64
BAB VI PEMBAHASAN
Pembahasan pada penelitian ini difokuskan pada pembahasan tentang karakteristik responden, persentase IMD, persentase ASI Eksklusif, serta hubungan
IMD terhadap keberhasilan ASI Eksklusif di Posyandu Kelurahan Cempaka Putih Ciputat Timur. Pada akhir pembahasan, peneliti juga menyertakan keterbatasan dari
penelitian ini.
A. Hasil Analisis Univariat 1. Karakteristik Responden di wilayah Kelurahan Cempaka Putih
a. Usia
Pada kategori usia dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu kelompok usia ideal dan kelompok usia tidak ideal. Kelompok usia ideal adalah
responden yang memiliki usia 20-35 tahun dan kelompok usia tidak ideal adalah responden yang memiliki usia 20 tahun dan 35 tahun.
Pengelompokkan usia berdasarkan kesiapan secara fisiologis tubuh dalam kehamilan. Secara fisiologis usia yang ideal untuk hamil adalah 20 - 35 tahun
Marshall, 2000. Usia 20 tahun dan 35 tahun merupakan usia kehamilan resiko tinggi yang akan mempengaruhi pelaksanaan IMD dan pemberian ASI
Eksklusif. Misalkan, melahirkan kurang bulan dan preeklampsia yang merupakan salah satu faktor yang tidak dibenarkan ibu untuk pemberian ASI
Manuaba, 1998.
Menurut penelitian Wadud 2013 hasil uji statistik Chi-Square menunjukkan ada hubungan bermakna antara umur ibu dengan pemberian ASI
Eksklusif kepada bayinya dengan nilai p = 0,026. Sebanyak 46 responden, 24 responden yang berumur lebih dari 30 tahun 54,2 memberikan ASI
Eksklusif dan 22 responden berumur kurang dari 30 tahun 18,2 yang memberikan ASI Eksklusif.
Penelitian Fikawati dan Syafiq 2009 juga menunjukkan bahwa rata-rata informan ASI eksklusif berusia 30 tahun, sedangkan rata rata informan ASI
tidak eksklusif berusia 26 tahun. Beberapa hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ibu yang berusia 20 - 35 tahun lebih banyak yang berhasil
memberikan ASI Eksklusif.
b. Jenis Persalinan
Menurut hasil penelitian Hikmawati 2008 bahwa jenis persalinan bukan merupakan faktor resiko kegagalan pemberian ASI. Akan tetapi, jenis
persalinan dapat mempengaruhi pelaksanaan IMD yang disebabkan karena adanya penggunaan obat kimiawi yang diberikan saat ibu melahirkan bisa
sampai ke janin melalui ari-ari atau tindakan, seperti operasi caesar, vakum, forcep sehingga dapat menganggu kemampuan alami bayi untuk mencari dan
menemukan sendiri payudara ibunya Roesli, 2012. Hasil Penelitian Desmawati 2010 menyatakan bahwa pengeluaran ASI
juga lebih cepat pada ibu post partum normal dibandingkan ibu post sectio caesarea. Hal ini diantaranya disebabkan karena ibu post sectio caesarea