Musthafa Khair : Pengawasan Intern Aktiva tetap pada PT. Jasa Raharja Cabang Medan, 2010.
Pertukaran aktiva tetap dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan peralatan baru yang sama penggunannya. Nilai tukar tambah peralatan
lama dikurangkan dari harga peralatan baru, dan sisa yang terhutang dibayar sesuai dengan persyaratan kredit. Jika nilai tukar lebih besar dari
pada nilai buku, maka diperoleh keuntungan. Sebaliknya, jika nilai tukar lebih kecil daripada nilai buku, berarti pertukaran tersebut mendatangkan
kerugian.
E. Pengendalian Intern Perusahaan
Pengendalian intern maupun internal check merupakan prosedur-
prosedur mekanis dalam pemeriksaan ketelitian data-data administrasi. Misalnya mencocokkan penjumlahan horizontal dengan penjumlahan vertikal.
Usaha ini dilakukan untuk memberikan keyakinan kepada manajemen bahwa kebijakan dan prosedur spesifik yang dirancang demi sebuah pencapaian
tujuan dapat dipenuhi. Fungsi pengawasan dapat dilakukan dengan mengukur dan mengevaluasi kinerja dari setiap bagian kepala perusahaan kemudian
mengambil tindakan perbaikan apabila diperlukan. Pengawasan intern merupakan kebijkan dan prosedur spesifik yang
dirancang untuk memberika keyakinan yang memadai bagi manajemen bahwa sasaran dan tujuan perusahaan dapat dipenuhi.
Ikatan Akuntan Indonesia 2002:29 mendefenisikan pengawasan intern sebagai berikut :
Pengawasan intern meliputi organisasi serta semua metode ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam perusahaan untuk melindungi
Musthafa Khair : Pengawasan Intern Aktiva tetap pada PT. Jasa Raharja Cabang Medan, 2010.
harta milik perusahaan, mengecek kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya
kebijakan manjemen yang telah digariskan.
Beberapa tujuan dari pengawasan aktiva tetap adalah :
1. membatasi pengeluaran modal dalam limit yang disetujui sesuai
kebutuhan perusahaan, 2.
meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan aktiva tetap dalam menjalankan aktivitas perusahaan,
3. menetapkan prosedur-prosedur perlindungan dan pemeliharaan fisik suatu
aktiva tetap, 4.
menekankan bahwa aktiva tetap merupakan fasilitas yang penting dalam pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan,
5. mendorong usaha perawatan yang paling sesuai dengan kebutuhan
perusahaan berikut cara yang paling menguntungkan untuk membiayai aktiva tetap.
Pengawasan dalam perusahaan dapat meliputi :
1. Pengawasan administratif
Pengawasan ini dapat dilakukan dengan dua tujuan, yaitu : a.
terkait dan berhubungan dengan masalah sistem dan prosedur penyelenggaraan inventarisasi,
b. teknis atau materi inventarisasi, buku induk barang atau buku lainnya.
2. Pengawasan fisik
Pengawasan fisik dilakukan untuk mengetahui keberadaan sekaligus keadaan fisik suatu aktiva tetap, apakah sudah sesuai dengan catatan
Musthafa Khair : Pengawasan Intern Aktiva tetap pada PT. Jasa Raharja Cabang Medan, 2010.
inventaris atau belum. Pengawasan ini dilakukan dengan mengawasi jumlah maupun kuantitas sekaligus kualitas aktiva tetap yang sebenarnya.
3. Pengawasan penggunaan
Tujuan dari pengawasan ini adalah untuk mengetahui apakah suatu barang atau inventaris sudah benar dalam penggunaannya. Hal ini dilakukan
dengan memperhatikan aspek efisiensi penggunaan. Pengawasan ini penting artinya guna menentukan nilai ekonomis aktiva tetap, seperti
keamanan atau keutuhan, keawetan, maupun pendayagunaan barang- barang yang ada.
Dalam mengawasi suatu aktiva tetap, PT. JASA RAHARJA PUTERA CABANG MEDAN menjalankan berbagai pengawasan baik
pengawasan administratif, fisik maupun penggunaan. Bentuk pengawasan lain diantaranya juga dilakukan dengan cara mengasuransikan aktiva tetap,
termasuk pengawasan dalam hal manajemen kepegawaian dengan menempatkan karyawan yang ahli pada bidangnya supaya tercipta suatu
spesifikasi kerja baik. Pada dasarnya pengawasan intern bertujuan untuk mengamankan
harta benda perusahaan yang dalam hal ini adalah aktiva tetap, memperoleh data akuntansi yang tepat dan dipercaya dapat meningkatkan efisiensi usaha
serta mendorong kepatuhan terhadap kebijaksanaan kepemimpinan.
Musthafa Khair : Pengawasan Intern Aktiva tetap pada PT. Jasa Raharja Cabang Medan, 2010.
BAB III ANALISA DAN EVALUASI
Dalam BAB III ini penulis akan membuat analisa dan evaluasi mengenai
pengawasan intern aktiva tetap yang dilakukan dengan cara membandingkan teori yang diperoleh dari hasil tinjauan penulis ke PT. JASA RAHARJA PUTERA
CABANG MEDAN. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya termasuk data-data
yang dikumpulkan oleh penulis beserta hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan, maka pada bab ini penulis akan mencoba menganalisa dan
mengevaluasi objek penelitian yang dititikberatkan pada penerapan Standar Akuntansi Keuangan.
A. Perolehan Aktiva Tetap