B. Letak Geografis
Kecamatan Donggo di Kabupaten Bima propinsi Nusa Tenggara Barat,
terletak diujung timur pulau Sumbawa tepatnya pada posisis 0-477,50 M di atas permukaan laut dan berada pada 117’40’-119’10 Bujur Timur dan 70’30 Lintang
Selatan. Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
3
1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Soromandi
2. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Mada Pangga
3. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Bolo
4. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Dompu
Luas wilayah Kabupaten Bima adalah 4.596,90 Km2. Secara umum topografi Kabupaten Bima berbukit-bukit setiap wilayahnya mempunyai topografi
yang cukup bervariasi dari datar hingga bergunung-gunung. Di Kecamatan Donggo Kabupaten Bima beriklim tropis dengan musim hujan yang relatif pendek
yakni dari bulan desember sampai maret. Di Kabupaten Bima sarana transportasi dan komunikasi sangat memadai.
Sehingga kita dapat mudah mengunjungi Kecamatan Donggo, Bima-Nusa Tenggara Barat NTB dengan melalui jalur darat, laut dan udara.
C. Kondisi Masyarakat dan Budayanya
Di sebuah dusun yang terletak di Desa Palama Kecamatan Donngo
keadaan masyarakatnya masih primitif atau terbelakang, mereka masih mempercayai hal-hal mistik dan masih mempertahankan sistem adat mereka
3
Ibid
ketika ada acara besar seperti acara pernikahan, mereka masih menggunakan ritual adat yang berlaku disana sebagai syarat saat dilakukannya prosesi acara besar
tersebut.
4
Mereka tidak boleh meninggalkan adat yang selama ini telah tertanam sejak zaman nenek moyangnya. Karena apabila ia tidak menggunakan adat
tersebut dan menghilangkannya, maka mereka dianggap tidak menghormati dan menghargai nenek moyangnya terdahulu yang telah mempertahankan adat atau
tradisi itu dengan mempersatukan mereka dalam ikatan persaudaraan satu dengan yang lainnya. Alasan yang lain yaitu dengan melestariakan dan mempertahankan
adatnya, mereka meyakini bahwa akan selalu mendapatkan rahmat dari Allah SWT.
5
Karena dengan adat tersebut mereka membentuk suatu perkumpulan kemudian bersatu untuk mempererat jalinan silahturahmi dan saling tolong
menolong antara satu dan yang lainnya. Masyaratkat disana sangat mempercayai hal-hal mistik sehingga pola pikir mereka tidak ada yang berkembang walaupun
zaman semakin modern, mereka banyak mempercayai paranormal sehingga apabila mereka terkena penyakit mereka membawanya ke para normal untuk
menyembuhkannya dan jarang sekali mereka membawanya kerumah sakit untuk menyembuhkan penyakitnya.
Disamping karena faktor ekonomi yang menyebabkan mereka tidak berobat kedokter, akan tetapi ada hal lain yang lebih besar yaitu akibat
kepercayaan marafu yang dulu pernah ada didesa tersebut masih menyatu dan
4
Ibid
5
Husen, Wawancara Pribadi, Bima, 17 September 2009
mempengaruhi sehingga mereka sangat mempercayai paranormal dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Mereka kurang mempercayai ilmu-ilmu kedokteran. Karena masyarakat disana apabila terkena penyakit mereka langsung berfikir bahwa mereka telah
terkena ilmu hitam yang dikirim oleh orang yang tidak menyukainya. Walaupun masyarakat disana masih mempercayai hal-hal mistik dan
paranormal akan tetapi mereka menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan. Sehingga kepercayaan marafu animisme yang dulu pernah ada dapat digeser sedikit demi
sedikit dengan ajaran agama yang begitu kental yang terdapat disana. Masyarakat disana masih terbelakang akan tetapi mereka menjunjung
tinggi rasa persaudaraan dan kekompakan yang mereka jalin anatara satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat terlihat jelas ketika mereka mengadakan upacara besar
seperti pernikahan. Semua masyarakat disana bersatu saling membantu baik dari segi materil ataupun moril sampai acara pernikahan tersebut selesai. Kebudayaan
yang terdapat di desa Palama Kecamatan Donggo sangat menjunjung tinggi nilai keagamaannya khususnya agama Islam. Karena di Kecamatan Donggo mayoritas
beragama Islam.
6
Disini dapat terlihat ketika tiba datangnya bulan suci ramadhan semua warga masyarakat baik orang tua, remaja perempuan atau laki-laki serta orang
dewasa berbondong-bondong ke sungai untuk membersihkan diri mereka dari segala gangguan mahluk halus dan perbuatan buruk yang disengaja atau tidak,
dengan maksud menghayutkan semua gangguan mahluk halus dan perbuatan
6
Ibrahim, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3 April 2010
buruk yang tidak disengaja atau disengaja agar hanyut dengan derasnya air sungai yang mengalir.
Hal yang lain tentang kebudayaan dapat dilihat dari segi ritual adat yang terdapat disana, masyarakat disana sangat menjunjung tinggi nilai-nilai
keagamaannya seperti harus bisa membaca Al-Qur’an yang baik dan benar ketika mereka akan menikah.
D. Kondisi Ekonomi