Test of godness fit uji kesesuaian 1. koefisien determinasi R Uji Penyimpangan Asumsi Klasik 1. Multikolinearity

Nur Khoiriyah Daulay : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Cadangan Devisa Dan Suku Bunga Sbi Terhadap Jumlah Uang Beredar Di Indonesia, 2008. USU Repository © 2009 = intercept 1 , 2 , 3 = koefisien regresi X 1 = Pengeluaran pemerintah Milyar Rupiah X 2 = Cadangan devisa Juta USD X 3 = Suku Bunga SBI = Term of error Secara otomatis, maka bentuk hipotesisnya sebagai berikut: 1 X Y ∂ ∂ 0, artinya jika terjadi kenaikan pada X 1 Pengeluaran pemerintah, maka Y Jumlah Uang Beredar mengalami kenaikan, cateris paribus. 2 X Y ∂ ∂ 0, artinya jika terjadi kenaikan pada X 2 Cadangan devisa, maka Y Jumlah Uang Beredar akan mengalami kenaikan, cateris paribus. 3 X Y ∂ ∂ 0, artinya jika terjadi kenaikan pada X 3 Suku Bunga SBI, maka Y Jumlah Uang Beredar akan mengalami kenaikan, cateris paribus.

3.5 Test of godness fit uji kesesuaian 1. koefisien determinasi R

2 Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel- variabel independen secara bersama-sama mampu memberi penjelasan terhadap variabel dependen. Nilai R 2 berkisar antara 0 sampai 1 0R 2 1. Nur Khoiriyah Daulay : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Cadangan Devisa Dan Suku Bunga Sbi Terhadap Jumlah Uang Beredar Di Indonesia, 2008. USU Repository © 2009

2. Uji F- Statistik

Uji F-statistik adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh koefisien regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Nilai F-hitung dapat diperoleh dengan rumus: F = k n R k R − − − 1 1 2 2 Keterangan: R 2 = Koefisisen determinasi K = Jumlah variabel independen ditambah intercept dari suatu model persamaan n = Jumlah sampel Hipotesis yang digunakan: H : 1 : 2: 3 = 0 Artinya variabel independen secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. H a : 1 : 2: 3 ≠ 0 Artinya variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

3. Uji t- Statistik

Uji t-statistik merupakan pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independen lainnya konstan. Nur Khoiriyah Daulay : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Cadangan Devisa Dan Suku Bunga Sbi Terhadap Jumlah Uang Beredar Di Indonesia, 2008. USU Repository © 2009 Nilai t-hitung dapat diperoleh dengan rumus: t = Sbi b bi − Keterangan: bi = Koefisien regresi dari variabel independen yang diuji b = Nilai hipotesis nol Sbi = simpanan baku dari variabel independen yang diuji Hipotesis yang digunakan: H : b i = 0 artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. H a : b i ≠ 0 artinya variabel independen secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel independen. Hipotesis ini diterima apabila t-hitung t-tabel

3.6 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik 1. Multikolinearity

Uji multikolinearity digunakan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi variabel independen diantara satu sama lainnya. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearity dapat dilihat dari R-square, F-hitung serta standar error. Keberadaan multikolinearity ditandai dengan adanya standart error yang tidak terhingga, tidak ada satupun t-statistik yang signifikan, terjadi perubahan tanda, dan R 2 sangat tinggi. 2.Serial Correlation Autokorelasi Nur Khoiriyah Daulay : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Cadangan Devisa Dan Suku Bunga Sbi Terhadap Jumlah Uang Beredar Di Indonesia, 2008. USU Repository © 2009 Autokorlasi terjadi bila term of error µ dari periode waktu yang berbeda berkorelasi. Dikatakan bahwa Error term berkorelasi atau mengalami korelasi atau mengalami korelasi serial apabila variabel ei, ej ≠ 0 u ntu k i ≠ j, dalam hal ini dapat dikatakan memiliki masalah autokorelasi. Ada beberapa cara untuk mengetahui keberadaan autokorelasi, yaitu: a. Dengan memplot grafik. b. Dengan Durbin-Watson uji D-W test. D- hitung = t t t e e e 2 2 1 ∑ − ∑ − Dengan hipotesis sebagai berikut: H o : D- W = 0, artinya tidak ada autokorelasi H o : D-W ≠ 0, artinya ada autokorelasi Dengan jumlah sampel tertentu dan jumlah variabel independen tertentu diperoleh nilai kritis dl dan du dalam tabel distribusi Durbin-watson untuk berbagai nilai . 0 dl du 2 4-du 4-dl 0 Autokorelasi + Autokorelasi - inconclusive H diterima Nur Khoiriyah Daulay : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Cadangan Devisa Dan Suku Bunga Sbi Terhadap Jumlah Uang Beredar Di Indonesia, 2008. USU Repository © 2009 Dimana: H o = tidak ada autokorelasi DW dl = tolak H o ada korelasi positif DW 4- dl = tolak H o ada korelasi positif du DW 4-du = terima H o tidak ada korelasi dl ≤ DW ≤ du = pengujian tidak dapat disimpulkan inconclusive 4- du ≤ DW ≤ 4- dl = pengujian tidak dapat disimpulkan inconclusive

3.7 Defenisi Operasional Variabel