7. Atsar Efek Dakwah
Atsar atau efek merupakan unsur terakhir sebagai perwujudan dari kerjasama seluruh unsur lain.
22
Atsar efek sering disebut juga feed back umpan balik dari proses dakwah ini sering dilupakan atau tidak
banyak menjadi perhatian para da’i. Kebanyakan dari mereka
menganggap bahwa setelah dakwah disampaikan, maka selesailah dakwah. Padahal atsar sangat besar artinya dalam penentuan langkah-
langkah dakwah berikutnya. Tanpa menganalisis atsar dakwah, maka kemungkinan
strategi yang sangat merugikan pencapaian tujuan dakwah akan terulang kembali. Sebaliknya, dengan menganalisis atsar dakwah secara cermat
dan tepat, maka kesalahan strategi dakwah akan segera diketahui untuk diadakan pnyempurnaan pada langkah-langkah berikutnya. Demikian
juga strategi dakwah yang dianggap baik dapat ditingkatkan.
C. Tinjauan Tentang Film 1.
Pengertian Film
Film adalah gambar hidup, sering juga di sebut dengan movie. Gambar hidup adalah bentuk seni, bentuk populer dari hiburan dan juga
bisnis. Film merupakan teknologi hiburan massa yang digunakan untuk menyebarluaskan informasi dan berbagai pesan dalam skala luas
disamping pers, radio, dan televisi.
23
22
Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011, cet. Ke-1, h. 177
23
Sean McBridge, Komunikasi dan Masyarakat Sekarang dan Masa Depan: Aneka Suara Satu Dimensi, Jakarta:Balai Pustaka, 1983, h.20
Secara harfiah film sinema adalah Cinemathographie yang berasal dari Cinema + tho = phytos cahaya + graphie = Graph tulisan
= gambar = citra, jadi film adalah melukis gerak dengan cahaya. Agar kita dapat melukis gerak dengan cahaya, kita harus menggunakan alat
khusus, yang biasa kita sebut dengan kamera.
24
Film merupakan media komunikasi massa, media komunikasi massa adalah proses komunikasi antara komunikator dengan komunikan
massa melalui sebuah sarana yaitu Film. Film dibuat dengan tujuan tetentu kemudian hasilnya ditayangkan untuk dapat ditonton oleh
masyarakat dengan peralatan teknis. Definisi film menurut Effendy dalam buku komunikasi massa
karya Elvinaro Ardianto memaparkan bahwa film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa yang dipandang
dan didengar, yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, atau bahan hasil
penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran menurut proses kimiawi, porses elektronik, atau proses lainnya yang
dapat dipertunjukan dan ditayangkan dengan sistem secara mekanik dan elektronik.
25
Menurut Oxford Advance English Dictionary Of Current English karya Honbry, film di definisikan sebagai “ a story, ect recorded as a set
of moving pictures to be shown on television or at the cinema”. Artinya: film diartikan sebagai sebuah cerita yang direkam sedemikian rupa dalam
24
Apriyanto, Film dan Asalanya, Jakarta: Gramedia,2006, h.45
25
Elvinaro Ardianto, dkk. Komunikasi massa, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, h.143