mengikuti dan menyaksikan langsung prosesi peminangan menurut adat Bima.
7. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat subjek yang menjadi tujuan utama dalam penelitian, yaitu yang menjadi informan atau narasumber adalah tokoh agama,
serta warga yang dituakan yang memiliki pengetahuan luas dan mengetahui segala aspek budaya yang terdapat didaerahnya dan selalu berkomunikasi serta
menjadi panutan masyarakat.
8. Tehnik Analisa Data
Bahan yang telah diperoleh, lalu diuraikan dan dihubungkan sedemikian rupa sehingga agar menjadi sistematis dalam menjawab permasalahan yang telah
dirumuskan. Karena penelitian ini bersifat kualitatif yaitu analisis dari suatu pernyataan dan dikembangkan sejalan dengan penelitian ini. Analisa data tidak
menunggu penelitian selesai dilakukan, akan tetapi analisa dilakukan dimulai dari penetapan masalah, pengumpulan data, dan setelah terkumpulnya data yang
diperoleh.
9. Tehnik Penulisan
Tehnik penulisan skripsi ini menggunakan buku pedoman penulisan skripsi Fakultas Syaria’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Cet Ke-1
tahun 2007.
E. Review Studi Terdahulu
Penulis melakukan review terdahulu sebelum menentukan judul proposal. Dalam review skripsi terdahulu, penulis meringkas skripsi yang ada kaitannya
dengan peminangan. Diantaranya yaitu: Prosesi Ritual Perkawinan Adat Jawa dilihat dari Sudut Pandang Islam,
oleh: Anugrah Sejati 101044222178. Skripsi ini menjelaskan tentang proses perkawinan adat Jawa. Di dalam
skripsi ini dijelaskan juga tentang proses peminangan, dalam proses peminangan adat jawa ini dinamakan dengan istilah ngebunebun esuk, anjejawah sonten.
Lamaran dapat dilakukan sendiri oleh orang tua laki-laki secara lisan hal ini dianggap kurang tepat maka pihak lelaki menulis surat lamaran, setelah surat
selesai dibuat kemudian dicarikan petugas yang menjadi duta, biasanya dipilih dari kalangan keluarga sendiri paman untuk mengantarkan surat lamaran
tersebut. Beberapa hari kemudian setelah melakukan perundingan dengan keluarga yang dihadiri nenek atau kakek si gadis, maka orang tua si gadis menulis
surat jawaban. Tinjauan Hukum Perkawinan Adat Masyarakat Kampung Naga di Tasik
Malaya Menurut Keperdataan Islam, oleh: Marzuki 101044222197. Skripsi ini menjelaskan perkawinan adat masyarakat Tasik. Di dalam
skripsi ini pun menjelaskan tentang peminangan walaupun tidak sepenuhnya. Dalam adat ini ada istilah “neundeun” bahasa sunda, sedangkan dalam bahasa
Indonesia itu adalah “menaruh” dan omong adalah “cakap””bicara”, jadi neundeun omong artinya titip ucap atau dengan kata lain pesan, dengan