dengan prosesi peminangan menurut adat Bima jelas berbeda. Baik dari alat ataupun sarana pendukung yang dijadikan sebagai ritual adat dalam prosesi
peminangan.
B. Alasan Masyarakat di Kecamatan Donggo Masih Mempertahankan
Tradisi Peminangan.
Alasan masyarakat Bima masih mempertahankan tradisi peminangan ini karena menurut masyarakat di desa Palama Kecamatan Donggo sudah menjadi
tradisi dan kewajiban sebelum melakukan acara pernikahan. Dalam prosesi peminangan menurut adat Bima ini memiliki syarat wajib yang tidak boleh
dilupakan dan ditinggalkan ketika prosesi peminangan tersebut dilaksanakan. Sehingga tradisi ini tidak boleh dilupakan dan ditinggalkan karena sebagai bentuk
penghormatan kepada nenek moyang yang telah melestarikan dan mempertahankan adat tersebut.
16
Ritual ini wajib dilaksanakan oleh masyarakat di Bima karena sudah menjadi tradisi sejak zaman nenek moyangnya dan tradisi ini sudah turun temurun
dari zaman dahulu hingga sekarang. Alasan masyarakat Bima khususnya yang berada di desa Palama Kecamatan Donggo masih menggunakan adat Bima dalam
prosesi peminangannya yaitu karena semata-mata sebagai suatu perkumpulan antara warganya dan saling tolong-menolong antara sesamanya dengan adanya
perkumpulan ini dapat memperkokoh persaudaraan dan menyambung silahturahmi.
16
Husen, Tokoh Agama, Wawancara Pribadi, Bima, 17 September 2009
Jadi selama proses acara peminangan ini satu dan yang lainnya saling menghargai dan menghormati serta tolong menolong. Maksud dipertahankannya
ritual tradisi peminangan ini yaitu untuk menghormati para leluhur atau nenek moyangnya yang telah mempertahankan adat Bima ini sejak Zaman dahulu dan
mempererat tali silahturahmi antara warganya. Karena selama jalannya prosesi peminangan ini berlangsung semua warganya ikut membantu baik dalam materil
maupun moril dengan adanya ritual ini masyarakat di sana meyakini akan mendapat rahmat dari Allah SWT karena semua yang dilakukan tidak
menyimpang dari apa yang diajarkannya.
17
Masyarakat Bima khususnya di Desa Palama Kecamatan Donggo rasa persaudaraannya sangat erat terlebih dalam masalah agama, di Desa Palama ini
khusunya dalam masalah ajaran agama sangat kental sekali. Di Desa ini sejak kecil baik wanita ataupun pria sudah diajarkan belajar membaca Al-Qur’an. Di
sana warganya harus bisa mengaji. Hal ini dapat terlihat ketika mereka akan menikah maka dia harus bisa
membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Apabila tidak bisa membaca Al- Qur’an dengan baik dan benar maka acara pernikahannya ditunda sampai mereka
bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar dan ada tim khusus yang mengajari kedua calon mempelai ini apabila salah satunya tidak bisa membaca Al-
Qur’an. Maksud dan tujuan hal ini dilakukan agar kedua calon mempelai ini
dapat menjalankan rumah tangganya sesuai syariat Islam dan khususnya bagi
17
Ibid
calon mempelai pria agar bisa menjadi pemimpin yang baik bagi keluarganya dan dapat membimbing istri dan anak-anaknya ke jalan yang benar sesuai syariat
Islam menuju jalan ke surga.
18
Dalam acara perkumpulan saat dilaksanakannya prosesi peminagan itu menurut masyarakat disana akan mendapat rahmat dari Allah Swt karena antara
satu dan yang lainnya saling tolong-menolong dalam kebaikan serta saling menhormati antara orang tua, pemuka agama tokoh masyarakat dan pemuda-
pemudinya karena semua berkumpul menyaksikan acara ritual tesebut. Dengan adanya kebersamaan ini maka masyarakat disana meyakini
akan mendapatkan rahmatnya dan apabila masyarakatnya tidak menyatu atau tidak ada kebersamaannya maka akan mendapat azab dari Allah SWT.
Akan tetapi disamping kentalnya ajaran agama yang terdapat di sana, ternyata kepercayaan marafu animisme yang ada pada zaman dahulu masih
sedikit mempengaruhi pola hidup masyarakat di sana hal ini dapat dilihat ketika mengadakan prosesi pernikahan mereka harus membawa ketiga bentuk syarat
wajib kapur sirih, daun sirih dan buah pinang yang diyakini sebagai alat untuk mengusir roh halus yang akan menganggu calon pengantin dan ketiga alat ini pun
dipercaya oleh masyarakat disana sebagai obat untuk menyembuhkan orang yang kesurupan dan untuk mengusir mahluk halus yang terdapat dalam tubuh
manusia.
19
18
Ibid
19
Ma ati, Wawancara Pribadi, Bima, 12 Maret 2010
Inilah yang menjadi alasan mengapa tradisi peminangan adat Bima masih dilaksanakan selain untuk menghormati nenek moyangnya yang telah
mempertahankan adat Bima sejak zaman dahulu dan masyarakat disana pun ingin selalu mendapat rahmat dari Allah SWT atas kebersamaannya dan tolong-
menolong dengan sesamanya dan juga dalam hal ini mereka meyakini ketiga alat tersebut dapat melindungi mereka dari gangguan mahluk halus.
C. Prosesi Peminangan Menurut Adat Bima dalam Prespektif Islam