Persentase Pemberian ASI Eksklusif

Menurut penelitian Wadud 2013 hasil uji statistik Chi-Square menunjukkan ada hubungan bermakna antara umur ibu dengan pemberian ASI Eksklusif kepada bayinya dengan nilai p = 0,026. Sebanyak 46 responden, 24 responden yang berumur lebih dari 30 tahun 54,2 memberikan ASI Eksklusif dan 22 responden berumur kurang dari 30 tahun 18,2 yang memberikan ASI Eksklusif. Penelitian Fikawati dan Syafiq 2009 juga menunjukkan bahwa rata-rata informan ASI eksklusif berusia 30 tahun, sedangkan rata rata informan ASI tidak eksklusif berusia 26 tahun. Beberapa hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ibu yang berusia 20 - 35 tahun lebih banyak yang berhasil memberikan ASI Eksklusif.

b. Jenis Persalinan

Menurut hasil penelitian Hikmawati 2008 bahwa jenis persalinan bukan merupakan faktor resiko kegagalan pemberian ASI. Akan tetapi, jenis persalinan dapat mempengaruhi pelaksanaan IMD yang disebabkan karena adanya penggunaan obat kimiawi yang diberikan saat ibu melahirkan bisa sampai ke janin melalui ari-ari atau tindakan, seperti operasi caesar, vakum, forcep sehingga dapat menganggu kemampuan alami bayi untuk mencari dan menemukan sendiri payudara ibunya Roesli, 2012. Hasil Penelitian Desmawati 2010 menyatakan bahwa pengeluaran ASI juga lebih cepat pada ibu post partum normal dibandingkan ibu post sectio caesarea. Hal ini diantaranya disebabkan karena ibu post sectio caesarea mengalami nyeri luka setelah operasi yang mengganggu pengeluaran oksitosin dalam merangsang refleks aliran ASI dan efek anestesi.

c. Paritas

Masalah yang sering terjadi pada menyusui, terutama terdapat pada ibu primipara. Oleh karena itu, ibu menyusui perlu diberi penjelasan tentang pentingnya perawatan payudara, cara menyusui yang benar dan hal-hal lain yang erat hubungannya dengan proses menyusui Bahiyatun, 2009. ASI Eksklusif cenderung banyak dilaksanakan oleh ibu multipara dan grand multipara, karena ibu akan belajar dari pengalaman menyusui sebelumnya. Tampak bahwa pengetahuan lebih menunjuk pada pengalaman seseorang akan dunia daripada dunia itu sendiri. Tanpa pengalaman itu, seseorang tidak dapat membentuk pengetahuan Suparno, 2001. Menurut von glasersfeld, pengetahuan itu dibentuk oleh struktur konsepsi seseorang sewaktu dia berinteraksi dengan lingkungannya. Lingkungan dapat berarti dua macam. Pertama, bila kita berbicara tentang diri kita sendiri, lingkungan menunjuk pada keseluruhan objek dan semua relasinya yang kita abstraksikan dari pengalaman. Kedua, bila kita memfokuskan diri pada suatu hal tertentu, lingkungan menunjuk pada sekeliling hal itu yang telah kita isolasikan. Von Glasesfeld 1996 dalam Suparno, 2001. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah paritas dapat menentukan keberhasilan ASI Eksklusif yang dilihat dari pengalaman ibu. Rata-rata informan ASI eksklusif memiliki 3 anak. Sedangkan rata rata informan ASI