BAB III METODELOGI PENELITIAN
Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan
keputusan hasil penelitian Hadi, 2000. Pembahasan dalam metode penelitian meliputi identifikasi variabel, definisi operasional, subjek penelitian, populasi dan
sampel, teknik pengambilan sampel, metode pengambilan sampel, metode pengumpulan data, alat ukur serta metode analisa data. Penelitian ini merupakan
penelitian komparasional dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat OCB pada karyawan di organisasi profit dan
nonprofit.
I. Identifikasi Variabel Penelitian
a. Variabel Tergantung : Organizational Citizenship Behavior OCB b. Variabel Bebas
: Jenis Organisasi Profit dan Nonprofit
II. Definisi Operasional Variabel Penelitian
a. Organizational Citizenship Behavior OCB OCB adalah kontribusi pekerja “di atas dan lebih dari” deskripsi kerja formal.
OCB melibatkan beberapa perilaku, meliputi perilaku menolong orang lain, menjadi volunteer untuk tugas-tugas ekstra, patuh terhadap aturan-aturan dan
Universitas Sumatera Utara
prosedur-prosedur di tempat kerja membantu rekan kerja, melindungi properti organisasi, toleransi pada situasi yang kurang ideal situasi yang tidak
menyenangkan, memberi saran-saran yang membangun di tempat kerja, serta tidak membuang-buang waktu ditempat kerja.
Pengukuran tingkat OCB menggunakan Skala OCB, dimana skala ini berdasarkan aspek-aspek OCB yang dikemukakan oleh Organ 1988 yaitu
Altruisme, Courtesy, Sportmanship, Conscientousness, dan Civic Virtue. Skala
OCB menggunakan skala Likert yang terdiri dari empat alternatif jawaban, yaitu SS Sangat Setuju, S Setuju, TS Tidak Setuju, dan STS Sangat
Tidak Setuju. Item pada skala terdiri dari dua jenis yaitu Favourable dan Unfavourable
. Untuk item Favourable skore yang diberikan adalah SS = 4, S= 3, N = 2, TS = 1 dan STS = 0, sedangkan untuk item Unfavourable skore yang
diberikan adalah SS = 0, S = 1,N = 2, TS = 3, dan STS = 4. b. Jenis Organisasi :
Jenis organisasi harus dilihat dari berbagai segi, salah satu jenis organisasi yang berdasarkan tujuan adalah organiasi profit dan nonprofit.
1 Organisasi Profit Organisasi profit adalah suatu organisasi atau perusahaan yang memiliki
tujuan untuk mencari keuntungan dari hasil usahanya baik berupa barang maupun jasa. Organisasi profit hanya melayani konsumen yang dapat
memberikan keuntungan Salusu, 2005. Untuk mengetahui jenis organisasi yang profit maka peneliti menggunakan karakteristik organisasi profit antara
Universitas Sumatera Utara
lain Salusu, 2005 : 1 Organisasi yang pemiliknya jelas memperoleh untung dari hasil usaha organisasinya, 2 Organisasi profit memiliki sumber
pendanaan yang jelas, yakni dari keuntungan usahanya, 3 Dalam hal penyebaran tanggungjawab, pada organisasi profit telah memiliki kejelasan
siapa yang menjadi dewan komisaris yang kemudian memilih seorang Direktur Pelaksana Salusu, 2005. Contoh organisasi profit adalah perbankan
dan perusahaan swasta yang bertujuan mencari untung. 2 Organisasi NonProfit
Organisasi nonprofit adalah suatu organisasi yang menyebutkan dirinya sebagai nonprofit, yaitu tidak menjadikan keuntungan sebagai tujuan
utamanya pada saat didirikan. Organisasi ini menyatakan dalam statusnya bahwa bila ada keutungan yang diperoleh dari suatu transaksi atau aktivitas,
tidak akan dibagikan kepada pengurus sebagai tambahan penghasilan diluar gaji, kehadirannya diakui oleh perundang-undangan, serta organisasi nonprofit
ini berada pada fase pertama pembentukkan organisasi nonprofit yaitu organisasi didirikan dengan beberapa anggota pengurus yang tidak digaji.
Prinsip organisasi adalah sukarela. Lahirnya organisasi juga dapat diakibatkan dorongan dari seseorang yang mempunyai komitmen untuk berusaha
memenuhi suatu kebutuhan tertentu dari suatu kelompok masyarakat atau sebagian besar masyarakat, tetapi tetap mencari pengurus yang ingin
membantu membangkitkan dirinya tanpa menuntut bayaran.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengetahui jenis organisasi nonprofit, peneliti menggunakan empat golongan organisasi nonprofit di Indonesia menurut Prijono dalam Salusu,
2005, yaitu Lembaga Keagamaan, Organisasi Kesejahteraan Sosial, Organisasi Kemasyarakatan, dan Lembaga Swadaya Masyarakat
III. Populasi, Sampel, dan Tekhnik Penmgambilan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki. Populasi dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau inividu yang
paling sedikit mempunyai sifat yang sama Hadi, 2000.
Populasi ilmiah hampir selalu hanya dilakukan terhadap sebagian saja dari hal-hal yang sebenarnya hendak diteliti Suryabrata, 2000.
Kesimpulan penelitian mengenai sampel dapat digeneralisasikan terhadap populasi. Populasi penelitian ini adalah organisasi profit dan organisasi
nonprofit. b.
Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang digunakan untuk menentukkan sifat-sifat serta ciri-ciri yang dikendalikan dari populasi.
Sampel harus memiliki sedikitnya satu sifat yang sama Hadi, 2000. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di organisasi
profit dan nonprofit.
Universitas Sumatera Utara
Karakteristik sample yang digunakan adalah : 1 Karyawan yang bekerja di organisasi profit dan nonprofit minimal telah
bekerja selama 1 tahun, hal ini dikarenakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku OCB adalah masa kerja.
c. Tekhnik Pengambilan Sampel
Metode yang digunakan dalam penelitin ini adalah adalah cluster random sampling.
Pada sampling ini, populasi dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok, dimana pada penelitian ini terdapat 1 kelompok cluster profit dan 1 kelompok
cluster nonprofit. Secara acak kelompok-kelompok yang diperlukan diambil
dengan proses pengacakan. Setiap anggota yang berada di dalam kelompok- kelompok yang diambil secara acak merupakan sampel yang diperlukan
IV. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode skala. Ada beberapa alasan dan pertimbangan dalam
penggunaan metode skala Hadi, 2000 : a Subjek adalah individu yang paling tahu tentang dirinya;
b Apa yang dinyatakan subjek kepada penelitian adalah benar dan dapat dipercaya;
c Intrepetasi subjek tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan kepadanya cenderung sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti
Metode skala yangdigunakan adalah metode rating yang dijumlahkan atau dikenal dengan Likert Azwar, 2000
Universitas Sumatera Utara
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Organizational Citizenship Behavior. Skala ini terdiri dari item-item berupa pernyataan yang
mengarah pada informasi mengenai data yang hendak diungkap dan meminta sampel untuk memilih salah satu jawaban dari beberapa alternatif jawaban yang
telah disediakan. Skala OCB dalam penelitian ini disusun berdasarkan
aspek-aspek OCB yang diungkapkan oleh Organ 1988
. Pada pengisian skala ini, sampel diminta untuk menjawab pertanyaan yang ada dengan memilih salah satu jawaban dari
beberapa alternatif jawaban yang tersedia. Pada skala ini diberi 4 empat alternatif jawaban yaitu Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS dan
Sangat Tidak Sesuai STS. Pernyataan dalam skala ini terdiri dari pernyataan yang positif Favorable
dan Negatif Unfavorable. Item yang Favorable, jawaban sangat sesuai akan diberi skor 4, jawaban sesuai akan diberi skor 3, jawaban tidak sesuai diberi skor
2 dan skor 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai. Item yang Unfavorable, setiap jawaban Sangat Tidak Sesuai akan diberi skor 4, demikian seterusnya sampai
dengan skor 1 untuk jawaban Sangat Sesuai.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Distribusi Aitem-aitem Sebelum Uji Coba Skala OCB
No Indikator Perilaku
Fav Unfav
Jumlah 1
Altruisme : - Memberikan pertolongan
kepada rekan kerja yang bukan merupakan
kewajibannya 1, 14, 26,
31, 37, 47 7, 16, 29,
34, 42, 58
12
2 Courtesy
: - Menjaga hubungan baik
dengan rekan kerja, menghormati dan
menghargai rekan kerja - Membantu meredamkan
permasalahan - Melakukan diskusi sebelum
mengambil keputusan 6, 12
25, 38 55, 60
2, 17 24, 41
43, 59 12
3 Sportmanship:
- Toleransi terhadap keadaan yang kurang ideal di dalam
organisasi - Membentuk iklim yang
positif dengan cara tidak mengeluh dan membesar-
besarkan masalah kecil - Memandang organisasi
kearah yang positif 3, 13
21, 40 48, 56
8, 11 18, 32
53, 57 12
4 Conscientousness:
- Menyelesaikan tugas tepat pada waktunya
4, 15 9, 22
12
Universitas Sumatera Utara
- Datang tepat waktu - Mematuhi peraturan
23, 33 49, 54
28, 36 44, 52
5 Civic Virtue :
- Berpartisipasi secara aktif - Memberi saran yang
membangun terhadap efektifitas kinerja tim
- Memperhatikan kehidupan organisasi
10, 19 30, 39
45, 50 5, 20,
27, 35 46, 51
12
Jumlah 30
30 60
Alasan-alasan penggunaan skala Azwar, 2000, yaitu : 1. Pertanyaan disusun untuk memancing jawaban yang merupakan refleksi dari
keadaan diri subjek yang biasanya tidak disadari oleh responden yang bersangkutan
2. Skala digunakan untuk mengungkapkan satu atribut tunggal 3. Subjek tidak menyadari arah jawaban yang sesungguhnyadiungkap dari
pertanyaan skala 4. Jawaban terhadap skala dapat diberi skor melalui proses penskalaan
V. Uji Validitas dan Reliabilitas
Azwar 1997 mengatakan bahwa tujuan dilakukannya uji coba alat ukur adalah untuk melihat sejauh mana alat ukur dapat mengukur dengan tepat apa
yang hendak diukur dan seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan
Universitas Sumatera Utara
pengukuran. Uji coba yang memiliki karakteristik hampir sama dengan karakteristik subjek penelitian.
1.Validitas
Azwar 2000 menyatakan bahwa validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dikatakan mempunyai validasi yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya
atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan
tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah. Sisi lain dari pengertian validitas adalah aspek kecermatan pengukuran. Suatu alat ukur
yang valid, tidak sekedar mampu mengungkapkan data dengan tepat tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Cermat berati
bahwa pengukuran itu mampu memberikan gambaran mengenai perbedaan yang sekecil-kecilnya diantara subjek yang satu dengan subjek yang lain. Untuk
mengkaji validitas alat ukur dalam penelitian ini, peneliti melihat alat ukur berdasarkan arah isi yang diukur yang disebut dengan validitas isi content
validity .
Suryabrata 2008 menyatakan bahwa validitas isi ditegakkan pada langkah telaah dan revisi butir pertanyaanpernyataan, berdasarkan pendapat
profesional professional judgement. Sementara menurut Danim 2007 menyatakan kalaupun rumusan instrumen dibuat sesuai dengan isi yang
dikehendaki, namun validitas isi ini tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka hasil uji.
Universitas Sumatera Utara
Setelah melakukan validitas isi kemudian dilanjutkan dengan melakukan uji daya beda item. Uji daya daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh
mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atribut dengan yang tidak memiliki atribut yang akan diukur. Prinsip
kerja yang dijadikan dasar untuk melakukan seleksi aitem dalam hal ini adalah memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur
tes. Atau dengan kata lain, dasarnya adalah memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan yang diukur oleh skala sebagai keseluruhan Azwar, 1999.
Pengujian daya diskriminasi aitem menghendaki dilakukannya komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan suatu kriteria yang relevan
yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini menghasilkan koefisien korelasi item total r
ix
yang dikenal pula dengan sebutan parameter daya beda aitem. Bagi skala-skala yang setiap aitemnya diberi skor pada level interval dapat
digunakan formula koefisien korelasi Pearson Product Moment. Semakin tinggi koefisien korelasi positif antara skor aitem dengan skor
skala berarti semakin tinggi konsistensi antara aitem tersebut dengan skala secara keseluruhan yang berarti semakin tinggi daya bedanya. Bila koefisien korelasinya
rendah mendekati nol berarti fungsi aitem tersebut tidak cocok dengan fungsi ukur skala dan daya bedanya tidak baik. Prosedur pengujian ini menggunakan taraf
signifikasi 5 p0,05. Menurut Ebel 1979 menyarankan kriteria evaluasi indeks diskriminasi aitem yaitu nilai 0,3 sudah dianggap bagus walaupun masih
mungkin untuk ditingkatkan Azwar, 1999. Penghitungan daya diskriminasi aitem dalam uji coba ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS version
17.0 For Windows .
Universitas Sumatera Utara
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik Azwar, 2000. Reliabilitas artinya adalah tingkatan
keterpercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi yaitu yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya. Pada penelitian
ini uji reliabilitas alat ukur pada yang digunakan adalah dengan Alpha Cronbach Coefficient
. Hal ini dikarenakan adanya estimasi reliabilitas Alpha tes dapat dibelah menjadi beberapa bagian. Jumlah aitem rancangan adalah 60 aitem yang
nantinya akan dibelah menjadi 5 bagian. Koefisien reliabilitas skala seharusnya diusahakan setinggi mungkin.
Suatu koefisien reliabilitas yang besarnya di sekitar 0,900 barulah dianggap memuaskan Azwar, 2000. Penghitungan reliabilitas dalam uji coba ini dilakukan
dengan menggunakan program SPSS version 17.0 For Windows.
VI. Uji Coba Alat Ukur
Uji coba skala Organizational Citizenship behaviordilakukan pada 30 orang karyawan yang bekerja di organisasi profit dan 30 orang karyawan yang
bekerja di organisasi nonprofit, sehingga uji coba dilakukan pada 60 orang. Hasil uji coba skala Organizational Citizenship Behavior menghasilkan 39
item yang diterima dari 60 item yang diujicobakan. Indeks diskriminasi item r
ix’
0.3 dengan koefisien reliabilitas r
xx’
= 0.920. Indeks item yang memiliki daya beda tinggi bergerak dari r
ix’
= 0.301 sampai dengan r
ix’
= 0.641
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Distribusi Aitem Skala OCB Setelah Uji Coba No
Indikator Perilaku Fav
Unfav Jumlah
1 Altruisme :
- Memberikan pertolongan kepada rekan kerja yang bukan
merupakan kewajibannya 1, 6, 14,
18, 23 20, 27
7
2 Courtesy
: - Menjaga hubungan baik dengan
rekan kerja, menghormati dan menghargai rekan kerja
- Membantu meredamkan permasalahan
- Melakukan diskusi sebelum mengambil keputusan
5 13, 24
39 12, 26
28, 38 8
3 Sportmanship:
- Toleransi terhadap keadaan yang kurang ideal di dalam
organisasi - Membentuk iklim yang positif
dengan cara tidak mengeluh dan membesar-besarkan masalah
kecil - Memandang organisasi kearah
yang positif 9
32 3
37 4
4 Conscientousness:
- Menyelesaikan tugas tepat pada waktunya
- Datang tepat waktu - Mematuhi peraturan
2, 7 11, 19
33, 36 4, 10
16, 22 29, 35
12 5
Civic Virtue : - Berpartisipasi secara aktif
- Memberi saran yang membangun terhadap efektifitas
kinerja tim - Memperhatikan kehidupan
organisasi 17, 25
30, 34 8
15, 21 31
8
Jumlah 21
18 39
Universitas Sumatera Utara
F. Prosedur Penelitian 1. Persiapan penelitian
Pelaksanaan penelitian ini memerlukan beberapa persiapan yang dilakukan peneliti, antara lain :
a. Pembuatan Alat Ukur Pada tahap ini, skala organizational citizenship behavior dibuat sendiri
oleh peneliti berdasarkan teori yang telah diuraikan sebelumnya. Penyusunan item yang dibuat oleh peneliti dibantu oleh dosen
pembimbing peneliti sebagai professional judgment. Peneliti membuat 60 item untuk skala organizational citizenship behavior. Skala ini
dibuat dalam bentuk booklet ukuran kertas A4 dan setiap pernyataan memiliki 5 alternatif jawaban sehingga memudahkan subjek dalam
memberikan jawaban.
b. Permohonan Izin Sebelum peneliti melakukan pengambilan data terlebih dahulu diawali
dengan pengurusan surat izin untuk pengambilan data. c. Uji Coba Alat Ukur
Universitas Sumatera Utara
Uji Coba alat ukur dilakukan pada tanggal 1 Maret – 21 Maret. Total skala yang disebar berjumlah 60 eksemplar dan semuanya
dikembalikan kepada peneliti. d. Revisi Alat Ukur
Setelah peneliti melakukan uji coba alat ukur yang dilakukan pada 60 subjek. peneliti menguji reliabilitas skala organizational citizenship
behavior dengan menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach dengan bantuan aplikasi program SPSS 17.0 for windows. Setelah
diketahui item-item yang reliabel, peneliti kemudian menjadikan item- item tersebut sebagai skala yang akan digunakan untuk mengambil
data penelitian. 2. Pelaksanaan penelitian
Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada tanggal 29 Maret – 24 April 2010. Jumlah sampel dalam penelitian ini utuk organisasi Profit
terdiri dari 3 perusahaan yang total subjeknya 78 dan untuk organisasi Nonprofit terdiri dari 4 organisasi yang jumlah total subjeknya 75
orang.
3. Tahap Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
Setelah skala terkumpul, maka data hasil penbelitian dari skor skala organizational citizenship behavior
kemudian diolah dan dianalisis dengan bantuan program komputer SPSS 17.0 for windows.
VI. Metode Analisa Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisa dengan analisa statistik. Pertimbangan penggunaan statistik dalam penelitian ini adalah:
1. Statistik bekerja dengan angka-angka. 2. Statistik bersifat objektif.
3. Statistik bersifat universal, artinya dapat digunakan hampir pada semua bidang penelitian. Hadi, 2000
Azwar 2000 menyatakan bahwa pengolahan data penelitian yang sudahdiperoleh dimaksudkan sebagai suatu cara mengorganisasikan data
sedemikian rupa sehingga dapat dibaca readable dan dapat ditafsirkan interpretabel.
a. Uji Asumsi Sebelum uji analisis data dilakukan terlebih dahulu uji asumsi yaitu
normalitas dan homogenitas. Uji normalitas sebaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam variabel yang diteliti berdistribusi normal atau
tidak. Hal ini berarti bahwa uji normalitas diperlukan untuk menjawab pertanyaan apakah syarat sampel yang representatif terpenuhi atau tidak,
sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasi pada populasi Hadi, 2000. Uji normalitas sebaran ini menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov test
yang dikatakan normal jika p 0,05.
Universitas Sumatera Utara
Penggunaan uji Kolmogorov-Smirnov ini dikarenakan teknik ini dapat digunakan untuk semua ukuran sampel. Uji homogenitas dilakukan untuk
mengetahui apakah subjek yang digunakan dalam penelitian ini homogen atau tidak, uji homogenitas menggunakan Levene’s Test. Pendekatan
Levene menggunakan mean sebagai ukuran tendensi sentral, oleh karena itu lebih peka terhadap ketidaknormalan data. Penghitungan uji normalitas
dan uji homogenitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS version 17.0 For Windows.
b. Analisa Data Uji yang digunakan adalah uji beda dua nilai yaitu menggunakan
Independent-Sampel T Test. Independent-Sampel T Test digunakan untuk
menguji signifikansi beda rata-rata dua kelompok
BAB IV ANALISA DATA