Perubahan bersih NAB=PBI-PD+NCG-CGD NAB
t
=NAB
t-1
+perubahan bersih NAB instrument-instrumen pasar uang dan pasar modal lainnya. Undang-
Undang Pasar Modal Pasal 28 ayat 1 mengenai saham reksadana terbuka yang berbentuk perseroan diterbitkan tanpa nilai tersebut dan
dijual dengan harga yang sesuai dengan NAB-nya, dimana NAB yang pertama kali ditentukkan sebesar Rp.1000,- per unit. Nab per unit
selalu diumumkan secara terbuka setiap hari. Cara penghitungan NAB:
Dimana: NAB
t
= NAB pada periode t NAB
t-1
= NAB pada 1 periode sebelum t Perubahan bersih NAB dapat dihitung dengan rumus:
Dimana: PBI = Penghasilan bersih investasi
PD = Penghasilan deviden NCG
= Net Capital Gain CGD
= Capital Gain Distribution
9. Risk Adjust Performance
Investor umumnya akan melihat return sebagai ukuran utama kinerja suatu portofolio. Risiko terkadang tidak menjadi pertimbangan.
Seperti yang telah diketahui, salah satu risiko reksadana adalah fluktuasi nilai unit penyertaan NABUP. Khususnya pada reksadana yang
mempunyai portofolio investasi pada efek ekuitas. Hal ini juga perlu disadari adalah beriringnya laba dan risiko. Makin besar return yang
dicapai, makin besar pula risiko yang diambil. Perhitungan tingkat hasil dan risiko masing-masing jenis reksadana
memberikan informasi mengenai perspektif kinerja reksadana, tetapi tidak memberikan
pengukuran tunggal
singel measurement
yang mengkobinasikan tingkat hasil dengan risiko. Perbedaan tingkat hasil
differential return yang terjadi sebenarnya didapat karena adanya
perbedaan dalam menanggung risiko differential risk, karena itu dalam mengevaluasi
dan merengkingkan
kinerja reksadana
diperlukan pengukuran yang dapat mengkombinasikan tingkat hasil dengan risiko, hal
ini dapat dilakukan dengan menggunakan risk adjusted performance. Berdasarkan risk adjusted Performance, ada 3 langkah utama yang
dilakukan, yaitu: 1.
Menghitung return per unit risk berdasarkan Sharpe Ratio dan Treynor Ratio.
2. Menghitung differential return berdasarkan Jensen Measure.
3. Melakukan evaluasi dan merangking penilaian kinerja reksadana.
Menghitung return per unit risk berdasarkan Sharpe Ratio dan Treynor Ratio.
p p
E r rf
S σ
− =
a. Metode Sharpe Excess Return To Varibiality Measure
Pengukuran yang dilakukan oleh William F. Sharpe ini lebih menekankan pada rasio varibilitas dari portofolio, metode ini lebih
dikenal sebagai rasio Sharpe. Hal ini diilustrasikan melalui persamaan:
Keterangan: S
= Sharpe ratio terhadap portofolio tertentu. E
rp
= Rata-rata expected return yang terjadi pada portofolio Rf = tingkat bebas risiko yang dimiliki oleh portofolio
σ
P
= Standar deviasi dari return portofolio Risiko ini melakukan pengukuran terhadap risk premium dari
portofolio relatif terhadap total risiko dari portofolio, dimana risk premium adalah excess return yang dibutuhkan oleh investor dalam
menilai risiko. b.
Metode Treynor Excess Return To Beta Perhitungan dengan metode ini lebih menekankan kepada
tingkat volatilitas portofolio. Secara umum dapat dinyatakan bahwa metode treynor merupakan hasil dari realisasi return portofolio
dikurangi dengan tingkat bebas risiko yang dimilikinya kemudian hasil dari pengurangan tersebut dibagi dengan volatilitas return yang
p
Er T =
f p
r
β
− dinotasikan dalam beta dari portofolio. Pernyataan tersebut dapat
dijadikan persamaan matematis, dengan formula:
Keterangan: T
= Treynor Rasio Er
p
= Rata-rata expected return yan terjadi pada portofolio Rf
= Tingkat bebas risiko yang dimiliki oleh portofolio. = Beta portofolio
Perhitungan yang dilakukan dengan metode treynor adalah untuk mengukur risiko premium dari portofolio, dimana risiko
premium tersebut adalah selisih antara return portofolio dengan tingkat bebas risiko yang dimiliki oleh portofolio. Risiko premium ini
berhubungan dengan systematic risk yang diasumsikan terdapat dalam portofolio.
c. Metode Jensen Differential Return Measure
Sama halnya dengan metode traynor, jensen menggunakan faktor beta dalam mengukur kinerja investasi suatu portofolio yang
didasarkan atas pengembangan Capital Asset Pricing Model CAPM yang di kenalkan oleh jensen pada tahun 1968. Secara matematis
differential return measure dinyatakan sebagai berikut:
= R
p
– R
f
- R
m
-R
f
Keterangan: = Nilai Jensen atau perpotongan persamaan regresi
portofolio dengan sumbu y R
p
= Rata-rata return portofolio selama jangka waktu pengukuran
R
f
= Rata-rata risk free rate asset selama jangka waktu pengukuran
= Slope regresi garis lurus portofolio R
m
= Rata-rata return pasar selam jangka waktu pengukuran Jensen menggunakan rumus ini untuk menilai kinerja investasi
yang didasarkan atas seberapa besar manajer investasi mampu memberikan laba diatas laba pasar.
D. Penelitian Terdahulu