23 Larutan untuk kurva kalibrasi magnesium dibuat dengan memipet 1,0;
2,0; 3,0; 4,0; dan 5,0 ml larutan baku 10 µ gml, masing-masing dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dan dicukupkan hingga garis tanda dengan akua
demineralisata larutan ini mengandung 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1,0 µ gml dan diukur absorbansinya pada panjang gelombang 285,2 nm dengan nyala udara-
asetilen.
3.5.6 Penetapan Kadar Mineral dalam Sampel 3.5.6.1 Penetapan Kadar Kalium
Larutan sampel selada air segar hasil destruksi sebanyak 0,2 ml dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dan dicukupkan dengan akua
demineralisata hingga garis tanda. Larutan sampel selada air rebus hasil destruksi sebanyak 0,5 ml
dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dan dicukupkan dengan akua demineralisata hingga garis tanda.
Diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 766,5 nm dengan nyala udara-asetilen dan
dilakukan 6 kali pengulangan. Nilai absorbansi yang diperoleh harus berada dalam rentang kurva kalibrasi larutan baku kalium. Konsentrasi kalium dalam
sampel ditentukan berdasarkan persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi.
3.5.6.2 Penetapan Kadar Kalsium
Larutan sampel selada air segar hasil destruksi sebanyak 1 ml dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dan dicukupkan dengan akua demineralisata hingga
garis tanda.
Universitas Sumatera Utara
24 Larutan sampel selada air rebus hasil destruksi sebanyak 1 ml dimasukkan
ke dalam labu tentukur 50 ml dan dicukupkan dengan akua demineralisata hingga garis tanda.
Diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 422,7 nm dengan nyala udara-asetilen dan
dilakukan 6 kali pengulangan. Nilai absorbansi yang diperoleh harus berada dalam rentang kurva kalibrasi larutan baku kalsium. Konsentrasi kalsium dalam
sampel ditentukan berdasarkan persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi. 3.5.6.3 Penetapan Kadar Natrium
Larutan sampel selada air segar hasil destruksi sebanyak 1 ml dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dan dicukupkan dengan akua demineralisata hingga
garis tanda. Larutan sampel selada air rebus hasil destruksi sebanyak 1 ml dimasukkan
ke dalam labu tentukur 50 ml dan dicukupkan dengan akua demineralisata hingga garis tanda.
Diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 589,0 nm dengan nyala udara-asetilen dan
dilakukan 6 kali pengulangan. Nilai absorbansi yang diperoleh harus berada dalam rentang kurva kalibrasi larutan baku natrium. Konsentrasi natrium dalam
sampel ditentukan berdasarkan persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi.
3.5.6.4 Penetapan Kadar Magnesium
Larutan sampel selada air segar hasil destruksi sebanyak 0,5 ml dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dan dicukupkan dengan akua
demineralisata hingga garis tanda.
Universitas Sumatera Utara
25 Larutan sampel selada air rebus hasil destruksi sebanyak 0,5 ml
dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dan dicukupkan dengan akua demineralisata hingga garis tanda.
Diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 285,2 nm dengan nyala udara-asetilen dan
dilakukan 6 kali pengulangan. Nilai absorbansi yang diperoleh harus berada dalam rentang kurva kalibrasi larutan baku magnesium. Konsentrasi magnesium
dalam sampel ditentukan berdasarkan persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi.
3.5.6.5 Perhitungan Kadar Mineral dalam Sampel