11
2. Komplikasi kronik
Komplikasi kronik biasanya terjadi akibat lamanya menderita DM sehingga dapat terjadi penyumbatan pembuluh darah.
16, 24
Tabel 2.4. Komplikasi Kronik pada DM
2, 16, 24, 32
Mikrovaskular
Penyakit Mata ᴽ Retinopati Non-ProliferatifProliferative
ᴽ Makular edema
Neuropati ᴽ Sensorik dan motoric mono- dan
polineuropati ᴽ Otonom
Nefropati
Makrovaskular
Penyakit arteri koroner Penyakit vaskular perifer
Penyakit cerebrovaskular
Lain-lain
Saluran cerna gastroparese, diare Genitourinaria
Dermatologi Infeksi
Katarak
Glaukoma
2.1.7. Pengendalian Diabetes Melitus
Untuk dapat mencegah terjadinya komplikasi pada DM, diperlukan pengendalian DM yang baik untuk dapat memenuhi sasaran terapi yang
diinginkan. DM yang dikatakan terkendali dengan baik, apabila kadar glukosa darah dan kadar profil lipid mencapai kadar yang diharapkan. Demikian pula
status gizi dan tekanan darah.
2
Apabila kadar profil lipid dan tekanan darah yang diharapkan tidak tercapai, maka akan meningkatkan terjadinya faktor
risiko PJK. Target dan kriteria pengendalian DM dapat dilihat pada tabel 2.5. dan tabel 2.6.
12
Kadar glukosa darah terkontrol pada DM, tidak dapat hanya dilihat dari hilangnya gejala, namun harus dengan melakukan pemeriksaan kadar glukosa
darah. Kontrol glikemik dapat dilakukan dengan 2 cara:
34
Pemeriksaan kadar glukosa darah puasa dan kadar glukosa post prandial GDPP.
Pengukuran glycosylated haemoglobin atau yang dikenal sebagai hemoglobin A1C HbA1C.
Tabel 2.5. Target Pengendalian Diabetes Melitus
Parameter Risiko KV -
Risiko KV + IMT kgm2
18.5 – 23
18.5 – 23
Tekanan darah sistolik mmHg 130
130
Tekanan Darah diastolik mmHg 80
80
Kolesterol LDL mgdl 100
70
Keloesterol HDL mgdl
Pria 40 Wanita 50
Pria 40 Wanita 50
Trigliserida mgdl 150
150
HbA1C 7
7
Glukosa darah puasa mgdl 100
100 Glukosa darah post prandial
mgdl
140 140
Keterangan:
KV = Kardiovaskular, PP = Post prandial Sumber: PERKENI 2011.
2
13
Tabel 2.6. Kriteria Pengendalian Diabetes Melitus
Baik Sedang
Buruk
GDP mgdl GDPP mgdl
80-100 80-144
100-125 145-179
≥126 ≥180
HbA1C 6,5
6,5-8 8
Kolesterol Total mgdl Kolesterol LDL mgdl
Kolesterol HDL mgdl Trigliserida mgdl
200 100
Pria: 40 Wanita: 50
150 200-239
100-129
150-199 ≥240
≥130
≥200 IMT kgm
2
18,5-23 23 - 25
25 Tekanan Darah mmHg
≤13080 130
– 140 80 - 90
14090
Keterangan : Angka di atas adalah hasil pemeriksaan plasma vena.
Perlu konversi nilai kadar glukosa darah dari darah kapiler utuh ke plasma vena. Sumber: PERKENI 2011.
2
2.2. Metabolisme
2.2.1. Metabolisme Karbohidrat
Glukosa merupakan karbohidrat terpenting di dalam tubuh sebagai sumber energi utama. Bentuk karbohidrat lain akan mengalami perubahan
menjadi glukosa sebelum diserap dan digunakan sebagai energi.
25, 26
Dalam saluran cerna, makanan yang mengandung polisakarida dan disakarida akan
diubah oleh enzim glikosidase menjadi monosakarida yang kemudian akan dipindahkan menembus sel mukosa usus ke dalam cairan intestinal, selanjutnya
akan masuk ke dalam aliran darah dan berpindah ke jaringan tempat zat tersebut akan dimetabolisme.
25
Setelah melalui proses sehingga membentuk glukosa, tubuh akan mengubah glukosa menjadi energi atau menyimpan
glukosa dalam bentuk glikogen sebagai cadangan energi.
25, 26