Penelitian Independent Samples Test OCB Equal variances assumed Equal variances not assumed F .099 Levenes Test for Equality of Variances Sig. .753 T -.441 -.441 Df 151 150.890 Sig. 2-tailed .660 .660 Mean Difference -.947 -.947 Std. Error Difference 2.149 2.146 95 Confidence Interval Lower -5.192 -5.187 t-test for Equality of Means of the Difference Upper 3.299 3.293 Universitas Sumatera Utara T Tabel T Hitung T Tabel, yaitu -2 - 0.441 2. Jadi kesimpulan yang diperoleh adalah tidak ada perbedaan OCB antara karyawan yang bekerja di organisasi profit dan nonprofit. IV.B.3. Kategorisasi Penelitian Kategorisasi skor OCB subjek penelitian dapat dilihat melalui uji signifikansi perbedaan antar mean empirik dan mean hipotetik. Skala OCB terdiri dari 39 item dengan 5 alternatif jawaban dengan nilai yang bergerak dari rentang 0 sampai dengan 4, sehingga dihasilkan total skor minimum sebesar 0 dan skor maksimum sebesar 156. Sehingga luas jarak sebarannya adalah 156 - 0 = 156. Dari skala OCB diperoleh mean Hipotetik sebesar 78 dan standar deviasinya sebesar 26. Sedangkan mean Empirik yang diperoleh adalah 110.13 dan standar deviasi 13.2511. Tabel 11. Rangkuman Nilai Empirik dan Hipotetik OCB Berdasarkan hasil penelitian, didapat hasil perbandingan empirik dan hipotetik dari variabel OCB menunjukkan H E yaitu 78 110.13. sehingga dapat disimpulkan bahwa OCB pada subjek penelitian lebih tinggi daripada OCB pada populasi umumnya. Selanjutnya subjek akan digolongkan kepada tiga kategori OCB yaitu OCB rendah, OCB sedang dan OCB tinggi. Norma kategorisasi yang digunkan adalah sebagai berikut : Variable Empirik Hipotetik Min Max Mean SD Min Max Mean SD OCB 56 146 110.13 13.2511 156 78 26 Universitas Sumatera Utara Tabel 12. Norma Organizational Citizenship Behavior Rentang Nilai Kategori X µ-1.0 SD Rendah µ-1.0 SD X µ+1.0 SD Sedang X µ+1.0 SD Tinggi Sehingga dari table 12 tersebut diperoleh data pada tabel 13: Tabel 13. Rangkuman Kategorisasi Data OCB Rentang Nilai Kategori X 52 Rendah 52 X 104 Sedang X 104 Tinggi Dari hasil perhitungan rata-rata dari kedua kelompok subjek, diperoleh nilai rata-rata kelompok organisasi profit adalah 109.67 dan untuk organisasi nonprofit adalah 110.61. Maka kedua kelompok tersebut berada pada kategori tinggi. Tabel 14. Penggolongan Subjek Penelitian Jenis Organisasi Nilai Mean Kategori 1. Profit 109.67 Tinggi 2. Nonprofit 110.61 Tinggi Universitas Sumatera Utara IV.D Pembahasan Hasil penelitian utama menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan OCB pada karyawan yang bekerja di organisasi yang profit dan organisasi yang nonprofit. Kesimpulan ini diperoleh dari analisa independent sampel t test dengan nilai nilai p = 0.660 dimana p 0.05. Tidak adanya perbedaan OCB antara karyawan yang berada di organisasi profit dan nonprofit bisa diakibatkan karena hal yang paling mempengaruhi OCB bukan dari faktor eksternalnya tetapi lebih kepada faktor internalnya. Seperti yang kita ketahui menurut Siders et.al. 2001 perilaku OCB dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri karyawan internal seperti moral, rasa puas, sikap positif, dsb sedangkan faktor yang berasal dari luar karyawan eksternal seperti sistem manajemen, sistem kepeminpinan, budaya perusahaan dalam Pantja Djati, 2008. Ada tiga faktor internal penting yang mempengaruhi OCB yaitu moral karyawan, Organ and Ryan, 1995, Jaqueline 2002; komitmen karyawan Podsakof 1996 dalam Organ et al. 2006, Yan Dyne Ang 1998; serta motivasi, Bienstock, et al., 2003, Jones dan Schaubroeck 2004. Karyawan di organisasi profit dan nonprofit yang menjadi sampel dalam penelitian ini bisa saja memiliki sikap yang sama-sama positif dan puas terhadap organisasinya. Faktor internal dari individu seperti keperibadian dan komitmen juga memiliki hubungan yang kuat untuk terbentuknya OCB, seperti yang diungkapkan Eflina 2004, ia menyatakan bahwa latar belakang yang paling besar dalam mempengaruhi munculnya perilaku OCB adalah komitmen organisasi dan kepribadian. Dari hasil penelitian, kemungkinan karyawan yang menjadi sampel penelitian ini memiliki komitmen, moral, dan motivasi yang kuat terhadap organisasinya masing-masing. S.Pantja Djati 2008 Universitas Sumatera Utara melakukan penelitian yang menggunakan variabel internal individu seperti moral, komitmen dan motivasi, dimana hasil penelitian yang ia lakukan menunjukkan adanya pengaruh ketiga variabel internal tersebut terhadap OCB. Jadi kemungkinan faktor internal pada kedua kelompok subjek yang peneliti gunakan sama-sama memiliki komitmen, moral, dan motivasi yang kuat terhadap organisasinya. Organ 1988 mendefinisikan OCB sebagai perilaku yang merupakan pilihan dan inisiatif individual, tidak berkaitan dengan sistem reward formal organisasi tetapi secara agregat meningkatkan efektivitas organisasi. Dari pengertian OCB yang diungkapkan oleh Organ tersebut, hal ini merupakan suatu bukti bahwa OCB di organisasi profit dan nonprofit tidak memiliki perbedaan, karena perilaku ini tidak dipengaruhi oleh reward yang diberikan oleh masing- masing organisasi kepada karyawannya. Sektor profit dan sektor nonprofit memiliki beberapa perbedaan di aspek kebudayaan seperti tujuan, nilai, kompensasi, tugas atau kewajiban, dan gaya kepemimpinan Brower and Sharder, 2000; Amstrong 1952; Rainey 1994, dalam Vigata et. al, 2004. Organisasi nonprofi terbentuk karena adanya tujuan bersama dari para anggotanya, organisasi ini motifnya adalah altruistik, moral, dan sosial. Hal ini merupakan karakteristik organisasi nonprofit yang anggotanya dibentuk untuk berperilaku altruism, sehingga mereka tidak berfokus mencari keuntungan untuk diri sendiri. Jadi, bukan suatu masalah yang besar jika mereka tidak diberikan imbalan. Sedangkan organisasi profit yang misinya mencari keuntungan dan hasil dari keuntungan tersebut akan dibagikan kepada para karyawannya, hal ini membuat para karyawan akan bekerja sesuai dengan prosedur yang ada yang Universitas Sumatera Utara berdasarkan tugas dan kompensasi yang diberikan Nawawi, 2001. Jadi walaupun pemberian kompensasi berbeda antara karyawan yang berada di organisasi profit dan nonprofit, hal ini tidak menyebabkan adanya perbedaan OCB antara organisasi profit dan nonprofit. Spector 1997, dalam Robbins, 2003:105 menambahkan kepuasan terhadap kualitas kehidupan kerja sebagai penentu utama dari perilaku kewarganegaraan yang baik dari seorang karyawan organizational citizenship behavior-OCB. Hal ini juga bisa menjadi penyebab karyawan yang berada di organisasi profit dan nonprofit sama-sama memiliki kepuasan terhadap kualitas kerja ditempat mereka bekerja sekarang, hal ini bisa menjadi penyebab hasil penelitian yang ditemukan tidak menemukan adanya perbedaan OCB antara karyawan di organisasi profit dan nonprofit. Hasil penelitian menunjukkan gambaran mean total untuk masing-masing kelompok yaitu µ = 110.61 untuk organisasi nonprofit dan µ = 109.67 untuk organisasi profit. Hasil gambaran mean ini menunjukkan bahwa OCB pada karyawan yang bekerja di organisasi nonprofit lebih tinggi daripada karyawan yang bekerja di organisasi profit. Fenomen yang didapat mengenai organisasi nonprofit adalah pendirian organisasi ini adalah bermotif altruistik, moral dan sosial, tetapi dengan kenyataan bahwa organisasi ini memiliki permasalahan dalam pendanaan dan tenaga profesional yang kurang seimbang dibandingkan organisasi profit Salusu, 1996. Hasil penelitian ini menunjukkan suatu bukti bahwa OCB di organisasi nonprofit lebih dibutuhkan karena dalam kenyataannya organisasi nonprofit memiliki kendala yang utama seperti masalah dana dan kurangnya tenaga profesional, dan harus mempertahankan organisasinya untuk Universitas Sumatera Utara mewujudkan tujuan utama organisasi yang bermotif altruistik, moral dan sosial. Ulrich 1998 menjelaskan bahwa pada dasarnya kinerja dari individu akan berpengaruh secara langsung terhadap kinerja dari organisasinya. Jadi jika pendirian organisasi nonprofit adalah untuk membuat suatu organisasi yang bermotif altruistik, moral dan sosial, maka dari dalam diri individu juga dituntut untuk bekerja secara altruistik, moral dan sosial. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN