mengalami nyeri luka setelah operasi yang mengganggu pengeluaran oksitosin dalam merangsang refleks aliran ASI dan efek anestesi.
c. Paritas
Masalah yang sering terjadi pada menyusui, terutama terdapat pada ibu primipara. Oleh karena itu, ibu menyusui perlu diberi penjelasan tentang
pentingnya perawatan payudara, cara menyusui yang benar dan hal-hal lain yang erat hubungannya dengan proses menyusui Bahiyatun, 2009. ASI
Eksklusif cenderung banyak dilaksanakan oleh ibu multipara dan grand multipara, karena ibu akan belajar dari pengalaman menyusui sebelumnya.
Tampak bahwa pengetahuan lebih menunjuk pada pengalaman seseorang akan dunia daripada dunia itu sendiri. Tanpa pengalaman itu, seseorang tidak dapat
membentuk pengetahuan Suparno, 2001. Menurut von glasersfeld, pengetahuan itu dibentuk oleh struktur konsepsi
seseorang sewaktu dia berinteraksi dengan lingkungannya. Lingkungan dapat berarti dua macam. Pertama, bila kita berbicara tentang diri kita sendiri,
lingkungan menunjuk pada keseluruhan objek dan semua relasinya yang kita abstraksikan dari pengalaman. Kedua, bila kita memfokuskan diri pada suatu
hal tertentu, lingkungan menunjuk pada sekeliling hal itu yang telah kita isolasikan. Von Glasesfeld 1996 dalam Suparno, 2001.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah paritas dapat menentukan keberhasilan ASI Eksklusif yang dilihat dari pengalaman ibu. Rata-rata
informan ASI eksklusif memiliki 3 anak. Sedangkan rata rata informan ASI
tidak eksklusif memiliki 2 anak Fikawati dan Syafiq, 2009. Jumlah paritas yang mempengaruhi keberhasilan ASI Eksklusif disini lebih dititik beratkan
pada pengalaman seorang ibu dalam menyusui. Pengalaman ibu dalam menyusui akan membentuk pengetahuan ibu dengan sendirinya mengenai
menyusui, baik itu pemberian ASI Eksklusif, manfaat ASI, cara menyusui yang baik dan benar, gizi ibu menyusui, serta cara agar ASI tetap diproduksi
. 2. Pemberian ASI Eksklusif
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air
putih sampai bayi berumur 6 bulan Purwanti, 2004. Sistem pencernaan
bayi dibawah usia 6 bulan belum mampu menyerap makananminuman selain ASI. Akibatnya, walaupun bayi menelan makanan yang diberikan kepadanya
selain ASI, tetapi tidak ada zat-zat gizi yang mampu diserap oleh tubuhnya Damayanti, 2010.
Bayi yang mendapat suplemen makanan lain selain ASI mis. Susu formula, air buah, atau makanan tambahan lain akan merasa kenyang dan
harus menunggu lebih lama untuk menyusu berikutnya. Oleh karena itu, frekuensi menyusu bayi akan menurun dan akhirnya produksi ASI akan
menurun juga Bahiyatun, 2009. Menyusui secara eksklusif merupakan cara pemberian makan bayi yang
alamiah. Namun, seringkali ibu-ibu kurang mendapatkan informasi yang salah tentang manfaat ASI esklusif tentang bagaimana cara menyusui yang benar