Klasifikasi Diabetes Melitus Patofisiologi Diabetes Melitus

9 Tabel 2.3. Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus Gejala klasik DM + glukosa plasma sewaktu ≥ 200 mgdl 11,1 mmolL Glukosa plasma sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memperhatikan waktu makan terakhir Atau Gejala klasik DM + glukosa plasma puasa ≥ 126 mgdl 7,0 mmolL Puasa diartikan penderita tidak mendapat kalori tambahan minimal 8 jam Atau Kadar glukosa plasma 2 jam pada TTGO ≥ 200 mgdl 11,1 mmolL TTGO dilakukan dengan standar WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 gram glukosa anhidrus yang dilarutkan dalam air. Pemeriksaan HbA1c ≥ 6,5 oleh ADA American Diabetes Assosiation 2011 sudah dimasukkan menjadi salah satu kriteria diagnosis DM, jika dilakukan pada sarana laboratorium yang telah terstandarisasi dengan baik Sumber: PERKENI 2011. 2 Untuk hasil pemeriksaan yang tidak normal atau DM, maka dapat dikelompokkan menjadi toleransi glukosa terganggu TGT atau GDP terganggu GDPT, yaitu: 2 1. TGT: Diagnosis TGT dapat ditegakkan apabila setelah pemeriksaan TTGO didapatkan glukosa plasma 2 jam post-prandial antara 140- 199 mgdl 7,8-11,0 mmolL 2. GDPT: Diagnosis GDPT dapat ditegakkan apabila sesudah pemeriksaan glukosa plasma puasa didapatkan antara 100-125 mgdl 5,6-6,9 mmolL dan pemeriksaan TTGO menunjukkan hasil 140 mgdl. 10 Bagan 1. Langkah-langkah Diagnosis DM dan TGT Sumber: PERKENI 2011. 2

2.1.6. Komplikasi Diabetes Melitus

Komplikasi DM dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu komplikasi akut dan komplikasi kronik. 2, 6 1. Komplikasi akut Komplikasi akut menunjukan perubahan relatif glukosa darah yang akut, seperti hipoglikemia iatrogenik, diabetik ketoasidosis DKA, sindrom hiperosmolar hiperglikemik non-ketotik, Somogyi effect, dan Dawn phenomenon. 2, 6, 32 11 2. Komplikasi kronik Komplikasi kronik biasanya terjadi akibat lamanya menderita DM sehingga dapat terjadi penyumbatan pembuluh darah. 16, 24 Tabel 2.4. Komplikasi Kronik pada DM 2, 16, 24, 32 Mikrovaskular  Penyakit Mata ᴽ Retinopati Non-ProliferatifProliferative ᴽ Makular edema  Neuropati ᴽ Sensorik dan motoric mono- dan polineuropati ᴽ Otonom  Nefropati Makrovaskular  Penyakit arteri koroner  Penyakit vaskular perifer  Penyakit cerebrovaskular Lain-lain  Saluran cerna gastroparese, diare  Genitourinaria  Dermatologi  Infeksi  Katarak  Glaukoma

2.1.7. Pengendalian Diabetes Melitus

Untuk dapat mencegah terjadinya komplikasi pada DM, diperlukan pengendalian DM yang baik untuk dapat memenuhi sasaran terapi yang diinginkan. DM yang dikatakan terkendali dengan baik, apabila kadar glukosa darah dan kadar profil lipid mencapai kadar yang diharapkan. Demikian pula status gizi dan tekanan darah. 2 Apabila kadar profil lipid dan tekanan darah yang diharapkan tidak tercapai, maka akan meningkatkan terjadinya faktor risiko PJK. Target dan kriteria pengendalian DM dapat dilihat pada tabel 2.5. dan tabel 2.6.

Dokumen yang terkait

Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Gula Darah Puasa Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Cilegon Tahun 2013

3 10 59

Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kualitas Hidup Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Cilegon

1 10 93

HUBUNGAN KADAR KREATININ SERUM DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD Hubungan Kadar Kreatinin Serum dengan Kadar Gula Darah Puasa pada Pasien Diabetes melitus Tipe 2 di RSUD Dr.Sayidiman Kabupaten Magetan.

0 7 9

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

0 1 15

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

0 1 4

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

0 1 14

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN HIPERTENSI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM Hubungan Kadar Gula Darah Dengan Hipertensi Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

0 3 14

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Kadar Gula Darah Dengan Hipertensi Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

0 2 4

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN HIPERTENSI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM Hubungan Kadar Gula Darah Dengan Hipertensi Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

0 3 18

HUBUNGAN ASUPAN MAGNESIUM DAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PASIEN RAWAT JALAN DIABETES MELITUS TIPE 2

0 0 18