hasil pelaksanaan itu dengan ukuran-ukuran yang dapat diterima pihak-pihak yang mendukung maupun yang tidak mendukung sesuatu rencana”.
32
Berdasarkan pendapat para ahli di atas fungsi dari evaluasi adalah mengetahui kemampuan yang dimiliki, menyusun rencana program ke depan, penyempurnaan
program yang ada, membantu pengambilan keputusan dan pengembangan pada setiap aspek-aspek yang ada.
Dari segi manajemen maka evaluasi bertujuan sebagai berikut: -
Penilaian kemampuan dan pengembangan.
33
- Untuk menyempurnakan program dan untuk memutuskan apakah program
tersebut diteruskan atau dihentikan.
34
- Untuk mengetahui kelemahan, kekurangan, kelebihan maupun kemajuan yang
telah dicapai. Selain itu, hasil dari evaluasi dapat pula digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan langkah-langkah perbaikan dan
sekaligus merencanakan program-program yang akan datang.
35
Tujuan dari evaluasi adalah untuk membantu penyempurnaan program- program dan penyusunan rencana-rencana kedepan berdasarkan kelebihan dan
kekurangan yang telah diketahui sebelumnya.
B. Perpustakaan Sekolah
1. Pengertian Perpustakaan Sekolah
32
Aji dan Sirait, Perencanaan dan Evaluasi, h. 30.
33
Yaslis Ilyas, Kinerja: Teori, Penilaian, dan Penelitian, Jakarta: Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKMUI, 2002, h. 89.
34
Aji dan Sirait, Perencanaan dan Evaluasi, h. 30
35
Sulistia, Hartoyo, dan Pranoto, Manajemen Perpustakaan Sekolah, h. 142.
Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan dinyatakan bahwa:
Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna
memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.
Menurut Sulistyo Basuki, “Perpustakaan merupakan sebuah ruangan,
bagian dari sebuah gedung ataupun gedung tersendiri yang digunakan untuk menyimpan buku serta terbitan lainnya. Bahan-bahan pustaka itu disimpan
menurut tata susunan tertentu untuk kepentingan membaca, bukan untuk dijual dengan tujuan mencari untung”.
36
Menurut Perpustakaan Nasional RI “Perpustakaan juga sebuah unit kerja yang memiliki Sumber Daya Manusia,
ruangan khusus, dan koleksi bahan pustaka sekurang-kurangnya 1000 judul terdiri dari berbagai disiplin ilmu yang sesuai dengan jenis perpustakaan yang
bersangkutan”.
37
Perpustakaan sekolah memiliki pengertian yang lebih spesifik sesuai dengan letaknya, fungsi ataupun tujuannya. Beberapa ahli baik perorangan
maupun lembaga memiliki definisi tersendiri dalam mengartikan Perpustakaan Sekolah.
Menurut Perpustakaan Nasional RI, “Perpustakaan Sekolah adalah perpustakaan yang berada pada lembaga pendidikan sekolah, yang merupakan
bagian integral dari sekolah yang bersangkutan, dan merupakan sumber belajar
36
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: Universitas Terbuka, 1993, h. 5.
37
Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2000 h. 4.
untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan”.
38
Perpustakaan Nasional RI menambahkan bahwa yang termasuk dalam pengertian perpustakaan sekolah adalah Perpustakaan sekolah dasar, Perpustakaan Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Menengah Umum, Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan, Perpustakaan Madrasah Ibtidaiyah, Perpustakaan Madrasah
Tsanawiyah, Perpustakaan Madrasah Aliyah, dan lain-lain sesuai dengan jenjang dan bentuk satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada Peraturan Pemerintah
nomor, 27, 28, dan 29 tahun 1990 serta nomor 72 Tahun 1991. Menurut Soeatminah, “Perpustakaan Sekolah adalah perpustakaan yang
ada di Sekolah sebagai sarana pendidikan untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan prasekolah, pendidikan dasar dan pendidikan menengah”.
39
Menurut Sulistyo Basuki, “Perpustakaan Sekolah merupakan perpustakaan yang tergabung dalam sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang
bersangkutan dengan tujuan membantu sekolah dalam mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya”.
40
Menurut Engking Mudyana dan Royani, “Perpustakaan Sekolah ialah sarana penunjang pendidikan yang bertindak di satu pihak sebagai pelestari ilmu
pengetahuan, dan di lain pihak sebagai bahan pendidikan yang akan diwariskan
38
Ibid.,
39
Soeatminah, Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan, Yogyakarta: Kanisius, 1998, h. 37.
40
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: Gramedia, 1993, h. 50.
kepada generasi yang lebih muda. Secara nyata perpustakaan Sekolah merupakan sarana untuk proses belajar mengajar bagi guru maupun bagi murid”.
41
Menurut Hadari Nawawi, “Perpustakaan Sekolah merupakan alat kelengkapan sekolah yang langsung berhubungan dengan mutu pendidikan dalam
rangka mencapai tujuannya, karena mempengaruhi efisiensi proses belajar mengajar”.
42
Harrod’s Librarian’s Glossary menyatakan bahwa “School Library is an organized collection of books placed in a school for the use of teachers or pupils,
but usually for pupils. It may comprise books of reference and or books for home reading, and be in the care of professional librarian, teacher or teacher
librarian”.
43
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, pengertian perpustakaan sekolah adalah sebuah ruangan, bagian dari sebuah gedung ataupun gedung tersendiri,
sebuah unit kerja, dan juga kumpulan koleksi yang terorganisasi yang ditujukan untuk mendukung kegiatan belajar dan mengajar di sekolah tempat perpustakaan
tersebut berada.
2. Fungsi Perpustakaan Sekolah
41
Engking Mudyana dan Royani, Klasifikasi: Pengantar teoritis dan praktis organisasi bahan pustaka
, h. 1, dikutip langsung oleh Dian Sinaga, Perpustakaan Sekolah Perannya Dalam Proses Belajar-Mengajar
, Jakarta: Kreasi Media Utama, 2005, h. 16.
42
Hadari Nawawi, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas, Jakarta: Haji Masagung: 1989, h. 143.
43
Ray Prytherch, Harrod’s Librarian’s Glossary, London: Gower publishing, 1995 , p. 387
Perpustakaan Sekolah menurut Keputusan menteri P dan K No. 0103 O 1981 tanggal 11 Maret 1981mempunyai fungsi sebagai berikut:
44
a. Pusat kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan seperti
tercantum dalam kurikulum sekolah. b.
Pusat penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa dapat mengembangkan kreativitas dan imajinasinya.
c. Pusat membaca guna menambah ilmu pengetahuan, rekreasi dan mengisi
waktu luang. Menurut M. T. Sumantri, fungsi perpustakan sekolah adalah sebagai
berikut:
45
a. Perpustakaan Sekolah dapat berfungsi sebagai sumber informasi untuk
memperjelas dan memperluas pengetahuan teknologi dan penunjang pembelajaran serta tempat mengadakan penilitian sederhana bagi peserta
didik dan guru.
b. Bagi Guru, perpustakaan Sekolah merupakan tempat mencari sumber
informasi pengetahuan dan rujukan bagi kepentingannya dalam mengajar. c.
Tempat pengembangan minat membaca akan pengetahuan bagi peserta didik secara mandiri.
Berdasarkan pernyataan di atas, perpustakaan sekolah berfungsi sebagai media informasi dan ilmu pengetahuan bagi siswa dan guru, perpustakaan juga
berperan sebagai media pembinaan dan pengembangan kemampuan siswa.
3. Tujuan Perpustakaan Sekolah
Tujuan perpustakaan dapat dibedakan menjadi tujuan khusus dan tujuan umum:
a. Tujuan umum dari perpustakaan sekolah adalah:
46
44
Mudjito, Pembinaan Minat Baca, Jakarta: Universitas Terbuka, 2001, h. 8.
45
M. T. Sumantri, Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, Bandung: Rosda, 2002, h. 3.
46
Mudjito, Pembinaan Minat Baca. h. 8.
Untuk memberikan kelengkapan sarana belajar-mengajar yang berupa bahan tercetak dan bahan terekam untuk mencapai tujuan pendidikan di
Sekolah.
Perpustakaan harus memiliki koleksi dengan cakupan subjek yang lengkap, baik tercetak maupun terekam . Cakupan subjek yang lengkap
dibutuhkan agar pemakai dapat memenuhi segala kebutuhan informasinya pada saat belajar murid atau mengajar guru.
b. Tujuan khusus perpustakaan sekolah adalah:
47
- Meletakkan dasar-dasar untuk belajar mandiri
- Memupuk minat dan bakat pada umumnya dan minat baca pada
khususnya -
Mendidik siswa untuk memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara efektif dan efisien
- Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah atas usaha dan
tanggung jawab -
Mengembangkan penghargaan pada pengalaman imajinatif -
Mengembangkan kemampuan siswa untuk mencari, menemukan, mengolah dan memanfaatkan informasi.
Tujuan khusus dari perpustakaan sekolah adalah mengembangkan kemampuan personal siswa dalam memanfaatkan informasi yang ada dan
pelayanan yang disediakan di Perpustakaan. 4.
Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah Badan Standardisasi Nasional BSN menyatakan bahwa:
48
Standard adalah spesifikasi teknis atas sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun bedasarkan konsensus pihak terkait
dengan memperhatikan syarat-syarat keamanan, keselamatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman,
perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.
47
Ibid,.
48
Nurasih Suwahyono, Standar dan Standarisasi, Media Pustakawan. Vol. 9 No.3 September 2002, h. 7.
ISO pada ISO Guide 2 menyatakan bahwa standard adalah dokumen yang
ditetapkan melalui konsensus dan disahkan oleh badan yang berwenang serta berisikan peraturan, pedoman, karakteristik kegiatan atau hasilnya, untuk
pemakaian umum.
49
Menurut Sulistijarningsih Wibisono Standardisasi dalam Perspektif Ilmu, Industri dan Perdagangan
. BSN, 2000 pengertian konsensus juga perlu dipertegas bahwa yang dimaksud adalah kesepakatan semua pihak
terkait stakeholders yaitu: produsen, konsumen, pemerintah dan pakar.
50
Indonesia sampai saat ini belum memiliki standard resmi mengenai perpustakaan sekolah yang disahkan oleh Badan Standardisasi Nasional. Beberapa
pedoman tercatat telah terbit untuk membantu pihak sekolah atau pustakawan sekolah dalam mengelola perpustakaan akan tetapi terbitan tersebut masih
diterbitkan atas nama perorangan atau suatu lembaga, dan pedoman yang dirumuskan tidak melalui konsensus.
Perpustakaan Nasional RI berdasarkan Keputusan Presiden nomor 50 tahun 1997 adalah lembaga Pemerintah Non Departemen yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden, mempunyai tugas pokok membantu Presiden dalam menyelenggarakan pengembangan, pembinaan,
dan pendayagunaan semua jenis perpustakaan di instansi atau lembaga pemerintah maupun swasta termasuk di dalamnya perpustakaan sekolah. Perpustakaan
Nasional RI dalam rangka pelaksanaan tugasnya menyusun buku Pedoman umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah sebagai standard dan panduan bagi para
49
Tisyo Haryono, Standar Nasional Indonesia di Bidang Perpustakaan, Media Pustakawan Vol. 10 No. 2 Juni 2003, h. 6.
50
Ibid.
penyelenggara dan pengelola perpustakaan sekolah. Unsur-unsur perpustakaan sekolah yang diatur dalam buku pedoman ini antara lain: sumber daya manusia,
koleksi, layanan dan ruang perpustakaan. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah menyatakan bahwa yang
dimaksud dengan sumber daya manusia, koleksi, layanan dan ruang perpustakaan adalah:
a. Sumber daya manusia adalah pengelola perpustakaan yang merupakan
gurupegawai yang ditugaskan sebagai pelaksana di Perpustakaan Sekolah dan ditetapkan berdasarkan surat tugas atau surat keputusan Kepala Sekolah.
51
b. Koleksi adalah semua jenis bahan pustaka yang dikumpulkan diadakan,
diolah, disimpan, dan dimanfaatkan oleh siswa guru untuk menunjang proses belajar mengajar di sekolah.
52
c. Layanan adalah pendayagunaan yang dilakukan perpustakaan kepada para
pengguna perpustakaan, dalam hal ini sebagian besar adalah siswa dan guru.
53
d. Ruang perpustakaan adalah sarana untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan
perpustakaan.
54
C. Sekolah Percontohan