4.2.3 Analisis Regresi
Berdasarkan hasil pengujian asumsi klasik disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang Best
Linear Unbiased Estimator  BLUE dan layak untuk dilakukan analisis statistik selanjutnya, yaitu melakukan pengujian hipotesis.
4.2.3.1  Persamaan Regresi Tabel 4.6
Hasil Analisis Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant .689
.199 3.455
.001 Economic Value Added
2.824E-14 .000
.058 .434
.666 Market Value Added
1.345E-14 .000
.208 1.567
.121 Board Independent
-.005 .005
-.114 -1.090
.279 a. Dependent Variable: Return Saham
Sumber : Data yang diolah penulis, 2013
Berdasarkan tabel diatas, didapatlah persamaan regresi sebagai berikut : Return_Saham = 0,689 + 2,824E-14 EVA + 1,345E-14 MVA – 0,005 BI
Keterangan :
Universitas Sumatera Utara
1 Konstanta sebesar 0,689  menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel
independen EVA, MVA, dan Board Independent maka tingkat return saham sebesar 0,689.
2 �1 sebesar 2,824E-14  menunjukkan bahwa setiap penambahan economic
value added  sebesar 1 akan diikuti oleh kenaikan return  saham  sebesar 2,824E-14 dengan asumsi variabel lain tetap.
3 �2 sebesar 1,345E-14 menunjukkan bahwa setiap penambahan market value
addedsebesar 1 akan diikuti oleh kenaikanreturn saham sebesar 1,345E-14 dengan asumsi variabel lain tetap.
4 �3 sebesar  -0,005    menunjukkan bahwa setiap penambahan board
independent  sebesar 1 akan diikuti oleh penurunan return  saham sebesar 0,005 dengan asumsi variabel lain tetap.
4.2.3.2 Analisis Koefisien Determinasi
Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien
korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan mendekati 1. Koefisien determinasi R square menunjukkan seberapa besar variabel independen
menjelaskan variabel dependennya. Nilai  R square  adalah nol sampai dengan satu. Apabila nilai R square  semakin mendekati satu, maka  variabel-variabel independen
memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
Universitas Sumatera Utara
dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R square maka kemampuan variabel- variabel independen untuk menjelaskan variasi variabel dependen semakin terbatas.
Nilai  R square  memiliki kelemahan yaitu nilai R square  akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel independen meskipun variabel independen tersebut tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, digunakan nilai adjustedR square untuk mengevaluasi mana model regresi terbaik.
Tabel 4.7 Model Summary
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .264
a
.070 .037
.74324 a. Predictors: Constant, Board Independent, Market Value Added, Economic Value
Added b. Dependent Variable: Return Saham
Dari hasil uji dapat dilihat nilai koefisien r sebesar 0,264  yang berarti bahwa ada korelasi atau hubungan antara return saham RS dengan variabel independennya
EVA,  MVA, dan Board  Independent lemah. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada diatas 0,5 dan mendekati 1. Angka adjusted R Square  atau
koefisien determinasi adalah 0,037. Hal ini berarti 3,7 variasi atau perubahan dalam return  saham dapat dijelaskan oleh EVA,MVA,  dan  Board Independentsedangkan
sisanya  96,3 dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
Universitas Sumatera Utara
persamaan. Standar Error of Estimate  SEE adalah 0,74324, yang mana semakin kecil SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel
dependen.
4.2.4 Pengujian Hipotesis 4.2.4.1 Uji Statistik t