Hasil Pengukuran Packet Loss Analisis Packet Loss pada Trafik Rendah

48 sedang, nilai delay lebih kecil dibanding nilai delay pada trafik rendah dan nilai delay membesar kembali pada trafik tinggi. Hal ini disebabkan karena pengiriman data pada jaringan ATM bersifat tunneling paket-paket pada jaringan ATM akan melewati satu jalur saja, tidak ada pemilihan rute. Hal ini menyebabkan kesibukan di jalur yang sama, sehingga semakin besar trafik semakin besar nilai delay. Sedangkan ketika dikonfigurasikan dengan MPLS, jalur tunnel yang dibuat MPLS dapat bervariasi sehingga membuat nilai delay lebih bervariasi tergantung pemilihan jalur MPLS tersebut. Gambar 4.8 Grafik Delay pada Seluruh Trafik

4.4.3 Hasil Pengukuran Packet Loss

Setelah dilakukan proses simulasi video streaming di jaringan ATM tanpa MPLS dan ATM dengan MPLS menggunakan trafik rendah, trafik sedang dan trafik tinggi sebanyak lima kali, maka diperoleh nilai delay yang ditunjukkan pada Tabel 4.3. Analisis packet loss dijelaskan pada subbab selanjutnya. Tabel 4.3. Nilai Packet Loss pada Proses Simulasi Konfigurasi Percobaan Rata- rata I II III IV V Trafik Rendah Tanpa MPLS 1.39 2.99 0.11 1.2 0.07 1.152 Dengan MPLS 0.0536 0.066 0.033 0.023 0.156 0.066 10 20 30 40 50 60 70 80 Rendah Sedang Tinggi Tanpa MPLS Dengan MPLS Universitas Sumatera Utara 49 Tabel 4.3. Lanjutan Konfigurasi Percobaan Rata- rata I II III IV V Trafik Sedang Tanpa MPLS 2.5 2.3 5.64 4.71 4.8 3.99 Dengan MPLS 0.037 0.038 0.038 0.03 0.054 0.039 Trafik Tinggi Tanpa MPLS 6.41 5.84 5.19 6.84 4.28 5.712 Dengan MPLS 0.019 0.021 0.017 0.013 0.01 0.016

4.4.1 Analisis Packet Loss pada Trafik Rendah

Berdasarkan Tabel 4.2, pada trafik sedang dapat dilihat nilai packet loss jaringan ATM dengan MPLS lebih baik daripada jaringan ATM tanpa MPLS. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata pada jaringan ATM dengan MPLS yaitu 0.066 sedangkan nilai rata-rata pada jaringan ATM tanpa MPLS 1.152 . Dengan menggunakan MPLS pada jaringan ATM dengan trafik rendah, nilai packet loss jaringan ATM mengecil hingga 94.24 . Berdasarkan standarisasi yang dikeluarkan oleh TIPHON pada Tabel 2.1, nilai packet loss pada trafik rendah di jaringan ATM tanpa dan dengan MPLS menunjukkan kategori sangat bagus dikarenakan seluruh hasil percobaan memiliki nilai packet loss di bawah 3 . Hal ini mengindikasikan simulasi berjalan dengan baik. Pada Gambar 4.10 menunjukkan bahwa nilai packet loss jaringan ATM dengan MPLS lebih baik dibandingkan jaringan ATM tanpa MPLS. Pada Gambar 4.10 juga menunjukkan bahwa nilai packet loss pada trafik sedang di jaringan ATM dengan MPLS stabil berbeda dengan jaringan ATM tanpa MPLS tidak stabil. Terlihat bahwa packet loss pada jaringan ATM tanpa MPLS mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu dari percobaan pertama dengan nilai 1.39 menjadi 2.99 di percobaan kedua. Namun pada percobaan berikutnya nilai packet loss kembali turun secara signifikan melebih nilai packet loss pada Universitas Sumatera Utara 50 percobaan pertama. Ketidakstabilan tersebut berdampak pada kinerja jaringan yang dibentuk. Namun, harus disertai dengan delay yang lebih cepat juga untuk mengirimkan paket-paket informasi. Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi peristiwa tersebut, diantaranya adalah memori yang overload di setiap perangkat ATM. Gambar 4.9 Grafik Packet Loss pada Trafik Rendah

4.4.2 Analisis Packet Loss pada Trafik Sedang