Analisis Throughput pada Trafik Tinggi Analisis Throughput diseluruh Trafik Hasil Pengukuran Delay

43 Pada Gambar 4.2 menunjukkan nilai throughput pada trafik sedang di jaringan ATM tanpa MPLS dan jaringan ATM dengan MPLS sama-sama stabil. Di seluruh percobaan, nilai throughput jaringan ATM dengan MPLS lebih baik dibandingkan jaringan ATM tanpa MPLS.

4.2.3 Analisis Throughput pada Trafik Tinggi

Berdasarkan Tabel 4.1, pada trafik sedang dapat dilihat nilai throughput jaringan ATM dengan MPLS lebih baik daripada jaringan ATM tanpa MPLS. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata pada jaringan ATM dengan MPLS yaitu 0.1614 Mbps sedangkan nilai rata-rata pada jaringan ATM tanpa MPLS 0.2144 Mbps. Dengan menggunakan MPLS pada jaringan ATM dengan trafik tinggi, nilai throughput jaringan ATM membesar hingga 32.83 . Pada Gambar 4.3 menunjukkan nilai throughput pada trafik tinggi di jaringan ATM dengan MPLS dan jaringan ATM dengan MPLS stabil. Di seluruh percobaan, nilai throughput jaringan ATM dengan MPLS lebih baik dibandingkan jaringan ATM tanpa MPLS. Gambar 4.3 Grafik Throughput pada Trafik Tinggi

4.2.4 Analisis Throughput diseluruh Trafik

Nilai throughput di jaringan ATM tanpa dan dengan MPLS diseluruh trafik dapat dilihat pada Gambar 4.4. Diseluruh jenis trafik, nilai throughput pada jaringan dengan MPLS lebih baik dibanding jaringan tanpa MPLS. Besarnya nilai 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 1 2 3 4 5 Tanpa MPLS Dengan MPLS Universitas Sumatera Utara 44 trafik pada jaringan ATM tanpa MPLS sangat mempengaruhi besarnya nilai throughput. Semakin tinggi trafik maka semakin rendah nilai throughput. Sedangkan pada jaringan ATM dengan MPLS, besarnya nilai trafik tidak mempengaruhi nilai MPLS. Hal ini disebabkan karena pengiriman data pada jaringan ATM bersifat tunneling paket-paket pada jaringan ATM akan melewati satu jalur saja, tidak ada pemilihan rute. Sedangkan ketika dikonfigurasikan dengan MPLS, jalur tunnel yang dibuat MPLS dapat bervariasi membuat nilai throughput yang lebih bervariasi dibandingkan tanpa MPLS. Gambar 4.4 Grafik Throughput pada Seluruh Trafik

4.3.2 Hasil Pengukuran Delay

Setelah dilakukan proses simulasi jaringan dengan layanan video streaming pada trafik rendah, trafik sedang dan trafik tinggi sebanyak lima kali percobaan maka diperoleh nilai delay yang ditunjukkan pada Tabel 4.2. Berdasarkan standarisasi yang dikeluarkan oleh TIPHON mengenai parameter delay yang dapat dilihat pada Tabel 2.3, dapat dilihat bahwa nilai delay di seluruh percobaan menunjukkan kategori sangat bagus. Hal ini dikarenakan seluruh hasil percobaan memiliki nilai delay di bawah 150 ms. Hal ini mengindikasikan simulasi berjalan dengan baik. Analisis delay dijelaskan pada sub bab 4.3.1, 4.3.2, 4.3.3, dan 4.3.4. 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 Rendah Sedang Tinggi Tanpa MPLS Dengan MPLS Universitas Sumatera Utara 45 Tabel 4.2 Nilai Delay pada Proses Simulasi Jaringan Konfigurasi Percobaan ms Rata- rata ms I II III IV V Trafik Rendah Tanpa MPLS 47.399 53.255 50.565 53.600 52.757 51.515 Dengan MPLS 50.281 47.766 48.011 46.579 45.432 47.614 Trafik Sedang Tanpa MPLS 57.292 60.490 58.914 58.729 61.324 59.350 Dengan MPLS 43.295 44.804 44.902 44.876 45.662 44.708 Trafik Tinggi Tanpa MPLS 67.329 67.127 66.784 67.619 65.816 66.935 Dengan MPLS 49.383 49.838 49.636 53.672 53.376 51.181

4.3.1 Analisis Delay pada Trafik Rendah