Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

Nur Khoiriyah Daulay : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Cadangan Devisa Dan Suku Bunga Sbi Terhadap Jumlah Uang Beredar Di Indonesia, 2008. USU Repository © 2009 Berdasarkan hasil model estimasi regresi disimpulkan bahwa F-hitung F-tabel 583,90 6,11, dengan demikian H a diterima. Artinya secara bersama- sama variabel Pengeluaran pemerintah X, Cadangan devisa X dan Suku bunga SBI X berpengaruh nyata signifikan terhadap Jumlah uang beredar Y pada tingkat kepercayaan 99 = 1.

4.6.4 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

1. Multikolinearitas adalah suatu kondisi dimana terdapat variabel independen diantara satu dengan lainnya. Dalam penelitian ini tidak terdapat multikolinearitas diantara variabel- variabel independen. Hal ini dapat terlihat dari setiap koefisien masing-masing variabel sesuai dengan hipotesa yang telah ditentukan. Dari model analisis: Log Y = + 1 logX 1 + 2 logX 2 + 3 logX 3 + µ....................1 R 2 = 0,990949 Maka dilakukan pengujian diantara masing-masing variabel independen, hal ini untuk melihat apakah ada hubungan antara masing-masing variabel independen. Multikolinearitas a. Pengeluaran Pemerintah X 1 = f X 2 ,X 3 1 logX 1 = 2 logX 2 + 3 logX 3 + µ....................2 Nur Khoiriyah Daulay : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Cadangan Devisa Dan Suku Bunga Sbi Terhadap Jumlah Uang Beredar Di Indonesia, 2008. USU Repository © 2009 Maka didapatkan R 2 =0,96, artinya variabel Cadangan devisa X 2 dan Suku bunga SBI X 3 mampu memberi penjelasan sebesar 96 terhadap variabel Pengeluaran pemerintah X 1 . Dari hasil R 2 persamaan 2 ini maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas diantara variabel-variabel independen, karena R 2 persamaan 2 lebih kecil dari R 2 model analisis persamaan 1. b. Cadangan Devisa X 2 = f X 1 ,X 3 2 logX 2 = 1 logX 1 + 3 logX 3 + µ....................3 Maka didapatkan R 2 =0,96, artinya variabel Pengeluaran pemerintah X 1 dan Suku bunga SBI X 3 mampu memberi penjelasan sebesar 96 terhadap variabel Cadangan devisa X 2 . Dari hasil R 2 persamaan 3 ini maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas diantara variabel-variabel independen, karena R 2 persamaan 3 lebih kecil dari R 2 model analisis persamaan 1. c. Suku Bunga SBI X 3 = f X 1 ,X 2 3 logX 3 = 1 logX 1 + 2 logX 2 + µ....................4 Maka didapatkan R 2 =0,10, artinya variabel Pengeluaran pemerintah X 2 dan Cadangan devisa X 3 mampu memberi penjelasan sebesar 10 terhadap variabel Suku bunga SBI X 3 . Nur Khoiriyah Daulay : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Cadangan Devisa Dan Suku Bunga Sbi Terhadap Jumlah Uang Beredar Di Indonesia, 2008. USU Repository © 2009 Dari hasil R 2 persamaan 4 ini maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas diantara variabel-variabel independen, karena R 2 persamaan 4 lebih kecil dari R 2 model analisis persamaan 1. 2. Uji Durbin Watson Uji D-W Autokorelasi serial correlation a. Hipotesa H : = 0, artinya tidak ada autokorelasi H a : ≠ 0, artinya ada autokorelasi b. K = 3 dan n = 20 = 1 du = 1,41 4-du = 2,59 dl = 0,77 4-dl = 3,23 c. Kriteria H diterima apabila du DW 4-du H a diterima apabila - DW dl - DW 4- dl d. Kesimpulan Berdasarkan hasil regresi dapat diperoleh bahwa D-W = 1,49, berada pada posisi du D-W 4-du. Ini berarti tidak terdapat serial korelasi pada tingkat kepercayaan 99 = 1. Nur Khoiriyah Daulay : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Cadangan Devisa Dan Suku Bunga Sbi Terhadap Jumlah Uang Beredar Di Indonesia, 2008. USU Repository © 2009 O 0,77 1,41 2 2,59 3,23 0 Gambar: 4.5 Uji Durbin-Watson BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh pengeluaran pemerintah, cadangan devisa dan suku bunga SBI terhadap jumlah uang beredar di indonesia, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel pengeluaran pemerintah X 1 , cadangan devisa X 2 , dan tingkat suku bunga SBI X 3 ternyata berpengaruh signifikan terhadap jumlah uang beredar. 2. Koefisien variabel pengeluaran pemerintah X 1 , ternyata berpengaruh positif terhadap jumlah uang beredar. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi X 1 yaitu sebesar 0,311. Artinya, setiap terjadi kenaikan Autokorelasi + Autokorelasi - inconclusive H diterima