D Mad Unsur-unsur Dakwah

                        Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal- mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi maha Mengenal.” QS. Al-Hujarat:13 c Kejelasan dan kesederhanaan. Seluruh ajaran akidah baik soal ketuhanan, kerasulan, ataupun alam gaib sangat mudah dipahami. d Ketuhanan antara iman dan Islam atau antara iman dan amal perbuatan. Dalam ibadah-ibadah pokok yang merupakan manifestasi dari iman dipadukan dengan segi-segi pengembangan diri dan kepribadian seorang dengan kemaslahatan masyarakat yang menuju kepada kesejahteraan. Akidah memiliki keterlibatan dengan soal-soal kemasyarakatan. Secara garis besar akidah dapat dikelompokan sebagai berikut: a. Iman kepada Allah b. Iman kepada Malaikat Allah c. Iman kepada Kitab-kitab Allah d. Iman kepada Rasul-rasul Allah e. Iman kepada Hari akhir f. Iman kepada Qadha- Qadhar 2 Masalah Syariah Hukum atau syariah sering disebut sebagai cermin peradaban dalam pengertian bahwa ketika ia tumbuh matang dan sempurna, maka peradaban mencerminkan dirinya dalam hukum-hukumnya. Pelaksanaan syariah merupakan sumber yang melahirkan peradaban Islam, yang melestarikan dan melindunginya dalam sejarah. Syariah membahas tentang halal, haram, mubah, dan makruh inilah yang akan selalu menjadi kekuatan peradaban di kalangan kaum muslim. Materi dakwah yang bersifat syariah ini sangat luas dan mengikat seluruh umat Islam. Ia merupakan jantung yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat Islam di berbagai penjuru dunia, dan sekaligus merupakan hal yang patut dibanggakan. Kelebihan dari materi syariah Islam adalah, bahwa ia tidak dimiliki oleh umat-umat yang lain. Syariah ini bersifat universal, yang menjelaskan hak-hak umat Muslim dan nonmuslim, bahkan hak seluruh umat manusia. Dengan adanya materi syariah ini, maka tatanan sistem dunia akan teratur dan sempurna. Secara garis besar syariah dikelompokan sebagai berikut: a. Masalah Ibadah 1. Thaharah Bersuci 2. Sholat 3. Zakat 4. Puasa 5. Haji b. Masalah Muamalah Islam merupakan agama yang menekankan urusan mu’amalah lebih besar porsinya dari pada urusan ibadah. Islam lebih banyak memerhatikan aspek kehidupan sosial dari pada aspek kehidupan ritual. Islam adalah agama yang menjadikan seluruh bumi ini jadi masjid, tempat mengabdi kepada Allah. Ibadah dalam Mu’amalah disini, diartikan sebagai ibadah yang mencakup hubungan dengan Allah dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT. Sehingga muamalah jauh lebih luas dari pada ibadah. Hal ini beralasan diantaranya: 17 a. Bila urusan ibadah dilakukan tidak sempurna atau batal, karena melanggar pantangan tertentu, maka kifarat-nya tebusannya ialah melakukan sesuatu yang berhubungan dengan muamalah. Sebaliknya, bila orang tidak baik dalam urusan muamalah, maka urusan ibadah tidak dapat menutupi. b. Adanya sebuah realita bahwa jika urusan ibadah bersamaan waktunya dengan urusan muamalah yang penting, maka ibadah boleh diperpendek atau ditangguhkan bukan ditinggalkan. c. Dalam Al-Quran atau kitab-kitab hadist, proporsi terbesar sumber hukum itu berkenaan dengan rumusan muamalah. d. Ibadah yang mengandung segi kemasyarakatan diberi ganjaran lebih besar dari pada ibadah yang bersifat perorangan. Oleh 17 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana Penada Media Group, 2009, cet. Ke-2, h.115-117