Perkembangan Cadangan Devisa Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Cadangan Devisa Dan Suku Bunga Sbi Terhadap Jumlah Uang Beredar Di Indonesia

Nur Khoiriyah Daulay : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Cadangan Devisa Dan Suku Bunga Sbi Terhadap Jumlah Uang Beredar Di Indonesia, 2008. USU Repository © 2009

4.4. Perkembangan Cadangan Devisa

Cadangan devisa merupakan posisi bersih aktiva luar negeri pemerintah dan bank-bank devisa yang harus dipelihara untuk keperluan transaksi internasional. Pada akhir Mei tahun 2000, sesuai dengan kesempatan dalam Letter of Credit Loc tanggal 20 Januari 2000, Bank Indonesia mulai mengumumkan angka cadangan devisa yang menggunakan konsep Internasional Reserves and Foreign Currency Liquidity IRFCL, menggantikan konsep lama yaitu Gross Foreign Assets GFA. Sejak saat itu, terjadi perubahan jumlah cadangan devisa Indonesia. Menurut Miranda, cadangan devisa susut karena perubahan sistem pencatatan diawal tahun 2000, dari Gross Foreign Assets GFA ke Internasional Reserves and Foreign Currency Liquidity IRFCL, karena bertambah susut atau berkurang sangat rentan jika digunakan sebagian untuk memutuskan hubungan dengan IMF dengan membayar lunas utang ke lembaga tersebut. Sedangkan menurut situs Bapekki Badan Pengkajian Ekonomi, Keuangan dan kerja sama Internasional, besar susutnya adalah US 3 Miliar setara Rp. 30 Triliun, dari US 27 Miliar menjadi US 24 Miliar. Tabel 4.3 Cadangan Devisa Indonesia 1999-2002 dalam juta US. Akhir periode Gross Foreign Asset GFA IRFCL 1999 27,305.0 24,352.1 2000 n.a 29,393.7 2001 n.a 28,015.1 2002 Januari n.a 27,771.3 Februari n.a 27,937.0 Maret n.a 28,003.5 April n.a 28,151.1 Mei n.a 28,756.2 Sumber: www.fiskal.depkeu.go.id Nur Khoiriyah Daulay : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Cadangan Devisa Dan Suku Bunga Sbi Terhadap Jumlah Uang Beredar Di Indonesia, 2008. USU Repository © 2009 Pada minggu keempat Desember 2002, cadangan devisa Indonesia meningkat US 801 juta menjadi US 31,57 Miliar. Peningkatan ini terutama berasal dari penerimaan hasil privatisasi dan migas. Sedangkan rekening pemerintah bersih di Bank Indonesia naik sebesar Rp. 4,27 Triliun menjadi Rp. 168,52 triliun. Kenaikan ini terutama berasal dari penerimaan hasil privatisasi, pajak dan hasil migas. Berdasarkan data Bank Indonesia, sampai dengan 15 November 2005, jumlah cadangan devisa US 32,36 miliar. Jumlah tersebut turun tipis US 34 juta dari kondisi pekan sebelumnya sebesar US 32,70. Dengan kondisi ini, berarti posisi cadangan devisa sudah lima pekan berturut-turut bertahan pada level US 32 miliar. Memasuki pekan kedua September, cadangan devisa menjadi US 30,244 miliar. Bank Indonesia mengumumkan bahwa pada minggu kedua September 2005, cadangan devisa negara berkurang US 91 juta. Posisi cadangan devisa pada pekan pertama September 2005 tercatat US 31,15 miliar, turun US 25,5 juta dari posisi pekan sebelumnya US 31,18 miliar. Pembayaran utang memberikan kontribusi paling besar bagi penurunan cadangan devisa. Cadangan devisa meningkat pada akhir Agustus 2006, berdasarkan data Bank Indonesia per 31 Agustus, naik dari level US 41,12 miliar ke level US 41,99 miliar naik US 0,86 miliar. Tercapainya stabilitas nilai tukar selama Agustus 2006 terutama ditopang oleh membaiknya indikator makroekonomi. Perkembangan positif tersebut telah menjadi pendorong masuknya aliran dana Nur Khoiriyah Daulay : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Cadangan Devisa Dan Suku Bunga Sbi Terhadap Jumlah Uang Beredar Di Indonesia, 2008. USU Repository © 2009 asing ke pasar keuangan domestik. Dengan perkembangan yang positif ini cadangan devisa meningkat pada bulan ini.

4.5. Perkembangan Suku bunga SBI