B. Saran 1. Bagi Perawat
Perawat harus memahami pelaksanaan IMD dengan tepat serta mengetahui akan manfaat dari pelaksanaan IMD maupun pemberian ASI Eksklusif. Adanya
Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif adalah jelas mengenai keharusan bagi setiap ibu untuk memberikan ASI
Eksklusif kepada anaknya selama 6 bulan dan diteruskan sampai usia 24 bulan. Disini peran perawat dan tenaga kesehatan yaitu sangat penting dalam
memberikan edukasi kepada setiap ibu tentang pelaksanaan IMD dan pemberian ASI Eksklusif.
2. Bagi Puskesmas Ciputat Timur
Adanya PP nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif merupakan
landasan awal
dalam pembuatan
kebijakan mengenai
penatalaksanaan program IMD dan pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Ciputat Timur. Pihak Puskesmas Ciputat Timur harus membuat kebijakan
tersebut. Kebijakan yang tidak serta merta hanya dibuat saja melainkan harus ada pihak yang selalu memonitoring dan mengevaluasi jalannya kebijakan
tersebut sehingga ketika didapatkan tenaga kesehatan yang tidak melaksanakan kebijakan tersebut dengan tepat maka harus diberi sanksi. Pelaksanaan program
IMD dapat diobservasi langsung di tempat bersalin dan pemberian edukasi prenatal pada ibu agar ibu paham tentang IMD sehingga ibu bisa kooperatif saat
pelaksanaan IMD berlangsung, sedangkan untuk pemberian ASI Eksklusif
dilaksanakan dengan cara pemberian pendidikan kesehatan oleh tenaga kesehatan kepada ibu dan ayah di setiap kunjungan antenatal dan imunisasi.
3. Bagi penelitian selanjutnya
a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut dan mendalam mengenai faktor-faktor lain yang berhubungan dengan
pemberian ASI Eksklusif seperti pengetahuan dan budaya sehingga hasil penelitian yang didapatkan menjadi lebih baik.
b. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengobservasi dari bayi baru lahir sampai usia enam bulan untuk mengetahui keberhasilan ASI Esklusif
dengan baik. c. Peneliti selanjutnya dapat mengkaji mengenai tingkat pengetahuan tentang
pelaksanaan IMD dan manfaat ASI Eksklusif dari tenaga kesehatan ataupun kader posyandu, karena hal ini sangat penting untuk memberikan motivasi
dan pengetahuan oleh tenaga kesehatan atau kader posyandu kepada ibu tentang IMD dan ASI Eksklusif.
DAFTAR PUSTAKA
Afifah, D.N. 2007. Faktor yang Berperan dalam Kegagalan ASI Eksklusif. Artikel Universitas Diponegoro.
Aprillia,Y. 2010. Hipnostetri: rileks, nyaman dan aman saat hamil melahirkan. Jakarta: GagasMedia.
Arifah, I.N. 2009. Perbedaan Waktu Keberhasilan Inisiasi Menyusui Dini antara Persalinan Normal dengan Caesar di Ruang An
Nisa RSI Sultan Agung Semarang. Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Arvin, B.K. 2000. Nelson ilmu kesehatan anak edisi 15 volume 3. Jakarta: EGC.
Danim, S. 2003. Metode penelitian kebidanan: prosedur, kebijakan, dan etik. Jakarta: EGC.
Damayanti, D. 2010. Asyiknya Minum ASI Tips Nikmati Memberi ASI plus Resep-resep praktis untuk ibu menyusui. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama. Djaja, S. Soemantri, S. 2003. Penyebab kematian bayi baru lahir
neonatal dan sistem pelayanan kesehatan yang berkaitan di Indonesia survei kesehatan rumah tanga SKRT 2001. Jurnal.
Bul.Penel.Kesehatan, Vol.31. No.3. 2003: 155 - 165. Arikunto, S. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Aritonang, I. Priharsiwi, E. 2006. Busung lapar. Yogyakarta: Media Pressindo.
Bahiyatun. 2009. Buku ajar asuhan kebidanan nifas normal. Jakarta:EGC. Budiarto, E. 2003. Metodelogi penelitian kedokteran: sebuah pengantar.
Jakarta: EGC. Budiasih, K.S. 2008. Handbook ibu menyusui. Bandung: Hayati Qualiti.
Budirahardja. 2011. Pedoman teknis pemberian injeksi vitamin K1 profilaksis pada bayi baru lahir. Direktorat bina kesehatan dirjen
bina gizi dan kesehatan Ibu dan Anak. Danim, S. 2003. Riset keperawatan: sejarah dan metodelogi. Jakarta:
EGC.