EVA dapat digunakan sebagai perhitungan insentif bagi karyawan terutama pada divisi yang memberikan nilai EVA lebih, sehingga dapat
dikatakan bahwa EVA merupakan tolak ukur yang tepat untuk memperhatikan kepuasan karyawan, pelanggan, dan investor.Untuk melihat
apakah perusahaan berhasil dalam menciptakan EVA atau tidak dapat ditentukan dengan melihat nilai akhir EVA yang dihasilkan
perusahaan.Apabila hasil perhitungan nilai EVA positif, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan memperoleh nilai tambah selama periode
tersebut. Jika nilai EVAsama dengan nol, dapat disimpulkan bahwa perusahaan berada pada kondisi impas selama periode tersebut. Dan apabila
nilai EVA kurang dari nol, dapat disimpulkan bahwa perusahaan gagal menghasilkan nilai tambah dalam periode tersebut, atau dengan kata lain
penurunan nilai kekayaan pemegang saham.
2.1.2.2 Manfaat EVA
Manfaat dari penerapan EVA antara lain Utama, 1997: 12 : 1.
Dapat digunakan sebagai penilai kinerja perusahaan yang berfokus pada penciptaan nilai value creation.
2. Dapat meningkatkan kesadaran manajer bahwa tugas mereka adalah
untuk memaksimumkan nilai perusahaan serta nilai pemegang saham. 3.
Dapat membuat para manajer berfikir dan juga bertindak seperti halnya pemegang saham yaitu memilih investasi yang memaksimumkan tingkat
pengembalian dan meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan dapat dimaksimumkan.
4. EVA membuat para manajer agar memfokuskan perhatian pada kegiatan
yang menciptakan nilai dan memungkinkan mereka untuk mengevaluasi kinerja berdasarkan kriteria maksimum nilai perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
5. EVA menyebabkan perusahan untuk lebih memperhatikan struktur
modalnya. 6.
Dapat digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan atau proyek yang memberikan pengembalian lebih tinggi, daripada biaya modalnya.
2.1.2.3 Kelebihan dan Kelemahan Economic Value Added EVA
Kelebihan dari EVA yang diungkapkan oleh Mirza 1997 : 1.
EVA memfokuskan penilaian pada nilai tambah dengan memperhitungkan beban biaya modal sebagai risiko investasi.
2. EVA dapat diterapkan secara mandiri tanpa memerlukan data
pembanding dari perusahaan lain maupun standar industri sebagaimana konsep analisis rasio keuangan.
3. Konsep EVA sebagai pengukur kinerja perusahaan memperhatikan
harapan penyedia dana secara adil dimana derajat keadilannya dinyatakan dengan ukuran tertimbang weighted struktur modal yang
ada dan berpedoman pada nilai pasar bukan pada nilai buku.
4. Penerapan konsep EVA yang praktis merupakan salah satu bahan
pertimbangan bagi pebisnis untuk mengambil keputusan dan kebijaksanaan permodalan.
5. EVA dapat digunakan sebagai tolak ukur pemberian bonus pada
karyawan. 6.
Konsep EVA mempengaruhi keputusan organisasi untuk keluar dari unit usaha yang mempunyai negatif value added.
Melihat berbagai kelebihan EVA, ternyata juga mempunyai kelemahan-kelemahan yang diungkapkan Mirza 1997sebagai berikut:
1. EVA hanya mengukur hasil akhir result, konsep ini tidak megukur
aktivitas penentu seperti loyalitas dan referensi konsumen tidak diperhatikan.
2. EVA terlalu bertumpu pada keyakinan bahwa investor mengandalkan
pendekatan fundamental dalam mengkaji dan mengambil keputusan untuk menjual atau membeli saham tertentu.
3. Konsep ini sangat tergantung pada transparansi internal dalam
perhitungan EVA secara akurat.
Walaupun terdapat kelemahan, EVA tetap berguna untuk dijadikan acuan. Mengingat EVA memberikan pertimbangan atas harapan investor
terhadap investasi mereka. Pengambilan dari suatu investasi baru akan
Universitas Sumatera Utara
berarti apabila besarnya pengembalian tersebut melebihi biaya modal yang dikeluarkan untuk mewujudkan investasi tersebut.
2.1.2.4 Strategi Meningkatkan EVA