Nur Khoiriyah Daulay : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Cadangan Devisa Dan Suku Bunga Sbi Terhadap Jumlah Uang Beredar Di Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seluruh aspek kehidupan dalam peradaban modern saat ini tidak terlepas dan ditopang sepenuhnya oleh uang. Tidak ada satu peradaban di dunia ini yang
tidak mengenal dan menggunakan uang. Kalaupun ada, maka perekonomian dalam peradaban tersebut pasti stagnan dan tidak berkembang.
Dilihat dari sejarah perkembangan uang, pertama sekali uang dikembangkan sebagai alat pembayaran dan fungsi ini merupakan fungsi pokok
dari uang. Pada awalnya masyarakat hanya mengenal uang yang terdiri dari uang kertas dan uang logam, yang sering juga disebut dengan uang kartal. Pada
perkembangannya, pembayaran dalam transaksi ekonomi dapat dilakukan dalam bentuk non-tunai, khususnya setelah dimulainya evolusi perbankan pada abad ke-
18 Henri, 2006: 1. Dewasa ini dalam sistem pembayaran dikenal uang giral yakni uang yang
berada dalam rekening giro di bank. Sejalan dengan perkembangan industri perbankan, sekarang ini disamping uang giral terdapat pula uang kuasi.
Sebagai lembaga keuangan, peranan perbankan dalam perekonomian suatu negara sangat besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan
berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa bank. Oleh karena itu, kita
Nur Khoiriyah Daulay : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Cadangan Devisa Dan Suku Bunga Sbi Terhadap Jumlah Uang Beredar Di Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
tidak dapat lepas dari dunia perbankan jika hendak menjalankan aktivitas keuangan baik perorangan maupun lembaga sosial atau perusahaan. Begitu
pentingnya dunia perbankan, sehingga ada anggapan yang menyatakan bahwa bank merupakan urat nadi dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara.
Kegiatan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari kegiatan pembayaran uang. Lalu lintas pembayaran uang berarti menyangkut jumlah uang
beredar. Jumlah uang beredar dapat memperlihatkan kondisi perekonomian suatu negara. Sering dikatakan bahwa jumlah uang beredar yang terlalu banyak akan
menimbulkan inflasi. Untuk ini disadari perlunya pengelolaan pengedaran uang dan adanya suatu lembaga khusus yang menanganinya, umumnya dilakukan oleh
Bank Sentral atau untuk Indonesia Bank Indonesia yang menurut undang-undang keberadaannya adalah independen.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah melalui kebijakan moneter untuk menstabilkan jumlah uang beredar. Idealnya, jumlah uang yang tercipta
atau tersedia harus seimbang dengan jumlah uang yang dibutuhkan atau diminta masyarakat sehingga tidak terdapat kelebihan atau kekurangan jumlah uang yang
beredar. Pengendalian jumlah uang beredar pada hakekatnya merupakan salah satu bagian dari kerangka kebijakan moneter yang dilaksanakan oleh otoritas
moneter. Pengendalian jumlah uang beredar pada umumnya ditujukan untuk menjaga kestabilan nilai uang dan mendorong kegiatan ekonomi.
Pembangunan ekonomi di Indonesia tidak lepas dari keterlibatan sektor moneter dan perbankan. Sebagai salah satu unsur penting, sektor moneter dan
perbankan sering dianggap mampu untuk memecahkan berbagai masalah
Nur Khoiriyah Daulay : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Cadangan Devisa Dan Suku Bunga Sbi Terhadap Jumlah Uang Beredar Di Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
ekonomi. Masyarakat secara positif masih memiliki pemahaman bahwa kebijakan pemerintah atas sektor moneter dan perbankan memiliki kekuatan yang lebih dari
apa yang secara efektif dapat tercapai melalui instrumen tersebut, akibatnya timbullah anggapan sektor moneter dan sektor perbankan mempunyai fungsi yang
mampu memberikan pelayanan bagi berlangsungnya sektor riil; kegiatan investasi; kegiatan produksi; kegiatan distribusi; maupun konsumsi.
Sangat beralasan, tentang upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk memacu pertumbuhan ekonomi, dengan cara merangsang pertumbuhan sektor riil.
Dengan demikian secara elastik dapat digambarkan adanya pertumbuhan sektor riil yang memacu peningkatan belanja pengeluaran pemerintah akan turut pula
memacu meningkatnya jumlah uang beredar. Pada umumnya pemerintah memiliki dua kebijakan yang terkait yaitu,
kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Salah satu unsur yang menjadi sangat penting adalah campur tangan pemerintah agar stabilitas perekonomian nasional
tetap terjaga, antara lain dengan mengedalikan belanja pengeluaran. Upaya pengendalian tersebut secara langsung akan menunjukkan kenaikan pendapatan
nasional. Sebagai contoh jika pemerintah akan menaikkan belanja pegawai, maka tentu saja harus melihat dari kemampuan “membayar” yang terkait dengan pundi
pendapatan nasional saat itu anggaran belanja pemerintah lebih banyak dibiayai dari hutang luar negeri. Sedangkan cadangan devisa yang merupakan stok mata
uang asing justru lebih banyak digunakan untuk transaksi pembayaran internasional dan kewajiban-kewajiban pemerintah.
Nur Khoiriyah Daulay : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Cadangan Devisa Dan Suku Bunga Sbi Terhadap Jumlah Uang Beredar Di Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
Melihat kenyataan tersebut di atas, maka posisi cadangan devisa menjadi ukuran kredibilitas pemerintah suatu negara critical dalam hal pengelolaan
ekonomi negara. Seandainya cadangan devisa menipis, maka dikhawatirkan pada jangka pendek akan menurunkan kemampuan pemerintah untuk melunasi
kewajiban hutang luar negerinya, lebih jauh dampak politik akan menimbulkan ketidak-percayaan masyarakat dan pelaku ekonomi bisnis karena akan
menimbulkan ketidakpastian nilai tukar mata uang rupiah terhadap hard currencies dan memancing kebijakan tidak populer pemerintah yaitu menetapkan
devaluasi. Operasi moneter untuk menopang rupiah terus menggerogoti cadangan
devisa Indonesia. Berdasarkan data Bank Indonesia BI, cadangan devisa Indonesia pada minggu kedua September 2005 tercatat US 30.244 miliar. Angka
tersebut berarti turun US 91 juta dibandingkan posisi pada minggu pertama september sebesar US 31.154 miliar.
Cadangan devisa Indonesia tahun 2006 diperkirakan bakal terus tergerus untuk mengimpor BBM. Pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara RAPBN 2006 memperkirakan cadangan devisa hanya US 27.07 miliar atau turun US 3.814 miliar dibandingkan perkiraan realisasi tahun
2005 sebesar US 30.721 miliar. Kebijakan moneter adalah tindakan pemerintah Bank Sentral untuk
mempengaruhi situasi makro ekonomi yang dilaksanakan melalui pasar uang. Secara khusus, kebijakan moneter dapat diartikan sebagai tindakan makro
pemerintah Bank Sentral dengan cara mempengaruhi proses penciptaan uang.
Nur Khoiriyah Daulay : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Cadangan Devisa Dan Suku Bunga Sbi Terhadap Jumlah Uang Beredar Di Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
Proses penciptaan uang ini dapat mempengaruhi jumlah uang beredar. Dengan mempengaruhi jumlah uang beredar pemerintah dapat mempengaruhi tingkat suku
bunga yang berlaku di pasar uang. Dan melalui tingkat suku bunga pemerintah dapat mempengaruhi pengeluaran investasi I, dan selanjutnya permintaan
agregat AD, dan pada akhirnya tingkat harga P, dan output Azhar, 2003: 5. Sesuai dengan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, Bank
Indonesia merupakan otoritas moneter yang mempunyai tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, antara lain dengan mengendalikan jumlah uang
beredar Hendri, 2006: 3. Bank Indonesia mengendalikan jumlah uang beredar dengan menggunakan piranti moneter melalui pendekatan kuantitatif secara tidak
langsung yaitu operasi pasar terbuka, penentuan tingkat diskonto dan penetapan cadangan wajib minimum Mulia, 1998: 24.
Pada dasarnya dengan operasi pasar terbuka, Bank Indonesia menerbitkan Sertifikat Bank Indonesia SBI untuk menyedot kelebihan jumlah
uang beredar jika kondisi moneter dinilai terlalu ekspansif atau terlalu panas. Tingkat diskonto, yaitu tingkat diskonto yang terbentuk dari hasil lelang SBI.
Tingkat diskonto yang tinggi memberikan sinyal bahwa kebijakan uang ketat ditempuh Bank Indonesia dalam upaya menurunkan jumlah uang beredar. Apabila
tingkat suku bunga SBI naik maka bank-bank umum akan menaikkan suku bunga deposito guna memperoleh likuiditas dari masyarakat dalam jumlah besar, karena
tingkat suku bunga yang tinggi maka masyarakat cenderung untuk mengalokasikan dana yang dimiliki dalam bentuk deposito. Dengan demikian
jumlah uang beredar dimasyarakat akan mengalami penurunan.
Nur Khoiriyah Daulay : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Cadangan Devisa Dan Suku Bunga Sbi Terhadap Jumlah Uang Beredar Di Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, maka penulis mencoba untuk membahas lebih lanjut mengenai hubungan diantara variabel-
variabel tersebut dengan mengangkat judul “Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Cadangan Devisa dan Suku Bunga SBI Terhadap Jumlah Uang
Beredar di Indonesia”.
1.2 Perumusan Masalah