Bank Central Asia Deskripsi Obyek Penelitian

59

4.1.7 Bank Syari’ah Bukopin BSB

PT. Bank Syari’ah Bukopin dahulu bernama PT. Bank Persyarikatan Indonesia didirikan berdasarkan Akta No.102 tertanggal 29 Juli 1990 dengan nama PT. Bank Swansarindo Internasional yang dibuat dihadapan Notaris Dr. Widjojo Wilami, SH., di Samarinda. Anggaran Dasar Bank ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusannya No.C2- 5618.HT.01.01TH.90 tertanggal 11 September 1990 dan selanjutnya telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Samarinda dengan No.W13.26.HT.01.01-67 tertanggal 9 Oktober 1990. PT. Bank Swansarindo Internasional merupakan hasil peleburan 2 dua Bank Pasar, yaitu PT. Bank Pasar Gunung Sindoro di Samarinda dan PT. Bank Pasar Gunung Kendeng di Surakarta. Persetujuan izin usaha dan peningkatan status menjadi Bank Umum telah diperoleh berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1659KMK.0131990 tertanggal 31 Desember 1990. Anggaran Dasar Bank beberapa kali telah mengalami perubahan.

5.1.8 Bank Central Asia

Syari’ah BCAS PT. Bank BCA Syari’ah didirikan dengan nama PT. Utama International Bank berdasarkan akta No. 91 tanggal 21 Mei 1991 dari Notaris Buniarti Tjandra S.H akta tersebut telah di sahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C2- 60 3446.HT.01.01.TH.91 tanggal 30 juli 1991. Melalui akta perubahan no. 98 tanggal 22 mei 1996 dan dibuat dihadapan Notaris Buniarti Tjandra S.H, Telah dilakukan perubahan nama PT. Utama International Bank menjadi PT. Bank UIB. Akta perubahan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C2-1497.HT.01.04.97 berdasarkan berita Negara No.61 tanggal 1 agustus 1997. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain dengan Akta Notaris Pudji Redjeki Irawati S.H, No. 40 tanggal 11 Juni 2006 mengenai perubahan Anggaran Dasar berdasarkan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan No.AHU-42366.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 17 juli 2008. Berdasarkan Akta Akuisisi No. 72 Tanggal 12 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Dr. Irawan Soerodo S.H, M.Si, telah dilakukan akuisisi oleh PT. Bank BCA Tbk. atas 42.500 lembar saham Bank UIB atau setara dengan kepemilikan 100. Komposisi kepemilikan Bank setelah akuisisi telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain melalui Akta Jual Beli Saham No.74 Tanggal 12 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Dr. Irawan Soerodo S.H, M.Si, Akta Pernyataan Keputusan diluar Rapat Perseroan Terbatas PT. Bank UIB No. 49 yang dibuat dihadapan Notaris Pudji Redjeki Irawati S.H, Tanggal 16 Desember 2009 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No.AHU-01929.AH.01.02 tanggal 14 Januari 61 2010. Perubahan komposisi kepemilikan bank ini dilaporkan oleh bank kepada Bank Indonesia melalui surat No.223DIRUIBXII2009 tanggal 31 Desember 2009. Perubahan nama dan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syari’ah dari PT. Bank UIB menjadi PT. Bank BCA Syari’ah didasarkan pada Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB PT. Bank UIB, Sesuai dengan Akta Notaris Pudji Redjeki Irawati S.H, No. 49 tanggal 16 Desember 2009. Berdasarkan Salinan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.1213KEP.GBIDpG2010 tanggal 2 Maret 2010, Bank memperoleh izin perubahan kegiatan usaha Bank Umum Konvensional menjadi bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syari’ah. Selama 60 enam puluh hari setelah keputusan tersebut, Bank wajib melaksanakan kegiatan usaha berdas arkan prinsip syari’ah dan selambat- lambatnya 360 tiga ratus enam puluh hari setelah keputusan, Bank wajib menyelesaikan seluruh kredit dan kewajiban debitur atau nasabah dari kegiatan konvensional. Bank mulai beroperasi sebagai Bank Umum Syari’ah pada tanggal 5 April 2010.

4.2 Hasil Penelitian