Tabel 4.9 Hasil Uji – F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
3.572 3
1.191 2.156
.099
a
Residual 47.507
86 .552
Total 51.080
89 a. Predictors: Constant, Board Independent, Market Value Added, Economic Value Added
b. Dependent Variable: Return Saham
Dari uji ANOVA atau F test, diperoleh F
hitung
sebesar  2,156dengan tingkat signifikansi 0,099, sedangkan F
tabel
sebesar 2,71  dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa economic value added,  market
value added,  dan  board independent  secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap  return  saham karena F
hitung
lebih kecil daripada F
tabel
2,156 2,71 dan signifikansi penelitian lebih besar dari 0,05 0,099 0,05.
4.3  Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil pengujian secara simultan diketahui bahwa EVA, MVA, dan Board Independentmemiliki tidak pengaruh terhadap return saham pada tingkat kepercayaan
95. Hal ini ditunjukkan oleh nilai F hitung sebesar 2,156  lebih kecil dari F tabel sebesar 2,71. Nilai Adjusted R Square  sebesar 0,037. Hal ini berarti bahwa 3,7
variasi atau perubahan dalam return saham dapat dijelaskan oleh variasi EVA, MVA, dan  Board Independent  sedangkan sisanya sebesar 96,3   dijelaskan oleh sebab –
Universitas Sumatera Utara
sebab lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil penelitian ini sejalan dengan Marshal 2009 dan
Hasiholan 2011 bahwa secara simultan rasio profitabilitas, EVA, dan MVA tidak berpengaruh terhadap return saham.
1. Pengaruh Economic Value Added terhadap Return Saham
Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa EVA tidak  berpengaruh signifikan  terhadap  return  saham karena nilai signifikansinya lebih besar  dari 0,05
0,666 0,05, maka EVA secara individual tidak mempengaruhi return saham.. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Marshal 2009,
Ferawati 2010 dan Jhonatan 2011 yang menarik kesimpulan bahwa EVA secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, diperoleh bahwa  EVA perusahaan jauh lebih banyak yang bernilai positif yang menunjukkan telah terjadi
proses nilai tambah pada perusahaan, karena perusahaan mampu menghasilkan tingkat pengembalian yang melebihi tingkat biaya modal. Bila disesuaikan dengan
teori yang mengatakan perusahaan yang memiliki nilai EVA tinggi akan lebih menarik bagi investor karena dapat dinilai bahwa perusahaan itu  juga semakin tinggi.
Semakin banyak investor yang tertarik untuk membeli saham suatu perusahaan tersebut maka harga saham dari perusahaan tersebut akan cenderung naik.
Universitas Sumatera Utara
2. Pengaruh Market Value Added terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa MVA tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return  saham karena nilai
signifikansinya lebih besar dari 0,05 0,121  0,05, maka secara parsial MVA tidak berpengaruh tehadap return  saham. Koefisien regresi MVA sebesar  1.345E-
14menunjukkan bahwa setiap penambahan market value added  sebesar 1 akan diikuti oleh kenaikan return  saham sebesar 1.345E-14dengan asumsi variabel lain
tetap. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh Mochammad Mochtasom 2009 bahwa secara parsial Market Value Added MVA tidak memiliki
pengaruh terhadap return saham.
3. Pengaruh Board Independent terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa Board Independenttidak  mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return  saham
karena nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 0,279 0,05, maka secara parsial MVA  tidak  berpengaruh tehadap return  saham.Koefisien regresi Board
Independentsebesar    -0,005  menunjukkan bahwa setiap penambahan board independent  sebesar 1 akan diikuti oleh penurunanreturn  saham sebesar 0,005
dengan asumsi variabel lain tetap.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1  Kesimpulan
Setelah melakukan analisis dan pengujian hipotesis tentang pengaruh Economic Value Added EVA, Market Value Added MVA, dan Board Independent terhadap
kinerja keuangan yang diukur dengan return saham pada 31 perusahaan  manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2009-2011, maka dapat
disimpulkan : 1.  EVA  tidak  mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return  saham, yang
artinya EVA tidak mempunyai pengaruh yang besar terhadap nilai return  saham. Perusahaan yang memiliki nilai EVA positif,  memperoleh nilai tambah selama
periode tersebut yang sekaligus berarti memiliki kinerja yang baik dan sebaliknya perusahaan yang memiliki nilai EVA negatif, maka kinerja keuangan perusahaan
tersebut dikatakan kurang bagus karena laba yang diperoleh tidak memenuhi harapan penyandang dana, sehingga tidak terjadi penambahan nilai ekonomis pada
perusahaan. 2. Secara parsial, MVA tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham,
yang artinya MVA tidak mempunyai pengaruh yang besar terhadap nilai return saham. Perusahaan yang memiliki nilai MVA positif berarti pihak manajemen
telah mampu meningkatkan kekayaan perusahaan dan kekayaan para pemegang
Universitas Sumatera Utara