40
nyaman bias menyebabkan pengguna merasa tidak tertekan, gelisah, dan merasa mendapatkan kebebasan beraktifitas diruangan Sukesi, 2009.
Berdasarkan uraian diatas, disimpulkan bahwa kenyamanan merupakan hal yang sangat penting,karena dengan terciptanya rasa nyaman terhadap
lingkungan sekitarnya ketikaberada di suatu tempat, maka secara tidak langsung akan lebih memberikan dampak yang positif bagi individu
tersebut.
2.4.4 Perabot dan Perlengkapan
Perabot perpustakaan merupakan sarana pendukung atau perlengkapan perpustakaan yang digunakan dalam proses pelayanan pemakai perpustakaan dan
merupakan kelengkapan yang harus ada untuk terselenggaranya perpustakaan. Dalam buku Pedoman Umum Perlengkapan Perpustakaan Umum 1992,
4 Perabot perpustakaan adalah: “barang-barang yang berfungsi sebagai wadah atau wahana penunjang
fungsi perpustakaan seperti meja, kursi, rak buku, papan peragaan dan lain sebagainya. Sedangkan perlengkapan perpustakaan adalah barang -
barang yang merupakan perlengkapan dan suatu komponen atau kegiatan perpustakaan misalnya mesin ketik, komputer, layar proyektor dan
sebagainya” Menurut Siregar 2011,96 menyatakan bahwa
“perabotan adalah segala peralatan dan perabotan yang digunakan oleh perpustakaan dan pengguna dalam
melakukan kegiatan perpustakaan”.
Berdasarkan definisi diatas dapat diketahui bahwa perabot dan perlengkapan perpustakaan merupakan kompenen yang penti ng dalam kelancaran
kegiatan perpustakaan, baik juga menyangkut dengan kenyamanan pengguna.
2.4.5 Penataan Tata Ruang
41
Ruangan yang tertata rapi dan buku –buku yang juga tertata akan membuat
suatu perpustakaan memberikan nuansa nyaman sehingga pemustaka tertarik untuk membaca buku dan betah berada di perpustakaan. Prinsip-prinsip penataan
ruangan perpustakaan menurut Lasa 2007, 202
1. Untuk pelaksanaan tugas yang memerlukan konsentrasi hendaknya
ditempatkan di ruangan terpisah atau di tempat yang aman dari gangguan hal ini bertujuan agar tidak mengganggu konsentrasi dalam
melaksanakan pekerjaan.
2. Bagian yang bersifat pelayanan umum hendaknya ditempatkan di
lokasi yang strategis. 3.
Penempatan perabot seperti meja, kursi, rak buku, lemari, dan lainnya hendaknya disusun dalam bentuk garis lurus. Tujuannya agar segala
kegiatan pemustaka lebih mudah dikontrol oleh pustakawan. Selain itu juga akan membuat ruangan lebih indah, teratur dan tidak sempit.
4. Jarak antara satu perabot dengan perabot lainnya dibuat agak
lebar.Jarak perabot diatur agar pustakawan maupun pemustaka bisa leluasa untuk berjalan.
5. Bagian-bagian yang mempunyai tugas yang sama, hampir sama, atau
merupakan kelanjutan, hendaknya ditempatkan di lokasi yang berdekatan
6. Bagian yang menangani pekerjaan yang bersifat berantakan seperti
pengolahan, pengetikan atau penjilidan hendaknya ditempatkan di tempat yang tidak tampak oleh khalayak umum. Bertujuan agar
pemustaka tidak terganggu oleh suasana yang berantakan
7. Apabila memungkinkan, semua petugas dalam suatu unitruangan
hendaknya duduk menghadap ke arah yang sama dan pimpinan duduk di belakang.
42
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai
pengelolaan manajemen koleksi dan tata ruang. Penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah
individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan Cresswell, 2010.
Bentuk penelitian yang digunakan adalah studi kasus.Studi kasus adalah strategi penelitian dimana didalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu
program, peristiwa, aktivitas, proses dan kelompok individu Stake yang dikutip oleh Cresswell, 2010.